Badan Terasa Panas terbakar gejala penyakit apa

Apakah Moms pernah mengalami kaki terasa panas secara tiba-tiba? Bisa jadi ini adalah sindrom kaki terbakar atau yang juga dikenal sebagai sindrom Grierson-Gopalan.

Ini adalah serangkaian gejala di mana kaki terasa panas dan ada juga beberapa gejala nyeri yang tidak nyaman lainnya.

Sensasi terbakar bisa menjadi lebih intens di malam hari dan Moms akan merasakan gejala yang membaik di siang hari. Gejala juga dapat berkisar dari ringan hingga berat.

Panas dan nyeri dapat terbatas pada telapak kaki, tetapi juga dapat memengaruhi bagian atas kaki, pergelangan kaki, dan bahkan kaki bagian bawah.

Penyebab kaki terasa panas dan terbakar ini paling sering adalah kerusakan saraf, dan biasanya dikaitkan dengan diabetes. Namun ada banyak kemungkinan penyebab lain juga.

Cara mengatasi kaki terasa panas ini juga akan berbeda-beda tiap orang, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Baca Juga: 6 Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia dan Cara Mengatasinya

Badan Terasa Panas terbakar gejala penyakit apa

Foto: kaki terasa panas (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Sensasi kaki terasa panas dan terbakar bisa datang dari berbagai kondisi.

Oleh karena itu, penting untuk menentukan penyebabnya sehingga Moms dapat menerima perawatan yang paling tepat.

Beberapa penyebab, seperti jamur kaki seperti kutu air atau sepatu yang terlalu ketat, bisa diatasi dengan mudah.

Namun dalam beberapa kasus, penyebabnya bisa saja tidak diketahui sehingga tidak bisa diatasi.

Berikut ini beberapa penyebab kaki terasa panas:

1. Neuropati Diabetik

Gula darah tinggi yang tidak terkontrol selama bertahun-tahun secara bertahap dapat merusak pembuluh darah dan saraf.

Gula darah tinggi mengurangi transmisi sinyal dari saraf.

Hal ini dapat memengaruhi sensasi ke berbagai bagian tubuh, termasuk kaki.

Gula darah tinggi juga melemahkan dinding pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke saraf.

Menurut U.S. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kerusakan saraf dapat terjadi di seluruh tubuh dan sekitar 60 - 70% penderita diabetes memiliki beberapa bentuk kerusakan saraf.

Risiko Moms untuk mengalami neuropati meningkat jika:

  • Mengalami obesitas
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Merokok
  • Meminum alkohol

Ketika kerusakan saraf terjadi di kaki, maka ini dinamakan neuropati perifer.

Kondisi ini adalah jenis neuropati diabetes yang paling umum. Jenis neuropati ini dapat menyebabkan rasa terbakar di kaki.

Meski lebih jarang, neuropati perifer juga bisa memengaruhi lengan dan tangan.

Selain sensasi terbakar di kaki, ada beberapa gejala tambahan neuropati perifer meliputi:

  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki.
  • Perasaan seperti mengenakan kaus kaki ketat.
  • Rasa sakit yang tajam dan menusuk.
  • Kelemahan atau perasaan berat di kaki atau lengan.
  • Keringat berlebih.

Penting untuk menemui dokter jika Moms melihat tanda-tanda neuropati. Mengontrol gula darah juga dapat mencegah kerusakan saraf atau memperlambat jalannya.

Satu studi mencatat bahwa neuropati perifer yang tidak dapat dijelaskan mungkin merupakan tanda batas atau diabetes yang tidak terdiagnosis.

2. Neuropati Sensorik Serat Kecil (SFSN)

Ini adalah neuropati yang menyakitkan yang sering menyebabkan rasa terbakar yang menyakitkan di kaki.

Gejala lain termasuk hilangnya rasa di kaki dan rasa sakit yang singkat.

Ini terjadi sebagai akibat dari hilangnya selubung mielin, yang menutupi dan melindungi serabut saraf.

Meskipun penyebabnya tidak diketahui dalam banyak kasus, diabetes dapat terlibat dalam kondisi ini.

Baca Juga: Kram Kaki Mengganggu Aktivitas, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

3. Penggunaan Alkohol Berat

Badan Terasa Panas terbakar gejala penyakit apa

Foto: kaki terasa panas

Foto: Orami Photo Stock

Penggunaan alkohol berat dapat menyebabkan jenis kerusakan saraf lain yang disebut neuropati alkoholik. Selain kaki terbakar, gejalanya meliputi:

  • Kelemahan otot, kejang otot, dan hilangnya fungsi otot
  • Disfungsi kemih dan usus
  • Pusing
  • Gangguan bicara

Menghentikan penggunaan alkohol dapat membantu mencegah memburuknya gejala. Namun, beberapa kerusakan saraf mungkin tidak dapat dipulihkan.

4. Kekurangan Nutrisi

Kaki terasa panas juga bisa terjadi akibat kekurangan gizi. Seperti misalnya di area yang sering mengalami bencana kelaparan atau bencana lainnya.

Selama Perang Dunia II, diperkirakan sepertiga dari tawanan perang Amerika di Pasifik mengalami sindrom kaki terbakar yang disebabkan oleh kekurangan gizi.

Pada populasi saat ini, terutama di antara orang tua, kerusakan saraf mungkin terkait dengan kekurangan dalam:

  • Vitamin B-12
  • Vitamin B-6
  • Vitamin B-9 (folat)

Kekurangan vitamin B ini dapat menyebabkan kaki terbakar dan masalah koordinasi otot.

Anemia, kekurangan sel darah merah yang sehat, mungkin juga disebabkan oleh kekurangan vitamin B. Gejala lain dari anemia defisiensi vitamin termasuk kelelahan, pusing, dan sesak napas.

5. Hipotiroidisme

Tiroid yang kurang aktif mengubah keseimbangan hormon dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan pembengkakan yang memberi tekanan pada saraf.

Selain kaki terasa panas, gejala hipotiroidisme lainnya termasuk kelelahan, penambahan berat badan, dan kulit kering.

6. Penyakit Menular

Kaki yang terbakar bisa menjadi salah satu dari banyak gejala berbagai infeksi, termasuk:

  • Penyakit Lyme
  • HIV
  • Sipilis
  • Herpes zoster

Baca Juga: Simak 14 Cara Menghilangkan Kutu Air dan Pencegahannya

7. Kutu Air

Badan Terasa Panas terbakar gejala penyakit apa

Foto: kaki terasa panas

Foto: Orami Photo Stock

Kutu air adalah infeksi jamur menular yang sering terlihat pada atlet. Kondisi ini juga dikenal sebagai tinea pedis, dan mereka bisa memengaruhi kuku kaki dan tangan.

Salah satu gejala kutu air yang paling umum adalah sensasi terbakar, kesemutan, atau gatal di antara jari-jari kaki atau di telapak kaki.

Saat mengalaminya, Moms mungkin juga mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Lepuh gatal di kaki.
  • Kulit pecah-pecah dan mengelupas di antara jari-jari kaki atau di telapak kaki.
  • Kulit kering di sisi atau telapak kaki.
  • Kuku kaki yang terlepas dari dasar kuku, atau tampak berubah warna, tebal, dan rapuh.

8. Penyakit Ginjal

Ketika ginjal berhenti berfungsi dengan baik, racun menumpuk di dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan gatal-gatal pada kaki.

Ini juga dapat menyebabkan:

  • Pengeluaran urine berkurang.
  • Sesak napas yang tidak dapat dijelaskan.
  • Mual
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Kelelahan
  • Koma

Baca Juga: Waspadai 6 Tanda Ginjal Bermasalah Sebelum Terlambat!

9. Kemoterapi

Badan Terasa Panas terbakar gejala penyakit apa

Foto: kaki terasa panas (https://www.hotzerunkle.com/)

Foto: Orami Photo Stock

Bahan kimia terapeutik yang digunakan untuk membunuh sel kanker mungkin memiliki efek samping, termasuk neuropati perifer.

Efek samping sistem saraf dan otot lainnya dari kemoterapi mungkin termasuk:

  • Perasaan lelah, pegal, atau gemetar pada otot.
  • Melambatnya refleks atau keterampilan motorik.
  • Masalah keseimbangan dan koordinasi.
  • Kelemahan otot.
  • Nyeri.

10. Paparan Racun

Paparan logam berat dan bahan kimia industri lainnya dalam waktu lama dapat menyebabkan gejala neuropati perifer.

Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kondisi tertentu, seperti HIV atau kejang, juga dapat menyebabkan kerusakan saraf.

Baca Juga: 10 Makanan untuk Penderita Neuropati yang Dianjurkan dan Dilarang, Catat!

Cara Mengatasi Kaki Terasa Panas

Badan Terasa Panas terbakar gejala penyakit apa

Foto: kaki terasa panas

Foto: Orami Photo Stock

Sebetulnya penting untuk menemui dokter jika mengalami gejala kaki terasa panas.

Namun, ada beberapa hal yang dapat Moms coba di rumah untuk pertolongan sementara:

  • Rendam kaki dalam air dingin atau mandi es selama beberapa menit.
  • Rendam kaki dalam garam Epsom atau larutan sari apel. Jika Moms menderita diabetes, tanyakan kepada dokter sebelum mencoba obat ini.
  • Konsumsi suplemen kunyit. Kurkumin dalam kunyit dapat meredakan nyeri saraf. Kurkumin diketahui memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, dan antimikroba pelindung. Itu juga dianggap sebagai obat untuk membantu gejala neurologis.
  • Oleskan krim topikal yang mengandung lidokain atau capsaicin. Solusi jahe atau kunyit buatan sendiri juga bisa digunakan.
  • Pijat kaki untuk membantu meningkatkan aliran dan sirkulasi darah.

Itu dia Moms, penjelasan mengenai penyebab kaki terasa panas dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga beguna!

Mengapa badan terasa panas seperti terbakar?

Demam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti: Penyakit infeksi, seperti infeksi virus, bakteri, jamur, parasit. Penyakit yang menyebabkan peradangan kronis, seperti rheumathoid arthritis. Imunisasi, seperti difteri dan tetanus.

Apa penyebab dalam tubuh terasa panas tapi tidak demam?

Penyebab tubuh terasa panas tanpa demam : Udara yang terlalu panas. Melakukan aktivitas yang berat atau olahraga ekstrim. Makanan tertentu misal makanan pedas, makanan dan minuman yang terlalu panas, alkohol dan juga minuman berkafein. Bahan pakaian yang tidak serap keringat atau terlalu tebal.

Apa penyebab kulit terasa terbakar?

Penyebab kulit terasa terbakar, tapi tak ada luka umumnya dikaitkan dengan penyakit neurologis, termasuk: Polineuropati demielinasi inflamasi. Multipel sklerosis. Neurofati perifer.

Badan terasa panas dan lemas gejala apa?

Beberapa penyebab gejala demam, lemas dan pusing : Hipoglikemia atau kekurangan gula darah. Infeksi saluran kemih. Sakit kepala seperti vertigo atau migrain. Tubuh mengalami kurang cairan atau dehidrasi.