Tiga kelompok utama yang menjadi fokus Scorecard adalah brainly

Bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat bukanlah hal mudah. Sebuah bisnis mau tak mau harus selalu berinovasi untuk meningkatkan kinerja. Kinerja pulalah yang menjadi tolak ukur kesuksesan bisnis, termasuk finansial dalam periode tertentu. Seiring perkembangan zaman, finansial tidak lagi relevan untuk mengukur kinerja bisnis. Alhasil, sebuah konsep bernama balanced scorecard diperkenalkan untuk mempermudah penilaian kinerja.

Mengenal Konsep Balanced Scorecard Pada Perusahaan

Lantas, apa sebenarnya balanced scorecard itu? Balanced scorecard atau yang biasa disingkat BSC adalah sebuah konsep kartu berimbang yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas strategi. Perusahaan dapat mengetahui perkembangan kinerja dalam kurun waktu tertentu. Dalam menyusun BSC, perusahaan membutuhkan data seputar non finansial dan finansial yang lengkap.

Dari BSC, manajemen bisa menentukan strategi mana yang berhasil dan tidak. Dengan begini, manajemen dapat memutuskan strategi dalam jangka pendek. Menariknya, BSC tidak hanya menguji kinerja dan strategi, namun juga memotivasi ide-ide baru. Secara keseluruhan, konsep BSC sangat tepat diterapkan untuk mencapai tujuan dan visi misi perusahaan ke depan.

Untuk menyusun BSC yang tepat, perusahaan membutuhkan sebuah data akurat. Data inilah yang akan mewakili keseluruhan sistem kerja perusahaan. Guna mempermudah penerapan konsep balanced scorecard, Anda butuh mengenal 4 jenis perspektif yang ditawarkan, yaitu:

Perspektif Pelanggan

Bagaimana loyalitas konsumen terhadap perusahaan? Loyalitas berkaitan erat dengan sistem pelayanan perusahaan terhadap pelanggan. Jika pelanggan merasa pelayanan yang diberikan maksimal dan baik, mereka biasanya akan bertahan. Bila terjadi sebaliknya, pelanggan akan lebih memilih perusahaan lain yang dinilai bagus dari segala aspek. Dalam perspektif pelanggan, tolak ukur utama adalah peningkatan jumlah pelanggan serta omset yang didapatkan.

Perspektif Proses Bisnis Internal

Pemimpin perusahaan harus terjun langsung mengawasi kondisi internal. Sinergisitas dan kinerja setiap unit kerja menjadi tolak ukur utama. Hal ini membantu Anda menilai sejauh mana peraturan perusahaan dijalankan. Membaiknya lini internal akan berpengaruh pada upaya peningkatan angka penjualan dan jumlah pelanggan dalam satu periode. Secara tidak langsung, Anda tengah meningkatkan keuntungan perusahaan dengan menyasar pasar.

Perspektif Keuangan

Perhitungan laba dan biaya produksi mempengaruhi penerapan konsep BSC. Perusahaan harus memastikan sistem keuangan tetap stabil, supaya strategi yang diterapkan berhasil. Debit dan kredit harus ditulis secara detail dan runut untuk memudahkan pihak keuangan mengamati kemajuan perusahaan.

Dalam perspektif keuangan, ada 3 tolak ukur yang digunakan. Ketiga tolak ukur itu adalah adanya peningkatan produktivitas seiring penurunan seluruh biaya, peningkatan pendapatan selama bisnis berjalan, dan mengoptimalkan strategi investasi diikuti aset yang turun optimal.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Pada perspektif ini, karyawan menjadi tujuan utama. Bagaimana cara perusahaan mempertahankan loyalitas para karyawannya? Keberlangsungan perusahaan sangat bergantung pada kinerja para karyawan. Karyawan pulalah yang nantinya membangun perspektif keuangan dan pelanggan.

Perbaikan karyawan berdampak besar pada kesuksesan sebuah perusahaan. Untuk itu, Anda perlu memberikan motivasi dan tanggung jawab yang sesuai dengan kapabilitas mereka.

Pengaruh Balanced Scorecard Pada Kinerja Perusahaan

Keempat perspektif di atas menjadi tolak ukur sekaligus pendorong kesuksesan sebuah perusahaan. Ada baiknya, keempat perspektif terkoordinasi antara satu dengan lainnya.

Hal ini demi mencapai visi dan misi perusahaan secara optimal dan terukur. Perusahaan bisa meminimalisir strategi yang tidak berdampak positif, misalnya saja inovasi yang hanya mengikuti trend. Jadi, perusahaan tetap harus mempertahankan keunggulan yang ditawarkannya kepada para konsumen.

Bagaimana Menerapkan Balanced Scorecard yang Efektif untuk Perusahaan Anda?

Organisasi sering memulai proses scorecard dengan membaca salah satu dari banyak buku tentang topik tersebut, menghadiri seminar, atau melakukan riset di web atau lainnya. Ada banyak sumber untuk pendidikan dan pelatihan seminar yang bisa dihadiri.

Setelah sebuah organisasi memiliki komitmen pada model balanced scorecard, seorang fasilitator pihak ketiga dapat dibawa untuk mengelola dan mengatur strategi juga membawa recana agar pengembangan scorecard tidak bias. Pengembangan scorecard bisa sangat cepat (beberapa minggu), atau selama satu tahun, tergantung pada ruang lingkup dan kompleksitas scorecard dan organisasi.

Banyak organisasi memilih dengan pendekatan dalam waku cepat atau menengah, dan memastikan momentum proyek dan mengenali skor-kartu adalah proses secara berulang dan memperbaiki kesalahan pada rencana. Seringkali lebih baik untuk membuat dan memperbaiki kesalahan lebih awal disaat organisasi masih bersemangat untuk mempelajari metodenya.

Pekerjaan kartu skor awal biasanya dilakukan dengan Microsoft Excel, PowerPoint, atau Word. Ketika scorecard matang, metodologi diluncurkan ke seluruh organisasi. Tujuannya adalah untuk menghubungkan semua karyawan dengan tujuan strategis organisasi dengan menggunakan ukuran individu atau kelompok.

Mempertahankan Kartu Skor atau Scorecard

Premis dari metodologi ini adalah untuk menyediakan kerangka kerja yang dikomunikasikan kepada seluruh organisasi. Kartu skor harus berkelanjutan dan mudah diluncurkan. Pada akhirnya, kartu skor harus menjadi bagian dari budaya organisasi dan pengalaman kerja karyawan.

Budaya dan Koneksi

Setelah scorecard dikembangkan, penting untuk mengalirkannya ke dalam organisasi. Ini akan membantu menghubungkan kelompok dan individu dalam setiap strategi organisasi. Setiap orang perlu memahami hubungan sebab-akibat dan bagaimana hubungannya dengan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Tujuannya adalah untuk menerjemahkan strategi ke dalam “bahasa sehari-hari” dan mengidentifikasi ukuran keberhasilan yang terkait dengan arah strategis secara keseluruhan.

Kesimpulan

Penggunaan balanced scorecard pada organisasi dan bisnis dapat menciptakan strategi dan memaksa tim eksekutif untuk berpikir keras tentang hubungan antara tujuan strategis, inisiatif, dan metrik yang diperlukan untuk membantu keberhasilan (tindakan utama) maupun menentukan keberhasilan aktual (tindakan yang berkelanjutan).

Balanced scorecard akan fokus pada hal-hal yang perlu dilaporkan kepada manajemen dan tim eksekutif. Tentu akan ada hal-hal lain yang perlu diukur dan dilaporkan, tetapi fakta sederhana bahwa manajemen dan tim eksekutif tahu tentang apa yang mereka butuhkan.

Seperti contohnya kebutuhan pembukuan yang efisien yang membutuh penanganan secara terperinci agar laporan keuangan yang dihasilkan minim kesalahan dan bisa dipertanggung jawabkan.

Anda bisa menggunakan Accurate Online untuk solusi pembukuan bisnis yang lebih optimal. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis. Tertarik menggunakan Accurate Online?

Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui link ini.

Ingin mengetahui info lainnya seputar bisnis & keuangan? Silahkan baca artikel pilihan kami dibawah ini :

Tiga kelompok utama yang menjadi fokus Scorecard adalah brainly

Balanced scorecard atau kartu skor berimbang dikenal sebagai bagian dari perencanaan strategis dan sistem manajemen yang umum digunakan oleh suatu perusahaan.

Artinya, balanced scorecard memiliki peran penting dalam mengembangkan usaha atau bisnis ke depannya.

Mengapa Balanced Scorecard Diperlukan?

Perkembangan di dalam dunia bisnis saat ini semakin kompetitif sehingga menyebabkan persaingan yang luar biasa.

Pengaruh dari perkembangan bisnis tersebut membuat perubahan dalam hal atau aspek lainnya seperti produksi, pemasaran, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) serta bagaimana cara penanganan suatu transaksi pada suatu perusahaan dengan para pelanggan atau antara perusahaan dengan perusahaan yang lainnya.

Akibat dari permasalahan tersebut, maka manajemen harus bisa mengkaji ulang pedoman yang selama ini telah di gunakan supaya dapat bertahan serta bisa terus mengembangkan usahanya di dalam persaingan yang semakin ketat ini.

Akibatnya, pengukuran atau penilaian suatu kinerja menjadi salah satu faktor yang penting di dalam suatu perusahaan.

Sejak awal, pemahaman mengenai pengukuran kinerja pada suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting dan vital.

Dengan hasil pengukuran kinerja yang baik maka akan menciptakan sebuah informasi mengenai keberadaan bisnis tersebut serta bagaimana hal tersebut dilakukan dan di mana itu terjadi.

Singkatnya, pengukuran kinerja merupakan kartu laporan bagi sebuah perusahaan.

Untuk mengukur kinerja tersebut, salah satu alat pengukuran kinerja yang baik adalah balanced scorecard.

Apa itu Balanced Scorecard?

Balanced Scorecard atau sering disingkat BSC adalah suatu sistem manajemen strategi (strategic based responsibility accounting system) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.

Baca Juga :  4 Cara Pendelegasian Tugas Yang Ideal

“Scorecard” sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang.

Sedangkan “Balanced” memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan, balanced scorecard adalah suatu mekanisme pada sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di lapangan.

Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.

Konsep Balanced Scorecard yang Perlu Diketahui

Konsep Balanced Scorecard (BSC) diperkenalkan pertama kali oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton tepatnya pada Januari-Februari tahun 1992 melalui artikel yang diterbitkan oleh Harvard Business Review.

Konsep ini terfokus pada 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Mengidentifikasi visi dan misi organisasi atau perusahaan
  2. Mengidentifikasi strategi untuk mencapai misi tersebut
  3. Menganalisis kinerja organisasi atau perusahaan dari perspektif tertentu, sebagai upaya dalam menentukan gagasan untuk mengetahui bagaimana hasil akhir yang diperoleh

Fungsi Utama Balanced Scorecard Untuk Bisnis

Balanced Socrecard menjadi acuan untuk menilai kinerja manajemen strategis sebuah perusahaan, seperti mengidentifikasi dan meningkatkan berbagai aspek baik secara internal maupun eksternal.

Balanced scorecard juga memiliki beberapa fungsi utama, antara lain untuk:

  • Melakukan komunikasi mengenai target yang ingin perusahaan capai
  • Menciptakan strategi untuk menyesuaikan tugas dan pekerjaan untuk setiap divisi
  • Menentukan prioritas pada proyek, produk, hingga layanan perusahaan
  • Mengukur dan memantau perkembangan dan kemajuan dari strategi yang telah dilaksanakan

Hasil data yang diperoleh dari balanced scorecard dapat menjadi sarana untuk menentukan keputusan bisnis yang lebih baik bagi perusahaan di masa depan.

Sudut Pandang atau Perspektif dalam Balanced Scorecard

Adapun 4 (empat) perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu:

1. Perspektif Keuangan

Balanced scorecard menggunakan tolok ukur kinerja keuangan seperti ROI dan laba bersih, sebab secara umum tolok ukur tersebut tentu digunakan oleh setiap perusahaan dalam mengetahui laba bersih.

Balanced scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya terdapat keseimbangan antara keuangan serta non keuangan guna mengarahkan kinerja perusahaan menuju kesuksesan.

BSC dapat mendefinisikan lebih lanjut mengenai pencapaian misi yang berperan dalam mewujudkan pertambahan kekayaan bagi suatu perusahaan.

Baca Juga :  6 Ketrampilan Manajemen yang Wajib Dimiliki Pimpinan

Di dalam balanced scorecard, pengukuran finansial memiliki dua peranan penting yaitu semua perspektif bergantung pada pengukuran finansial yang menunjukkan implementasi dari suatu strategi yang telah direncanakan.

Lalu yang kedua adalah memberi dorongan kepada 3 (tiga) perspektif lainnya mengenai target yang harus dicapai oleh perusahaan.

2. Perspektif Pelanggan

Di dalam perspektif pelanggan, suatu perusahaan butuh menentukan terlebih dahulu segmen pasar serta pelanggan yang akan menjadi target organisasi.

Kemudian manajer wajib menentukan alat ukur terbaik dalam mengukur kinerja di setiap unit operasi dalam upaya mencapai target finansialnya.

Lalu apabila suatu unit usaha ingin mencapai kinerja keuangan yang terbaik dalam jangka panjang, maka mereka wajib menciptakan serta menyajikan produk maupun jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka.

Suatu produk dikatakan baik apabila memiliki manfaat yang tinggi.

Terdapat dua kelompok dalam pengukuran perspektif pelanggan yaitu kelompok pengukuran inti (core measurement group) dan kelompok pengukuran nilai pelanggan (customer value proposition) yang di dalamnya berkaitan dengan atribut produk atau jasa, hubungan dengan pelanggan, serta citra dan reputasi.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif ini menampilkan proses kritis yang memungkinkan suatu unit usaha dalam memberi value proposition yang bisa menarik serta mempertahankan pelanggannya pada segmen pasar yang diinginkan.

Secara umum terdapat tiga pedoman dasarnya yaitu:

  1. Proses inovasi
  2. Proses operasi
  3. Pelayanan purna jual

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini menyediakan infrastruktur guna tercapainya tiga perspektif sebelumnya serta menghasilkan pertumbuhan juga perbaikan jangka panjang.

Terdapat tiga prinsip kapabilitas yang berhubungan dengan kondisi internal perusahaan yaitu:

  1. Kapabilitas pekerja: kepuasan pekerja, retensi pekerja, produktivitas pekerja
  2. Kapabilitas sistem informasi
  3. Iklim organisasi

Keunggulan Balanced Scorecard Untuk Bisnis Anda

Ada banyak keunggulan menggunakan balanced scorecard (BSC), di antaranya adalah:

1. Memungkinkan perusahaan untuk menyatukan data ke dalam satu laporan

Hal ini membantu manajemen perusahaan untuk menghemat waktu, dana, dan tenaga kerja. Sehingga dengan pembacaan laporan yang lebih mudah akan mempercepat pembuatan keputusan bisnis.

2. Memberikan informasi manajemen mengenai layanan dan kualitas perusahaan

Hasil yang diperoleh dari penerapan BSC ini memungkinkan para pemimpin perusahaan dan karyawan untuk mengomunikasikan tujuan dan prioritas mereka guna memenuhi tujuan perusahaan di masa depan.

3. BSC juga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan

Penerapan BSC yang tepat dengan hasil dan interpretasi data yang akurat dapat menghindarkan perusahaan dari hal-hal buruk seperti:

  • Penurunan produktivitas atau output yang dapat menyebabkan biaya yang lebih tinggi
  • Pendapatan yang lebih rendah
  • Kerusakan pada citra atau reputasi perusahaan

Cara Mudah Membuat Balanced Scorecard

Berikut adalah lima langkah untuk membuat dan mengembangkan Balanced Scorecard (BSC):

Baca Juga :  Sikap Pemimpin Memberi Pengaruh Pada Bisnis

1. Menentukan dan Menetapkan Visi Perusahaan Anda

Visi memberikan gambaran yang ingin dicapai perusahaan pada masa yang akan datang.

2. Menentukan Tujuan Strategis Anda

Tujuan strategis berperan penting dalam kesehatan bisnis yang Anda jalankan saat ini dan di masa depan.

Banyak profesional menggunakan analisis strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threats (ancaman) atau biasa dikenal dengan istilah analisis SWOT untuk menentukan tujuan ini.

3. Menganalisis Faktor Kunci Kesuksesan Perusahaan

Selanjutnya adalah mencari tahu faktor-faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factors atau CSF) bagi perusahaan Anda.

4. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Indicator merupakan hal-hal yang menjadi indikator untuk menyelaraskan kinerja dengan tujuan strategis.

5. Menentukan Target, Rencana, dan Tindakan

Ini adalah langkah terakhir BSC untuk menghasilkan sebuah inisiatif atau tindakan yang akan Anda lakukan. Target yang Anda tentukan sebelumnya harus mempertimbangkan KPI yang Anda buat.

Contoh Balanced Scorecard

Berdasarkan laporan dari laman NC State University, berikut ini contoh balanced scorecard dari perusahaan Philips Electronics:

1. Perspektif Finansial

  • CSF (Faktor Kesuksesan): nilai, pertumbuhan, dan produktivitas
  • Indikator: Pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan

2. Perspektif Pelanggan

  • CSF (Faktor Kesuksesan): value propositions
  • Indikator: Kesenangan pelanggan dan kepuasan karyawan

3. Perspektif Proses Bisnis

  • CSF (Faktor Kesuksesan): drivers for performance (mekanisme untuk mencapai tujuan yang ditargetkan perusahaan)
  • Indikator: Keunggulan operasional

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

  • CSF (Faktor Kesuksesan): pengetahuan, teknologi, kepemimpinan, dan kerja tim
  • Indikator: Pengembangan organisasi dan dukungan TI

Untuk lebih memudahkan dalam mengenai contoh Balanced Scorecard, berikut gambar contohnya:

Tiga kelompok utama yang menjadi fokus Scorecard adalah brainly

Kesimpulan

Balanced scorecard merupakan salah satu upaya yang bisa digunakan oleh bisnis Anda untuk menjadi tolok ukur dalam menilai performa perusahaan.

Konsep balanced scorecard (BSC) sendiri fokus pada identifikasi visi dan misi perusahaan, strategi untuk mencapai misi tersebut, hingga menganalisis kinerja dari strategi yang dilakukan berdasarkan hasil akhir yang didapatkan.

Terdapat 4 (empat) perspektif dalam balanced scorecard (BSC) yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Keempat perspektif ini menjadi landasan dalam membuat balanced scorecard (BSC) bagi perusahaan Anda.