Persaudaraan sesama mukmin dapat diibaratkan sebagai apa?

Ketujuh puluh tujuh:
AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH MENJAGA UKHUWAH (PERSAUDARAAN) SESAMA MUKMININ

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjaga ukhuwwah (persaudaraan) sesama Mukminin dan seolah mereka itu seperti satu tubuh, bila yang satu sakit, maka yang lainnya pun ikut merasakan sakit juga.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا.

“Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.” Dan beliau merekatkan jari-jemarinya.[1]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.

“Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam.” [2]

Di antara hak-hak seorang Muslim yang harus dipenuhi oleh saudaranya sesama Muslim adalah: 1. Apabila berjumpa, mengucapkan salam. 2. Apabila diundang, maka dipenuhi undangannya. 3. Apabila meminta nasihat, maka dinasihati. 4. Apabila bersin dan mengucapkan: “Alhamdulillaah,” maka dido’akan dengan mengucapkan: “Yarhamukallaah (semoga Allah merahmatimu).” [3] 5. Apabila sakit, hendaknya dijenguk.

6. Apabila meninggal dunia, maka diantarkan jenazahnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَمْسٌ تَجِبُ لِلْمُسْلِمِ عَلَى أَخِيْهِ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَتَشْمِيْتُ الْعَاطِسِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَعِيَادَةُ الْمَرِيْضِ، وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ.

“Lima hak yang harus ditunaikan seorang Muslim atas saudara Muslim lainnya: (1) menjawab salam, (2) bertasymit saat ia bersin, (3) memenuhi undangannya, (4) menjenguk ketika ia sakit, dan (5) mengantar jenazahnya.” [4]

Baca Juga  Tanda-Tanda Kiamat

7. Apabila mengalami kesulitan, maka diberikan bantuan. 8. Senantiasa memudahkan urusannya.

9. Senantiasa menutupi aibnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنِ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ.

“Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan seorang Mukmin dari kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan menghilangkan kesulitan darinya dari kesulitan-kesulitan di hari Kiamat. Dan barangsiapa memudahkan urusan seorang Mukmin, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” [5]

Ahlus Sunnah menganjurkan tolong-menolong sesama kaum Muslimin dalam kebaikan dan taqwa berdasarkan timbangan syari’at, bukan timbangan para pengikut hawa nafsu dan ahli bid’ah.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” [Al-Maa-idah: 2]

[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Po Box 7803/JACC 13340A Jakarta, Cetakan Ketiga 1427H/Juni 2006M] _______ Footnote [1]. HR. Al-Bukhari (no. 481, 2446, 6026), Muslim (no. 2585) dan at-Tirmidzi (no. 1928), dari Sahabat Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu. [2]. HR. Al-Bukhari (no. 6011), Muslim (no. 2586) dan Ahmad (IV/270), dari Sahabat an-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu anhuma, lafazh ini milik Muslim. [3]. Yakni mengucapkan: “Yarhamukallaah (semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu),” ketika saudaranya bersin seraya mengucapkan: “Alhamdulillaah.” [4]. HR. Muslim (no. 2162).

[5]. HR. Muslim (no. 2699), lihat Taudhiihul Ahkaam (no. 1276).

🔍 Waktu Yang Tepat Membaca Surat Al Waqiah, Hadits Pernikahan Dalam Islam, Akad Kafalah, Surat Ad Duhha, Cara Mensucikan Najis Anjing

kak tolong jawab dengan benar ya ​

kak tolong jawab dengan benar ya ​

kak tolong jawab dengan benar ya ​

Mengapa Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar saat hijrah ke Madinah tidak melalui jalan yang sudah biasa dilalui manusia​.

Arifin menjadi peternak sapi, karena sudah cukup haul dan nisabnya, maka setiap tahun dikeluarkan zakatnya sebanyak 1 ekor sapi, yakni 1 ekor yang ber … umur 1 tahun. Zakat yang dikeluarkan sudah sesuai ketentuan syariat, karena arifin memiliki sapi sejumlah …. 30 ekor 60 ekor 70 ekor 50 ekor 40 ekor.

Mang Jumadi mah moal bisa kapangaruhan, da gurat …. 2 poina. Batub. Tembokc. Batad. Garis.

Jelaskan tiga tahapan yang dilalui oleh ulama sufi dalam membersihkan diri dari sifat riya'?.

Jawablah pertanyaanBacalah ilustrasi berikut!Farhan bersama keluarga mudik ke kampung neneknya di Sumatera, mereka berangkat dari Jakarta pukul 15.30 … wib. dengan mengendarai mobil melalui jalan lintas Sumatera. Farhan dan keluarga beristirahat di masjid dan mengerjakan salat Isya 4 rakaat dan salat Magrib 3 rakaat dilakukan pada waktu Isya.Salat yang dilakukan oleh Farhan dan keluarganya adalah salat ….​

Pak Ahmad lama tidak bertemu dengan Pak Rohim, alhamdulillah waktu salat jum’at mereka berdua bertemu. Setelah selesai salat jum’at mereka berbincang- … bincang melepas kangen dengan saling menanyakan kabar.Dari ilustrasi diatas mengandung hikmah salat jum’at yaitu ...​

Jawablah pertanyaan berikut​

Senin, 21 Desember 2020 - 17:08 WIB

Sesama muslim itu bersaudara karena adanya ikatan keimanan yang kuat kepada Allah dan Rasul-Nya. Foto/Ist

Salah satu ajaran Islam yang mendatangkan keridhoan Allah adalah menebarkan kasih sayang. Nabi صلى الله عليه وسلم pernah bersabda diriwayatkan Imam Abu Dawud, "Sayangilah penduduk bumi, niscaya engkau akan disayangi oleh penghuni langit (para Malaikat)."

Rasulullah صلى الله عليه وسلم menekankan pentingnya menjaga persaudaraan terutama bagi sesama muslim. Persaudaraan ini hanya bisa diwujudkan jika sesama muslim saling menyayangi dan mengasihi. Sebagaimana sabda beliau berikut:

عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رواه مسلم)

Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: 'Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685)

(Baca Juga: 3 Mutiara yang Mengangkat Derajat Manusia di Sisi Allah)

Dai lulusan Al-Azhar Mesir Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis, Ustaz Rikza Maulan mengatakan, sesama muslim itu bersaudara karena adanya ikatan keimanan yang kuat kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena itu, sesama muslim haram darah, harta dan kehormatannya.

Haram darahnya maksudnya sesama muslim diharamkan saling menumpahkan darah. Haram hartanya maksudnya sesama muslim diharamkan saling mengambil hak dan harta saudaranya. Dan haram kehormatannya artinya sesama muslim diharamkan mencederai kehormatannya, seperti menuduh, menfitnah, dan sebagianya.

Nabi صلى الله عليه وسلم mengibaratkan sesama muslim adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya akan merasakan rasa sakit yang sama. Seharusnya seperti itulah persaudaraan sesama muslim, ibarat satu tubuh yang saling merasakan, senasib sepenanggungan.

Hadis di atas juga mengandung makna pentingnya saling menanggung, memikul dan saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat bagi sesama umat Islam. Jauhi hasad dan kedengkian karena akan membuka peluang permusuhan dan perpecahan.

Beruntunglah menjadi seorang muslim karena Allah mengistimewakan umat muslim dari umat lainnya, sebagaimana firman-Nya:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran: Ayat 110)

Semoga pesan Rasulullah صلى الله عليه وسلم lewat Hadis beliau di atas dapat menumbuhkan semangat kita untuk berkasih sayang dan saling mengasihi. Aamiin.

(Baca Juga: Perintah Menutupi Aib Saudara Sesama Muslim)

Wallahu A'lam