Sumber sejarah yang menjelaskan keterkaitan antara kerajaan Singasari dengan kerajaan Majapahit

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Singasari dan Majapahit

Singasari merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika dibandingkan dengan kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerjaaan ini berdiri pada tahun 1222—sejak Ken Arok menyerang Kediri, dan berakhir pada tahun 1292. Ia berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dengan bantuan para brahmana. Para brahmana memberontak terhadap karena Kertajaya tidak menghormati mereka selaku pendeta yang memiliki kasta tertinggi dalam sistem masyarakat Hindu kuno. Kerajaan Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Ken Arok pun sebelumnya membunuh majikannya sendiri, yaitu akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung dan merebut istrinya. Pemerintahan Singasari tidak pernah stabil karena sering terjadi pertumpahan darah antara keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung. Sumber sejarah para raja Singasari selanjutnya tertulis dalam Kitab Pararaton.

Puncak kejayaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Kertanegara dalam kehidupan politiknya berupaya melakukan ekspansi atau perluasan wilayah ke wilayah kekuasan Sriwijaya mealui Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Dalam politik luar negeri didapati ia tidak mau tunduk kepada pemerintahan Cina di bawah pemerintahan Kubilai Khan. Ia bahkan pernah mempermalukan utusan Kaisar Cina bernama Mengki yang mendatangi istananya.

Kesenian khususnya seni patung berkembang maju pada masa Singasari. Banyak arca atau patung berukuran raksasa. Selain patung drawapala yang berukuran 40 ton, ada juga patung perwujudan Kertanegara yagn lebih dikenal dengan sebutan Joko Dolok. Singasari tidak banyak meniggalkan candi. Namun, ada sejumlah candi sebagai pertanda peradaban Singasari, seperti Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Candi Singosari.

Kehidupan keagamaan Hindu-Budha berkembang dengan baik pada zamannya. Ia sendiri menganut Syiwa-Budha dengan aliran Tantrayana. Kehidupan politik dan kemasyrakatan sudah teratur. Hal ini dikarenakan ia pun dibantu penasehat raja. Tim penasehat itu terdiri dari Rakryan i Hino, Rakryan I Halu, dan Rakryan i Sirikan. Namun, sayang takhtanya tidak bertahan lama karena pemberontakan Jayakatwang. Jayakatwang adalah sepupu, ipar dan sekaligus besan dari Kertanegara.

Menantu dari Raja Kertanegara yang bernama Raden Wijaya berhasil meloloskan diri dalam pemberontakan Jayakatwang yang menewaskan Kertanegara. Ia akhirnya membuka sebuah hutan dan mendirikan kerjaan baru bernama Majapahit. Menurut Kakawin Negarakertagama, daerah kekuasan Majapahit nantinya paling luas jika dibandingkan dari Kerajaan Hindu-Budha sebelumnya. Wilayahnya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan,Sulawesi, Maluku, Papua, sebagain Filipina dan Tumasik.

Banyak pemberontakan pada masa Majapahit. Pemberontakan Kuti pada 1319 adalah pemberontakan yang sempat menguasai ibukota Majapahit. Namun, pemberontakan itu berhasil ditumpas oleh seorang tokoh yang nantinya menjadi mahapatih yang bernama Gajah Mada. Sejak itu karier Gajah Mada melonjak. Ia nanti menjadi patih. Puncak kejayaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang dibantu patihnya Gajah Mada.

Perekonomian berkembang maju pada masa Hayam Wuruk. Berikut ini beberapa kota pelabuhan penting di Jawa Timur pada masa MajapahitGresik, Tuban, Sedayu, dan Surabaya.

Untuk menjadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa pada masa Majapahit dibentuk badan peradilan bernama saptopati. Struktur pemerintahan Majapahit tertata rapih. Majapahit juga menjalin hubungan politik luar negeri dengan kerajaan lain, seperti Siam, Birma, Kamboja, Anam, India, dan Cina. Dalam membina hubungan dengan luar negeri, Majapahit mengenal moto “mitreka satata” yang artinyanegara sahabat. Terbunuhnya Sri Baduga, permaisuri dan pengikutnya dalam peristiwa Bubat tahu 1351 merupakan kegagalan politik Patih Gajah Mada mempersatukan Nusantara.Sejak saat itu Hayam Wuruk memecat Gajah Mada dan hubungan mereka kurang harmonis.

Candi Ceto dan Candi Suku merupakan candi peninggalan Majapahit. Kedua candi tersebut berukuran relatif kecil.Candi peninggalan Majapahit berukuran relatif kecil karena candi-candi tersebut dibangun pada masa akhir keruntuhan Majapahit.Sebagai kerajaan yang bergantung pada bidang pertanian dan perdagangan, pengaruh Majapahit terhadap kepuluan Nusantara semakin berkurang pada akhir abad ke-14 M dan abad ke-15 M. Pada abad ke-14 M didapati Malaka muncul sebagai sebuah negara transito yang sukses dan menarik perhatian para pedagang Islam, tetapi kerajaan ini harus mengimport bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.

Keberadaan candi-candi merupakan akulturasi antara kebudayaan asli bangsa-bangsa Nusantara dengan India.Percampuran antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan bangsa-bangsa di Nusantara masih menunjukkan ciri khas budaya masing-masing. Mayat seorang raja dalam tradisi Hindu dibakar. Alasan pembakaran mayat, yaitu penduduk dapat melakukan penghormatan terakhir pada rajanya dan roh raja dapat bersatu kembali dengan dewa yang dulu menjelma dalam diri raja. Pola dasar kebudayaan Indoensia sejak dahulu hingga kini adalah selalu bersifat terbuka dan akomodatif terhadap kebudayan asing yang datang.

***


Page 2

Singasari dan Majapahit

Singasari merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika dibandingkan dengan kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerjaaan ini berdiri pada tahun 1222—sejak Ken Arok menyerang Kediri, dan berakhir pada tahun 1292. Ia berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dengan bantuan para brahmana. Para brahmana memberontak terhadap karena Kertajaya tidak menghormati mereka selaku pendeta yang memiliki kasta tertinggi dalam sistem masyarakat Hindu kuno. Kerajaan Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Ken Arok pun sebelumnya membunuh majikannya sendiri, yaitu akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung dan merebut istrinya. Pemerintahan Singasari tidak pernah stabil karena sering terjadi pertumpahan darah antara keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung. Sumber sejarah para raja Singasari selanjutnya tertulis dalam Kitab Pararaton.

Puncak kejayaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Kertanegara dalam kehidupan politiknya berupaya melakukan ekspansi atau perluasan wilayah ke wilayah kekuasan Sriwijaya mealui Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Dalam politik luar negeri didapati ia tidak mau tunduk kepada pemerintahan Cina di bawah pemerintahan Kubilai Khan. Ia bahkan pernah mempermalukan utusan Kaisar Cina bernama Mengki yang mendatangi istananya.

Kesenian khususnya seni patung berkembang maju pada masa Singasari. Banyak arca atau patung berukuran raksasa. Selain patung drawapala yang berukuran 40 ton, ada juga patung perwujudan Kertanegara yagn lebih dikenal dengan sebutan Joko Dolok. Singasari tidak banyak meniggalkan candi. Namun, ada sejumlah candi sebagai pertanda peradaban Singasari, seperti Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Candi Singosari.

Kehidupan keagamaan Hindu-Budha berkembang dengan baik pada zamannya. Ia sendiri menganut Syiwa-Budha dengan aliran Tantrayana. Kehidupan politik dan kemasyrakatan sudah teratur. Hal ini dikarenakan ia pun dibantu penasehat raja. Tim penasehat itu terdiri dari Rakryan i Hino, Rakryan I Halu, dan Rakryan i Sirikan. Namun, sayang takhtanya tidak bertahan lama karena pemberontakan Jayakatwang. Jayakatwang adalah sepupu, ipar dan sekaligus besan dari Kertanegara.

Menantu dari Raja Kertanegara yang bernama Raden Wijaya berhasil meloloskan diri dalam pemberontakan Jayakatwang yang menewaskan Kertanegara. Ia akhirnya membuka sebuah hutan dan mendirikan kerjaan baru bernama Majapahit. Menurut Kakawin Negarakertagama, daerah kekuasan Majapahit nantinya paling luas jika dibandingkan dari Kerajaan Hindu-Budha sebelumnya. Wilayahnya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan,Sulawesi, Maluku, Papua, sebagain Filipina dan Tumasik.

Banyak pemberontakan pada masa Majapahit. Pemberontakan Kuti pada 1319 adalah pemberontakan yang sempat menguasai ibukota Majapahit. Namun, pemberontakan itu berhasil ditumpas oleh seorang tokoh yang nantinya menjadi mahapatih yang bernama Gajah Mada. Sejak itu karier Gajah Mada melonjak. Ia nanti menjadi patih. Puncak kejayaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang dibantu patihnya Gajah Mada.

Perekonomian berkembang maju pada masa Hayam Wuruk. Berikut ini beberapa kota pelabuhan penting di Jawa Timur pada masa MajapahitGresik, Tuban, Sedayu, dan Surabaya.

Untuk menjadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa pada masa Majapahit dibentuk badan peradilan bernama saptopati. Struktur pemerintahan Majapahit tertata rapih. Majapahit juga menjalin hubungan politik luar negeri dengan kerajaan lain, seperti Siam, Birma, Kamboja, Anam, India, dan Cina. Dalam membina hubungan dengan luar negeri, Majapahit mengenal moto “mitreka satata” yang artinyanegara sahabat. Terbunuhnya Sri Baduga, permaisuri dan pengikutnya dalam peristiwa Bubat tahu 1351 merupakan kegagalan politik Patih Gajah Mada mempersatukan Nusantara.Sejak saat itu Hayam Wuruk memecat Gajah Mada dan hubungan mereka kurang harmonis.

Candi Ceto dan Candi Suku merupakan candi peninggalan Majapahit. Kedua candi tersebut berukuran relatif kecil.Candi peninggalan Majapahit berukuran relatif kecil karena candi-candi tersebut dibangun pada masa akhir keruntuhan Majapahit.Sebagai kerajaan yang bergantung pada bidang pertanian dan perdagangan, pengaruh Majapahit terhadap kepuluan Nusantara semakin berkurang pada akhir abad ke-14 M dan abad ke-15 M. Pada abad ke-14 M didapati Malaka muncul sebagai sebuah negara transito yang sukses dan menarik perhatian para pedagang Islam, tetapi kerajaan ini harus mengimport bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.

Keberadaan candi-candi merupakan akulturasi antara kebudayaan asli bangsa-bangsa Nusantara dengan India.Percampuran antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan bangsa-bangsa di Nusantara masih menunjukkan ciri khas budaya masing-masing. Mayat seorang raja dalam tradisi Hindu dibakar. Alasan pembakaran mayat, yaitu penduduk dapat melakukan penghormatan terakhir pada rajanya dan roh raja dapat bersatu kembali dengan dewa yang dulu menjelma dalam diri raja. Pola dasar kebudayaan Indoensia sejak dahulu hingga kini adalah selalu bersifat terbuka dan akomodatif terhadap kebudayan asing yang datang.

***


Sumber sejarah yang menjelaskan keterkaitan antara kerajaan Singasari dengan kerajaan Majapahit

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Singasari dan Majapahit

Singasari merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika dibandingkan dengan kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerjaaan ini berdiri pada tahun 1222—sejak Ken Arok menyerang Kediri, dan berakhir pada tahun 1292. Ia berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dengan bantuan para brahmana. Para brahmana memberontak terhadap karena Kertajaya tidak menghormati mereka selaku pendeta yang memiliki kasta tertinggi dalam sistem masyarakat Hindu kuno. Kerajaan Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Ken Arok pun sebelumnya membunuh majikannya sendiri, yaitu akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung dan merebut istrinya. Pemerintahan Singasari tidak pernah stabil karena sering terjadi pertumpahan darah antara keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung. Sumber sejarah para raja Singasari selanjutnya tertulis dalam Kitab Pararaton.

Puncak kejayaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Kertanegara dalam kehidupan politiknya berupaya melakukan ekspansi atau perluasan wilayah ke wilayah kekuasan Sriwijaya mealui Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Dalam politik luar negeri didapati ia tidak mau tunduk kepada pemerintahan Cina di bawah pemerintahan Kubilai Khan. Ia bahkan pernah mempermalukan utusan Kaisar Cina bernama Mengki yang mendatangi istananya.

Kesenian khususnya seni patung berkembang maju pada masa Singasari. Banyak arca atau patung berukuran raksasa. Selain patung drawapala yang berukuran 40 ton, ada juga patung perwujudan Kertanegara yagn lebih dikenal dengan sebutan Joko Dolok. Singasari tidak banyak meniggalkan candi. Namun, ada sejumlah candi sebagai pertanda peradaban Singasari, seperti Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Candi Singosari.

Kehidupan keagamaan Hindu-Budha berkembang dengan baik pada zamannya. Ia sendiri menganut Syiwa-Budha dengan aliran Tantrayana. Kehidupan politik dan kemasyrakatan sudah teratur. Hal ini dikarenakan ia pun dibantu penasehat raja. Tim penasehat itu terdiri dari Rakryan i Hino, Rakryan I Halu, dan Rakryan i Sirikan. Namun, sayang takhtanya tidak bertahan lama karena pemberontakan Jayakatwang. Jayakatwang adalah sepupu, ipar dan sekaligus besan dari Kertanegara.

Menantu dari Raja Kertanegara yang bernama Raden Wijaya berhasil meloloskan diri dalam pemberontakan Jayakatwang yang menewaskan Kertanegara. Ia akhirnya membuka sebuah hutan dan mendirikan kerjaan baru bernama Majapahit. Menurut Kakawin Negarakertagama, daerah kekuasan Majapahit nantinya paling luas jika dibandingkan dari Kerajaan Hindu-Budha sebelumnya. Wilayahnya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan,Sulawesi, Maluku, Papua, sebagain Filipina dan Tumasik.

Banyak pemberontakan pada masa Majapahit. Pemberontakan Kuti pada 1319 adalah pemberontakan yang sempat menguasai ibukota Majapahit. Namun, pemberontakan itu berhasil ditumpas oleh seorang tokoh yang nantinya menjadi mahapatih yang bernama Gajah Mada. Sejak itu karier Gajah Mada melonjak. Ia nanti menjadi patih. Puncak kejayaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang dibantu patihnya Gajah Mada.

Perekonomian berkembang maju pada masa Hayam Wuruk. Berikut ini beberapa kota pelabuhan penting di Jawa Timur pada masa MajapahitGresik, Tuban, Sedayu, dan Surabaya.

Untuk menjadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa pada masa Majapahit dibentuk badan peradilan bernama saptopati. Struktur pemerintahan Majapahit tertata rapih. Majapahit juga menjalin hubungan politik luar negeri dengan kerajaan lain, seperti Siam, Birma, Kamboja, Anam, India, dan Cina. Dalam membina hubungan dengan luar negeri, Majapahit mengenal moto “mitreka satata” yang artinyanegara sahabat. Terbunuhnya Sri Baduga, permaisuri dan pengikutnya dalam peristiwa Bubat tahu 1351 merupakan kegagalan politik Patih Gajah Mada mempersatukan Nusantara.Sejak saat itu Hayam Wuruk memecat Gajah Mada dan hubungan mereka kurang harmonis.

Candi Ceto dan Candi Suku merupakan candi peninggalan Majapahit. Kedua candi tersebut berukuran relatif kecil.Candi peninggalan Majapahit berukuran relatif kecil karena candi-candi tersebut dibangun pada masa akhir keruntuhan Majapahit.Sebagai kerajaan yang bergantung pada bidang pertanian dan perdagangan, pengaruh Majapahit terhadap kepuluan Nusantara semakin berkurang pada akhir abad ke-14 M dan abad ke-15 M. Pada abad ke-14 M didapati Malaka muncul sebagai sebuah negara transito yang sukses dan menarik perhatian para pedagang Islam, tetapi kerajaan ini harus mengimport bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.

Keberadaan candi-candi merupakan akulturasi antara kebudayaan asli bangsa-bangsa Nusantara dengan India.Percampuran antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan bangsa-bangsa di Nusantara masih menunjukkan ciri khas budaya masing-masing. Mayat seorang raja dalam tradisi Hindu dibakar. Alasan pembakaran mayat, yaitu penduduk dapat melakukan penghormatan terakhir pada rajanya dan roh raja dapat bersatu kembali dengan dewa yang dulu menjelma dalam diri raja. Pola dasar kebudayaan Indoensia sejak dahulu hingga kini adalah selalu bersifat terbuka dan akomodatif terhadap kebudayan asing yang datang.

***


Sumber sejarah yang menjelaskan keterkaitan antara kerajaan Singasari dengan kerajaan Majapahit

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Singasari dan Majapahit

Singasari merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika dibandingkan dengan kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerjaaan ini berdiri pada tahun 1222—sejak Ken Arok menyerang Kediri, dan berakhir pada tahun 1292. Ia berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dengan bantuan para brahmana. Para brahmana memberontak terhadap karena Kertajaya tidak menghormati mereka selaku pendeta yang memiliki kasta tertinggi dalam sistem masyarakat Hindu kuno. Kerajaan Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Ken Arok pun sebelumnya membunuh majikannya sendiri, yaitu akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung dan merebut istrinya. Pemerintahan Singasari tidak pernah stabil karena sering terjadi pertumpahan darah antara keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung. Sumber sejarah para raja Singasari selanjutnya tertulis dalam Kitab Pararaton.

Puncak kejayaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Kertanegara dalam kehidupan politiknya berupaya melakukan ekspansi atau perluasan wilayah ke wilayah kekuasan Sriwijaya mealui Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Dalam politik luar negeri didapati ia tidak mau tunduk kepada pemerintahan Cina di bawah pemerintahan Kubilai Khan. Ia bahkan pernah mempermalukan utusan Kaisar Cina bernama Mengki yang mendatangi istananya.

Kesenian khususnya seni patung berkembang maju pada masa Singasari. Banyak arca atau patung berukuran raksasa. Selain patung drawapala yang berukuran 40 ton, ada juga patung perwujudan Kertanegara yagn lebih dikenal dengan sebutan Joko Dolok. Singasari tidak banyak meniggalkan candi. Namun, ada sejumlah candi sebagai pertanda peradaban Singasari, seperti Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Candi Singosari.

Kehidupan keagamaan Hindu-Budha berkembang dengan baik pada zamannya. Ia sendiri menganut Syiwa-Budha dengan aliran Tantrayana. Kehidupan politik dan kemasyrakatan sudah teratur. Hal ini dikarenakan ia pun dibantu penasehat raja. Tim penasehat itu terdiri dari Rakryan i Hino, Rakryan I Halu, dan Rakryan i Sirikan. Namun, sayang takhtanya tidak bertahan lama karena pemberontakan Jayakatwang. Jayakatwang adalah sepupu, ipar dan sekaligus besan dari Kertanegara.

Menantu dari Raja Kertanegara yang bernama Raden Wijaya berhasil meloloskan diri dalam pemberontakan Jayakatwang yang menewaskan Kertanegara. Ia akhirnya membuka sebuah hutan dan mendirikan kerjaan baru bernama Majapahit. Menurut Kakawin Negarakertagama, daerah kekuasan Majapahit nantinya paling luas jika dibandingkan dari Kerajaan Hindu-Budha sebelumnya. Wilayahnya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan,Sulawesi, Maluku, Papua, sebagain Filipina dan Tumasik.

Banyak pemberontakan pada masa Majapahit. Pemberontakan Kuti pada 1319 adalah pemberontakan yang sempat menguasai ibukota Majapahit. Namun, pemberontakan itu berhasil ditumpas oleh seorang tokoh yang nantinya menjadi mahapatih yang bernama Gajah Mada. Sejak itu karier Gajah Mada melonjak. Ia nanti menjadi patih. Puncak kejayaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang dibantu patihnya Gajah Mada.

Perekonomian berkembang maju pada masa Hayam Wuruk. Berikut ini beberapa kota pelabuhan penting di Jawa Timur pada masa MajapahitGresik, Tuban, Sedayu, dan Surabaya.

Untuk menjadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa pada masa Majapahit dibentuk badan peradilan bernama saptopati. Struktur pemerintahan Majapahit tertata rapih. Majapahit juga menjalin hubungan politik luar negeri dengan kerajaan lain, seperti Siam, Birma, Kamboja, Anam, India, dan Cina. Dalam membina hubungan dengan luar negeri, Majapahit mengenal moto “mitreka satata” yang artinyanegara sahabat. Terbunuhnya Sri Baduga, permaisuri dan pengikutnya dalam peristiwa Bubat tahu 1351 merupakan kegagalan politik Patih Gajah Mada mempersatukan Nusantara.Sejak saat itu Hayam Wuruk memecat Gajah Mada dan hubungan mereka kurang harmonis.

Candi Ceto dan Candi Suku merupakan candi peninggalan Majapahit. Kedua candi tersebut berukuran relatif kecil.Candi peninggalan Majapahit berukuran relatif kecil karena candi-candi tersebut dibangun pada masa akhir keruntuhan Majapahit.Sebagai kerajaan yang bergantung pada bidang pertanian dan perdagangan, pengaruh Majapahit terhadap kepuluan Nusantara semakin berkurang pada akhir abad ke-14 M dan abad ke-15 M. Pada abad ke-14 M didapati Malaka muncul sebagai sebuah negara transito yang sukses dan menarik perhatian para pedagang Islam, tetapi kerajaan ini harus mengimport bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.

Keberadaan candi-candi merupakan akulturasi antara kebudayaan asli bangsa-bangsa Nusantara dengan India.Percampuran antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan bangsa-bangsa di Nusantara masih menunjukkan ciri khas budaya masing-masing. Mayat seorang raja dalam tradisi Hindu dibakar. Alasan pembakaran mayat, yaitu penduduk dapat melakukan penghormatan terakhir pada rajanya dan roh raja dapat bersatu kembali dengan dewa yang dulu menjelma dalam diri raja. Pola dasar kebudayaan Indoensia sejak dahulu hingga kini adalah selalu bersifat terbuka dan akomodatif terhadap kebudayan asing yang datang.

***


Sumber sejarah yang menjelaskan keterkaitan antara kerajaan Singasari dengan kerajaan Majapahit

Lihat Humaniora Selengkapnya