Siapa yang merancang metode atau teknik egra

ABSTRAK

Aisah, Dewi. 2011. Penerapan Latihan Tata Bahasa Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik EGRA (Exposure, Generalization, Reinforcement, Application) pada siswa kelas X-MM 3 SMK Negeri 11 Malang. Skripsi. Jurusan Sastra Jerman, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd, M.Pd, (II) Sri Prameswari Indriwardhani, S.Pd. M.Pd.

Kata Kunci: teknik EGRA, tata bahasa bahasa Jerman

Dalam pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Untuk dapat menguasai empat  keterampilan berbahasa tersebut, maka penguasaan tata bahasa bahasa Jerman sangat diperlukan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran tata bahasa harus diintegrasikan ke dalam empat keterampilan bahasa tersebut atau minimal integrasi dari 2 keterampilan berbahasa (mendengar – berbicara atau membaca - menulis, dsb). Pada pembelajaran bahasa Jerman di SMK Negeri 11 Malang, banyak siswa yang mengalami kesulitan terutama dalam memahami materi pembelajaran tata bahasa bahasa Jerman. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik EGRA sebagai teknik pembelajaran untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan latihan tata bahasa bahasa Jerman dengan menggunakan teknik EGRA. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas X-MM 3 SMK Negeri 11 Malang yang berjumlah 39 orang. Data yang dikumpulkan adalah data proses kegiatan pembelajaran dan data hasil kuesioner siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan angket. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik dan triangulasi metode.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik EGRA merupakan metode pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran tata bahasa bahasa Jerman. Siswa mampu menemukan sendiri kaidah tata bahasa Jerman dari contoh-contoh yang diberikan sebelumnya dan menggunakannya dalam kegiatan komunikatif. Penerapan metode ini membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Sebagian besar siswa berpendapat bahwa metode ini dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran bahasa Jerman. Oleh karena itu, disarankan pada guru mata pelajaran bahasa Jerman untuk menggunakan teknik EGRA sebagai alternatif dalam pembelajaran latihan tata bahasa bahasa Jerman.

Auszug

Aisah, Dewi. 2011. Die Anwendung der deutschen Grammatik-Übungen mit der EGRA-Technik (Exposure, Generalization, Reinforcement, Application) in der Klasse X-MM 3 SMK Negeri 11 Malang. Diplomarbeit, Deutschabteilung der Literaturwissenschaftlichen Fakultät der Staatlichen Universität Malang. Beraterinen: (I) Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd, M.Pd, (II) Sri Prameswari Indriwardhani, S.Pd. M.Pd.

Schlüsselwörter: EGRA-Technik, deutsche Grammatik

Der Deutschunterricht besteht aus vier Sprachfertigkeiten, nämlich, Hören, Sprechen, Lesen, und Schreiben. Um die vier Sprachfertigkeiten zu beherrschen, sollen die Lernenden auch deutsche Grammatik sehr gut können. In der Praxis sollte die Grammatik in den vier Sprachfertigkeiten oder zumindest in der zweiten Sprachfertigkeiten (Hören - Sprechen oder Lesen - Schreiben, usw.) integriert werden. Viele SchülerInnen von der Klasse X-MM 3 SMK Negeri 11 Malang haben Schwierigkeiten, deutsche Grammatik zu verstehen. Basierend auf diesem Grund benutzt die Verfasserin EGRA-Technik als im Deutschunterricht, um die Schwierigkeiten der SchülerInnen zu überwinden.

Das Ziel dieser Untersuchung ist die Anwendung der deutschen Grammatik-Übungen mit der EGRA-Technik (Exposure, Generalization, Reinforcement, Application)  zu beschreiben. Diese Untersuchung verwendet ein deskriptiv-qualitatives Untersuchungsdesign. Die Datenquellen der Untersuchung sind 39 SchülerInnen von der Klasse X-MM 3 SMK Negeri 11 Malang. In diesem Fall sind die Daten die Aktivitäten der Schüler und des Lehrers währends des Unterrichts mit der EGRA-Technik. Die Untersuchungsinstrumente sind die Beobachtungsblätter und die Umfrage.

Das Ergebnis dieser Untersuchung zeigt, dass die Anwendung der EGRA-Technik effektiv für die Grammatik-Übungen im Deutschunterricht ist. Die Schüler können anhand der Beispiele selbst die Regel finden und sie beim Sprechen und beim Schreiben anwenden. Mit dieser Methode können die Schüler aktiv im Unterricht sein. Die meisten SchülerInnen finden, dass diese Methode den SchülerInnen helfen kann, die deutsche Grammatik gut zu beherrschen. Auf diesem Grund wird empfohlen, die EGRA-Technik als eine alternative Lernmethode im Deutschunterricht anzuwenden.

ABSTRACT

Aisah, Dewi. 2011. Implementation of German Grammar Exercises with EGRA (Exposure, Generalization, Reinforcement, Application) Technique in Class X-MM 3 SMK Negeri 11 Malang. Thesis, Department of German Literature, Faculty of Letters, State University of Malang. Advisors: (I) Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd, M.Pd, (II) Sri Prameswari Indriwardhani, S.Pd. M.Pd.

Key words: EGRA (Exposure, Generalization, Reinforcement, Application)         Technique, German Grammar

The Study of German language consist of four skills. Those are listening, speaking, reading, and writing. The German grammar is important to master the four language skills. In practice, learning grammar should be integrated into the four language skills or at least the integration of second-language skills (listening - speaking or reading – writing, etc.). In the German instruction in SMK Negeri 11 Malang many students have difficulty understanding the material, especially in learning the German language grammar. Accordingly this study uses EGRA as a method in learning process to overcome the students’s difficulties in learning the German language.

This study aims to describe the application of German grammar exercises using the EGRA. The design of the study is a qualitative descriptive study. The subjects of this research are 39 students of class X-MM 3 SMK Negeri 11 Malang. The data collected is the data process of learning activities and student questionnaire data results. The research instrument are the observation sheets and questionnaires. Analytical techniques used in this study is a qualitative analysis techniques. Checking the validity of data is done by triangulation techniques and triangulation methods.

The results of this study indicate that the EGRA-Technique is an effective method to teaching German grammar. Students are able to analyze the formation of grammatical structures and apply that understanding in communicative activities. Application of this method makes students more active in learning. Most of the students argued that this method can help students understand the German language learning materials. Therefore, it is suggested to German teachers to use EGRA as an alternative method of learning the German language grammar exercises.

 Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;  Membantu menyelesaikan masalah;  Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;  Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;  Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik danatau sendiri membuat rangkumansimpulan pelajaran;  melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;  menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pertemuan I 1. Kegiatan awal - Bertegur sapa - Reviews the students’ past experience 2. Kegiatan Inti - Ask the students about last activity - Ask the students to tell about the last activity 3. Kegiatan Akhir - The teacher ask the students to tell about the activity on last Sunday on the next meeting Pertemuan II  Metode Teknik: EGRA, PPP, Dictionary skill  Langkah – langkah : 1. Kegiatan Awal - Greeting - Show the pictures of Borobudur temple - Ask the students to go to Borobudur temple 2. Kegiatan Inti - Give the students some difficult words and ask them to find the meaning. - The teacher check the students answers. - Ask the students to tell the story of Prambanan temple in their own sentences in more than ten sentences. - The teacher checks the students pronounce in telling the story 3. Kegiatan Akhir - The teacher give the homework by asking the students to find the other story at home and tell it in front of the class in the next meeting.