Sebutkan 4 siklus pada membran ekstra embrio dan jelaskan

Penting untuk mengetahui perkembangan janin dari bulan ke bulan agar tumbuh kembangnya selalu terpantau. Pasalnya, ada perubahan yang dialami janin dalam kandungan setiap bulannya, baik dari segi ukuran, organ tubuh yang terbentuk, hingga kemampuan fisiknya.

Pada 4 minggu pertama kehamilan, ibu hamil mungkin tidak merasakan gejala kehamilan apa pun. Satu-satunya tanda kehamilan yang bisa membuat ibu hamil menyadarinya adalah terhentinya menstruasi.

Sebutkan 4 siklus pada membran ekstra embrio dan jelaskan

Meski terkadang ibu hamil tidak merasakan gejala kehamilan, tanpa disadari janin sudah mulai berkembang sejak terjadinya pembuahan.

Perkembangan Janin pada Trimester Pertama

Berikut ini adalah tahapan perkembangan janin pada trimester pertama kehamilan:

Bulan pertama

Setelah pembuahan, tahap awal perkembangan embrio adalah zigot. Zigot akan menuju rahim dan membentuk morula, yaitu kelompok sel yang bentuknya menyerupai buah rasberi. Selanjutnya, morula akan melalui beberapa tahapan perkembangan embrio.

Pada bulan pertama, kantung ketuban sudah mulai terbentuk untuk melindungi embrio, begitu pula dengan plasenta dan sel darah bayi. Tubuh janin juga sudah mulai terbentuk yang ditandai dengan munculnya area wajah dengan lingkaran hitam di tengah. Nantinya, lingkaran hitam tersebut akan berkembang menjadi mata.

Di usia kehamilan ini pula, bagian tulang rahang, mulut, dan tenggorokan janin mulai terbentuk. Pada akhir bulan pertama, embrio baru berukuran sebesar bulir beras.

Bulan kedua

Pada bulan kedua, tulang dan sistem saraf yang meliputi jaringan otak, saraf tulang belakang, dan saraf tepi sudah mulai terbentuk. Pembentukan jantung juga mulai terjadi bersamaan dengan sistem peredaran darah.

Pada bulan ini, bagian wajah janin akan terus mengalami perkembangan. Bahkan, cikal bakal telinga sudah terlihat, begitu pula pertumbuhan tangan dan kakinya. Di akhir bulan kedua, embrio berukuran sekitar 2,5 cm dan beratnya mencapai 9,5 gram.

Bulan ketiga

Pada bulan ketiga, organ dalam janin sudah mulai berkembang. Organ hati mulai memproduksi empedu, sistem urinaria mulai bekerja, dan sistem peredaran darah juga mulai beroperasi. Organ reproduksi janin pun sudah mulai terbentuk. Namun, jenis kelamin masih sulit dipastikan meski pemeriksaan dilakukan dengan USG.

Pada akhir bulan ketiga, janin sudah memiliki lengan, tangan, jari tangan, tungkai, dan kaki. Pada usia ini, gusi dan bakal giginya pun mulai berkembang, begitu pula dengan jari tangan dan kaki serta telinganya.

Janin berusia 3 bulan juga sudah dapat membuka dan menutup mulut serta tangannya. Panjang tubuh janin pada akhir bulan ketiga mencapai sekitar 7,5–10 cm, dengan berat 28 gram.

Perkembangan Janin pada Trimester Kedua

Memasuki kehamilan trimester kedua, ibu hamil sudah bisa mendengar detak jantung janin saat pemeriksaan kehamilan. Bahkan, ibu hamil sudah mulai dapat merasakan gerakan janin. Berikut ini adalah perkembangan janin selama trimester kedua:

Bulan keempat

Pada bulan keempat, janin laki-laki sudah memiliki prostat, sedangkan janin perempuan sudah mulai memiliki folikel pada ovarium. Di usia kehamilan ini, tulang janin makin berkembang.

Di bagian kepalanya sudah tampak pola rambut. Matanya pun sudah bisa bergerak secara perlahan, tetapi belum bisa terbuka. Pada usia ini pula posisi telinga janin sudah sesuai dengan tempatnya dan mulut janin mulai dapat mengisap.

Panjang janin di akhir bulan ke-4 biasanya mencapai 15 cm, dengan berat tubuh sekitar 100 gram.

Bulan kelima

Ketika sudah menginjak bulan kelima, seluruh kulit janin sudah tertutup lapisan putih sebagai pelindung cairan ketuban. Lapisan putih ini akan terlepas dengan sendirinya sesaat ketika janin dilahirkan.

Pada bulan kelima, otot janin sudah berkembang dan janin mulai dapat bergerak. Di bagian kepala sudah tumbuh rambut serta bagian punggung dan bahunya telah ditumbuhi rambut halus yang akan hilang setelah bayi lahir. Panjang janin pada akhir bulan ini sekitar 25 cm, dengan berat 225–450 gram.

Bulan keenam

Saat menginjak usia 6 bulan, kelopak mata janin sudah terbentuk sempurna dan matanya sudah bisa terbuka. Pembuluh vena sudah terlihat karena kulit janin masih sangat tipis dan berkeriput.

Pada bulan ini, janin sudah bisa merespons suara dengan gerakan. Bahkan, ibu hamil juga bisa merasakan gerakan janin berupa cegukan dan tendangan halus berulang kali. Di usia kehamilan 6 bulan, panjang janin umumnya sekitar 30 cm, dengan berat badan sekitar 900 gram.

Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga kehamilan, momen untuk bertemu buah hati akan semakin dekat. Perkembangan janin saat memasuki trimester terakhir meliputi:

Bulan ketujuh

Janin sudah dapat merespons cahaya, merasakan sakit, mendengar suara, dan mengubah posisi tubuhnya. Selain itu, jaringan lemak dalam tubuhnya juga berkembang dengan pesat di bulan ini. Pada bulan ketujuh, panjang janin umumnya 30–36 cm, dengan berat 900–1.800 gram.

Bulan kedelapan

Memasuki usia 8 bulan, organ dalam janin sudah berkembang lebih baik. Salah satu organ yang sudah terbentuk tetapi belum sempurna adalah paru-paru. Sementara itu, bagian otak berkembang lebih pesat dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada bulan ini pula cadangan lemak tubuh akan meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia janin. Janin pun sudah bergerak lebih aktif yang ditandai dengan gerakan menendang lebih kencang. Di usia kehamilan ini, panjang janin mencapai 46 cm, dengan berat 2,27 kg.

Bulan kesembilan

Ketika berusia 9 bulan, tubuh janin sudah terbentuk lebih sempurna. Mata dan telinga sudah dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Janin pun lebih peka terhadap sentuhan dan cahaya serta bagian paru-parunya sudah hampir sempurna. Panjang janin umumnya mencapai 46–51 cm, dengan berat kira-kira 2,5–3,2 kg.

Pada usia ini, kepala janin sudah menghadap jalan lahir dan bokongnya telah menempati bagian atas rahim ibu untuk mempersiapkan diri menjalani proses persalinan.

Perkembangan janin dari bulan ke bulan akan terjadi secara bertahap, sehingga Bumil harus tetap menjaga kesehatan. Bumil pun harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan atau dokter sesuai dengan jadwal yang disarankan. Dengan begitu, kondisi kehamilan tetap terjaga dan persalinan pun berjalan lancar.

Sebutkan 4 siklus pada membran ekstra embrio dan jelaskan

Sebutkan 4 siklus pada membran ekstra embrio dan jelaskan
Lihat Foto

Dua embrio buatan dikembangkan di laboratorium oleh para peneliti

KOMPAS.com - Pada proses pembuahan, sel telur dan dan sperma akan mengalami peluruhan dan membentuk zigot keturunannya.

Zigot kemudian akan tumbuh menjadi embrio hingga janin dalam kandungan induknya. Perkembangan embrio dibagi dalam fase morula, fase blastula, fase gastrula, dan fase organogenesis.

Fase Morula

Zigot bersel tunggal hasil pembuahan, selnya akan membelah secara mitosis dengan cepat dan membentuk sel-sel baru yang padat disebut dengan blastomer. Zigot terus membelah dari sel yang awalnya satu menjadi 16 sel blastomer.

Dilansir dari Lumen Learning, sel-sel blastomer kemudian berkumpul membentuk bola yang kemudian akan memadat dan membentuk morula. Dinamai morula karena strukturnya mirip dengan buah arbei yang kecil dan tidak berongga.

Baca juga: Benarkah Detak Jantung Janin Bisa Prediksi Jenis Kelamin Bayi?

Fase Blastula

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Proses pembelahan zigot menjadi morula lalu menjadi blastula

Pada dasarnya, dalam perkembangbiakan makhluk hidup secara generatif tentu melibatkan individu jantan dan individu betina. Seperti yang kita ketahui individu jantan memiliki sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan individu betina memiliki sel kelamin betina atau sel telur (ovum). Seperti ciri ciri makhluk hidup lainnya, manusia menghasilkan keturunan atau melakukan regenarasi secara seksual dan membentuk sel-sel kelamin (gamet). Pada seorang wanita yang memiliki sel telur di dalam ovarium. Setelah sel telur atau ovum di dalam ovarium masak, dinding rahim akan mengalami penebalan karena memiliki banyak pembuluh darah.

Ketika dalam proses pembuahan pada proses reproduksi manusia terlebih dahulu sebelumnya terjadi peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur dari ovarium setelah sel tersebut masak. kemudian apabila sperma bertemu dengan sel telur maka terjadilah peristiwa pembuahan yang terjadi di oviduk kemudian membentuk zigot. Zigot yang tersebut kemudian diselubungi oleh selaput, kemudian zigot tersebut menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot tertanam pada dinding rahim telah mengalami penebalan tadi. Tersebutlah ada sebuah selaput yang disebut selaput embrionik atau sebuah membrane ketika embrio mulai terbentuk. Selaput tersebut ada selama perkembangan embrio dan tempatnya berada di luar tubuh embrio. Ada fungsinya yaitu berperan sebagai perantara pertukaran zat dan melindungi embrio terutama sebagai pemberi nutrisi, perlindungan maksimal dan sekresi. Embrio yang terbentuk tadi dapat bertahan hidup sendiri hingga beberapa waktu dengan melakukan menyerap makanan dari kantung kuning telur dan susu uterus, tetapi hal tidak dapat berlangsung lama atau terus-menerus

Berikut adalah penjelasan mengenai  bagian bagian membran embrio :

1. Kantong Yolk (Kantong Kuning Telur)

Kantung kuning telur ini terbentuk oleh embrio dan tumbuh di ventral midgut. Kantung telur ini adalah unsure dari usus primitive, namun tidak termasuk dari bagian dari tubuh yang berasal dari embrio dimana telah membentuk usus. Ketika embrio melipat, tangkai kuning telur berkembang secar memanjang di bagian bawah menuju kantung kuning telur. Dan di saat itulah kuning telur berperan dalam mencukupi kebutuhan nutrisi makanan pada embrio. Adapun pertumbuhan dari kuning telur terjadi saat seluruh tubuh embrio menjorok kedorsal, kepala ke anterior dan ekor ke posterior kemudian terjadi peristiwa pelipatan sphangling mesoderm dengan endoderm di daerah midgut (Splangnopleura ). Sehingga terbentuk 2 daerah coelum. Daerah coelum tersebut adalah coelum intra-embrional dan coelum extra embrional. Peran kantung kuning telur ini tidak berlangsung lama pada embrio karena pada fase selanjutnya akan dilanjutkan oleh bagian membrane embrio lainnya yaitu alantois.

2. Amnion

Bagian ini asalnya dari sisi embrio kemudian membentuk sebuah lipatan dari selapis mesoderm dan ectoderm. selanjutnya tumbuh dan meninggalkan embrio. Lapisan-lapisan yang ada pada inti akan bersatu di bagian atas kemudian membentuk sebuah kantung yang memiliki dinding 2 lapis dimana lapisan tersebut yang menyelubungi embrio pada usia 18 hari usia kehamilan dan itulah yang disebut amnion atau biasa juga disebut kantung air karena berisi cairan bening yang bersifat merendam embrio. Adapun fungsi amnion yakni sebagai sebuah bantalan yang dapat melindungi embrio pada goncangan dan tekanan dari luar berisi cairan amnion yang asalnya dari bagian bagian ginjal fetus, yang berfungsi sebagai kelenjar mulut dan sebagai alat pernafasan sebagai tempat embrio untuk mengambang, dan membantu embrio agar memungkinkan melakukan pergerakan  tungkai dan tubuh pada embrio.

3. Korion

Korion terbentuk ketika telah terjadi pembentukan amnion. Pada bagian yang disebut somatopleura akan melipat menuju dorsal kemudian bertemu di kiri kanan maka terbentuklah sebuah kantung baru di luar amnion itu dan sekaligus diluar kantung kuning telur. Adapun dindingnya merupakan somathopleura dan memiliki somatic mesoderm yang letaknya di dalam ektoepidermis di sebelah luar. Adapun fungsi korion yakni pada selaputnya paling luar  memiliki perandalam pertukaran gas dan air serta korion ini memiliki banyak pembuluh darah

4. Alantois

Alantois  berasal dari peristiwa perpembentukan kantung luar usus di bagian belakang. Ketika embrio berusia 23 hari maka embrio tersebut telah memiliki allantois yang berkembang dengan baik sehingga perkembangan embrio menjadi relative lebih pendek. Selanjutnya allantois mengisi pada ruang antara amnion dan serosa. Adapun pada Kantung air seni pada sistem ekskresi ia dapat berhubungan dengan allantois dengan perantara urachus yang keluar dari simpul umbilicalis dimana fungsinya sebagai tempat penampungan air seni oleh embrio. Allantois berperan bersama serosa untuk membentuk korion dengan 4 lapis lalu lapisan itu memiliki banyak pembuluh darah dan juga ia menyelubungi bagian embrio, amnion dan ruang allantois secara keseluruhan.Pada manusia allantois pada membrane embrionya bersifat rudimenter yang memiliki fungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida .

Baca juga artikel biologi lainnya yang masih berhubungan dengan manusia :