Penulisan frase atau klausa pembuka dalam kalimat pembuka surat yang benar ialah

Surat informal atau surat tidak formal adalah surat yang ditujukan kepada orang yang cukup dekat dengan kita seperti teman dan kerabat kita. Sama seperti surat formal, surat tidak formal juga terbagi menjadi lima bagian, yakni salam pembuka, pembuka, isi, penutup, dan salam penutup. Kali ini kita akan belajar tentang frasa-frasa dalam bahasa Inggris yang bisa digunakan dalam bagian-bagian surat tidak formal tersebut. Berikut adalah pembahasannya:

1. Greeting

Berikut ini adalah frasa-frasa yang bisa mengawali greeting atau salam pembuka surat tidak formal:

  • Dear [name of the recipient], (Kepada [nama penerima surat],)

Contoh: Dear Peter, (Kepada Peter,)

  • Hi/ Hello/ Hey [name of the recipient], (Hai/ Hello/ Hey [nama penerima surat],)

Contoh: Hello Peter, (Halo Peter,)

  • My dear [name of the recipient], ([Nama penerima surat]ku sayang)

Contoh: My dear Peter, (Peterku sayang,)

  • My dearest [name of the recipient], ([Nama penerima surat]ku tersayang)

Contoh: My dearest Peter, (Peterku tersayang,)

Catatan:

  • Nama penerima surat dalam surat tidak formal hanya dituliskan nama depannya saja. Jika nama penerima surat adalah Peter Parker, cantumkanlah “Dear Peter,” bukan “Dear Peter Parker,”
  • Panggilan honorific seperti “Mr.”, “Mrs.”, “Sir”, “Madam”, dsb dianggap terlalu formal. Sebaiknya hindari penggunaannya dalam surat tidak formal.

2. Opening

Ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk membuka surat tidak formal, seperti dengan menanyakan kabar si penerima surat atau memberitahukan bahwa kita telah menerima surat darinya. Frasa-frasa di bawah ini adalah frasa yang bisa dipakai sebagai pembuka surat:

  • How are you?/ How have you been?/ How’s life?/ How are things going? (Apa kabar?)
  • It was good to hear from you. (Senang mendengar kabar darimu)
  • Thank you so much for your last letter. (Terima kasih banyak atas suratmu)
  • Thanks for getting in touch. (Terima kasih telah meghubungiku)
  • I was so surprised to hear that… (Aku terkejut mendengar bahwa…)
  • It’s been ages since the last time we saw each other. (Sudah lama sekali semenjak terakhir kita bertemu)
  • It’s been so long since the last time I heard from you. (Sudah lama sekali semenjak terakhir aku menerima kabar darimu)
  • I hope you’re well/ I hope you’re doing fine. (Semoga kamu baik-baik saja)
  • Glad to hear about… (Turut senang mendengar tentang…)
  • Sorry to hear about… (Turut berduka mendengar tentang…)

3. Main Body

Setelah menuliskan pembuka surat, kita sebaiknya langsung menuliskan isi suratnya. Berikut ini adalah frasa-frasa yang bisa membantu kita untuk mengawali penulisan isi surat tidak formal:

Giving News (Memberikan Kabar)

  • Guess what? (Tebak apa?)
  • I bet you’ll never believe what… (Saya yakin kamu tidak akan percaya apa…)
  • Did you know that…? (Apakah kamu tahu bahwa…?)
  • Did I tell you about…? (Apakah aku telah memberitahumu tentang…?)
  • I thought you might be interested to know about… (Aku pikir sepertinya kamu akan tertarik mengetahui bahwa…)
  • Have you heard about…? (Apakah kamu sudah mendengar tentang…?)

Inviting (Mengundang/ mengajak)

  • I’m having a party on [date/ day]. I hope you’ll be able to come. (Aku mengadakan pesta pada [tanggal/ hari] Aku harap kamu bisa datang)

Contoh: I’m having a party on Friday, 21st July. I hope you’ll be able to come. (Aku mengadakan pesta di hari Jumat tanggal 21 Juli. Aku harap kamu bisa datang)

  • I’ writing to invite you to come to my party… (Aku menulis surat ini untuk mengundangmu ke pestaku…)
  • Would you like to [event] with me? (Apakah kamu ingin [acara] bersamaku?)

Contoh: Would you like to spend your holiday with me? (Apakah kamu bersedia menghabiskan liburanmu bersamaku?)

  • I was wondering if you’d like to [event] with me/ us this/ on [day]. (Aku ingin tahu apakah kamu bersedia [acara] bersamaku/ kami di hari [hari])

Contoh: I was wondering if you’d like to go see the movie with us this Saturday. (Aku ingin tahu apakah kamu bersedia pergi menonton filmnya bersama kami hari Sabtu ini?)

Making Requests (Membuat Permintaan)

  • I wonder if you could help me/ I was wondering if you could do me a favor. (Aku ingin tahu apakah kamu dapat membantuku)
  • I’m writing to ask for your help. (Aku menulis surat ini untuk meminta bantuanmu)
  • I’d be forever grateful if you could… (Aku akan sangat bersyukur sekali jika kamu bisa…)

Asking for an Apology (Meminta Maaf)

  • I’m writing to apologize for… (Aku menulis surat ini untuk meminta maaf atas…)
  • I’m really sorry that… (Aku sangat menyesal bahwa…)
  • I’m sorry for… (Maafkan aku atas…)

Thanking (Berterima kasih)

  • I’m writing to express my gratitude to you for… (Aku menulis untuk menyatakan rasa terima kasihku padamu atas…)
  • Thank you so much for… (Terima kasih banyak atas…)
  • I’m writing to thank you for… (Aku menulis untuk berterima kasih padamu atas…)

Making Recommendations and Suggestions (Memberikan Rekomendasi dan Saran)

  • It’d be a good idea to… (Merupakan sebuah ide bagus untuk…)
  • Why don’t you…? (Mengapa kamu tidak…?)
  • How about…? (Bagaimana dengan…?)
  • You should… (Kamu harus…)
  • If I were you, I’d… (Jika aku adalah kamu, aku akan…)

Congratulating (Mengucapkan Selamat)

  • Congratulations on… (Selamat atas…)
  • I’m writing to congratulate you on… (Aku menulis untuk mengucapkan selamat padamu atas…)
  • The reason I’m writing is to congratulate you on… (Alasan aku menulis adalah untuk mengucapkan selamat padamu atas…)

4. Closing

Kita dapat menggunakan frasa berikut ini sebagai penutup atau closing surat tidak formal:

  • Anyway, that’s all I have to say to you. (Ngomong-ngomong, itulah tadi semua hal yang ingin kukatakan padamu)
  • I can’t wait to hear from you/ looking forward to hearing from you. (Tidak sabar untuk mendengar balasanmu)
  • I can’t wait to see you soon/ looking forward to seeing you soon. (Tidak sabar untuk berjumpa denganmu)
  • Write back soon. (Tolong balas segera)
  • Let me know what you think. (Beritahu aku apa pendapatmu)

5. Signing Off

Salam penutup juga harus dicantumkan dalam surat tidak formal. Adapun frasa penutup yang dapat dipakai dalam surat tidak formal adalah:

  • Best wishes, (Salam,)
  • All the best, (Salam,)
  • Love, (Salam sayang,)
  • Take care of yourself, (Jaga dirimu,)
  • See you soon, (Sampai jumpa lagi,)
  • Keep in touch, (Tetap terhubung,)

Setelah itu, ikuti dengan nama kita atau nama pengirim surat (nama depan saja). Contoh:

Keep in touch,

Mary

Itu tadi beberapa frasa dalam bahasa Inggris yang digunakan dalam surat tidak formal. Semoga setelah mengetahui frasa-frasa tersebut, kita bisa dengan mudahnya menulis surat tidak formal dalam bahasa Inggris.

(1) Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 22 Juli 2003, No. 225/U.IV/2003 tentang permintaan tenaga pengajar bahasa Indonesia untuk orang asing. Kami ingin menanggapi sebagai berikut.

(2) Menjawab surat Saudara tanggal 17 April 2003, No.257/F/III/2003 tentang pen­calonan peserta Seminar Lingkungan Hidup di Jakarta, kami beri tahu­kan bahwa semua peserta yang diusulkan dapat dite­rima.

(3) Bersama ini kami beri tahukan bahwa rapat pemegang saham PT Malabar di­batalkan karena pembukuan keuangan belum semua di­laporkan.

Penggunaan kalimat pembuka surat seperti (1), (2), dan (3) itu perlu di­cermat­kan. Kalimat yang digunakan dalam surat dinas hendaknya se­suai de­ngan kaidah bahasa. Kalimat untuk itu sekurang-kurangnya me­miliki subjek, dan predikat. Selain itu, kalimat yang digunakan tidak per­lu berbelit-belit. Apabila kita perhatikan, kalimat (1) tidak benar karena unsur yang ada hanya berupa keterangan yang ditandai oleh kelompok kata sehubungan de­ngan dan diakhiri tanda titik (.) sebelum kalimat itu selesai. Kesalahan kalimat (2) disebabkan oleh tidak adanya kata penghubung sebagai penanda keterangan yang berbentuk anak kalimat. Kalimat (1) dan (2) di atas dapat diperbaiki menjadi sebagai berikut.

(1a) Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 22 Juli 2003, No. 225/U.IV/2003, tentang permintaan tenaga pengajar bahasa Indonesia untuk orang asing, kami ingin menanggapi beberapa hal sebagai berikut.

(2a) Berkenaan dengan surat Saudara tanggal 17 April 2003, No.257/F/III/2003, tentang pencalonan peserta Seminar Lingkungan Hidup di Jakarta, kami beri tahukan bahwa semua peserta yang Saudara usulkan dapat kami terima.

Kesalahan kalimat (3) terletak pada isinya. Surat itu hanya memberita­hukan sesuatu, tidak menyertakan lampiran dan bukan merupakan surat pem­beritahuan tentang pengiriman barang sehingga tidak tepat menggu­nakan ungkapan bersama ini. Kelompok kata bersama ini digunakan jika ada lampiran yang disertakan atau surat itu memberitahukan bahwa ada sesuatu yang dikirimkan bersama-sama pengiriman surat itu. Dengan de­mikian, kalimat (3) sebaiknya diperbaiki menjadi sebagai berikut.

(3a) Kami beri tahukan bahwa rapat pemegang saham PT Malabar dibatalkan karena pembukuan keuangan belum semua dilaporkan. Berikut ini contoh kalimat pembuka surat yang disertai
lampiran atau pem­beri­tahuan pengiriman barang (4) dan kalimat pembuka surat yang berisi pemberitahuan (5), (6), dan kalimatpembuka surat untuk surat balasan (7).

(4) Bersama ini kami kirimkan contoh laporan yang Saudara minta.

(5) Kami mengundang Saudara untuk menghadiri rapat yang akan diselengga­rakan pada hari selasa, tanggal 6 Agustus 2003.

(6) Sesuai dengan surat Saudara tanggal 14 Februari 2003, No.986/I/IX/2003, tentang penerimaan pegawai baru, kami ingin memberitahukan beberapa hal berikut.

(7) Surat Anda tanggal 25 Januari 2003 No. 453/L/II/2003 sudah kami terima. Sehubungan dengan itu, berikut kami sampaikan jawaban kami atas per­tanyaan Anda.

Surat merupakan sarana komunikasi tulis. Agar dapat dipahami oleh pem­bacanya, di dalam penulisan surat (resmi), penulis perlu mempertim­bangkan faktor kesederhana­an, kesantunan bahasa, kelugasan kalimat, ke­cermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata dan struktur kalimat, serta keserasian atak. Walau­pun demikian, faktor kelaziman juga perlu diper­hatikan. Oleh karena itu, bagian isi surat selalu terdiri atas bagian pem­buka, bagian isi, dan bagian pe­nutup.

Bagian penutup surat dapat berupa harapan pengirim surat atau ucap­an terima kasih kepada penerima surat. Hingga saat ini masih terdapat kalimat pada bagian penutup surat resmi sebagai berikut.

(1) Demikian agar Saudara maklum adanya.

(2) Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.

(3) Demikian, atas perhatian Bapak, kami haturkan terima kasih.

Setiap surat yang dikirimkan tentu diharapkan untuk dapat dimaklumi oleh pene­rima surat. Oleh karena itu, pernyataan seperti pada kalimat (1) tidak diperlukan lagi. Selain itu, pernyataan pada kalimat (1) “Demikian agar Saudara maklum adanya” bukanlah sebuah kalimat yang lengkap karena tidak memiliki subjek dan predikat. Pernyataan itu hanya berupa anak kalimat yang tidak disertai induk kalimatnya. Oleh karena itu, pernyataan itu dapat dikatakan mubazir karena tidak informatif. Pada kalimat (2) penggunaan kata ganti-nya pada Atas perhatiannya di­ucapkan terima kasih tidak jelas mengacu kepada siapa. Bentuk -nya itu lebih tepat jika diganti dengan kata sapaan untuk orang kedua, seperti Saudara, Bapak, atau Anda karena komunikasi yang terjadi di dalam surat ialah komuni­kasi antara pihak pertama dan ke­dua. Selain itu, peng­gunaan imbuhan di- pada kata diucapkan terasa tidak masuk akal karena secara logika akan timbul pertanyaan, “Siapakah yang mengucapkan teri­ma kasih itu.” Ucapan terima kasih itu disampaikan oleh penulis surat kepada penerima surat. Oleh karena itu, kalimat penutup surat yang dapat digunakan ialah, Atas per­hatian Saudara, kami sampaikan ucapan

terima kasih. Pada contoh kalimat penutup surat nomor (3), Demikian atas per­hatian Bapak, kami haturkan terima kasih. Kata demikiantidak diperlu­kan pada penutup surat itu karena penggunaan kata itu tidak memberikan informasi apa pun. Selain itu, penggunaan kata haturkan tidaklah tepat karena kata haturkan itu masih bersifat kedaerahan, sedangkan surat yang dibuatnya adalah surat resmi, yang menuntut penggunaan kosakata baku bahasa Indone­sia. Oleh karena itu, kata haturkan lebih tepat jika diganti dengan kata ucapkan apabila kita menekankan pada keinginan untuk mengucapkan sesuatu, atau kata sampaikan apa­bila kita memang ingin menyampaikan sesuatu, yaitu ucap­an terima kasih kepada penerima surat. Jadi, di dalam penulisan surat dinas, pada kalimat penutup surat se­baik­­nya tidak digunakan kata-kata yang masih bersifat kedaerahan dan tidak digunakan kata-kata yang tidak memberikan kejelasan informasi.