Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?

Merdeka.com - Sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan. Biasanya, di musim penghujan, hujan disertai angin kencang dan petir menggelar.

Masyarakat diminta lebih waspada saat beraktivitas di luar rumah. Sebab bukan hanya bencana alam yang bisa saja terjadi. Kilatan petir juga bisa mengancam keselamatan.

Baru-baru ini, seorang satpam disambar petir di tempat kerjanya di area loading CKB II, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing.

Musibah tersebut terjadi pada Senin (20/12), pukul 18.15 Wib. Cuaca hari itu hujan disertai petir. Rosyid hendak mengambil gambar serial number sambil mengenakan jas hujan dan menggunakan payung.

Belum lagi sampai ke titik dituju, petir menyambar Rosyid. Rosyid langsung terkapar dan sempat tidak sadarkan diri.

"Lalu korban dilarikan ke rumah sakit Pelabuhan Koja, Jakarta Utara, dan dirawat selama 4 hari, saat ini korban sudah berada di rumahnya dan kondisi sudah membaik," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Cilincing, Iptu Alex Chandra dalam keterangan tertulis, Senin (27/12).

Musibah dialami Rosyid bisa terjadi pada siapa saja. Itu sebabnya, masyarakat harus waspada. Apalagi bila hujan disertai petir.

Mengacu penjelasan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ada tiga faktor utama petir menyerang seseorang. Yaitu ketinggian, bentuk runcing, dan isolasi yang menjadi faktor dominan sambaran petir.

Itu sebabnya, ketika ketika mendengar gelegar petir, hal paling utama dilakukan adalah tetap berada di dalam ruangan. Berlindung di ruangan yang kokoh, tertutup dan aman.

Sejumlah artikel menyebut seseorang yang sedang bermain gadget bisa menjadi sasaran petir. Tetapi menurut John Jensenius sebagai peneliti bidang perubahan cuaca NOAA, ponsel, perhiasan, benda logam kecil dan benda lainnya tidak mampu memicu sambaran petir.

Jika pun ada kasus orang-orang yang tersambar petir saat menggunakan ponsel sebenarnya berada di tempat dan waktu yang salah. Seperti berada di luar ruangan dan tempat yang tinggi. Meski demikian, tetap lebih baik bila layanan internet atau matikan mode on pada gadget saat berada di luar ruangan dengan kondisi petir menggelegar.

Sementara itu, dilansir dari situs Kominfo yang mengutip artikel CNN Indonesia, Dr Marry Ann Cooper, profesor Departemen Kedokteran dan Bioengineering, University of Illinois mengatakan, sambaran petir yang menghantui pengguna ponsel menjadi mitos urban yang justru dipercaya kebenarannya. Padahal, sejumlah fakta dari sejumlah kasus orang tersambar petir tak ada kaitannya dengan penggunaan ponsel.

"Tidak ada bahaya di balik penggunaan ponsel saat hujan petir. Tidak ada hubungan antara kedua hal tersebut sama sekali," ucap Cooper.

Justru, kata Cooper, penggunaan telepon rumah atau telepon kabel lebih berpotensi menghantarkan listrik saat petir menyambar.

2 dari 2 halaman

Berikut tips dari NOAA agar terhindar dari ancaman petir saat anda ada di dalam maupun luar rumah.

Apabila Berada di Dalam Ruangan

a. Jika terjadi petir saat Anda di dalam ruangan, yang harus Anda lakukan, komputer, dan peralatan listrik lainnya yang membuat Anda bersentuhan langsung dengan listrik dimatikan. Jangan gunakan telepon kabel. Lebih aman menggunakan telepon nirkabel atau ponsel selama tidak dalam keadaan mengisi daya.

b. Hindari pipa ledeng, termasuk wastafel, bak mandi, dan keran

c. Jangan berbaring di lantai beton, dan jangan bersandar pada dinding beton.

Apabila Berada di Luar Ruangan

Jika Anda terjebak di luar tanpa tempat berlindung yang aman, tindakan berikut dapat mengurangi risiko Anda:

a. Segera turun dari daerah yang tinggi seperti perbukitan, pegunungan atau puncak. Jangan pernah berbaring rata di tanah

b. Jangan pernah berlindung di bawah pohon

Karena pohon yang memiliki ukuran tinggi, sering menjadi sasaran petir untuk menyambarnya.

c. Jangan pernah menggunakan tebing atau tebing berbatu untuk berteduh

d. Segera keluar dan menjauh dari kolam, danau, dan badan air lainnya

e. Jauhi benda-benda yang menghantarkan listrik (pagar kawat berduri, kabel listrik, dll).

(mdk/lia)

Kita tinggal di negara tropis yang mendapatkan cukup sinar matahari sepanjang tahun dan hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Setelah melewati musim kemarau selama berbulan-bulan, saat ini Indonesia sedang memasuki awal musim hujan. Seringkali, hujan lebat turun disertai petir. Hal ini memang biasa karena petir merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi di belahan bumi mana pun, dan biasanya muncul pada saat hujan.

Namun, fenomena petir tersebut sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi, khususnya manusia. Pohon besar yang terkena petir saja bisa tumbang, apalagi jika mengenai manusia. Oleh karena itu, saat hujan ada hal yang tak boleh dilakukan agar kita terhindar dari sambaran petir. Apa saja larangan-larangannya? Yuk, simak artikel ini sampai akhir, ya.

Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?
Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?
ilustrasi berjalan saat hujan (pixabay.com/dmncwndrlch)

Jalan raya, lapangan, sawah, dan tempat terbuka lainnya merupakan tempat yang harus dihindari ketika ada petir. Hal ini karena petir biasanya akan menyambar benda tertinggi di sekitarnya. Maka dari itu, kita dilarang untuk berada di tempat yang datar, rendah dan menjadikan kita sebagai objek tertinggi. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, tempat terbuka bukan merupakan tempat yang aman ketika ada petir. Kita diwajibkan untuk segera berteduh di dalam ruangan saat mendengar guntur yang disertai kilat.

Berada di tempat terbuka, menurut Weather akan meningkatkan risiko tersambar petir secara langsung. Serangan petir secara langsung berpotensi mematikan korbannya. Sesaat setelah tersambar, sebagian dari arus petir bergerak tepat di atas permukaan kulit dan sisanya bergerak melalui tubuh, tepatnya pada sistem kardiovaskular atau saraf. Panas yang dihasilkan akan menyebabkan luka bakar pada tubuh. Kemungkinan selamat setelah terkena petir tergantung pada kecepatan penanganan medis sesaat setelah tersambar dan jumlah arus yang mengalir melalui tubuh.

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Daerah Ini

Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?
Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?
ilustrasi berteduh di bawah pohon (unsplash.com/Gilly Stewart)

Ketika terjebak hujan di jalan, terkadang seseorang sengaja berteduh di bawah pohon untuk menghindari terkena air hujan. Namun, ternyata hal ini tidak diperbolehkan dan sangat berbahaya. Berada di bawah atau di samping pohon yang tinggi dapat meningkatkan risiko tersambar petir. Melansir Weather, pada saat petir menyambar pohon yang tinggi dan terdapat seseorang berada di bawah atau dekat pohon tersebut, maka sebagian arus akan melompat dari pohon ke korban, hal ini disebut dengan kilatan samping (side flash).

Side flash  terjadi ketika petir menyambar benda yang lebih tinggi di dekat korban dan sebagian arus melompat dari benda tersebut ke korban. Oleh sebab itu, selain pohon kita juga harus menghindari objek tinggi lainnya. Karena tidak langsung mengenai korban, side flash masuk dalam kategori indirect strike (sambaran tidak langsung). Meskipun terjadi secara tidak langsung, sambaran ini tetap berbahaya bagi korban.

Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?
Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?
ilustrasi berenang (unsplash.com/Shazmyn Ali)

Saat sedang berenang atau berada di permukaan air seperti bermain arung jeram dan naik perahu, sebaiknya segera menepi dan jauhi air. Begitu juga jika kamu sedang mandi, mencuci, dan kegiatan lain yang melibatkan air. Hal ini karena air merupakan konduktor yang bisa mengantarkan arus yang terkandung dalam petir.

Menurut Canada, berenang, berada di atas perahu, atau berlayar dan berselancar adalah aktivitas berbahaya saat ada petir di daerah tersebut. Para ilmuwan meyakini bahwa jika sambaran petir mengenai air, arusnya akan menjalar di sepanjang permukaan air ke segala arah. Beberapa orang dilaporkan menjadi korban sambaran petir, baik secara langsung atau efek kilat samping saat berada di dalam atau di permukaan air, dermaga, atau pada saat memancing.

Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?
Apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gejala alam petir pada saat hujan?
ilustrasi charger (Unsplash.com/Markus Winkler)

Tempat yang paling aman untuk berlindung dari petir adalah di dalam rumah atau bangunan tertutup lainnya. Berada di bangunan yang tertutup dapat menghindari dari sambaran petir langsung maupun tidak langsung. Namun, walaupun sudah berada di dalam rumah bukan berarti bebas melakukan aktivitas apa pun. Saat ada petir, kita dilarang untuk men-charge barang-barang elektronik dan segala hal yang berhubungan dengan listrik. Hal ini karena arus dapat menyebar melalui saluran listrik itu sendiri sehingga akan sangat berbahaya jika terkena sambaran petir.

Melansir Engineering Portal, konduktor saluran listrik yang terkena sambaran petir langsung menyebabkan tegangan sangat tinggi pada titik sambaran. Hal ini disebabkan karena arus gelombang yang berjalan menyebar di kedua sisi yang berasal dari titik sambaran.

Baca Juga: Ini 7 Jenis Petir yang Ada di Alam, Terlihat Keren tapi Berbahaya! 

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.