Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa. Namun dengan menggunakan metode/inovasi tertentu berkebun menjadi lebih menyenangkan, efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. Metode atau hasil inovasi melalui pemanfaatan tempat tanam untuk lahan sempit dapat berupa pot, polybag, dan vertikultur. Tujuan utama dari metode/inovasi tersebut adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. Bisa menjadi alternatif bagi warga perkotaan yang tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Walaupun sekilas terlihat rumit, namun bila kita mengetahui teknik dan tips cara membuat sekaligus melaksanakannya maka akan menjadi sangat mudah. Keuntungan/Kelebihan Inovasi Pot, Polybag, Verticulture - Memanfaatkan ruang kosong untuk menyokong kebutuhan dapur - Menambah keindahan alami lingkungan - Menciptakan taman cantik di lahan terbatas - Meningkatkan suplai oksigen di lingkungan sekitar - Tanpa melakukan olah tanah (mencangkul/ membajak) - Fleksibel (dapat dengan mudah diletakkan di mana saja) - Relatif murah dan mudah pembuatannya - Anti banjir Menyiapkan Tempat Tanam 1. Pot dan polybag - Pemilihan jenis dan ukuran (diameter) pot dan polybag disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam - Tanaman tahunan (umumnya tanaman buah), pilih pot berbahan drum kaleng atau pot dengan ukuran diameter sekitar 60 cm - Tanaman sayuran dan biofarmaka/ tanaman obat keluarga (TOGA) bisa menggunakan diameter 20-30 cm - Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dalam tempat tanam ini : a. Jenis buah-buahan (Tanaman Buah dalam Pot/Tabulampot) : jambu air, jambu bol, sawo, mangga, jeruk, dan lain-lain Contoh beberapa tabulampot b. Tanaman sayuran buah dan sayuran daun : cabai, terong, selada, tomat, sawi, dan lain sebagainya Contoh beberapa tanaman sayuran dalam pot c. Tanaman Obat (biofarmaka), misalnya jahe, kencur, kunyit, dan lain-lain Contoh biofarmaka dalam polybag atau pot 2. Vertikultur - Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal (bertingkat/berundak) - Ada 2 (dua) jenis vertikultur yang dapat digunakan, yaitu : a. Rak. Dapat dibuat dari bahan talang, bambu, paralon yang dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah rak Contoh vertikultur jenis rak b. Tabung. Seperti namanya, bahan yang dipakai biasanya berbentuk tabung yang dipasang vertikal (drum, bambu, paralon, dan lain-lain) Page 2Pendahuluan Peranan pengembangan pertanian di dataran rendah semakin strategis dalam kaitannya dengan peningkatan ketahanan pangan serta pengembangan agribisnis dan wilayah. Diversifikasi produksi dapat dilakukan dengan mengembangkan usahatani aneka komoditas sayur-sayuran, seperti tomat, kacang panjang, sawi, timun, pare. 1. Budidaya Tomat Varietas Varietas yang biasa ditanam adalah varietas Mirah, Permata, Intan, Berlian, Ratna dan Lentana. Penanaman memerlukan benih sebanyak 150-200 g/ha. Pembibitan Pembibitan tomat menggunakan kantong plastik berukuran 10x15 cm. Pada bagian bawah kantong plastik dibuat lubang. Plastik diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Selanjutnya benih tomat dimasukkan kedalam kantong plastik dan ditempatkan pada tempat yang teduh. Bibit disiram air setiap pagi dan sore hari. Persiapan Lahan Tanah diolah enam hari sebelum tanam, dengan membentuk bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan. Pemupukan dan Jarak Tanam Tabel Pemberian Pupuk pada sayuran Tomat di Lahan Pasang Surut
Keterangan : Pukan : Pupuk Kandang, HST : Hari Setelah Tanam, HBT : Hari Sebelum Tanam Panen Pemanenan dapat dilakukan sekitar 70-80 hari saat buah sudah berwarna hijau masak atau berwarna keputihan. Untuk pasar yang dekat jaraknya dari lahan, buah dipanen setelah berwarna kuning kemerah-merahan. Potensi hasil sekitar 10-15 t/ha. 2. Budidaya Kacang Panjang Varietas Varietas yang biasa ditanam adalah KP 1, KP 2, dan Usus Hijau. Tanaman kacang panjang ditanam menggunakan tugal sebanyak 2 (dua) biji benih per lubang tanam. Persiapan Lahan Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm dan dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran panjang 5m, lebar 1 m, dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedeng adalah 40-50 cm. Pemupukan dan Jarak Tanam Tabel Pemberian Pupuk pada sayuran Kacang Panjang di Lahan Pasang Surut Keterangan : Pukan : Pupuk Kandang, HST : Hari Setelah Tanam, HBT : Hari Sebelum Tanam Serangan hama pada tanaman dapat dihindari dengan memberikan nematisida seperti Curater 3G atau Furadan 3G sebanyak 3-4 butir per lubang tanam dengan cara ditaburkan di sekitar tanaman. Turus atau lanjaran dibuat dari bambu dengan ukuran panjang 2 m dan lebar 4 cm. Turus tersebut ditancapkan dekat tanaman dan setiap dua batang turus yang berhadapan diikat menjadi satu pada bagian ujunga. Pemasangan turus pada penanaman kacang panjang sudah bisa dilakukan pada saat tanaman mencapai ketinggian 20 cm. Panen Pemanenan dapat dilakukan setelah umur tanaman 60-63 hari, dengan cara dipetik. Cara pemetikan yaitu dengan memutar bagian pangkal polong agar polong terlepas seluruhnya. Potensi hasil sekitar 15-28 t/ha. 3. Budidaya Sawi Varietas Varietas yang biasa ditanam adalah Asveg, Sangihe, Talaud, Tosokan, dan Sawi hijau. Benih yang ditanam 500-800 g/ha. Persiapan Lahan Tanah dicangkul dan dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m. tanah diolah sedalam 30 cm, sambil digemburkan. Sebarkan pupuk kandang secara merata. Persemaian Benih sawi sebaiknya disemaikan dulu selama 2 - 3 minggu (berdaun 4-5 helai) baru dipindahkan ke bedengan. Pemupukan dan Jarak Tanam Tabel Pemberian Pupuk pada sayuran Sawi di Lahan Pasang Surut Keterangan : Pukan : Pupuk Kandang, HST : Hari Setelah Tanam, HBT : Hari Sebelum Tanam Panen Ciri Sawi sudah siap dipanen yaitu daun-daun muda berukuran besar dan berumur antara 20-30 hari setelah tanam. Potensi Hasil sekitar 15-20 t/ha. 4. Budidaya Timun Varietas Varietas yang banyak ditanam adalah Saturnus, Mars, Pluto dan Merci. Persiapan Lahan Tanah diolah enam hari sebelum tanam, dengan membentuk bedengan-bedengan berukuran lebar 100 cm dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan. Pemupukan dan Jarak Tanam Tabel Pemberian Pupuk pada sayuran Timun di Lahan Pasang Surut Keterangan : Pukan : Pupuk Kandang, HST : Hari Setelah Tanam, HBT : Hari Sebelum Tanam Panen Panen timun biasanya dimulai pada umur 33-35 HST. Mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acara umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam. Untuk hibrida dipanen 42 HST, sedangkan mentimun suri dipanen setelah matang. Waktu melakukan panen adalah pada pagi hari dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau yang tajam. Contoh sayuran tomat yang bisa dibudidayakan di pekarangan rumah
Sebutkan apa saja peralatan budidaya tanaman obat beserta fungsinya? Nah untuk menanam tanaman obat atau jenis tanaman lain seperti sayur-sayuran, tentu membutuhkan peralatan. Alat atau bahan tersebut merupakan salah satu sarana produksi budidaya tanaman obat yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan praktek untuk menanam. Apa saja peralatan yang harus disiapkan? Sebelumnya, tentukan dulu jenis tanaman obat apa yang akan kamu tanam dan tentukan pemilihan tempat, apakah akan menanam di kebun (lahan luas) atau menanam di lahan sempit. Barulah kamu persiapkan alat-alatnya. Berikut ini empat peralatan wajib yang perlu kamu sediakan untuk budidaya tanaman obat beserta fungsi dan kegunaannya : 1. Pot atau Polybag Peralatan pertama yang perlu disiapkan adalah tempat untuk menanam tanaman obat. Kamu bisa menggunakan pot, poplybag atau bekas botol mineral sebagai tempat tanaman jika tidak mempunyai lahan yang luas. Namun apabila kamu memiliki lahan perkebunan, persawahan atau pekarangan yang luas, tentu tidak memerlukan peralatan ini. Fungsi pot, polybag atau sejenisnya dapat mempermudah dalam perawatan tanaman, dan tentunya lebih menghemat lahan yang digunakan. 2. Garpu Alat yang perlu dipersiapkan selanjutnya adalah garpu, garpu yang dimaksud bukan sendok garpu ya. Tetapi garpu besar yang sering digunakan oleh petani. Fungsi dan kegunaan garpu sendiri yaitu untuk menggemburkan tanah. Tanah gembur yang memiliki banyak kandungan unsur hara tentu dapat mempercepat pertumbuhan tanaman obat. Tanah gembur biasanya terdiri dari campuran tanah liat, pasir, sekam dan pupuk kandang. Baca juga; Cara Panen Tanaman Obat 3. Skop Peralatan lain yang bisa kamu siapkan adalah skop. Berbeda dengan garpu, kegunaan skop yaitu untuk mencampur tahan dengan media lain agar tanah lebih gembur. Fungsinya tentu berbeda dengan cangkul. Skop bisa kamu pakai jika tanaman obat yang akan kamu tanam menggunakan wadah polybag maupun di lahan kebun yang luas. 4. Cangkul Cangkul merupakan salah satu alat tradisional yang masih digunakan hingga sekarang oleh para petani di Indonesia. Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan dan meratakan tanah. Karena fungsinya sangat banyak, kamu wajib membawa cangkul apabila akan menanam tanaman obat di area perkebunan atau pertanian yang luas. Selain keempat peralatan yang sudah disebutkan diatas, sebenarnya masih banyak peralatan budidaya tanaman obat lainnya yang belum disebutkan. Contohnya seperti Gembor (untuk menyiram tanaman), pancong/arit (membersihkan tanah dari gulma), atau alat-alat pertanian lainnya. Baca juga : Bahan Produksi Budidaya Tanaman Obat |