Apa saja faktor faktor penyebab terjadinya konflik tersebut?

Oleh: Bonardo Lumbanraja, Guru UPTD SMPN 1 Lima Puluh, Batubara, Sumatera Utara

KOMPAS.com - Kita pasti pernah melihat teman bertengkar di sekolah.

Kejadian ini digolongkan konflik antarindividu.

Adapun konflik antara majikan dan buruh dapat dapat dimasukkan dalam kategori konflik individu dengan kelompok.

Contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik para pedagang kaki lima dengan para petugas ketertiban.

Konflik bahkan dapat terjadi dalam skala lebih luas. Konflik antarkelompok juga dapat berupa konflik antarsuku bahkan antarbangsa atau antarnegara. 

Konflik adalah proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap dan struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk prilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.

Baca juga: Bentuk-Bentuk Konflik

Faktor-faktor penyebab konflik sosial

Mengapa terjadi konflik? Akar konflik adalah perbedaan. Berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan manusia:

Perbedaan individu

Perbedaan pendrian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.

Sebagai contoh, para siswa dalam satu kelasmu tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan musik rock. Ada yang merasa terganggu, namun ada juga yang merasa senang.

Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang sopan-tidak sopan, pantas-tidak pantas atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu baik itu benda fisik maupun nonfisik bisa berbeda-beda.

Perbedaan kepentingan

Bentrokan kepentingan dapat terjadi dibidang ekonomi, politik dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu.

Manusia memiliki perasaan , pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Baca juga: Negosiasi sebagai Upaya Penyelesaian Konflik

Perubahan-perubahan nilai yang cepat

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial.

Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau kemungkinan untuk mengadakan penyesuaian kembali norma-norma dan hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian-bagian kelompok tersebut.

Akibat konflik sosial

Konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat mengakibatkan hal-hal berikut ini :

  1. Meningkatnya solidaritas sesama anggota kelompok
  2. Retaknya hubungan antarindividu atau kelompok
  3. Terjadinya perubahan kepribadian para individu
  4. Rusaknya harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia
  5. Terjadinya akomodasi, dominasi, bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian.

Baca juga: Transformasi Konflik: Definisi dan Aspek-Aspeknya

Cara menangani konflik sosial

Bagaimana sikap individu atau kelompok sosial atas terjadinya konflik? Terdapat lima cara yang biasanya digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan konflik sosial, yaitu: 

Kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang atau kelompok lain. Hal ini mungkin disebabkan keyakinan bahwa dia tidak akan menang menghadapi konflik.

Dengan demikian, orang tersebut mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain. Orang tersebut berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan dengannya.

Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya yang paling benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya.

Dia atau mereka berusaha menguasai lawan-lawannya dan memaksa lawan menerima penyelesaian yang diinginkan. Ia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus menang.

Baca juga: Arbitrase sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik

  • Menyesuaikan kepada keinginan orang lain

Terdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain. Ia merasa bahwa konflik harus dihindari demi keserasian atau harmoni dan ia yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik.

Ia khawatir apabila konflik berlanjut, seseorang akan terluka dan hal itu akan menghancurkan hubugan pribadi dengan orang tersebut.

Dalam proses tawar menawar, individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga.

Kolaborasi memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Atas dasar itu, dicarilah cara-cara untuk mencari cara mengurangi ketegangan kedua belah pihak.

Ia berusaha memulai sesuatu pembicaraan yang dapat mengenali konflik sebagai suatu masalah dan mencari pemecahan yang memuaskan keduanya.

Baca juga: Mediasi Sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa saja faktor faktor penyebab terjadinya konflik tersebut?

rawpixel.com

Adanya perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya dalam masyarakat bisa memicu terjadinya konflik dalam masyarakat.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melihat beberapa orang berseteru satu sama lain?

Ketika kamu melihatnya apakah yang kamu pikir menjadi alasan mereka bisa terlibat situasi yang kurang menyenangkan itu?

Tiap individu atau kelompok pasti memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan orang lain, inilah yang kadang menimbulkan konflik di antara satu sama lainnya.

Konflik merupakan sebuah proses sosial yang bersifat konfrontasi antara dua atau lebih pihak yang punya pandangan atau posisi berlawananan.

Konflik biasanya memiliki tujuan, sikap, dan struktur yang berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Konflik skala kecil bisa saja berkembang menjadi skala besar apabila enggak ada kesadaran untuk melakukan konsolidasi di antara pihak-pihak yang berkonflik.

Hal ini bisa tercermin lewat perilaku atau perlawanan yang terdiri dari berbagai bentuk.

Hal ini tergambar dari berbagai bentuk perlawanan, mulai dari perlawanan halus hingga keras, perlawanan tersembunyi hingga terang-terangan, atau perlawanan enggak langsung maupun yang dilakukan secara langsung.

Selanjutnya akan dijelaskan tentang faktor-faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat, di antaranya:

Baca Juga: Dampak Positif Adanya Konflik Sosial dalam Masyarakat, Materi Sosiologi Kelas 11

1. Perbedaan individu

Tiap individu memiliki pandangan dan perasaan yang berbeda satu sama lainnya.

Hal ini didorong karena tiap individu dididik dan tumbuh di lingkungan yang berbeda.

Ketika menjalani kehidupannya di tengah masyarakat, enggak jarang seseorang akan berlawanan dengan kelompoknya.

Misalnya salah satu temanmu suka kebudayaan asing, tapi beberapa yang lain menganggap rasa kesukaan tersebut bisa membuat seseorang enggak cinta tanah airnya sendiri.

Padahal menyukai kebudayaan asing enggak selalu berarti kita enggak menyukai dan menghargai kebudayaan sendiri. Kadang hal seperti ini memicu perdebatan antara satu individu dengan individu lainnya.

2. Perbedaan latar belakang kebudayaan

Tiap individu dalam masyarakat dibesarkan di lingkungan kebudayaan yang berbeda, hal ini meningkatkan risiko timbulnya konflik sosial ketika individu saling berinteraksi setiap harinya.

Ada beberapa hal yang menentukan tentang standar kesopanan, nilai kesopanan, hingga kepercayaan yang dimilikki seseorang.

Baca Juga: Cara untuk Mengatasi Konflik Sosial dalam Masyarakat, Materi Sosiologi Kelas 11

3. Perbedaan kepentingan

Apa saja faktor faktor penyebab terjadinya konflik tersebut?

Freepik

Konflik dalam masyarakat terjadi jika ada perbedaan kepentingan dan pandangan antara pihak yang sedang berkonflik.

Perbedaan kepentingan bisa terjadi ketika berkaitan dengan faktor ekonomi, politik, hingga sosial. Hal ini membuktikan tiap individu punya perbedaan kebutuhan dan kepentingan dalam menyikapi berbagai kondisi sosial.

Tiap manusia memiliki perasaan dan pandangan pribadi yang didasarkan oleh latar kebudayaan yang berbeda-beda, namun meski begitu manusia-manusia yang berbeda ini tergabung dalam satu kelompok masyarakat.

Konflik bisa muncul ketika masing-masing menyadari memiliki kepentingan dan sudut pandangan berbeda dalam menyikapi kondisi atau situasi tertentu.

4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat

Kemajuan teknologi dan perkembangan informasi yang makin cepat seiring waktu mendorong perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat.

Hal ini sedikit banyak mendorong munculnya konflik sosial karena pergeseran nilai dan norma dalam masyarakat.

Konflik akan mendorong masyarakat untuk menemukan nilai baru dan menyesuaikannya dengan norma-norma atau hubungan sosial dalam masyarakat.

Penyesuaian ini berguna untuk memastikan kebutuhan berbagai pihak dalam masyarakat bisa terakomodir dengan baik.

Baca Juga: Penyimpangan Sosial: Penyebab dan Dampak yang Ditimbulkan, IPS Kelas VII SMP

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News