Keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat waktu tertentu yaitu

Keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat waktu tertentu yaitu

Keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat waktu tertentu yaitu
Lihat Foto

EKA JUNI ARTAWAN

Permintaan adalah keinginan mendapatkan suatu barang atau jasa untuk pemenuhan kebutuhan (pengertian permintaan). Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga subtitusi.

KOMPAS.com - Permintaan adalah keinginan untuk mendapatkan suatu barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan (pengertian permintaan). Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan adalah barang subtitusinya. 

Selain itu, pengertian permintaan yakni keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu. Harga pasar terbentuk dari bertemunya permintan dan penawaran. Permintaan adalah menjadi salah satu unsur penting pembentuk harga keseimbangan.

Pengertian permintaan

Mengutip buku Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X karya Mintasih Indriayu, permintaan adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang diminta (dibeli) pada berbagai kemungkinan tingkat harga dan dalam waktu tertentu.

Permintaan adalah bisa tercipta apabila pembeli memiliki keinginan untuk membeli barang dan jasa yang disertai oleh kemampuan untuk membayarnya.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Arti Kode 31, 33, dan 34 di SPBU Pertamina

Sementara itu dikutip dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). 

Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga, dan kuantitas yang saling memengaruhi satu sama lain.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu, sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Faktor faktor yang memengaruhi permintaan adalah sebagai berikut:

1. Harga barang substitusi dan barang komplementer

Permintaan terhadap suatu barang dapat dipengaruhi oleh harga barang-barang lain yang ada kaitannya seperti barang dapat saling menggantikan (substitusi) dan barang yang saling melengkapi (komplementer).

2. Pendapatan konsumen

Pendapatan konsumen (sebagai pembeli) merupakan faktor yang sangat penting di dalam menentukan permintaan adalah terhadap berbagai jenis barang. Bila pendapatan konsumen meningkat, berarti daya beli juga meningkat.

Jakarta -

Permintaan efektif adalah keinginan konsumen untuk membeli sebuah produk atau jasa yang dihubungkan dengan kemampuan dia membayarnya. Dalam hal ini, harga jumlah produk yang diminta adalah normal.

Secara umum permintaan dapat didefiniskan keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.

Contoh, membicarakan pemintaan pakaian di Jakarta berarti membicarakan berapa jumlah pakaian yang akan dibeli di berbagai tingkat harga dalam 1 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Berdasarkan daya beli konsumen, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.

Sementara pada permintaan efektif, seorang konsumen memang membutuhkan barang tersebut dan ia mampu membayarnya. Besar permintaan efektif terhadap suatu produk dapat menentukan apakah usaha memproduksi barang tersebut layak dibiayai atau tidak.

Adapun permintaan potensial adalah permintaan yang menurut perkiraan akan menjadi permintaan efektif di masa mendatang. Permintaan potensial adalah keseluruhan potensi pasar yang dapat menjadi calon konsumen bagi sebuah produk, seperti dikutip dari buku Studi Kelayakan oleh Ahmad Subagyo, Se.MM., CRBD.

Sederhananya, permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap sebuah barang atau jasa oleh masyarakat yang sebetulnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang dan jasa tersebut.

Permintaan potensial akan menjadi permintaan efektif bila kekuatan membeli bertambah besar, adanya stimulasi kebutuhan, harga produk turun, pertambahan penduduk, dan sebagainya.

Rumus permintaan efektif untuk mengetahui besarnya permintaan efektif sebuah produk baik dalam usaha besar, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sejenis yang bergabung menjadi kelompok besar yakni sebagai berikut:

Rumus Permintaan Efektif

PE = P + (I - E) x segitiga S

Keterangan:PE: volume permintaan efektif yang ingin diketahuiP: volume produksi total dari usaha sejenisI: volume impor produk yang sama dari negara lainE: volume ekspor untuk produk yang sama

Segitiga S: selisih persediaan awal dan akhir produk

Sedangkan permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Konsumen permintaan absolut tidak mempunyai kemampuan atau tidak mempunyai uang untuk membeli barang yang diinginkan.

Contohnya, Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu, keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.

Gimana detikers, sudah lebih paham ya apa itu permintaan efektif, permintaan absolut, dan permintaan potensial?

Simak Video "Permintaan Maaf Grab soal Diskriminasi Disabilitas Dinilai Netizen Tak Tulus"



(pal/pal)

Permintaan adalah keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu. Harga pasar terbentuk dari bertemunya permintan dan penawaran. Permintaan menjadi salah satu unsur penting pembentuk harga keseimbangan.

Permintaan tercipta apabila keinginan seseorang untuk membeli barang dan jasa disertai oleh kemampuan untuk membayarnya.

Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dalam konsep permintaan, terdapat tiga hal terkait, yakni:

  • Kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Ini menunjukan berapa banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga barang lain, pendapatan, dan selera.
  • Keinginan konsumen disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli.
  • Kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu.

Permintaan Efektif, Potensial, dan Absolut

Berdasarkan daya beli konsumen, permintaan dibagi menjadi tiga, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.

Permintaan efektif

Permintaan efektif adalah ketika seorang konsumen memang membutuhkan suatu barang dan ia mampu untuk membayarnya. Besar permintaan efektif terhadap suatu produk dapat menentukan apakah usaha untuk memproduksi barang tersebut layak dibiayai atau tidak.

Permintaan potensial

Permintaan potensial adalah permintaan terhadap suatu barang dan jasa oleh masyarakat yang sebenarnya mampu untuk membeli, namun belum memutuskan membeli. Singkatnya, permintaan merujuk pada perkiraan suatu barang atau jasa akan menjadi permintaan efektif di masa mendatang.

Advertising

Advertising

Permintaan potensial dapat berubah menjadi permintaan efektif apabila kekuatan membeli bertambah besar, harga produk turun, adanya stimulasi kebutuhan, pertambahan produk, dan sebagainya.

Permintaan absolut

Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap barang atau jasa yang tidak disertai kemampuan untuk membeli.

Pada permintaan absolut, konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya, Dewi ingin membeli buku kompilasi dongeng sebelum tidur, akan tetapi uang yang dimiliki tidak cukup. Oleh karena itu, keinginan Dewi untuk membeli buku tidak bisa terpenuhi.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi permintaan, yaitu:

  • Harga barang komplementer dan barang substitusi

Ketika harga apel naik, konsumen mungkin akan mengurangi atau bahkan menghentikan pembelian apel dan beralih ke jeruk. Oleh karena itu, kuantitas permintaan jeruk meningkat tajam, meskipun harga jeruk tidak berubah.

Jadi, pada barang subtitusi, peningkatan harga satu barang akan mengakibatkan peningkatan permintaan barang lain yang menjadi substitusinya.

Ketika pendapatan meningkat, konsumen cenderung meningkatkan konsumsi mereka terhadap barang dan jasa, begitupun sebaliknya.

Namun demikian, ada barang dan jasa tertentu yang permintaannya justru menurun di kala pendapatan meningkat dan naik ketika pendapat merosot. Seperti contoh, ketika pendapatan meningkat, keluarga A mungkin akan mengurangi konsumsi tempe dan lebih banyak membeli daging.

Barang-barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan meningkat dinamakan barang-barang inferior. Sementara, barang yang permintaannya meningkat seiring naiknya pendapatan disebut barang normal.

  • Jumlah dan karakteristik penduduk

Jumlah konsumen memengaruhi kuantitas total barang dan jasa yang akan dikonsumsi. Maka, semakin besar jumlah penduduk, besar pula permintaan terhadap barang dan jasa.

Selain itu, struktur usia penduduk dan urbanisasi dari berbagai daerah ke kora-kota besar pun akan memengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa di kota tersebut.

  • Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat

Selera yang berubah dapat mengakibatkan perubahan permintaan. Contoh perubahan selera bisa dilihat ketika maraknya merek makanan fast food. Saat ini, dapat dikatakan hampir tidak ada yang tidak mengenal McDonald’s, Kentucky Fried Chicken, Wendy’s, dan sebagainya.

Contoh lainnya, mode berpakaian ala Korea Selatan yang semakin menjamur seiring maraknya konsumsi konten-konten asal Negeri Ginseng tersebut di kalangan milenial.

  • Perkiraan dan harapan masyarakat

Perkiraan dan harapan masyarakat dapat memengaruhi permintaan. Sebagai contoh, pada 1997, di tengah carut-marut kondisi perekonomian tanah air, banyak masyarakat merasa khawatir akan resesi berkepanjangan. Akibatnya, terjadi antrean panjang di pasar-pasar swalayan dan beberapa orang pun berebut mie instan, susu, minyak goreng, gula pasir, dan sebagainya.

Hal tersebut terjadi sebab masyarakat khawatir harga barang akan melonjak di kemudian hari dan stok atau persediaan barang akan hilang di pasaran karena produsen tidak mampu lagi berproduksi.

Pada Hari Raya Lebaran, permintaan terhadap ketupat, kue-kue, daging sapi, mukena, dan sajadah meningkat. Begitu pula pada hari raya Naal, permintaan terhadap pohon natal, CD lagu-lagu rohani, kue-kue natal, atau berbagi barang suvenir akan meningkat tajam.

Ketika situasi keamanan suatu negara berada dalam kondisi yang kacau, permintaan akan makanan mungkin akan mengalami peningkatan. Toko, perkantoran, dan keluarga yang tinggal di perumahan elite menambah tenaga keamanan. Di samping itu, sebagian besar orang menunda aktivitas di luar ruangan, membuat permintaan akan bensin atau angkutan umum menurun.

Selain faktor-faktor di atas, permintaan juga bisa pengaruhi oleh intensitas kebutuhan, harga barang itu sendiri, tingkat pendapatan per kapita, perkiraan harga di masa mendatang, usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan, distribusi pendapatan, hingga periklanan.

Hukum Permintaan

Mengutip buku “Ekonomi” oleh Alam S, hukum permintaan berbunyi:

“Jika harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta akan meningkat, ceteris paribus.”

Hukum di atas berlaku dengan asumsi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan di luar harga harus dianggap konstan (ceteris paribus).

Ceteris paribus adalah ungkapan latin yang berarti semua variabel selain yang sedang dipelajari diasumsikan konstan. Secara harfiah, ungkapan ini berarti “hal-hal lain dianggap sama”.

Dapat dikatakan pula bahwa hukum permintaan, yaitu:

  • Jika harga barang naik, pendapatan konsumen yang tetap merupakan kendala konsumen untuk melakukan pembelian yang lebih banyak.
  • Jika harga suatu barang atau jasa naik, konsumen akan mencari barang pengganti.