Operasional perusahaan secara langsung akan menggunakan semua aset
yang dimiliki, baik berupa manusia, mesin, perangkat lunak, dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu, nilai dari banyak faktor ini akan menurun. Depresiasi adalah istilah yang digunakan dalam perhitungan penurunan nilai akibat penggunaan pada proses operasional. Dalam pengelolaan bisnis, depresiasi adalah salah satu faktor yang tidak bisa dielakkan oleh pelaku bisnis. Maka dari itu, perhitungannya harus benar-benar tepat, sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk
pengelola bisnis lain untuk mengolah aset yang menyusut nilainya. Untuk memahami pengertian, faktor yang berpengaruh, manfaat perhitungan, dan cara menghitung depresiasi, Anda bisa simak selengkapnya dalam uraian di masing-masing poin beriktu ini. Baca Juga: 5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan, Wajib Paham! Sumber : freepik.com Secara lebih detail, definisi dari depresiasi adalah proses pengurangan total biaya dari aset tetap yang dibeli atau dimiliki perusahaan untuk keperluan bisnis. Seiring berjalannya waktu, perusahaan dapat melakukan proses ini untuk menghapus sebagian biaya yang ada. Depresiasi sendiri bisa dilakukan pada beberapa jenis aset, mulai dari bangunan, perabotan, peralatan kantor, mesin pabrik, berbagai perlengkapan di perusahaan, dan lain sebagainya. Satu-satunya hal yang tidak dapat didepresiasi adalah tanah, sebab secara ideal nilainya akan terus meningkat. Semua hal yang bisa melalui proses depresiasi akan mengalami penurunan nilai dari waktu ke waktu. Dengan melakukan perhitungan akurat, maka perusahaan akan memiliki kendali lebih baik atas kondisi keuangan internal perusahaan. Faktor yang Berpengaruh pada DepresiasiDalam prakteknya, perhitungan depresiasi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan empat faktor utama. Pertama harga perolehan, kemudian nilai residu, estimasi masa manfaat, dan juga pola pemakaian.
Baca Juga : Manajemen Keuangan: Definisi, Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Manfaat Melakukan Depresiasi adalah Sebagai BerikutSumber : freepik.com Dalam perhitungan internal perusahaan, depresiasi adalah satu komponen yang tidak boleh dilewatkan. Hal ini terkait dengan alokasi biaya dan laporan laba rugi dari perusahaan yang Anda kelola. Selain itu terdapat sederet manfaat yang bisa diperoleh saat Anda berhasil melakukan perhitungan dengan tepat. Beberapa manfaat depresiasi adalah sebagai berikut.
6 Metode Menghitung Depresiasi1. Metode Garis LurusMetode ini digunakan dengan asumsi yang berdasar pada fungsi dari waktu, bukan fungsi dari pemakaian. Hasil perhitungannya akan menunjukkan hasil konsumsi yang serupa pada setiap aset di setiap periode. Rumusnya adalah = Nilai Penyusutan = Harga Pendapatan – Nilai Residu/Usia Ekonomis 2. Metode Beban MenurunCara perhitungannya adalah dengan acuan total pendapatan tahunan dan penurunan saldo. Beban penyusutan nilainya akan lebih besar dari periode awal, namun terus mengecil di periode selanjutnya. Rumusnya adalah = Nilai Penyusutan = Harga Beli Aset x Persentase Penyusutan 3. Metode AktivitasCara menghitung depresiasi ini adalah dengan mengacu pada pemanfaatan aset, sehingga yang diukur adalah hasil produktivitas aset selama dimiliki dan digunakan perusahaan. Rumusnya adalah = Nilai Penyusutan = [(Biaya Perolehan – Nilai Residu) x Estimasi Usia Penggunaan] / Usia Produktif 4. Metode Depresiasi KhususCara menghitung ini dilakukan untuk mencari tahu manfaat dari penurunan nilai aset. Yang digunakan bukan rumus depresiasi, namun metode kelompok dan metode campuran. Metode kelompok digunakan untuk mengukur aktiva homogen yang memiliki kemiripan fungsi, dan metode campuran diterapkan berdasarkan perhitungan akuntan. 5. Metode Saldo Menurun GandaSelanjutnya untuk metode depresiasi yang digunakan adalah saldo menurun ganda. Cara ini digunakan dengan menghitung depresiasi berdasarkan biaya penyusutan garis lurus tanpa nilai residu, kemudian dilipatgandakan. Perhitungan ini dinilai dapat melakukan pengukuran penyusutan dengan nilai buku aset setiap awal periode. Rumusnya adalah = Nilai Penyusutan = (Harga Perolehan/Usia Ekonomis) x 2 6. Metode Unit ProduksiMetode terakhir yang bisa digunakan adalah metode unit produksi. Cara ini digunakan untuk merinci perhitungan aset dalam satuan waktu (jam) dan berat (kg). rumusnya adalah = Nilai Penyusutan = (Harga Pendapatan – Nilai Residu) x (Pemanfaatan Aset / Estimasi Usia) Baca Juga : ROI adalah Bagian Penting dalam Perencanaan Keuangan Perusahaan, Ini Definisi dan Cara Hitungnya! Karena perhitungan depresiasi adalah perhitungan yang dilakukan secara rutin, maka tentu akan lebih praktis bila dimasukkan ke dalam sistem pengelolaan aset. Secara otomatis, setelah ditentukan metode perhitungannya, Anda bisa memperoleh nilai depresiasi pada aset yang diinginkan. RUN System Hadir dengan Asset ManagementHadir dengan modul Asset Management, RUN System ingin memberikan solusi terbaik untuk praktisnya perhitungan depresiasi. Dengan demikian penghitungan depresiasi adalah urusan mudah karena semua bisa dilakukan dengan sistem yang solid, mudah dioperasikan, dan praktis. Gunakan RUN System sekarang juga untuk perusahaan, dan rasakan manfaat semua modulnya! Apa asumsi yang digunakan pada metode garis lurus?Asumsi yang mendasari metode garis lurus adalah bahwa setiap aset yang bersangkutan akan memberikan manfaat yang sama untuk setiap periodenya sepanjang umur aset, dan pembebanannya tidak dipengaruhi oleh perubahan produktivitas maupun efisiensi aset. Estimasi umur ekonomis dibuat dalam periode bulanan atau tahunan.
3 Pertimbangan apa yang digunakan dalam memilih metode depresiasi?Ada 3 faktor yang mempengaruhi penghitungan depresiasi:. Cost (biaya). Biaya yang dimaksud di sini adalah biaya perolehan. ... . Useful life (masa manfaat). Masa manfaat merupakan estimasi umur produktif aktiva yang kita harapkan. ... . Residual value (nilai sisa).. Dalam kondisi apa perusahaan menggunakan metode depresiasi garis lurus?Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)
Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan seperti bangunan dan peralatan kantor.
Mengapa banyak perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menentukan penyusutan aset tetap?Metode garis lurus untuk menghitung penyusutan aset
Metode ini lebih mudah digunakan dan diaplikasikan di akuntansi serta lebih mudah untuk menentukan tarif penyusutannya. Manfaat ekonomi aktiva yang dimiliki perusahaan setiap tahunnya sama. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dianggap sama tiap tahunnya.
|