35.pernapasan yang baik untuk menyanyi nada - nada rendah adalah pernapasan …

82 4 Daftar notasi Notasi 1 Garis paranada Notasi 2 Kunci G dan nada g Notasi 3 Kunci F dan nada Notasi 4 Letak nada Notasi 5 Kunci C dan nada c Notasi 6 Bentuk not Notasi 7 Nilai not dan tanda istirahat Notasi 8 Petikan lagu Kebyar-Kebyar Notasi 9 Not perempatan Notasi 10 Not perdelapanan dan perempatan Notasi 11 Not perdelapanan Notasi 12 Not setengah Notasi 13 Not utuh Notasi 14 Lagu Masih Ada Band Notasi 15 Petikan lagu Belaian sayang Notasi 16 Notasi dan tanda titik Notasi 17 34 Notasi 18 Petikan lagu Kebyar-Kebyar Notasi 19 Petikan lagu Kidung Chrisye Notasi 20 Petikan lagu Sepasang Mata Bola Notasi 21 Petikan lagu Auld Lang Syne Notasi 22 Tangga nada Pentatonik Notasi 23 Tangga nada C mayor Notasi 24 Tangga nada G Mayor Notasi 25 Tangga nada D mayor Notasi 26 Tangga nada A mayor Notasi 27 Tangga nada E mayor Notasi 28 Tangga nada B mayor Notasi 29 Tangga nada Fis mayor Notasi 30 Tangga nada Cis mayor Notasi 31 Tangga nada F mayor Notasi 32 Tangga nada Bes mayor Notasi 33 Tangga nada Es mayor Notasi 34 Tangga nada As mayor Notasi 35 Tangga nada Des mayor Notasi 36 Tangga nada Ges mayor Notasi 37 Tangga nada Ces mayor Notasi 38 Tangga nada C minor diatonis Notasi 39 Tangga nada C minor harmonis Notasi 40 Tangga nada C minor melodis naik Notasi 41 Tangga nada C minor melodis turun Notasi 42 Petikan lagu Chindai in A minor Notasi 43 Petikan lagu Chindai in C minor Notasi 44 Interval 83 Notasi 45 Interval perfect Notasi 46 Contoh interval perfect Notasi 47 Interval mayor Notasi 48 Interval minor Notasi 49 Interval augmented Notasi 50 Petikan lagu Doa dan Restumu Notasi 51 Nada-nada dalam C mayor Notasi 52 Akor trisuara Notasi 53 Tingkai I-VIII Notasi 54 Tri suara dalam D mayor Notasi 55 Contoh lagu modulasi Notasi 56 Abreviasi not perdelapanan Notasi 57 Abreviasi triol Notasi 58 Abreviasi not utuh Notasi 59 Petikan lagu Kenangan Terindah Samson Notasi 60 Abreviasi Notasi 61 Abreviasi birama sebelumnya Notasi 62 Abreviasi dengan Coda Notasi 63 Abreviasi DC Notasi 64 Contoh lagu bentuk AB Notasi 65 Motif Notasi 66 Pengulangan Notasi 67 Pengulangan lainnya Notasi 68 Frase pertama Notasi 69 Frase kedua Notasi 70 Lagu bentuk ABC Notasi 71 Ambitus sopran Notasi 72 Ambitus alto Notasi 73 Ambitus tenor Notasi 74 Ambitus bass Notasi 75 SATB Notasi 76 C mayor prioritas pertama Notasi 77 C mayor prioritas kedua Notasi 78 C mayor pendobelan terts Notasi 79 Penulisan SATB Notasi 80 Jarak tenor dan bass Notasi 81 Posisi terbuka Notasi 82 Posisi tertutup Notasi 83 Contoh aransemen SATB Notasi 84 Overlapping Notasi 85 Paralel Notasi 86 Contoh aransemen yang benar Notasi 87 Paralel salah Notasi 88 Aransemen yang seharusnya Notasi 89 Paralel sopran dan bass Notasi 90 Aransemen yang baik 84 Notasi 91 Lagu Indonesia subur dalam SATB Notasi 92 Lagu All I am Notasi 93 Seventh chords C mayor Notasi 94 Tangga nada C ionian Notasi 95 Tangganada d dorian Notasi 96 Tangganada e phrygian Notasi 97 Tangganada f lydian Notasi 98 Tangganada g myxolydian Notasi 99 Tanganada a aeolian Notasi 100 Tangganada b locrian Notasi 101 Fix do Notasi 102 Movable do Notasi 103 Contoh pola ritme Notasi 104 Progresi akor Notasi 105 C7G Notasi 106 Pengembangan ritme Notasi 107 Seventh chords G mayor Notasi 108 G ionian Notasi 109 A dorian Notasi 110 B phrygian Notasi 111 C lydian Notasi 112 D myxolydian Notasi 113 E aeolian Notasi 114 FIS locrian Notasi 115 Seventh chords F mayor Notasi 116 F Ionian Notasi 117 G dorian Notasi 118 A Phrygian Notasi 119 Bes Lydian Notasi 120 C myxolydian Notasi 121 D Aeolian Notasi 122 E locrian Notasi 123 Seveth chords D mayor Notasi 124 D Ionian Notasi 125 E dorian Notasi 126 FIS Phrygian Notasi 127 G Lydian Notasi 128 A myxolydian Notasi 129 B Aeolian Notasi 130 CIS locrian Notasi 131 Seventh chords Bes mayor Notasi 132 Bes Ionian Notasi 133 C dorian Notasi 134 D phrygian Notasi 135 Es lydian Notasi 136 F myxolydian 85 Notasi 137 G aeolian Notasi 138 A locrian Notasi 139 Seventh chords A mayor Notasi 140 A ionian Notasi 141 B dorian Notasi 142 CIS phrygian Notasi 143 D lydian Notasi 144 E myxolydian Notasi 145 FIS aeolian Notasi 146 GIS locrian Notasi 147 Seventh chords Es mayor Notasi 148 Es Ionian Notasi 149 F dorian Notasi 150 G phrygian Notasi 151 As lydian Notasi 152 Bes myxolydian Notasi 153 C aeolian Notasi 154 D locrian Notasi 155 Seventh chords E mayor Notasi 156 E ionian Notasi 157 FIS dorian Notasi 158 GIS phrygian Notasi 159 A lydian Notasi 160 B mixolydian Notasi 161 CIS aeolian Notasi 162 DIS locrian Notasi 163 Seventh chords As mayor Notasi 164 As ionian Notasi 165 Bes dorian Notasi 166 C phyrygian Notasi 167 Des lydian Notasi 168 Es myxolydian Notasi 169 F aeolian Notasi 170 G locrian Notasi 171 Seventh chords B mayor Notasi 172 B ionian Notasi 173 CIS dorian Notasi 174 DIS phrygian Notasi 175 E lydian Notasi 176 FIS myxolydian Notasi 177 GIS aeolian Notasi 178 AIS locrian Notasi 179 Seventh chords Des mayor Notasi 180 Des Ionian Notasi 181 Es dorian Notasi 182 F phrygian 86 Notasi 183 Ges lydian Notasi 184 As myxolydian Notasi 185 Bes aeolian Notasi 186 C locrian 87

BAB 4 Vokal

Vokal menurut ensiklopedi musik dapat diartikan sebagai suara manusia. Dalam ilmu bahasa, huruf hidup disebut huruf vokal, hal ter-sebut karena huruf hidup merupakan unsur utama dalam menghidupkan bunyi bahasa itu sendiri. Dapat dipastikan bahwa rangkaian huruf yang tanpa disertai huruf hidup, tidak akan melahirkan bunyi yang berarti bagi telinga. Oleh karena itu kemudian vokal digunakan dalam menyebut huruf hidup, sekaligus sebutan bagi suara manusia. Tetapi, untuk huruf mati dalam menyanyi tetap memiliki makna dan diperhatikan secara khusus dalam bahasan artikulasi huruf hidup ataupun artikulasi huruf mati. Musik vokal, artinya karya musik yang dilantunkan dengan vokal. Musik vokal lazim disebut seni menyanyi. Sebenarnya, seni vokal dapat berlaku bagi yang mendalami seluk beluk vokal seperti presenter, drama dan MC master of ceremony. Perbedaan seni vokal dalam menyanyi dengan seni vokal drama sangat jelas, yang satu musikal, yang satu lagi tidak musikal. Bagi yang memiliki keinginan menjadi penyanyi amatir, apalagi profesional, tidak cukup hanya bermodalkan warna suara yang bagus, tetapi perlu memiliki wawasan praktis tentang musik, dan penge-tahuan tentang teori musik. Menyanyi dengan baik dapat dipelajari oleh setiap manusia termasuk bagi mereka yang merasa “belum bisa” menyanyi. Meskipun ada seke- lompok orang yang dikatakan “tidak bisa” menyanyi yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah: kekurangan dalam pendengaran, takut, cacat indra pendengaran bisu-tuli, pita suara mengalami keru- sakan dan sebagainya. Tetapi kelompok orang tersebut hanya sedikit, selebihnya adalah kelompok orang yang dapat meningkatkan mutu sua- ranya dengan berbagai macam latihan. Metode dalam buku ini dimaksudkan sebagai pelajaran yang dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memulai me- nyanyi dengan baik, yang tentunya perlu disertai dengan banyak lati- hanpraktik. Metode latihanpraktik ini akan mengulas secara sederhana teknik yang dibutuhkan dalam latihanpraktik. Siswa dianjurkan untuk mempelajari beberapa buku yang ditunjuk untuk memperbanyak latihan terutama untuk teknik-teknik, etude dan buah musik atau lagu. Disamping mempelajari teknik vokal atau menyanyi, harus diperhatikan pula cara mengucapkan kata-kata, latihan pernafasan, pemenggalan kalimat, eks- presi dan beberapa teori musik lainnya. 88 1. Jenis-jenis Suara Manusia Wilayah atau ambitus suara manusia untuk menyanyikan suatu lagu terbatas pada tinggi atau rendah nada. Ada yang mampu menyanyikan dengan suara tinggi, ada yang sedang dan ada pula yang rendah. Oleh karena itu perlu sekali untuk mengetahui batas wilayah nada suara manu-sia, agar dalam memilih suatu lagu dapat disesuaikan dengan kemam-puan. Adapun jenis dan wilayah suara manusia tersebut dapat dibagi menjadi: - Suara wanita, terdiri dari 3 suara : sopran, mezzo sopran, alto - Suara pria, terdiri dari 3 suara : tenor, baritone, bass - Suara anak-anak, terdiri dari 2 suara : tinggi, rendah

2. Pernafasan

Organ-organ penting yang menyalurkan udara ke suara adalah paru- paru. Akan tetapi tidak banyak orang yang menggunakan paru- parunya dengan efisien. Dipandang dari segi kepentingan penyaluran dan peme-liharaan udara bagi tubuh manusia, belajar menyanyi itu patut diper-hatikan dan dipraktikkan. Sebelum dapat menyanyi dengan baik, harus lebih dahulu belajar menggunakan udara di bawah tenggorokan. Untuk itu dalam beberapa waktu yang lama harus melakukan latihan-latihan bernafas secara khusus. Sebagai langkah awal, seseorang yang akan menyanyi dapat berdiri dengan tegak didepan sebuah cermin, dimana ia dapat melihat seluruh tubuhnya sendiri. Setelah itu me-ngeluarkan nafas sebanyak- banyaknya, kemudian menarik nafas dalam-dalam melalui hidung sehingga terasa betul-betul penuh. Setelah itu nafas ditahan sela-ma beberapa detik, secara pelan-pelan semua udara dikeluarkan melalui mulut dengan meniupkan keluar. Dibawah ini akan dijelaskan tentang beberapa cara pernafasan yang perlu diketahui dalam menyanyi. Jenis Pernafasan Dalam bernyanyi, pernafasan tidak hanya memegang peranan dalam menciptakan suara, tetapi juga suara yang dikehendaki dari suatu nya-nyian. Pernafasan yang teratur akan menciptakan irama yang teratur pula, karena bernafas merupakan irama yang sangat alamiah dalam kehidupan manusia. Jenis pernafasan yang digunakan dalam bernyanyi adalah : Pernafasan diafragma; yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara mengambil nafas kemudian dimasukkan kedalam paru-paru sehingga 89 terisi penuh tanpa terjepit. Ruangan akan leluasa de-ngan menegangnya sekat rongga badan atau diafragma yang bergerak kebawah. Pernafasan dada; yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara mengambil nafas sepenuhnya kemudian dimasukkan kedalam paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Kele- mahan pernafasan ini adalah paru-paru cepat lelah dalam mena- han udara, maka yang dihasilkan tidak stabil karena udara yang dikeluarkan kurang dapat diatur. Pernafasan bahu; yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara mengambil nafas dengan mengembangkan bagian atas paru- paru, sehingga mendesak bahu menjadi terangkat keatas. Kele- mahan pernafasan ini adalah tidak dapat tahan lama dan sikap tubuh kurang enak untuk dilihat. Dari ketiga jenis pernafasan diatas, pernafasan diafragmalah yang paling baik digunakan pada waktu bernyanyi. Tetapi tidak semua orang dapat melakukannya dengan mudah, harus melalui tahap- tahap latihan yang teratur. Biasanya, yang sering dilakukan dalam bernyanyi adalah diafragma tidak bergerak, paru-paru tidak diisi sepenuhnya dan nafasnya pendek-pendek. Oleh karena itu diafragma dan semua pergerakan otot-otot perut dan sisi badan harus dilatih untuk mengadakan ketegangan serta pengenduran yang sengaja dan disadari. Harus diperhatikan juga bahwa dasar untuk bernafas dengan baik adalah keseimbangan antara sikap bertegang dan sikap kendur. Untuk itu badan bersikap relaks, agar dapat menghirup udara dengan baik, seperti proses pernafasan diafrag-ma di bawah ini: Cara menghirup udara cara mengeluarkan udara Gambar 1: cara bernafas diafragma 90 Memfungsikan Diafragma Sebuah teknik sangat mendasar yang penting diperhatikan untuk bernyanyi secara rileks tetapi powerful, adalah dengan memfungsikan diafragma sebagai pusat produksi tenaga, yang sangat diperlukan dalam olah vokal. Cara menekan leher sebagai pusat suara akan tidak efektif, mengingat teknik itu dapat menghambat getaran pita suara serta pe-mantul suara. Cara tersebut dapat membuat seperti tercekik dan cepat lelah, juga dapat menimbulkan rasa pusing yang menyebabkan keru-sakan pada warna suara. Dengan memfungsikan diafragma, maka ins-trumen vokal akan lebih lentur pada waktu memproduksi suara. Adapun cara sederhana untuk memfungsikan diafragma adalah dengan menyalakan sebuah lilin, kemudian duduk dalam jarak paling dekat, ambil nafas dalam-dalam, setelah itu tiuplah lilin dengan tekanan tenaga rongga perut atau diafragma. Latihan ini sangat efektif apabila disertai dengan tarik nafas; tahan nafas; mengeluarkan nafas selama 10 – 15 detik. Latihan pernafasan Pengambilan dan pengeluaran nafas dilaksanakan dengan ringan tanpa beban ketegangan dan tanpa mengangkat bahu. Nafas ditarik jangan sampai penuh dan tidak dikeluarkan sampai habis, karena hanya akan mengganggu ketenangan dalam bernyanyi. Adapun langkah-langkah latihan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Mengambil dan mengeluarkan nafas secara biasa tanpa kete- gangan. Tunggu sebentar sampai ada kehausan untuk bernafas. Perhatikan saat itu perut akan mengerut dan sisi badan kurus, kemudian dengan mulut tertutup ambil nafas melalui hidung dengan cara mendengkus seperti orang memeriksa bau yang ada diudara. Pada saat itu perut mengembang dan sisi badan menjadi lebar. Tahan sebentar, kemudian keluarkan dengan relaks. Kedua tangan menekan perut, ambil nafas dengan memperha- tikan desakan dari diafragma sehingga perut bergerak mengikuti nafas, tahan sebentar kemudian dikeluarkan pelan-pelan. Dalam latihan ini desakan nafas yang menggerakkan diafragma dan otot- otot perut. Jadi bukan gerakan otot perut yang mengembang dan mengerut. 91 Untuk menguasai diafragma agar bergerak cepat dan kuat yaitu dengan tertawa terbahak-bahak sehingga perut merasa tergun- cang-guncang. Ambil nafas jangan terlalu penuh, tahan sebentar; pikirkan nada yang akan dinyanyikan, kemudian nafas dikeluarkan dengan menyanyikan “ma” selama 4 -5 detik, setelah itu ambil nafas baru, tahan sebentar dan keluarkan dengan bernyanyi “ma” selama 8 – 10 detik. Lakukan sekali lagi dengan mengeluarkan nafas selama 20 detik. Pengaturan nafas tidak boleh dengan mempersempit ruang dada, tetapi dengan menggerakkan diafragma. Pengambilan nafas melalui hidung agar tenggorokan menjadi luas, langit-langit lunak sehingga menguntungkan untuk membentuk suara yang baik. Pada waktu menyanyi persediaan nafas harus dapat mencukupi sampai akhir baris, sehingga tidak terjadi “mencuri nafas” ditengah nyanyian yang kalimatnya belum berakhir. Untuk itu harus dapat mengatur nafas dengan diafragma. Dorongan diafragma dari bawah pada paru-paru akan menjaga agar nafas tidak lebih dan tidak kurang. Untuk menghemat nafas dapat dilakukan latihan seperti berikut: Ambil sebuah lilin dan nyalakan, nyanyikan nada yang termudah misalnya g atau a didepan lilin. Jika berhasil mengubah udara yang dikeluarkan menjadi getaran suara sehemat mungkin, maka nyala lilin tidak akan bergerak. Ulangi latihan-latihan ini sampai 5 kali. Sebagai latihan selanjut- nya perhatikan cara mengambil nafas di bawah ini.