Dino belajar giat mempersiapkan lomba cerdas cermat sikap dino sesuai dengan nilai-nilai sila

tirto.id - Bunyi Pancasila Sila ke-2 yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dapat diterapkan di berbagai sektor kehidupan dan kalangan, termasuk bagi anak-anak di lingkungan tempat bermain. Pancasila sebagai dasar negara merupakan pedoman hidup untuk segenap rakyat Indonesia.

Istilah Pancasila yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia diperkenalkan oleh Ir. Sukarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.

Kala itu, tokoh yang nantinya menjadi Presiden RI pertama ini merumuskan 5 sila. “Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya,” kata Bung Karno, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

“Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” lanjutnya.

Pancasila dilambangkan dengan Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

Dino belajar giat mempersiapkan lomba cerdas cermat sikap dino sesuai dengan nilai-nilai sila

Baca juga:

  • Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Tempat Bermain
  • Pengamalan Pancasila Sila ke-2 di Sekolah & Lingkungan Kelas
  • Pengamalan Sila ke-5 Pancasila di Lingkungan Masyarakat

Bunyi Pancasila dan Lambangnya

Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Baca juga:

  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-4 dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila Ke-3 di Lingkungan Masyarakat
  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-5 di Lingkungan Keluarga

Butir-butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2

Sudharmono dalam Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (1997) memaparkan, sikap atau nilai-nilai penting yang terkandung dalam Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan.

Sila ke-2 Pancasila memuat 10 butir pengamalan, antara lain:

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Baca juga:

  • Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Lingkungan Tempat Bermain
  • Pengamalan Pancasila Sila ke-4 di Lingkungan Sekolah & Kelas
  • Pengamalan Sila ke-3 Pancasila di Lingkungan Rumah Keluarga

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-2 di Tempat Bermain

Di tempat bermain, anak-anak hendaknya diajarkan mengenai praktik pengamalan Pancasila, termasuk Sila ke-2 yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Berikut ini beberapa contohnya:

  • Membantu teman yang mengalami kesulitan saat bermain bersama.
  • Menolong teman yang jatuh dari sepeda.
  • Mengajak teman yang pemalu untuk bermain bersama-sama.
  • Memperlakukan semua teman bermain dengan adil dan tidak pilih kasih.
  • Saling menghormati dan menghargai sesama teman di tempat bermain.

Baca juga:

  • Tugas TNI: Sejarah, Peran, & Fungsinya sebagai Alat Pertahanan RI
  • Sejarah Masa Demokrasi Parlementer atau Liberal di Indonesia
  • 10 Pengaruh Kehidupan Praaksara dalam Sejarah pada Masa Kini

Baca juga artikel terkait PENGAMALAN PANCASILA DI TEMPAT BERMAIN atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
(tirto.id - isw/agu)


Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

MADIUN – Menanamkan nilai luhur Pancasila di kalangan pelajar tak melulu dengan belajar di dalam kelas. Agar lebih menantang, bisa juga dilakukan dengan menggelar lomba cerdas cermat. Seperti halnya kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Madiun, Senin (29/10).

Sebanyak 159 pelajar di Kota Karismatik mengikuti kegiatan yang terselenggara di Gedung Diklat itu. Mereka terdiri atas 87 siswa-siswi dari tingkat SMA/MA negeri dan swasta. Serta, 72 siswa-siswi dari SMP/MTs negeri dan swasta di Kota Madiun.

Dalam pembukaan kegiatan tersebut, Walikota Madiun Sugeng Rismiyanto menuturkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara perlu dikembangkan dalam perilaku sehari-hari. Untuk itu, para siswa perlu memahami sikap-sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Sugeng mencontohkan perilaku yang sesuai dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. ‘’Diwujudkan dalam bentuk apa? Ya ketaqwaan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa,’’ ujarnya.

Tak hanya itu, pengamalan sila pertama juga berlaku dalam hubungan antarumat beragama. Salah satunya dengan toleransi terhadap penganut agama lain. ‘’Ketaqwaan disesuaikan dengan keyakinan masing-masing. Tidak saling mengganggu. Tapi, memberikan ruang untuk menjalankan syariat agamanya masing-masing,’’ paparnya.

Begitu pula dengan pengamalan dari empat sila yang lainnya juga harus terus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama, bagi generasi muda yang memegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa di masa depan.

Sementara itu, Plt Kepala Bakesbangpol Kota Madiun Laurentius Darmawan Srivishnu menjelaskan, kegiatan bertema ‘Aku Patriot Pancasila Berprestasi Untuk Bangsa’ itu merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan, sikap, dan perilaku pelajar sesuai nilai-nilai luhur Pancasila. Terutama, dalam meraih prestasi dan cita-cita di masa depan.

‘’Dalam hal ini, Bakesbangpol memberikan dukungan dan memfasilitasi kepada anak-anak di Kota Madiun untuk lebih meningkatkan jati diri melalui kegiatan peningkatan solidaritas dan sosial di kalangan remaja,’’ ungkapnya.

Kegiatan lomba cerdas cermat ini terselenggara selama dua hari. Setelah mengikuti babak penyisihan, dipilih enam peserta tingkat SMP/MTs dan enam peserta tingkat SMA/MA untuk mengikuti final pada 30 Oktober. ‘’Mereka akan memperebutkan juara 1, 2, 3 dan harapan 1, 2, 3,’’ tandasnya. (dhevit/irs/rama/diskominfo)

#100ThMadiun
#KotaKarismatikMadiun

Menyampaikan pendapat merupakan sebuah...​

"Manfaat apa yg diperoleh dgn adanya reboisasi" tolong di jawab ya soalnya besok di kumpulin

Tolong di jawab ya "sikap apakah yg terwujud dengan merawat tanaman di sekitar" tolong di jawab ya temen²

Tolong di jawab ya "sikap apakah yg terwujud dengan merawat tanaman di sekitar" tolong di jawab ya temen²

kakak minta tolong besok dikumpulkan​

Tolong di jawab ya "sikap apakah yg terwujud dengan merawat tanaman di sekitar" tolong di jawab ya temen²

1. Gambar di bawah ini merupakan anak yang a. memperoleh haknya b. melakukan kewajibannya c. tidak memperoleh haknya d. tidak melakukan kewajibannya​

kebersihan lingkungan sekolah harus tetap di jaga karena bila sekolah kurang bersih maka​

buatlah 10 aturan yg berlaku di lingkungan kelas/sekolah smpn 6 medan​

siapa yang dapat melakukan peperangan seperti masa lalu yang tentara perperang demi Indonesia?​