adjar.id - Kerajinan keramik merupakan salah satu kegiatan di mana kita memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan kita. Kerajinan juga mengajak kita mengolah bahan mentah yang dapat kita jumpai di alam. Selain itu, kerajinan juga umumnya memiliki tujuan dan fungsi yang jelas serta mengandung nilai-nilai yang di dalam kerajinan tersebut. Baca Juga: Syarat-Syarat Membuat Kerajinan Bahan Lunak yang Berkualitas Contohnya, jika kita membuat vas bunga, artinya kita akan mengolah bahan keramik menjadi vas bunga yang nantinya akan berfungsi untuk menaruh bunga di dalamnya. Selain itu, terdapat beberapa proses yang dapat kita lakukan saat membuat kerajinan, lo. Mulai dari bahan produksi, alat produksi, dan juga proses pembuatan dari kerajinan tersebut, ya. Sekarang, yuk, kita simak informasi mengenai kerajinan keramil di bawah ini! "Kerajinan keramik sudah berlangsung sejak zaman dahulu." 1. Bahan Produksi Kerajinan Keramik Bahan produksi atau bahan mentah yang menjadi bahan dasar kerajinan keramik, yaitu tanah liat. Tanah liat juga memiliki struktur yang berbeda jika dibandingkan dari satu daerah dengan daerah lainnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa hasil keramik yang memiliki beraneka ragam variasi, ya. Baca Juga: Mengenal Jenis Kerajinan Bahan Lunak Menurut Manfaatnya 2. Alat Produksi Kerajinan Keramik Saat membuat kerajinan keramik kita membutuhkan beberapa alat-alat yang membantu kita untuk menghasilkan produk yang baik dan berkualitas. Mulai dari butsir, kawat atau benang, pemotong, tanah, spon, rol kayu, alat pemutar kaki dan tangan. Akan tetapi, alat utama yang sering kali digunakan untuk kerajinan keramik adalah tungku pembakaran. "Tanah liat merupakan salah satu bahan dasar dari kerajinan keramik." 3. Proses Pembuatan Kerajinan Keramik Untuk membuat kerajinan keramik, terdapat beberapa teknik yang dapat kita gunakan, yaitu:
Teknik memijit juga dikenal dengan istilah teknik pinch. Teknik ini juga dapat kita lakukan dengan menekan tanah liat berbentuk bola hingga berubah menjadi badan keramik yang kita inginkan. O iya, kita dapat menggunakan jari-jari tangan kita, ya. Selanjutnya, adalah teknik pilin yang dapat kita gunakan untuk membuat gelas keramik yang indah. Teknik pilin bekerja dengan cara menggulung tanah liat dalam jumlah banyak hingga terbentuk pilinan tanah, dan dengan ini proses perancangan dapat dimulai. Baca Juga: Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil "Teknik memijit dikenal dengan teknik pinch." Teknik lempengan adalah teknik yang dikenal dengan membuat lempengan tanah liat terlebih dahulu. Kita akan membuat lempengan ini menggunakan bantuan dari rol, sehingga kita dapat membuat hasil kerajinan keramik yang berbentuk persegi atau silinder dengan mudah, ya. Nah Adjarian, itulah bahan produksi, alat, dan juga proses pembuatan dari kerajinan keramik yang perlu kita ketahui dan pelajari. Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan di bawah ini! Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban serta Pembahasan Materi Seni Patung
Jangan lupa untuk tonton video ini, ya! Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin.Kekayaan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia. Bahan alam sebagai salah satu bahan dasar kerajinan banyak tersebar di bumi Indonesia. Bahan alam tersebut dimanfaatkan sebagai produk kerajinan yang memiliki kekhasan dari setiap daerah. Sejak dulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk kebutuhan hidup sehari-hari sebagai kebutuhan rumah tangga. Kini kerajinan berkembang fungsinya dapat sebagai hiasan, baik interior, maupun eksterior.Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran. Dalam pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600 oC sampai 1.300 oC sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap air.Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Setiap daerah mempunyai keunikan dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang, atau Eropa. A. Bahan dan Alat Pembuatan Keramik 1. BahanSecara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
2. AlatMacam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
1. Teknik Pijit Tekan Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.
Teknik Pembuatan2. Teknik PilinTeknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut.
3. Teknik LempenganTeknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.
4. Teknik CetakTeknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
C. Tahapan Pembuatan Keramik 1. Pengolahan BahanTujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 100 mesh. 2. Pembentukan Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).3. Pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.4. Pembakaran Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).5. Pengglasiran Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan. |