Pidato tentang 5 Perkara Sebelum 5 Perkara

Oleh: Hendro Noor Herbanto, hendronoorherbanto.com

SESUNGGUHNYA kehidupan di dunia hanyalah hidup yang sebentar saja dan penuh dengan senda gurau belaka. Kehidupan yang sebenarnya adalah hidup di alam akhirat nanti.

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan merasakan kematian untuk menghantarkannya ke dalam kehidupan yang kekal abadi di alam akhirat kelak, apakah akan berakhir dengan kebahagian akibat dari perbuatan baik di dunia dahulu atau sebaliknya akan berakhir dengan kesengsaran akibat dari perbuatan buruk di dunia dahulu.

Bumi adalah tempat tinggal semua manusia dimanapun ia berada tanpa terkecuali. Ada yang tinggal di Benua Amerika, Afrika, Eropa, Australia dan Asia. Berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar antar manusia yang satu dengan yang lainnya saling kenal-mengenal dengan penuh kasih-sayang dan cinta-damai.

Semua manusia pasti akan merasakan mati sebanyak dua kali dan hidup sebanyak dua kali pula.

QS. Al-Hajj (22): 66

Dan Dialah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu kembali (pada hari Kebangkitan). Sungguh, manusia itu sangat kufur nikmat.

Hidup di dunia adalah hidup untuk merasakan semua kondisi dan kata “berpasangan dan berlawanan” seperti berikut ini:

  1. Baik dan Buruk
  2. Benar dan Salah
  3. Manfaat dan Mudharat
  4. Kanan dan Kiri
  5. Atas dan Bawah
  6. Depan dan Belakang
  7. Lahir dan Batin
  8. Suka dan Duka
  9. Adil dan Curang
  10. Pahala dan Dosa
  11. Kesulitan dan Kemudahan
  12. Terang dan Gelap
  13. Setia dan Khianat
  14. Jujur dan Bohong
  15. Hitam dan Putih
  16. Tawa dan Tangis
  17. Malam dan Siang
  18. Langit dan Bumi

Dan kata-kata lainnya yang bisa menggambarkan kata berpasangan dan kata berlawanan.

Sudahkah kita mempersiapkan yang terbaik untuk hidup di akhirat nanti? Apakah kita merasa hanya hidup di dunia ini yang akan kekal abadi? Atau apakah kita merasa hidup di dunia ini tidak perlu bekerja keras dan tanpa usaha sama sekali dan rezeki akan datang sendiri?

Padahal umur kita pasti bertambah dari hari ke hari, dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun, dari usia muda ke usia tua.

Kulit kita-pun yang tadinya mulus pasti akan berubah menjadi keriput. Kondisi tubuh kita yang tadinya sehat berubah menjadi kondisi yang sakit-sakitan.

QS. An-Nahl (16): 70
Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahakuasa.

Waktu-pun akan terus berlalu tanpa kita sadari. Apakah kita masih mau bermain-main dengan sang waktu? Masih menghabiskan waktu dengan banyak perbuatan dosa dan maksiat? Atau apakah kita selalu disibukan dengan urusan dunia sehingga kita melupakan negeri akhirat?

Padahal Allah sudah memperingatkan kepada kita semua untuk jangan bermain-main dengan waktu dan jika masih bermain-main dengannya maka kerugianlah yang akan didapatnya. Apakah kita tidak mau mengambil pelajaran dengan yang namanya waktu?

QS. Al-‘Ashr (103): 1-3
Demi masa. Sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.

BACA JUGA: 6 Perkara di Akhir Zaman

Ya, hanya orang-orang yang beriman dan mengerjakan banyak kebaikan saja yang akan beruntung.

Dan berlomba-lombalah untuk saling menasehati untuk kebenaran dan juga kesabaran kepada siapa saja tanpa kecuali.

Ya, ingatlah 5 perkara sebelum 5 perkara berikut ini:

Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

Kata yang disebut pertama adalah parameter kondisi manusia yang sebenarnya. Sedangkan kata yang disebut kedua adalah kondisi manusia saat ia sedang dibawah parameternya tersebut.

Misalkan, pada saat manusia sakit, ia akan berusaha untuk kembali ke kondisi yang sesungguhnya, yaitu kepada kondisi sehat. Dengan kondisi sehat, manusia bisa bekerja, bisa mencari rezeki yang baik dan halal, dan perbuatan baik lainnya yang pada saat sakit ia tidak bisa melakukan hal tersebut.

Atau pada usia muda yang masih produktif dan dalam kondisi fisik yang terbaik, yang jika sudah berusia tua maka sudah tidak produktif lagi dengan fisik yang renta dan pikun.

Atau sedang dalam kondisi sedang berpunya (kaya) sehingga ia bisa bersedekah kepada kaum yang serba kekurangan kondisinya (miskin), dimana dalam kondisi sebaliknya tidak bisa ia lakukan.

Atau dalam kondisi lapang, dimana manusia bisa melakukan banyak hal dan banyak menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang banyak, dimana dalam kondisi sempit tidak bisa dilakukannya.

Atau memilih untuk memberi makna hidup dengan penuh arti, karena hidup di dunia hanya sekali dan hidup-pun akan berakhir dengan kematian, menuju balasan di akhirat yang tengah menanti.

Jika sudah mengerti dan memahami tentang keberadaan “sang waktu”, wahai orang-orang yang beriman, perbanyaklah melakukan kebaikan dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun tanpa memandang status, suku, agama, ras dan antar golongan di dalam kehidupan dunia ini, karena kita tidak pernah tahu kapan hari kiamat itu terjadi.

QS. Lukman (31): 34
Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.

Ya, hidup itu adalah pilihan. Karena hanya manusia yang diberikan kehendak untuk memilih oleh Tuhan Yang Maha Berkehendak.

Pilihlah hidup yang membawa tiga jalan yang lurus, yaitu: kebenaran-kebaikan-kemanfaatan yang akan di ganjar dengan surga yang penuh kenikmatan dan bukan memilih hidup sebaliknya yaitu memilih tiga jalan yang sesat: kesalahan-keburukan-kemudharatan yang akan di ganjar dengan neraka yang penuh kesengsaraan di akhirat nanti.

Ya, gunakanlah kesempatan hidup yang hanya sekali di dunia ini dengan banyak melakukan perbuatan yang bermanfaat, sebelum kita menyesal di kemudian hari jika kita misalnya banyak melakukan perbuatan sebaliknya.

BACA JUGA: 10 Perkara yang Hendaknya Kita Jauhi

Ya, Ingatlah 5 Perkara Sebelum 5 Perkara…

Seperti lagu berikut ini yang merangkum semuanya:

Demi Masa – Raihan

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran

Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara

Sihat sebelum sakit

Muda sebelum tua

Kaya sebelum miskin

Lapang sebelum sempit

Hidup sebelum mati. []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word

Pidato tentang 5 Perkara Sebelum 5 Perkara

Masa muda hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk mencapai kebaikan, kesuksesan, dan keberhasilan, karena masa mudalah kita mempunyai ambisi, keinginan dan cita-cita yang ingin kita raih, bukan berarti masa tua menghalangi kita untuk tetap berusaha mencapai keinginan kita, tapi tentulah usaha masa tua akan berbeda halnya dengan usaha saat kita masih muda. Maka dari itu masa muda hendaklah diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat hingga tidak menyesal di kemudian hari. 

Disini kita dianjurkan untuk menghargai waktu, agar bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Misalnya, menengok saudara ketika ada kesempatan sebelum

kesibukan menghampiri kita, hingga tidak sempat lagi untuk  sekedar mengunjungi kerabat. 

Hal ini juga anjuran agar kita senantiasa waspada pada segala kemungkinan yang sifatnya diluar

prediksi manusia, seperti halnya sakit. Sakit disini bukan sebatas sakit jasmani, tapi juga sakit rohani. Maka ketika kita sehat jasmani- rohani, hendaknya kita senantiasa mempergukannya untuk hal-

hal yang bermanfaat tanpa mengulur-ngulur waktu. 

Tidak terlalu jauh berbeda dari penjelasan di atas, ketika kekayaan ada pada kita, baik itu berupa

materi atau lainnya, maka hendaknya kita memanfaatkannya sebaik-baiknya, jangan menghambur-hamb urkan. 

Yang terakhir ini merupakan cakupan dari empat hal diatas. Ketika kita diberi kehidupan maka hidup yang diberikan pada kita itu sebenarny merupakan kesempatan yang tiada duanya. Karena kesempatan hidup tidak akan datang untuk kedua kalinya. Kehidupan harus dijalani sesuai  tuntutan kemaslahatannya .


Lima hal itu merupakan inti misi dan visi hidup manusia, karena kunci kesuksesan itu terletak pada bagaimana kita "mempergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya" .Mempergunakan kesempatan adalah bentuk pasrah pada upaya usaha, bukan pada hasil. Prinsip pasrah pada upaya & usaha akan membentuk jiwa yang teguh, tegar, kuat, dan tidak mudah putus asa. Bila suatu saat upaya kita belum menghasilkan target yang kita harapkan, maka kita tidak lantas putus asa, karena kewajiban kita adalah berupaya, berupaya dan berupaya.

SUBHANALLAH Semoga artikel ini dapat membuka pinntu hati kita yang telah lama terkunci. dan semoga Allah memberikan kita petunjuk dan hidayah-Nya agar kita tetap berada dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah dalam keadaan apapun, dan dimanapun kita berada. Aamiin Makasih udah berkunjung, dan jangan lupa untuk memberikan komentar untuk postingan ini ea.....

Silakan berkomentar di kolom komentar..