Bagian tumbuhan yang tidak dapat digunakan dalam menyetek adalah

Tyas Wening Jumat, 7 Agustus 2020 | 15:58 WIB

Bagian tumbuhan yang tidak dapat digunakan dalam menyetek adalah

Pohon mangga bisa dikembangbiakkan dengan cara setek (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Ada berbagai cara tumbuhan berkembang biak, salah satunya adalah dengan cara setek.

Setek adalah cara memperbanyak tumbuhan yang termasuk dalam kategori vegetatif yang dilakukan oleh manusia.

Ini artinya, tumbuhan yang disetek bisa berkembang biak tanpa adanya perkawinan yang dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.

Bagaimana caranya melakukan setek untuk memperbanyak tumbuhan, ya?

Ketahui mengenai setek dan contoh setek yang bisa dilakukan pada tumbuhan, yuk!

Baca Juga: Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Bisa Dibantu oleh 4 Perantara, Apa Saja, ya?

Setek, Cara Memperbanyak Tumbuhan dari Bagian Tumbuhan Itu

Apa yang biasanya teman-teman lakukan untuk menumbuhkan suatu tanaman atau tumbuhan baru?

Kebanyakan mungkin akan menanam biji, atau menanam bagian dari tumbuhan itu, seperti akarnya.


Page 2


Page 3

Bagian tumbuhan yang tidak dapat digunakan dalam menyetek adalah

MaxPixel's contributors

Pohon mangga bisa dikembangbiakkan dengan cara setek

Bobo.id - Ada berbagai cara tumbuhan berkembang biak, salah satunya adalah dengan cara setek.

Setek adalah cara memperbanyak tumbuhan yang termasuk dalam kategori vegetatif yang dilakukan oleh manusia.

Ini artinya, tumbuhan yang disetek bisa berkembang biak tanpa adanya perkawinan yang dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.

Bagaimana caranya melakukan setek untuk memperbanyak tumbuhan, ya?

Ketahui mengenai setek dan contoh setek yang bisa dilakukan pada tumbuhan, yuk!

Baca Juga: Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Bisa Dibantu oleh 4 Perantara, Apa Saja, ya?

Setek, Cara Memperbanyak Tumbuhan dari Bagian Tumbuhan Itu

Apa yang biasanya teman-teman lakukan untuk menumbuhkan suatu tanaman atau tumbuhan baru?

Kebanyakan mungkin akan menanam biji, atau menanam bagian dari tumbuhan itu, seperti akarnya.

Ciri ciri tanaman yang dapat distek yakni memiliki bagian tubuh selain bunga yang dapat tumbuh menjadi individu baru misalnya cocor bebek, stawberi, dan lain – lain. Cara melakukan stek pada tanaman dapat dilakukan dengan mengambil bagian organ vegetatif. Organ vegetati adalah organ yang terdapat pada tubuh tumbuhan selain bunga. Organ ini dapat tumbuh menjadi individu yang baru karena memiliki kemampuan totipotensi dimana tumbuhan itu dapat berkembang menjadi individu baru dari selnya. Itulah yang menjadikan tumbuhan juga banyak dilakukan budidaya dengan cara kultur jaringan yang memiliki manfaat yang sama dengan manfaat mencangkok.

Stek juga bisa dilakukan pada berbagai organ tanaman begitu pula cara mencangkok tanaman diantaranya adalah stek akar, stek batang, stek daun, stek pucuk dan lain – lain. Stek ini sangat jarang dilakukan pada pohon yang berkambium atau berkayu. Namun hal tersebut sama sekali tidak menutup kemungkinan stek dapat dilakukan pada pohon berkayu. Berikut adalah ciri tumbuhan yang dapat dilakukan oleh stek akar.

1. Tumbuhan yang Sulit Berbunga

Pada umumnya tumbuhan yang termasuk ke dapat di stek adalah tumbuhan yang jarang berbuah. Pada tumbuhan yang sering berbuah akan menggunakan bijinya sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Pada tumbuhan yang jarang berbunga akan kesulitan untuk berkembangbiak jika tidak ada organ vegetatif. Hal ini menjadi hal yang penting untuk tumbuhan memiliki cara berkembangbiak dengan alami sesuai dengan sistem fisiologis tubuhnya. Pada contoh tanaman berakar serabut juga banyak jenis yang ditemukan.

2. Tumbuhan Berspora

Tumbuhan yang berkembangbiak dengan menggunakan spora juga pada umumnya dapat dilakukan stek. Contohnya adalah tumbuhan tingkat rendah misalnya lumut dan paku. Tumbuhan ini dapat dilakukan berkembangbiak dengan cara menggunakan organ lain. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora ini memang tidak memiliki organ generatif yakni berupa bunga yang hanya dimiliki oleh tumbuhan tingkat tinggi atau Phanerogamae. Pada tumbuhan kryptogmae pada organ reproduktifnya belum berkembang dengan sempurna. Cara merunduk tanaman hampir mirip dengan cara stek. 

3. Biji Sulit Disemaikan

Banyak pula tumbuhan yang memiliki buah dan bunga namun tetap hanya memungkinkan dilakukan budidaya dengan organ vegetatif. Pada tumbuhan yang mengalami kesulitan untuk disemaikan bijinya ini banyak dilakukan dengan teknik yang memanfaatkan organ pada tanaman tersebut. Ada beberapa tumbuhan yang mengalami kesulitan untuk disemaikan bijinya. Biji memiliki sifat yang sangat sensitif sehingga biji tersebut butuh perlakuan yang khusus dalam memecah dormansi. Dormansi adalah masa dimana biji menunda untuk berkembang karena lingkungan dianggap masih belum memungkinkan. Jjadi tidak jarang jika banyak pelaku budidaya yang akhirnya melakukan teknik lain untuk memperbanyak tanaman tersebut.

4. Adanya Anakan yang Tumbuh Didekat Induk

Ciri tumbuhan yang dapat distek juga umumnya ada seedling atau anakan yang dapat ditemui pada sebelah tanaman tersebut. Perkembangbiakan ini terjadi dengan alami misalnya ada tunas yang muncul dari akar maupun dari batang. Hal ini juga akan memberi kemudahan kepada pelaku budidaya untuk melakukan pemisahan dengan cara menyetek tanaman.

5. Tumbuhan Tak Berkayu Stek Melalui Rimpang

Pada tumbuhan yang tak berkayu juga kerap berkembangbiak dengan menggunakan rimpang. Rimpang adalah modifikasi batang. Berikut adalah contoh tumbuhan yang pada umumnya dibudidayakan dengan cara menggunakan rimpang.

  • Kunyit
  • Jahe
  • Lengkuas
  • Kentang
  • Ubi
  • Talas

6. Tumbuhan Tak Berkayu Berkembangbiak Melalui sulur

Tumbuhan yang berkembangbiak dengan mengunakan sulur pada umumnya terjadi dengan alami. Tumbuhan ini banyak sangat mudah untuk dibudidayakan karena para penggiat budidaya hanya perlu memisahkan individu baru yang telah tumbuh. Tumbuhan tersebut diantaranya adalah Strawberi dan Eceng Gondok. Jika kita memperhatikan tumbuhan tersebut maka akan tampak para pembudidaya hanya perlu menunggu hingga kedua tumbuhan ini berkembangbiak dengan sendirinya. Saat telah tumbuh menjadi individu baru maka saat itulah sata yang tepat untuk memisahkan tanaman.

7. Tumbuhan Berkembangbiak dengan Tunas

Tumbuhan yang juga dapat berkembang biak dengan cara dtek tunas diantaranya adalah tumbuhan bambu dan pisang. Hal ini juga terjadi dengan alami. Pembudidaya hanya perlu memisahkan tanaman itu untuk mendapatkan tanaman yang baru.

8. Tumbuhan Berkayu

Tidak semua tumbuhan yang berkayu tidak dapat di stek. Pada beberapa tumbuhan dapat ditemukan bahwa tumbuhan yang berkayu juga mamupu untuk dilakukan stek. Contoh tumbuhan tersebu adalah sukun dan pohon cemara. Stek memilkik arti potonganyang  tubuh dengan sendiri. Ada banyak jenis tanaman yang dapat dilakukan budidaya dengan stek. Jenis stek diketahui ada 3 jenis.

Pada stek batang diketahui sebagai salah satu metode yang paling sering untuk diterapkan. Pada stek batang ini akan dilakukan dengan cara memotong bagian tumbuhan yakni batang. Batang tersebut kemudian akan tumbuh menjadi tumbuhan yang baru. Pada tumbuhan yang dapat dilakukan stek batang juga pada umumnya dipotong satu ruas jari atau buku dari bagian pucuk. Kemudian akan dipotong pada satu ruas jari pada bagian bawahnya. Cara pemotongan juga harus dilakukan dengan miring. Hal ini karena pemotongan dengan miring akan menstimulus bagian sel dan jaringan yang rusak untuk memperbaiki diri dengan lebih cepat.

Stek akar adalah tumbuhan yang dilakukan pemotongan pada bagian akar. Pada organ ini akan juga dilakukan pada bagian akar kemudian akan berkembang menjadi individu yang baru.

Pada teknik stek daun dilakukan dengan metode penanaman dengan cara memotong bagian daun. Cara pemotongan yakni dengan menggunakan beberapa tanaman yang dipotong beserta bagian pada tangkai daunnya.

Stek adalah perkembangbiakan vegetatif dengan cara memotong bagian tubuh tanaman untuk ditanam sehingga menghasilkan tanaman baru. Perkembangbiakan dengan cara penyetekan juga bisa diartikan sebagai cara memperbanyak tanaman dengan memisahkan organ vegetatif atau modifikasinya dari pohon induk.

Cara perbanyakan tanaman ini dilakukan untuk tanaman yang sulit berkembang biak menggunakan biji. Selain itu, perkembangbiakan vegetatif ini juga berguna untuk membentuk klon tanaman unggul.

Perbanyakan tanaman dengan cara stek memberikan beberapa keuntungan tersendiri. Mengutip dari buku “Pembiakan Vegetatif dalam Hortikultura”, berikut beberapa keuntungan dari penyetekan pada tanaman.

  1. Tanaman yang dihasilkan memiliki karakter yang sama dengan induknya. Sebab penyetekan merupakan teknik perbanyakan klon atau cloning dari jenis tanaman terpilih.
  2. Umumnya tanaman hasil penyetekan lebih cepat mencapai periode maturity (matang atau dewasa), sehingga bisa lebih cepat menghasilkan organ generatif seperti bunga dan buah.
  3. Bisa digunakan untuk tanaman yang tidak bisa diperbanyakan dengan cara perbanyakan vegetatif lain seperti cangkok, sambung, atau okulasi.
  4. Lebih praktis dan ekonomis karena lahan yang diperlukan relatif kecil namun hasil tanamannya bisa banyak.
  5. Tidak merusak tanaman induk.

Baca Juga

Meskipun tergolong mudah, namun tidak semua proses penyetekan berhasil. Agar perbanyakan tanaman dengan metode ini berhasil, Anda harus memperhatikan beberapa syarat tanaman yang bisa di stek. Mengutip dari balitkabi.litbang.pertanian.go.id, berikut syarat penyetekan yang baik.

  1. Stek berasal dari varietas unggul.
  2. Umur tanaman yang akan di stek tidak lebih dari 3 bulan. Stek tanaman muda atau kurang dari 3 bulan memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan tanaman berumur 4-5 bulan.
  3. Bahan tanam memiliki pucuk. Stek yang memiliki pucuk diketahui lebih cepat beradaptasi pada lingkungan tumbuhnya dibandingkan stek kedua atau ketiga tanpa pucuk.
  4. Tanaman induk sehat dan tumbuh dengan normal. Tanaman yang sehat bisa dilihat dari vigor tanaman yang kuat, sehat, pertumbuhan normal, dan bebas hama penyakit.
  5. Tanaman masih segar. Tanaman telah di stek bisa langsung ditanam atau bisa juga disimpan pada tempat teduh 1-2 hari atau 3-4 hari untuk menumbuhkan akar. Hal tersebut juga bertujuan agar tanaman lebih toleran terhadap kondisi stres saat penanaman.

Cara Stek Tanaman

Teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan ini terbagi menjadi beberapa cara. Anda bisa menyetek tanaman menggunakan batang, daun, atau akar.

Mengutip dari buku “Pembiakan Vegetatif dalam Hortikultura”, berikut ini beberapa cara stek tanaman dengan mudah.

Advertising

Advertising

Stek batang adalah cara penyetekan tanaman yang bahannya berasal dari potongan batang atau jaringan batang yang telah mengalami modifikasi bentuk atau fungsi. Potongan batang ini nantinya akan membentuk akar adventif di ujung potongan batang dan membentuk tunas dari mata tunas yang masih dorman.

Baca Juga

Cara stek tenaman dengan menggunakan batang terbagi menjadi dua yaitu stek batang yang mengalami meodifikasi seperti rhizome atau tuber dan stek batang itu sendiri yang terdiri atas stek lunak, setengah lunak dan keras . Berikut uraiannya.

a. Stek Rhizome atau Tuber

Rhizome (rimpang) atau tuber (umbi) adalah bagian tanaman yang merupakan hasil modifikasi dari batang. Bagian ini tumbuh dan berkembang di bawah permukaana tanah.

Tanaman yang diperbanyakan menggunakan rhizome contohnya kunyit, jahe, dan aglonema. Sedangkan contoh tanaman stek dari tuber yaitu kentang.

b. Stek Lunak

Mengutip dari bahan ajar “Pembiakan Vegetatif secara Alamiah dan Buatan” oleh Ir. I Wayan Wiraatamaja, MP., stek lunak adalah teknik stek batang dengan menggunakan ranting atau cabang tanaman muda.

c. Stek Setengah Lunak

Teknik penyetakan menggunakan ranting atau cabang tanaman yang mulai menua. Biasanya ditandai dengan warna kulit yang sudah kecokelatan dan pertumbuhannya sudah terhenti.

d. Stek Keras

Cara stek tanaman dengan menggunakan ranting atau cabang yang sudah berumur tidak kurang dari satu tahun. Ukurannya biasanya sebesar pensil dan masih memiliki daun.

Baca Juga

Stek daun merupakan penyetekan yang bahan perbanyakannya berupa daun dengan atau tanpa kelengkapan organ penyusun seperti tangkai daun. Stek daun terbagi menjadi tiga tipe, berikut uraiannya.

a. Stek Daun dengan Tangkai

Bahan stek ini terdiri atas helaian daun dengan tangkai. Tanaman yang diperbanyak menggunakan cara ini yaitu iler-iler dan african violet.

b. Stek Daun Tanpa Tangkai

Cara yang kedua yaitu menggunakan penyetekan menggunakan daun tanpa tangkai. Jadi hanya daun saja yang digunakan untuk perbanyakan vegetatif. Contohnya pada tanaman sukulen dan jeruk nipis.

c. Stek Potongan Daun

Penyetekan dengan cara ini bahan utamanya berasal dari potongan daun yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan ibu tulang daun. Contoh tanaman stek potongan daun yaitu lidah mertua dan Begonia.

Baca Juga

Cara stek tanaman yang terakhir yaitu stek akar. Metode ini dilakukan dengan bahan utama berasal dari organ akar. Potongan akar ini dipisahkan dari tanaman induk kemudian ditanam pada media tanam yang sesuai.

Stek akar kemudian akan membentuk perasakan adventif dan membentuk tunas. Posisi peletakan bahan penyetekan akan mempengaruhi pembentukan tunas. Jika bahan stek ditanam vertikal, maka bagian yang dekat dengan pangkal akar harus ada di bagian atas.

Namun jika bagian terdekat dengan pakal meragukan, maka sebaiknya letakan bahan stek secara horizontal. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara ini yaitu blackberry, cemara, delima, dan jambu biji.