Mengapa menulis harus dilakukan dengan pencahayaan yang cukup

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencahayaan memainkan peran yang sangat penting dalam dekorasi rumah. Menggunakannya dengan baik dapat membantu Anda menghadirkan kehangatan ke area gelap.

Bahkan hal ini dapat membuat rumah terkesan lebih besar karena cahaya didistribusikan ke seluruh area yang gelap.

Dilansir dari Decortips, Rabu (3/3/21) kesan luas tentunya akan ada di rumah atau apartemen yang besar. Namun, sebenarnya dengan memanfaatkan pencahayaan yang benar.

Baca juga: Kesalahan Memilih dan Meletakkan Pencahayaan di Kamar Tidur

Dalam pencahayaan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:

Pencahayaan umum: ini adalah sumber cahaya utama di rumah. Penting untuk memiliki jumlah yang baik dari jenis pencahayaan ini di rumah Anda.

Pencahayaan tugas: seperti namanya, ini adalah jenis cahaya yang Anda gunakan untuk hal-hal tertentu, seperti membaca atau menulis. Tempat umum untuk pencahayaan ini adalah meja, nightstand, dll.

Pencahayaan aksen: ini sebagian besar merupakan jenis pencahayaan dekoratif. Anda menggunakannya untuk menonjolkan hal-hal seperti furnitur, lukisan, atau tanaman.

Baca juga: Ingin Pencahayaan Romantis di Kamar Tidur? Intip Tipsnya

Memperkuat

Pencahayaan yang baik memiliki efek "memperkuat", sedangkan area gelap dan teduh membuat ruang terasa lebih kecil. Pencahayaan yang baik bisa menyoroti atau mengalihkan perhatian dari dekorasi lain, tetapi tujuannya adalah untuk membuat lingkungan lebih menyenangkan.

Warna netral dan pastel juga akan membuat rumah Anda lebih cerah. Rona putih juga tidak harus membosankan, dan dapat membantu Anda membuat ruangan lebih cerah.

Plus, gaya Nordik, yang sangat populer saat ini, sangat mengandalkan corak putih. Sebaliknya, warna gelap akan membuat ruangan terasa lebih kecil. Sebaiknya tidak menggunakannya.

Kedalaman

Pencahayaan juga dapat memberikan kesan kedalaman pada ruangan di rumah Anda. Tetapi Anda harus mendistribusikan objek, furnitur, dan sumber cahaya dengan benar agar ini berfungsi.

Gunakan cahaya putih di dapur dan kamar mandi, dan lampu kuning yang lebih hangat di seluruh bagian rumah.

Anda juga bisa mengecat kusen pintu dengan warna putih atau terang atau warna yang sama dengan warna dinding.

Ini akan membantu mendapatkan efek yang lebih cerah. Ada baiknya juga memiliki kaca di pintu karena akan membiarkan sinar matahari masuk dan memberikan pencahayaan yang alami di dalam ruangan.

Mengapa menulis harus dilakukan dengan pencahayaan yang cukup

Mengapa menulis harus dilakukan dengan pencahayaan yang cukup
Lihat Foto

PEXELS/VECISLAVAS POPA

Ilustrasi ruang keluarga.

Lebih banyak ruang

Selain dapat memperkuat, pencahayaan yang baik bahkan dapat membantu Anda mendapatkan ruangan yang lebih besar. Perasaan yang lebih besar itu memungkinkan Anda menciptakan lingkungan baru.

Anda dapat membuat ruang lain berdasarkan kebutuhan Anda, seperti ruang bermain untuk anak-anak Anda, kantor, ruang makan, dan sebagainya. 

Baca juga: Panduan Memilih Pencahayaan di Setiap Ruang di Rumah

Semakin terang dinding Anda, semakin besar ruangan akan terasa. Salah satu cara untuk membuat ruangan lebih luas adalah meletakkan cermin di dalamnya.

Cermin dapat memantulkan cahaya dan benar-benar dapat membuka ruangan.

Penghematan energi

Pencahayaan rumah yang baik juga penting karena dapat membantu Anda menghemat hingga 40 persen pada tagihan energi Anda.

Penghematan bulanan mungkin tampak kecil, tetapi itu pasti merupakan keuntungan jangka panjang. Selain itu, Anda juga meningkatkan masa pakai bola lampu dengan cara ini.

Penempatan dan desain jendela Anda sangat penting untuk mendapatkan cahaya alami sebanyak mungkin, dan selama mungkin. Jadi, usahakan selalu meletakkan jendela di sisi terbaik rumah Anda, berdasarkan orientasi dan iklim internalnya.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Pencahayaan Klasik hingga Smart Lighting

Suasana hati

Tentu saja, kita tidak bisa melupakan manfaat pencahayaan yang baik untuk suasana hati. Kebanyakan orang tidak menyadari kekuatan cahaya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Ada alasan mengapa tingkat depresi musiman lebih tinggi di tempat dengan jam sinar matahari lebih sedikit. Di sisi lain, suasana hati benar-benar membaik dengan cuaca bagus dan hari cerah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Mengapa menulis harus dilakukan dengan pencahayaan yang cukup

Mengapa menulis harus dilakukan dengan pencahayaan yang cukup
Lihat Foto

iDEA/Dean Martin Saerang

Terang dengan Cahaya Alami di Ruang Baca

KOMPAS.com — Faktor yang paling penting dalam membangun suasana yang nyaman di ruang baca adalah cahaya.

Aktivitas membaca membutuhkan tingkat keterangan dengan iluminasi yang relatif tinggi. Pada umumnya yang dibutuhkan untuk membaca buku dan majalah adalah sekitar 400 lux. Kurangnya cahaya membuat aktivitas membaca akan terganggu. Selain itu, kekurangan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

Cahaya untuk ruang baca bisa diperoleh melalui pencahayaan alami dari matahari. Hal ini tentunya lebih menghemat konsumsi listrik Anda. Cahaya matahari bisa dimasukkan dengan membuat bukaan yang cukup lebar di ruang baca.

Ruang baca pada apartemen di CBD Pluit, Jakarta, misalnya, memiliki jendela yang lebar di bagian depan meja baca. Jendela yang lebar ini memberikan kesan lapang pada ruangan. Pemandangan melalui jendela ke arah kolam renang memberikan suguhan yang menarik. Aktivitas membaca pun lebih nyaman ketika sejenak mata berelaksasi dengan pemandangan kolam renang.

Anda bisa menambahkan tirai untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang berlebih. Posisi jendela harus Anda perhatikan sebelum membuat jendela yang lebar untuk ruang baca. Hindarilah meletakkan jendela di barat. Cahaya matahari dari arah barat menyilaukan dan tidak baik untuk mata. (Devi F. Yuliwardhani/iDEA)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Halodoc, Jakarta – Waktu kecil, kamu mungkin pernah dimarahi oleh orangtua bila ketahuan membaca dalam gelap. Hal itu dianggap sebagai kebiasaan buruk karena dipercaya bisa merusak mata. Namun, benarkah demikian? 

Nasihat konvensional yang mengatakan membaca dalam gelap dapat merusak mata ternyata tidak benar. Hal ini mungkin menjadi kabar baik bagi anak-anak yang suka membaca di malam hari di bawah selimut. Lengkapnya, simak ulasan berikut ini!

Baca juga: Hobi Baca? Hindari 5 Kebiasaan Ini Supaya Mata Tetap Sehat

Membaca dalam Cahaya Redup

Meskipun membaca dalam cahaya yang redup tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan, namun hal itu dapat menyebabkan kelelahan mata. Menurut Richard Gans, MD, dokter mata di Cleveland Clinic Cole Eye Institute, cahaya redup membuat mata sulit fokus, sehingga menyebabkan kelelahan mata dalam jangka pendek. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa membaca dalam kegelapan dapat membahayakan mata dalam jangka panjang.

Gans juga menambahkan bahwa pekerjaan visual yang menantang seperti membaca dalam cahaya yang redup juga bisa menyebabkan mata kering, karena kamu lebih jarang berkedip. Namun sekali lagi, meskipun membuat tidak nyaman, hal itu tidak merusak struktur atau fungsi mata. Kamu bisa menggunakan obat tetes yang dijual bebas untuk mengatasi masalah mata kering.

Hal yang Terjadi pada Mata saat Membaca dalam Gelap?

Mata kita dirancang dengan sangat canggih hingga bisa menyesuaikan dengan tingkat cahaya yang berbeda. Bila kamu mencoba membaca dalam kegelapan, pupil mata kamu akan membesar untuk menerima lebih banyak cahaya melalui lensa ke retina. Sel-sel di retina kamu menggunakan cahaya ini untuk memberikan informasi ke otak tentang apa yang kamu lihat. 

Bila kamu berada di dalam ruangan yang gelap, misalnya, saat baru bangun tidur, proses tersebut lah yang memungkinkan kamu untuk menyesuaikan secara bertahap dari kondisi yang awalnya terasa sangat gelap hingga lama-kelamaan kamu menjadi terbiasa. Bila kamu menyalakan lampu, cahaya yang sangat terang akan membuat pupil menyesuaikan diri lagi dengan kondisi tersebut.

Hal yang sama juga terjadi ketika kamu berusaha keras untuk membaca dalam cahaya redup. Mata bisa menyesuaikan dengan kondisi tersebut, namun beberapa orang bisa merasa ketegangan, sehingga membuat mereka pusing. Begitu juga saat kamu melihat sesuatu dari jarak dekat seperti membaca buku atau menjahit, mata dapat menyesuaikan.

Belum Ada Dampak Buruk Jangka Panjang Akibat Membaca dalam Gelap

Sayangnya, belum ada penelitian yang meneliti efek jangka panjang dari membaca dalam gelap. Jadi, kita harus melihat studi yang meneliti faktor-faktor yang berbeda.

Sebagian besar penelitian dan perdebatan tentang rabun jauh berfokus pada efek berulang kali melihat dari jarak dekat, daripada efek membaca dalam cahaya yang buruk. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa pekerjaan jarak dekat memengaruhi timbulnya rabun jauh pada orang dewasa, namun tidak berpengaruh besar dibandingkan faktor-faktor lainnya, seperti berat lahir atau ibu hamil yang merokok selama kehamilan.

Selain itu, di wilayah lain di dunia yang memiliki prevalensi rabun jauh lebih tinggi, myopia ditemukan lebih banyak pada anak-anak sekolah. Sebanyak 80-90 persen lulusan sekolah mengidap myopia di beberapa bagian Asia Timur dan Tenggara. Hal ini membuat para peneliti mencurigai apakah lamanya waktu yang dihabiskan anak-anak untuk belajar berkaitan dengan masalah penglihatan.

Ada banyak bukti juga bahwa gen yang kamu warisi dari orangtua adalah faktor utama rabun jauh. Bila kedua orangtua kamu mengalami rabun jauh, risiko kamu untuk mengalami kondisi yang sama adalah sebanyak 40 persen.

Baca juga: Penggunaan Gadget Sebabkan Rabun Dekat, Benarkah?

Membaca dengan Pencahayaan yang Cukup Tetap Dianjurkan

Meski membaca dalam gelap tidak membahayakan penglihatan, kamu tetap dianjurkan untuk membaca dengan pencahayaan yang cukup. Pasalnya, menurut Jim Ostermann, ahli optik di Sharp Rees-Stealy Medical Centres, mata yang lelah akibat membaca dalam gelap dapat menyebabkan sakit kepala, mata gatal, penglihatan kabur dan sensitivitas cahaya.

Jadi, kamu sebaiknya membaca di bawah penerangan yang cukup. Ostermann menganjurkan untuk memposisikan meja atau lokasi membaca di dekat jendela pada siang hari, karena cahaya matahari adalah cahaya terbaik untuk membaca. Tidak hanya baik untuk mata, sinar matahari alami juga dapat membantu meningkatkan mood kamu.

Kebutuhan pencahayaan yang baik juga meningkat seiring bertambahnya usia. Sama seperti bagian tubuh lainnya, penglihatan kamu dapat menurun seiring bertambahnya usia. Pencahayaan yang baik dan bantuan kacamata akan mengoptimalkan kemampuan untuk membaca.

Baca juga: Sering Baca Buku Sebabkan Mata Minus, Benarkah?

Nah, itulah penjelasan mengenai dampak membaca dalam gelap terhadap kesehatan mata. Bila kamu ingin bertanya lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga.

Mengapa menulis harus dilakukan dengan pencahayaan yang cukup

Referensi:
BBC. Diakses pada 2020. Is reading in the dark bad for your eyesight?
Sharp. Diakses pada 2020. Does reading in the dark really hurt your eyes?