Tanda dinamika dari suara keras berangsur-angsur menjadi lembut adalah

Ada banyak unsur yang terdapat dalam musik. Setiap unsur-unsur musik ini punya kegunaannya masing-masing. Jika salah satu unsur musik tersebut absen, musik yang dimainkan terdengar tidak lengkap atau tidak merdu.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja unsur-unsur yang ada pada musik. Beberapa unsur dalam musik misalnya adalah tempo yang menjadi ukuran kecepatan (cepat atau lambat) yang diukur dalam jumlah ketukan yang terjadi dalam satu menit (beats per minute/BPM). Umumnya, komposer lagu akan menentukan kecepatan bermain yang akurat, stabil, dan teratur dengan menuliskan angka metronom.

Selain tempo, unsur yang tak kalah penting lainnya dalam musik adalah dinamika musik. Tetapi, apa yang dimaksud dengan dinamika musik dalam lagu? Nah, artikel ini akan membahas tentang pengertian dan jenis-jenis dinamika musik dalam lagu yang perlu diketahui.

Pengertian dinamika musik

Dinamika musik dalam lagu merupakan salah satu unsur terpenting. Istilah dinamika musik ini digunakan untuk menandakan volume nada, apakah nada itu akan dimainkan secara pelan, lembut, atau nyaring. Dinamika musik biasanya digunakan oleh komposer untuk menunjukkan bagaimana emosi atau perasaan yang terkandung di dalam sebuah komposisi, apakah itu kecewa, riang, sedih, datar, atau agresif. 

Tanda dinamika musik tersebut ditulis menggunakan kata-kata yang umumnya berasal dari bahasa Italia. Jika tanda pada dinamika tidak terlihat, nada dimainkan pada volume sedang.

Dinamika dapat mengalami perubahan-perubahan dalam alur lagu dan perubahan ini ditulis dalam instruksi yang detail. Dalam musik, dinamika tidak hanya bisa mengacu kepada volume dari sebuah bunyi atau nada, namun dapat juga mengacu kepada aspek cara bermain musik (performance directions), baik secara artikulasi (legato-staccato), karakter atau style (alla marcia-in the style of march), maupun kecepatan atau tempo (tambah cepat-lambat). Tanda aksen (accent) juga merupakan fitur dinamika, contoh: fp (fortepiano) = memainkan nada dengan keras, lalu tiba-tiba memainkan nada berikutnya dengan lembut.

Jenis-jenis dinamika musik

Ada beberapa jenis dinamika dalam musik yang umumnya menggunakan bahasa Italia dalam penulisannya. Bahasa Italia digunakan dalam tanda dinamika tersebut karena Italia sempat menjadi salah satu pusat peradaban dunia pada abad ke-17. Saat itu banyak komposer musik klasik berasal dari Italia yang menerapkan deskripsi dinamika yang spesifik pada lagu dalam bahasa Italia dan simbol-simbol tertentu. Beberapa jenis dinamika musik seperti:

  1. Pianissimo (pp): suara yang dihasilkan sangat lembut.
  2. Piano (p): suara yang dihasilkan lembut.
  3. Mezzo-piano (mp): suara yang dihasilkan agak lembut.
  4. Mezzo-forte (mf): suara yang dihasilkan agak nyaring.
  5. Forte (f): suara yang dihasilkan nyaring.
  6. Fortissimo (ff): suara yang dihasilkan sangat nyaring.
  7. Crescendo (<): suara yang dihasilkan bertahap nyaring.
  8. Decrescendo (>): suara yang dihasilkan bertahap lembut.

Sebagai catatan, tanda crescendo (cresc.) dan decrescendo (decresc.) dibubuhkan ketika seorang komposer ingin menulis perubahan dinamika secara bertahap. Tanda ini menunjukan bagian mana yang akan secara bertahap nyaring atau lembut.

Fungsi Dinamika

Dinamika musik berfungsi untuk menunjukkan emosi atau perasaan yang ada dalam sebuah komposisi, seperti riang, sedih, atau datar. Dengan kata lain, dinamika musik berguna untuk menunjukkan nuansa lagu atau sisi emosional dalam lagu yang dimainkan. Dinamika musik itulah yang membuat sebuah lagu atau komposisi jadi sebuah karya yang tidak monoton.

Tanda dinamika dari suara keras berangsur-angsur menjadi lembut adalah

Mengapa dinamika musik penting untuk dipelajari? Pada Musik Modern di abad ke-20, penulisan dinamika mengalami terobosan-terobosan baru, karena banyaknya gerakan-gerakan seni eksperimental yang berkembang. Kemunculan era avant-garde dan electronic music di abad ini juga turut mengubah cara pandang dalam bermusik, termasuk dinamika tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan musik tersebut, penulisan simbol-simbol dinamika pun menjadi semakin bervariasi dan tidak lagi mengikuti aturan penulisan dinamika tradisional.

Nah, generasi saat ini tentu berbeda dengan orang-orang di generasi abad ke-20 tadi. Saat ini, mungkin tak banyak yang mengenal dinamika musik seiring berkembangnya berbagai genre musik di dunia. Bahkan berbagai genre tersebut semakin bias batasannya, mencair satu sama lain. Beberapa di antaranya pop, rock, metal, hiphop, R&B, fusion, musik elektronik, hingga berbagai jenis subgenre yang bahkan akan terus bermunculan di masa depan.

Meski begitu, setiap lagu yang dibuat umumnya memiliki dinamika musik yang diselipkan untuk menjelaskan emosi dalam lagu-lagu tersebut. Beberapa lagu yang dibawakan musisi generasi sekarang seperti Adele, Billie Eilish, Ed Sheeran, juga tetap memperhatikan dinamika tersebut dalam setiap lagu yang dibawakan.

Image source: Shutterstock