Sebutkan hal-hal yang dilakukan bagian kasa pada prosedur penjualan tunai

Setiap transaksi keuangan dalam suatu organisasi harus diotorisasi oleh piliak yang berwenang. Tidak ada satupun transaksi yang terjadi yang tidak di otorisasi oleh yang memiliki wewenang untuk itu. Otorisasi terjadinya transaksi dilakukan dengan pembubuhan tanda tangan oleh manajer yang memiliki wewenang untuk itu, pada dokumen sumber atau dokumen pendukung. Setiap transaksi yang terjadi di catat dalam catatan akuntansi melalui prosedur pencatatan tertentu.

Dengan demikian karena setiap transaksi terjadi dengan otorisasi dari yang berwenang dan prosedur pencatatan tertentu, maka kekayaan perusahaan keamanannya dan data akuntansi yang dicatat terjamin keandalannya.

Penerimaan kas berasal dari dua sumber utama yaitu : penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari pembayaran piutang oleh pelanggan.
Penerimaan kas dari penjualan tunai dapat berupa uang tunai , credit card, sale slip atau cek pribadi (personal check). Penerimaan kas dari piutang dapat berupa cek atau giro bilyet.

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima, barang kemudian diserahkan kepada pembeli transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.

Menurut Mulyadi (2002): “Ada tiga prosedur didalam penerimaan kas dengan penjualan tunai yaitu : “Prosedur penerirnaan kas dari over the counter sales, prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sale), prosedur penerimaan kas dari credit card sale.”

1. Prosedur Penerimaan Kas dari over the counter sales
Dalam penjualan tunai ini perusalaaan menerirna uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran yang langsung dari pembeli dengan kartu kredit, sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Penerimaan kas dari the over the counter sales dilaksanakan melalui prosedur berikut ini :

  1. Pembeli memesan langsung kepada wiraniaga (sales person) di bagian penjualan

  2. Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang tunai, cek pribadi, atau kartu kredit.

  3. Bagian penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.

  4. Bagian Pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

  5. Bagian kasa menyetorkan kas yang di terima ke bank.

  6. Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan.

  7. Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.

2. Penerimaan Kas dari COD Sales

Cash-on-delivery sales (COD Sales) adalah transaksi yang penjualan melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD Sales melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini :

  1. Pembeli memesan barang lewat surat yang dikirim melalui kantor pos.

  2. Penjual mengirimkan barang melalui kantor pos pengirim dengan cara mengisi formulir COD Sales di kantor pos.

  3. Kantor pos pengirim mengirim barang dan formulir COD Sales sesuai dengan instruksi penjual kepada kantor pos penerima.

  4. Kantor pos penerirna, pada saat diterimanya barang dan formulir COD Sales, rnemberitahukan kepada pembeli tentang diterimanya barang COD Sales.

  5. Pembeli membawa surat panggilan ke kantor pos penerima dan melakukan pembayaran sejumlah yang tercantum dalam formulir COD Sales. Kantor pos penerima menyerahkan barang kepada pembeli, dengan diterimanya kas dari pembeli.

  6. Kantor pos penerima memberitahu kantor pos pengirirn bahwa COD Sales telah dilaksanakan.

  7. Kantor pos pengirim memberitahu penjual bahwa COD Sales telah selesai dilaksanakan, sehingga penjual dapat mengambil kas yang diterima dari pembeli.

3. Penerimaan Kas dari Credit Card Sales

Sebenarnya credit card bukan mempakan suatu tipe penjualan namun merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Credit card dapat merupakan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam over-the-counter sale maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui jasa pos atau angkutan umum.

Kartu kredit dapat digolongkan menjadi tiga kelompok :

  1. Kartu Kredit Bank (bank cards)
    Kartu kredit ini diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan yang lain. Kartu kredit yang banyak beredar adalah Visa dan Master Card. Perusahaan yang menerima pembayaran melalui kartu kredit dapat memperoleh uang tunai segera dari bank dengan rnenukarkan copy credit card sales slip ke bank yang menerbitkan kartu kredit yang bersangkutan. Bank yang menerbitkan kartu kredit biasanya menagih pemegang kartu sebulan sekali, untuk transaksi pembelian dengan menggunakan kartu kredit yang dilakukan oleh pemegang kartu kredit dalam jangka waktu sebulan sebelumnya.

  2. Kartu Kredit Perusahaan (company cards)
    Kartu kredit ini di terbitkan oleh perusahaan tertentu untuk para pelanggannya. Pelanggan dapat rnenggunakan kartu kredit ini untuk membeli barang hanya ke perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tersebut. Pada akhir bulan atau pada tanggal tertentu, perusahaan menagih aumlah harga barang yang dibeli oleh pemegang kartu kredit selama jangka waktu tertentu yang telah lewat.

  3. Kartu Kredit Berpergian dan Hiburan (travel and entertainment cards)
    Umumnya kartu kredit ini digunakan dalam bisnis, restaurant, hotel, dan motel. Namun, banyak pula toko yang menerima kartu kartu kredit tersebut sebagai alat pernbayaran.

Prosedur penerimaan kas menurut Marom (2000) dapat diuraikan sebagai berikut :

Kasir

  1. Pada saat faktur jatuh tempo menghubungi pelanggan. Hal ini secara aktif di lakukan agar pembayaran tagihan dapat di terima secara tepat waktu.

  2. Menerima cek / giro dari pelanggan, menyiapkan bukti bank masuk (BBM) dalam rangkap tiga dan menyerahkan BBM lembar kesatu kapada pelanggan. BBM dapat berfungsi sebagai kuitansi.

  3. Cek / giro dan BBM lembar kedua dan ketiga serta faktur penjualan disampaikan ke bidang keuangan.

Bidang Keuangan

  1. Mencocokkan jumlah uang (cek / giro) dengan bukti bank masuk (BBM) dan faktur penjualan.

  2. Cek di kirim ke bank (pada keesokkan harinya), dan BBM didistribusikan : lembar kedua ke bagian akuntansi dan lembar ketiga ke kasir bersama faktur penjualan dan faktur pajak lembar ketiga.

Bagian Akuntansi

Menerima bukti bank masuk, dicocokkan dengan faktur penjualan dan faktur pajak (lembar kedua). Bila sesuai maka menyiapkan bukti jurnal bank masuk dan di catat ke buku bank masuk serta kartu piutang.

Bagian Kasir

Menerima bukti bank masuk lembar ketiga, faktur penjualan, dan faktur pajak. Formulir-formulir itu di gabung, di catat dalam daftar kas dan diarsipkan menurut nomor urut bukti bank masuk.

Di dalam mempelajari ilmu sistem akuntansi terdapat istilah cash receipt atau prosedur penerimaan kas yang berupa transaksi penerimaan uang secara tunai. Adanya penerimaan kas ini menyebabkan bertambahnya aset perusahaan berupa kas.

Transaksi penerimaan kas bisa dari penjualan tunai, penerimaan pembayaran piutang, penjualan aktiva, penerimaan sewa, dan sebagainya.

Sebutkan hal-hal yang dilakukan bagian kasa pada prosedur penjualan tunai

Transaksi penerimaan kas merupakan salah satu informasi dari akuntansi yang sangat diperlukan oleh manajemen dan pihak-pihak yang terkait lainnya. Contoh Sistem Informasi Akuntansi adalah untuk pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan lainnya. Oleh karenanya, ketika melakukan penerimaan dan pengeluaran kas harus memiliki sistem dan prosedur yang sesuai dengan peraturan yang ada.

Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem yang diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasional sehari-hari untuk menghasilkan informasi – informasi akuntansi yang diperlukan oleh manajemen dan pihak – pihak yang terkait lainnya sehubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan – kebijakan lainnya.

Seperti halnya dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran kas harus memiliki system dan prosedur sesuai dengan peraturan yang ada.

Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Penerimaan Kas, Prosedur Penerimaan Kas, Formulir yang di Gunakan dalam Penerimaan Kas, serta Fungsi yang Terkait dengan Akuntansi Penerimaan Kas.

Definisi Penerimaan Kas

Pengertian penerimaan kas menurut para ahli seperti Ardiyos, Sudarmo, dan Mulyadi memiliki eksistensi makna yang sama. Yaitu kas yang diterima perusahaan yang bersifat dapat segera digunakan. Baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.

Namun, penerimaan kas perusahaan secara umum berasal dari dua sumber utama, yakni penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan kredit.

Menurut Ardiyos Pengertian cash receipt (Penerimaan Kas) adalah semua bagian (items) dari mana perusahaan menerima aliran kas masuk selama periode keuangan tertentu. Komponen yang paling umum yang termasuk ke dalam penerimaan kas adalah penjualan tunai, pengumpulan piutang dan penerimaan kas lainnya.

Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yakni penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan kredit.

Secara Umum penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.

Formulir yang di Gunakan dalam Penerimaan Kas

  • Formulir yang digunakan dalam penerimaan kas dari penjualan tunai :
  • Faktur penjualan tunai. Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai.
  • Pita register kas. Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
  • Credit card sales slip. Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit.
  • Bill of loading. Dokumen ini merupakan bukti penyerahaan dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.
  • Faktur penjualan COD. Digunakan untuk merekam penjualan COD.
  • Bukti setor kas. Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
  • Rekap harga pokok penjualan. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produksi yang dijual selama satu periode.

Fungsi yang Terkait dengan Akuntansi Penerimaan Kas

  • Fungsi penjualan. Bagian penjualan bertanggung jawab untuk menerima order dari pembelian, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga ke bagian kas.
  • Fungsi kas. Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini bertanggung jawab sebagai penerimaan kas dari pembeli.
  • Fungsi gudang. Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman.
  • Fungsi pengiriman. Bagian ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya dari pembeli.
  • Fungsi Akuntansi. Bagian ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.

Prosedur Penerimaan Kas

Dalam prosedur penerimaan kas, secara umum berkenaan dengan konsep dasar akuntansi yang ditandai dengan penerimaan pembayaran harga barang dari pembeli dan pemberian tanda pembayaran/faktur penjualan tunai kepada pembeli. Selanjutnya, pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

Prosedur penerimaan kas yang biasanya dilakukan bisa beragam, seperti penerimaan kas dari langganan, pembuatan voucher penerimaan kas, penyetoran kas ke bank, pencatatan buku kas dan bank (Laporan mutasi kas dan bank), serta stok opname kas harian

  1. Penerimaan Kas dari langganan

Prosedur penerimaan kas bisa dimulai pada saat pelanggan melakukan penyetoran kas ke kasir, kemudian mengeluarkan invoice (asli) dan invoice lembar ketiga (lembar kasir) untuk dicocokan dengan penerimaan kas. Apabila sudah sesuai, maka invoice asli dan invoice rangkap ketiga tersebut dicap (stempel) lunas dan ditandatangani oleh kasir. Invoice asli beserta dengan dokumen lain kemudian diberikan kepada pelanggan, sedangkan invoice lembar ketiga akan di arsip bersama dengan Voucher Penerimaan Kas.

  1. Pembuatan Voucher Penerimaan Kas

Voucher penerimaan kas merupakan dokumen yang digunakan sebagai bukti penerimaan kas yang akan dilampirkan dengan invoice (copy kasir). Kemudian, diarsipkan sesuai dengan nomor urut voucher penerimaan kas. Voucher ini memberikan berbagai informasi. Antara lain: tanggal, jenis voucher penerimaan kas (keci/besar), nomor invoice, nama langganan, jumlah penerimaan kas, tanda-tangan petugas kasir, dan tanda tangan pihak yang memeriksa dan yang menyetujui.

  1. Penyetoran Kas ke Bank

Hampir setiap perusahaan akan menyetorkan uang ketika telah menerima uang kas. Penyetoran ke bank dilakukan dengan membuat Slip Setoran Bank beserta dengan uang kas yang disetor ke bank.

  1. Pencatatan Buku Kas dan Laporan mutasi kas

Dalam prosedur ini, Ada 3 (tiga) tahap pembuatan laporan yaitu, laporan pada saat penerimaan kas, laporan pada saat penyetoran kas ke bank, kemudian penandatanganan persetujuan di buku kas dan bank oleh kasir.

Laporan pada saat penerimaan kas dibuat berdasarkan voucher penerimaan kas. Sedangkan laporan saat penyetoran kas ke bank dibuat dalam 2 bentuk, yaitu saldo kas berkurang dan saldo kas bertambah.

  1. Stok Opname Kas Harian

Prosedur penerimaan kas diakhiri dengan stock opname kas untuk mencocokkan saldo fisik kas dengan saldo menurut laporan buku kas. Stock opname kas harian dilakukan untuk bahan rujukan jika terjadi perbedaan antara saldo buku kas dengan saldo fisik. Stok opname kas juga bisa dilakukan pada waktu tertentu oleh perusahaan untuk proses audit (pemeriksaan) saldo kas.

Prosedur penerimaan kas harus terkontrol dengan baik dan benar supaya kegiatan akuntansi dalam bisnis menjadi lancar. Saat ini, sistem penerimaan kas perusahaan Anda akan sangat terbantu dengan hadirnya software aplikasi kas Jurnal.

Jurnal.id merupakan sistem akuntansidengan laporan keuangan seperti neraca keuangan, arus kas, laba-rugi, dan lainnya. Tujuan Jurnal.id adalah memudahkan pembukuan serta proses akuntansi pemilik bisnis.

Kategori : Bisnis

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Sebutkan hal-hal yang dilakukan bagian kasa pada prosedur penjualan tunai

Bisnis

7 Tips Efektif Mengurangi Beban Pajak Sesuai Hukum

Sebutkan hal-hal yang dilakukan bagian kasa pada prosedur penjualan tunai

Bisnis

Download Contoh Surat Purchase Order dalam Bahasa Indonesia

Sebutkan hal-hal yang dilakukan bagian kasa pada prosedur penjualan tunai

Bisnis

Download Template Kwitansi Kosong, Format Excel dan Word

Sebutkan hal-hal yang dilakukan bagian kasa pada prosedur penjualan tunai

Bisnis

8 Aplikasi Kwitansi Gratis Terbaik Android dan iOS (2022)

Nama Lengkap

Email

Invalid captcha!

Subscribe

Share :

WhatsappFacebookTwitterLinkedinEmail