Lihat Foto Show KOMPAS.com - Mengutip Kemdikbud RI, hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan bahasa Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya. Berikut ini penjelasan singkat tentang Hikayat: Pengertian HikayatDalam Karya Sastra Melayu Riau (2017) yang ditulis oleh Fitria Rosa, Neni Hermita dan Achmad Samsudin, hikayat berasal dari bahasa Arab hikayah, artinya kisah, cerita, atau dongeng. Dalam sastra Melayu lama, pengertian hikayat adalah cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa Melayu, yang menceritakan tentang kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian dan keanehan yang dimiliki. Baca juga: Ciri Umum Cerita Fantasi Sebagai Salah Satu Jenis Teks Narasi Menurut KBBI, hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu. Hikayat biasanya dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta. Orang ternama yang menjadi tokoh dalam hikayat biasanya raja, putera-puteri raja, orang-orang suci, dan sebagainya. Contoh hikayat adalah antara lain:
Baca juga: Cerpen: Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis Karakteristik hikayatMengutip Kemdikbud RI, karakteristik hikayat adalah:
Nilai-nilai dalam hikayatHikayat memiliki banyak nilai kehidupan, yaitu nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Banyak nilai dalam hikayat masih sesuai dengan nilai kehidupan masa kini. Itu sebabnya, hikayat mempunyai fungsi didaktis (pendidikan) dan hiburan. Baca juga: Pengertian Cerita Fantasi Ciri kebahasaan hikayatDari segi kebahasaan hikayat mempunyai kekhasan yaitu menggunakan bahasa Melayu klasik. Ciri bahasa yang dominan dalam hikayat adalah ditandai dengan:
Persamaan hikayat dan cerpenPersamaan hikayat dan cerpen adalah antara lain:
Baca berikutnya
Ciri kebahasaan teks hikayat antara lain sebagai Berikut.
A. Banyak menggunakan konjungsi
Ciri bahasa yang dominan dalam hikayat adalah banyak penggunaan
konjungsi pada setiap awal kalimat.
Perhatikan contoh kutipan hikayat berikut ini.
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun
untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi
Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap
malam,Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan
dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24
malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf
terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari
rantauannya.
Selain banyak menggunakan konjungsi, hikayat menggunakan kata-kata
arkais. Hikayat merupakan karya sastra klasik. Artinya, usia hikayat jauh
lebih tua dibandingkan usia Negara Indonesia. Meskipun bahasa yang digunakan
adalah bahasa Indonesia (berasal dari bahasa Melayu), tidak semua kata dalam
hikayat kita jumpai dalam bahasa Indonesia sekarang. Kata-kata yang sudah
jarang digunakan atau bahkan sudah asing tersebut disebut sebagai kata-kata
arkais.
C. Banyak menggunakan majas atau gaya bahasa Majas atau gaya bahasa yang sering dijumpai dalam teks hikayat antara lain sebagai Berikut 1. Majas antonomasiaMajas antonomasia yaitu majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol. Contoh Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di negeri antah berantah di bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan sehingga bengkak-bengkak dan berdarahdarah tubuhnya. Sepanjang perjalanan menangislah Si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. Si Miskin dalam kutipan hikayat di atas merupakan contoh majas antonomasia. 2. Majas simile
Majas simile adalah majas yang
membandingkan suatu hal dengan hal lainnya menggunakan kata penghubung atau
kata pembanding. Kata penghubung atau kata pembanding yang biasa digunakan
antara lain: Contoh
Maka
si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang
banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah
ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu (Hikayat Si Miskin). ap yang dimaksud dengan 3m Buku sejarah yang menerangkan bahasa indonesia ap akibat jikka sistem pencernaan kita tidak baik Tuliskan 4 Mengapa reklame banyak dijumpai di tempat-tempat umum ? Bisa tolong buat 2 pantun bertemakan SASTRA Buatlah pertanyaan dari kata siapaJawab:siapa teman mu di sekolah Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh sebuah baterai berkapasitas 8.4v dan 700mAh........? Urutan Kalimat berita yang benar. konferensi asia afrika Kesuksesan acara ini membuat pemerintah menghimbau untuk mengadakan festival asia afrika. Nama penanggap Aspek Tanggapan Kelengkapan struktur a. b. Ketepatan kaidah bahasa c. Daya tarik pengembangan d. Kebakuan ejaan/tanda baca Isu :.... Ke … 1.)Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan alasan adalah2.)Aku sekarang tinggal di Surabaya. Kata tanya yang tepat berdasarkan jawaban di atas adal … |