Khianat adalah sifat mustahil pada diri rasul yang memiliki arti

Rasul tidak mungkin berbohong, karena yang disampaikan oleh rasul adalah kebenaran, baik perkataan maupun perbuatan. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:

Rasulullah SAW dikenal sebagai manusia dengan akhlak terbaik. Karena kebaikan akhlaknya, nama Rasulullah SAW bahkan sudah tertulis di surga sebelum ia dilahirkan. Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita wajib meneladani sifat-sifat baik Rasulullah SAW.

Memiliki sifat baik, rasanya mustahil jika Nabi Muhammad SAW memiliki sifat tercela. Sebab, Allah SWT telah menjaga Nabi Muhammad SAW dari sifat tercela itu agar selalu menjadi panutan bagi umatnya.

Apa saja sifat mustahil Rasulullah SAW? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Al-Kizzib

Khianat adalah sifat mustahil pada diri rasul yang memiliki arti
Canva.com, Edited by Romi Subhan

Rasulullah SAW memiliki sifat As-Siddiq yang berarti jujur. Maka dari itu, mustahil jika beliau memiliki sifat Al-Kizzib. Pendusta atau pembohong adalah arti dari Al-Kizzib. Tidak mungkin seorang Rasul mengatakan hal-hal yang bohong atau dusta.

Hal ini tertulis dalam Surat An-Najm ayat 2-4 yang berbunyi sebagai berikut.

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ. وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ. إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ.

"Mā ḍalla ṣāḥibukum wa mā gawā. Wa mā yanṭiqu ‘anil-hawā. In huwa illā waḥyuy yụḥā."

Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm, ayat 2-4).

2. Al-Khianat

Khianat adalah sifat mustahil pada diri rasul yang memiliki arti
Canva.com, Edited by Romi Subhan

Al-Khianat adalah kebalikan dari sifat Al-Amanah. Artinya, Rasulullah adalah sosok yang dapat dipercaya. Mustahil jika Rasul bersifat Al-Khianat atau yang berarti berkhianat. Tak ada satu pun wahyu dari Allah SWT yang Rasul khianati dari umatnya. Semuanya ia sampaikan dengan benar sesuai dengan yang diamanatkan oleh Allah SWT.

Sifat mustahil ini tertulis dalam Surat Al-An’am ayat 106 yang berbunyi sebagai berikut.

ٱتَّبِعْ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَ

“Ittabi' mā ụḥiya ilaika mir rabbik, lā ilāha illā huw, wa a'riḍ 'anil-musyrikīn.”

Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. Al-An’am, ayat 106).

3. Al-Kitman

Khianat adalah sifat mustahil pada diri rasul yang memiliki arti
Canva.com, Edited by Romi Subhan

Rasulullah memiliki sifat At-Tabligh yang artinya menyampaikan wahyu dari Allah SWT. Al-Kitman berarti menyembunyikan. Semua wahyu yang diberikan oleh Allah SWT tak ada yang disembunyikan untuk dirinya sendiri. Melainkan, disampaikan seluruhnya kepada umatnya.

Rasulullah tidak memiliki sifat Al-Kitman tertulis dalam Surat Al-An’am ayat 50.

قُل لَّآ أَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنُ ٱللَّهِ وَلَآ أَعْلَمُ ٱلْغَيْبَ وَلَآ أَقُولُ لَكُمْ إِنِّى مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

“Qul lā aqụlu lakum 'indī khazā`inullāhi wa lā a'lamul-gaiba wa lā aqụlu lakum innī malak, in attabi'u illā mā yụḥā ilayy, qul hal yastawil-a'mā wal-baṣīr, a fa lā tatafakkarụn.”

Artinya: “Katakanlah (Muhammad): Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: ‘Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?’ Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?” (QS. Al-An’am, ayat 50).

4. Al-Baladah

Khianat adalah sifat mustahil pada diri rasul yang memiliki arti
Canva.com, Edited by Romi Subhan

Terakhir, sifat mustahil bagi Rasulullah adalah Al-Baladah atau yang berarti bodoh. Sebab, Nabi Muhammad SAW memiliki sifat Al-Fatanah atau yang berarti memiliki kecerdasan yang tinggi. Untuk mengajak umatnya memeluk agama Islam, tentu dibutuhkan strategi diplomasi yang baik, komunikasi, serta kemampuan khusus agar mudah diterima.

Sifat mustahil ini tertulis dalam Surat Al-A’raf ayat 199 yang berbunyi sebagai berikut.

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

“Khużil-'afwa wa`mur bil-'urfi wa a'riḍ 'anil-jāhilīn.”

Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf, ayat 199).

Itulah tadi sifat mustahil Rasul Allah dan artinya yang wajib kita ketahui. Semoga dengan mengetahui sifat mustahil ini dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.

Baca Juga: Patut Diteladani, Ini 4 Sifat Wajib Rasulullah yang Harus Kita Yakini

Baca Juga: Meningkatkan Iman, Mari Mengenal 20 Sifat Wajib Allah SWT dan Artinya

Baca Juga: 6 Rukun Iman Ini Wajib Dihafal Umat Muslim, Ini Makna Di Baliknya!

Ilustrasi sifat mustahil rasul. Foto: pixabay

Rasul adalah para nabi utusan Allah yang bertugas untuk menyampaikan wahyu yang ia terima dari malaikat Jibril kepada umatnya. Setiap rasul memiliki sifat wajib dan sifat mustahil.

Sifat wajib adalah sifat yang harus dimiliki oleh para Rasul. Sifat ini tentunya dapat diteladani oleh umat manusia. Adapun sifat wajib bagi rasul di antaranya adalah sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah.

Berbeda dengan sifat wajib, sifat mustahil rasul adalah sifat yang mustahil atau tidak mungkin ada pada diri rasul. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut.

Kebalikan dari sifat as-sidiq yang artinya jujur, al-kizzib memiliki arti dusta. Seorang rasul yang diutus oleh Allah SWT tidak mungkin memiliki sifat dusta. Hal ini dijelaskan dalam Alquran Surat An-Najm ayat 2-4.

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. an-Najm: 2-4)

Selanjutnya adalah al-khianat yang artinya berkhianat. Mustahil rasul memiliki sifat khianat sebab semua wahyu yang diamanahkan kepadanya pasti dilaksanakan dan disampaikan. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-An’am ayat 106.

اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. (QS. al-An’am: 106)

Ilustrasi al-quran sebagai wahyu yang diamanahkan kepada Rasulullah SAW. Foto: freepik

Sifat mustahil rasul selanjutnya adalah al-kitman yang artinya menyembunyikan. Rasul Allah mustahil memiliki sifat ini sebab setiap rasul diamanahkan wahyu yang tidak mungkin disembunyikan kepada umatnya. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-An’am ayat 50.

قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat.

Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya). (QS. al-An’am: 50)

Sifat ini adalah kebalikan dari al-fatanah yang berarti cerdas, sifat al-baladah artinya bodoh. Mustahil rasul utusan Allah memiliki sifat bodoh.

Meskipun pada awalnya rasul tidak bisa membaca dan menulis, tapi beliau sangat pandai dalam berdakwah dan menyampaikan wahyu yang diberikan oleh Allah SWT.