Tindakan yang biasanya dilakukan oleh seorang nelayan pergi melaut untuk mencari ikan adalah

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjajaki Perkampungan Nelayan di Cilincing, Jakarta Utara, pemandangan sederet perahu-perahu nelayan tampak tengah 'parkir' di ujung sebuah sungai yang bermuara di laut. Dari kapal tradisional bermateri kayu itu ratusan orang menggantungkan hidup dari melaut menangkap ikan.

Bagi mereka para nelayan, 'menjaring' rezeki dari hasil tangkapan laut, bergantung nasib mujur untuk bisa mendapatkan tangkapan ikan melimpah. Cuaca, arus gelombang laut yang kuat, sampai jaring tersangkut menjadi tantangan di kala mencari ikan.

Seorang nelayan di sana, Raska (48), mengaku sudah sejak tahun 1979 mencari nafkah menggeluti profesi itu. Setelah berbincang-bincang dan mendengar ceritanya, ikan yang bisa diperoleh dan dibeli dengan mudah masyarakat di pasar atau tempat perbelanjaan, ternyata didapati dengan perjuangan oleh mereka para nelayan.

"Kendalanya sih gelombang, karena lumayan jauh ada 10 kilo dari sini ke tempat menangkap ikan. Kadang hujan deras sama angin bikin kabut, ya namanya alam," kata Raska, kepada Kompas.com, Minggu (11/11/2012).

Pergi melaut juga bukan 'asal' jalan begitu saja, berjam-jam terapung-apung di laut tentu membutuhkan persedian makan dan minum secukupnya. Berbeda dengan di darat, membawa perbekalan menjadi wajib ketika hendak melaut. Dari perbekalan yang dibawa kemudian dimasak di atas kapal, di sela-sela tengah mencari ikan. Selain itu, kebutuhan bahan bakar untuk mesin motor laut juga harus selelau terisi.

Video Rekomendasi

Tindakan yang biasanya dilakukan oleh seorang nelayan pergi melaut untuk mencari ikan adalah

"Ya, kalau melaut bawa bekal, bawa kompor buat masak, bawa beras, mi goreng, kopi, gula, rokok. Ngisi solar dua puluh lima liter buat mesin sama bensin enam liter buat lampu tembak. Modalnya kira-kira 300 ribu sekali berangkat," ujar Raska.

Peralatan yang digunakan bisa di bilang sederhana. Maklum bukan menggunakan teknologi canggih seperti sonar untuk mendeteksi keberadaan ikan layaknya di luar negeri, tetapi berdasarkan pengalaman puluhan tahun yang menuntun nelayan disana mengetahui keberadaan ikan.

"Nggak tentu di mana, pakai feeling dari pengalaman sama lihat arah angin. Ya enggak ada alat-alat canggih, namanya juga nelayan tradisional," kata pria empat anak itu.

Cara menangkap ikan mengunakan jaring cukup lebar. Untuk menyebut ukuran, nelayan di sana mengenal istilah depa. Raska mengatakan, saat melaut membawa jaring berukuran 37 x 25 depa. Dengan jaring itu, kumpulan ikan dikepung kemudian dikurung saat jaring ditebar keliling.

"Misalnya di sini perahu, terus di sana ada kumpulan ikan, ujung jaring yang ada timah buat pemberat dilepas. Perahunya tinggal muterin jadi dikurung ikannya," kata Raska.

tindakan yang biasanya dilakukan seorang nelayan pergi melaut untuk mencarikan adalah

Angin merupakan gerakan udara atau massa udara yang terjadi di atmosfer dalam arah vertikal maupun horisontal. Kecepatan vertikal jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan horisontalnya, maka dalam klimatologi kecepatan angin hanya arah horisontal saja. Angin darat dan angin laut merupakan jenis angin lokal yang terjadi sepanjang tahun. Proses terjadinya angin darat dan angin laut meliputi: 1. Angin Darat Pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karena sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat menerima dingin. Angin Darat menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin darat biasanya digunakan oleh nelayan untuk berangkat mencari ikan ke laut. Oleh karena itu, kita sering melihat nelayan pergi menangkap ikan malam hari dan kembali dari menangkap ikan siang hari. 2. Angin Laut Suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Hal ini disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskannya.Sehingga laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin laut digunakan oleh para nelayan pulang dari laut menuju ke darat pada siang hari. Jadi, jawaban yang tepat adalah dengan memanfaatkan angin laut dan angin darat.

Sarah Nafisah Selasa, 10 November 2020 | 08:45 WIB

Tindakan yang biasanya dilakukan oleh seorang nelayan pergi melaut untuk mencari ikan adalah

Mengapa nelayan memanfaatkan angin darat untuk mencari ikan? (Photo by Quang Nguyen Vinh from Pexels)

Bobo.id - Hari ini teman-teman kelas 4 - 6 SD mempelajari materi tentang Energi Panas melalui program Belajar dari Rumah TVRI.

Lewat tayangan ini kita akan mempelajari tentang energi panas Matahari, jenis-jenis perpindahan panas, dan juga tentang angin darat dan angin laut.

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Jenis angin ada banyak, yaitu angin muson, angin phon, angin clyclon, angin darat, angin laut, dan masih banyak lagi.

Namun di tayangan ini kita hanya akan mempelajari tentang angin darat dan angin laut.

Seperti biasa akan ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Salah satunya adalah sebagai berikut:

"Mengapa nelayan mencari ikan menggunakan angin darat?"

Yuk, cari tahu jawabannya!

Baca Juga: Bagaimana Angin Bisa Berembus? Ini Penjelasan Ilmiah Bagaimana Angin Terbentuk


Page 2


Page 3

Tindakan yang biasanya dilakukan oleh seorang nelayan pergi melaut untuk mencari ikan adalah

Photo by Quang Nguyen Vinh from Pexels

Mengapa nelayan memanfaatkan angin darat untuk mencari ikan?

Bobo.id - Hari ini teman-teman kelas 4 - 6 SD mempelajari materi tentang Energi Panas melalui program Belajar dari Rumah TVRI.

Lewat tayangan ini kita akan mempelajari tentang energi panas Matahari, jenis-jenis perpindahan panas, dan juga tentang angin darat dan angin laut.

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Jenis angin ada banyak, yaitu angin muson, angin phon, angin clyclon, angin darat, angin laut, dan masih banyak lagi.

Namun di tayangan ini kita hanya akan mempelajari tentang angin darat dan angin laut.

Seperti biasa akan ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Salah satunya adalah sebagai berikut:

"Mengapa nelayan mencari ikan menggunakan angin darat?"

Yuk, cari tahu jawabannya!

Baca Juga: Bagaimana Angin Bisa Berembus? Ini Penjelasan Ilmiah Bagaimana Angin Terbentuk

Peristiwa-peristiwa alam di dalam geosfer banyak yang berkaitan dengan kehidupan manusia baik yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung.

Fenomena tersebut berkaitan dengan aspek atmosfer.

Angin merupakan gerakan udara atau massa udara yang terjadi di atmosfer dalam arah vertikal maupun horisontal. Kecepatan vertikal jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan horisontalnya, maka dalam klimatologi kecepatan angin hanya arah horisontal saja.

Angin darat dan angin laut merupakan jenis angin lokal yang terjadi sepanjang tahun. Proses terjadinya angin darat dan angin laut meliputi:

Pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karena sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat menerima dingin. Angin Darat menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin darat biasanya digunakan oleh nelayan untuk berangkat mencari ikan ke laut. Oleh karena itu, kita sering melihat nelayan pergi menangkap ikan malam hari dan kembali dari menangkap ikan siang hari.

Suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Hal ini disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskannya.Sehingga laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin laut digunakan oleh para nelayan pulang dari laut menuju ke darat pada siang hari

Jakarta -

Tahukah siswa mengapa nelayan pergi melaut atau menangkap ikan pada Malam Hari? Padahal cahaya penerangan di malam hari sangat minim.


Mengutip akun instagram Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbud Ristek, ternyata hal itu disebabkan, para nelayan membutuhkan angin darat yang terjadi pada malam hari di mana saat suhu di daratan lebih dingin daripada suhu di lautan.


Angin darat terjadi saat malam hari. Proses yang terjadi adalah udara panas di atas laut bergerak naik, lalu tempatnya digantikan oleh udara yang lebih dingin dari daratan.


Hal ini juga mengakibatkan terjadinya gerakan konvektif yang menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan.


Nah, aliran udara yang bergerak dari daratan ke lautan ini yang kemudian dikenal sebagai angin darat.


Arah angin darat yang menuju ke laut ini yang kemudian banyak dimanfaatkan nelayan untuk berangkat berlayar mencari ikan di laut. Waktu terjadinya angin darat biasanya pada tengah malam dan dini hari.

Terjadinya Angin Laut di Siang Hari


Adapun pada siang harinya, angin bertiup dari laut ke darat hal ini disebut dengan angin laut. Berarti, pada siang hari, suhu udara di laut lebih dingin dan suhu udara di darat lebih panas.


Proses terjadinya angin laut hampir sama dengan proses terjadinya angin darat, yaitu diakibatkan oleh perbedaan suhu pada kedua wilayah.


Pada siang hari, wilayah daratan mempunyai kemampuan menyerap suhu atau kalor dari matahari lebih cepat. Kondisi sebaliknya terjadi di lautan, proses penyerapan panas atau kalor berlangsung lebih lambat.


Kondisi ini membuat suhu di daratan lebih cepat panas daripada wilayah lautan. Akibatnya udara di atas daratan akan bergerak naik, kemudian udara dingin dari lautan akan menggantikannya.


Hal itu juga menyebabkan terjadinya aliran udara dari wilayah lautan ke daratan yang disebut sebagai angin laut.


Angin laut biasanya terjadi saat pagi hingga menjelang sore hari. Arah angin laut yang bergerak dari lautan ke daratan ini dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke daratan setelah bermalam mencari ikan di lautan.


Nah, itulah alasan mengapa nelayan melaut pada malam hari dan pulang pada siang hari. Sekarang siswa jadi semakin tahu, kan?

Simak Video "Musim Angin Barat, Nelayan di Subang Sudah 5 Hari Tak Melaut"



(faz/lus)