Sebutkan ciri seni yang diperbolehkan dalam agama Islam beserta contohnya

Dalam ensiklopedi Indonesia, seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran (seni suara), penglihatan (seni lukis dan ruang), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari dan drama).

Menurut Seyyed Hossein Nasr, seni Islam merupakan hasil dari pengejawantahan keesaan pada bidang keanekaragaman. Artinya seni dalam Islam sangat terkait dengan karakteristik-karakteristik tertentu dari tempat penerimaan wahyu Al-Quran yang dalam hal ini adalah masyarakat Arab.

Dari definisi di atas, bisa jadi seni islam adalah ekspresi jiwa kaum muslim yang terungkap melalui bantuan alat instrumental baik berupa suara maupun ruang. Hal ini juga bisa kita lihat dalam catatan sejarah bahwa dalam perkembangannya baik seni suara maupun ruang.

Kita dapat melihat beberapa contoh perkembangan seni islam yang terus berkembang hingga saat ini. Yakni, seni kaligrafi, seni syair atau suara, seni arsitektuk, seni sastra atau bahasa, dan lain sebagainya. Namun, banyak yang menyalahpahami sikap Islam terhadap seni atau paling tidak mempersempit ruang lingkup yang dibenarkan agama ini. Padahal ruang lingkupnya amat luas. Bermula dalam bentuk mengekspresikan keindahan lahirnya manusia, pakaian, penampilan, cara dan susunan tuturnya, hingga keindahan batin melalui kepekaan rasa yang melahirkan budi pekerti dan interaksi harmonis.

Dalam Al-Quranpun terdapat pula seni-seni islam yang terkandung. Keindahan bahasanya, saat dibaca, melahirkan apa yang dinamai oleh sementara pakar dengan istilah “Musik Al-Quran”, yakni nada dan langgam yang menyentuh pendengarnya, baik yang dipahami makna ayatnya maupun tidak. Bukan hanya itu, Nabi Muhammad Saw pun membenarkan nyanyian-nyanyian yang menggugah hati atau yang menimbulkan semangat.

Memang ada sebagian seni yang menurut beberapa pandangan, dilarang secara Islam. Seperti contohnya Seni Pahat atau Patung. Dahulu memang seni ini secara tegas terlarang, karena patung- patung tersebut dijadikan sarana ibadah kepada selain Allah. Namun, menurut beberapa pendapat tidak masalah jika pahatan atau patung-patung tersebut tidak mengarah kepada penyembahan selain Allah, tetapi hanya untuk mengekspresikan keindahan, maka ia boleh-boleh saja. Bukankah kata ulama, Nabi Sulaiman pun memerintahkan untuk membuat antara lain patung-patung (QS. Saba (34):[13]) yang tentunya bukan untuk disembah, tetapi hanya untuk dinikmati keindahannya.

Begitu juga mengenai seni musik, yang menurut beberapa pendapat ada yang melarang dan juga tidak. Namun, kembali lagi kita melihat secara kontekstual. Musik akan menjadi terlarang jika konteksnya untuk mengeduakan Allah, semisal untuk ritual-ritual tertentu yang tidak ada kaitannya dengan Islam. Namun jika musik hanya sekadar untuk dinikmati, maka hal tersebut tidaklah mengapa. Bahkan seni musik juga dapat sebagai sarana terapi dan menyampaikan pesan-pesan syair secara tersirat.

Seni Islam tidak harus berbicara tentang Islam atau hanya dalam bentuk kaligrafi ayat-ayat Al-Quran saja. Lalu, yang pasti seni Islam bukan sekadar nasihat langsung atau anjuran mengikuti kebajikan. Ia adalah ekspresi keindahan tentang alam, kehidupan dan manusia yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Seni Islam adalah yang mempertemukan keindahan dengan hak/kebenaran. Karya indah yang menggambarkan sukses perjuangan Nabi Muhammad Saw, tetapi dilukiskan sebagai buah kegeniusan beliau terlepas dari bantuan Allah, karya itu bixcasala dilukiskan demikian tidak dapat dinilai sebagai seni Islami. Sebaliknya, mengekspresikan keindahan yang ditemukan pada ternak ketika kembali ke kendang dan ketika melepaskannya ke tempat penggembalaan, sebagaimana diungkapkan oleh QS. An-Nahl [16]: (6) dapat merupakan seni Islami selama mengundang keagungan Allah.

Boleh jadi ada yang menduga bahwa Islam tidak merestui seni, pandangan itu keliru. Memang Islam tidak menyetujui seni yang terlepas dari nilai-nilai Islami atau yang melukiskan kelemahan manusia dengan tujuan mengundang tapuk tangan dan membangkitkan selera rendah.

Demikian. Waallahualam bishawab.

Jelaskan makna kerjasama bentuk-bentuk kerjasama dan upaya meningkatkan kerjasama antar negara ASEAN​

Bunyi alat musik pada gambar di samping dihasilkan oleh....​

jelaskan keadaan alam negara Asean ​

apa karakteristik negara Indonesia berdasarkan penduduknya

Sebutkan negara-negara di benua Asia berdasarkan bagian-bagiannya​

Guys ada yg tau gak wafer B2 apa kalau tau tolong dijawab ya please soalnya buat mos/mpls​

karaktestik indonesia​

tulislah letak negara ASEAN secara geografis!​

Jelaskan pola dan bentuk komunikasi yang terjadi antara masyarakat kota dan masyarakat desa!

Negara mana yang terlibat dalam perang Rusia dan Ukraina​

Jakarta -

Seni dalam Islam identik dengan kaligrafi, bangunan berkubah, atau yang liriknya berbahasa Arab. Untuk nyanyi, bikin patung, atau tarian masih ada beda pendapat di antara masyarakat. Dengan perbedaan tersebut, sebetulnya bagaimana sih seni dalam Islam? Aslinya boleh nggak sih nyanyi dan bikin patung?

Dalam suatu kesempatan, Ustaz Abdul Somad atau UAS pernah menjelaskan seni sebetulnya tidak dilaran dalam Islam. Apalagi sudah sifat manusia cenderung suka yang indah dan menarik, seperti yang ditampilkan dalam seni.

"Islam tidak pernah ingin membunuh seni, namun tetap ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Ada beberapa contoh yang menyatakan seni sebetulnya bukan dilarang dalam Islam," ujar UAS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

UAS mencontohkan seni bangunan dalam Islam yang identik dengan kubah, terutama untuk masjid dan mushola. Padahal bentuk kubah tidak ada dalam Islam yang bisa dilihat dalam replika masjid Nabawi masa silam. UAS mengatakan, replika memperlihatkan atap masjid menggunakan pelepah kurma bukan kubah.

Kubah mulai dikenal saat Islam memasuki wilayah Bizantium yang lebih dulu mengenal bentuk tersebut. Bentuk kubah membuat penguasa saat itu takjub, karena atap bisa tersedia tanpa harus ada tiang di tengah. Hasilnya tidak ada saf atau baris sholat yang terputus akibat ada tiang.

Atap kubah akhirnya diadaptasi untuk rumah ibadah sebagian besar muslim. Hal serupa terjadi pada adaptasi bentuk menara atau minaret yang awalnya adalah mercusuar. Islam mengenal menara saat masuk wilayah Alexandria yang menggunakan menara tersebut di tengah laut.

Dalam Islam, fungsi mercusuar diganti untuk menyebarluaskan suara adzan atau panggilan sholat. Muadzin atau yang mengumandangkan adzan naik ke menara tiap waktu sholat tiba. Menara banyak ditemukan di berbagai masjid bersejarah di Indonesia.

Selain punya fungsi, kubah dan menara menjadi identitas bangunan bersejarah dalam Islam. Seni dan keindahan bangunan tersebut sukses menceritakan kejayaan Islam yang pernah menguasai 2/3 dunia.

Cendekiawan KH Quraish Shihab dalam situsnya quraishshihab menjelaskan, seni adalah keindahan yang bisa tampil dalam berbagai bentuk dan cara. Selama tujuannya mengantar manusia ke nilai yang lebih, berbagai bentuk dan cara disebut seni Islami. Karena itu Islam dapat menerima aneka ekspresi keindahan, asal tidak bertentangan dengan nilai Al-Khair dan Al-Ma'ruf yang diajarkan dalam Islam secara universal.

"Rasulullah SAW berkata, 'Allah Maha indah menyukai keindahan.' Dia menganugerahi manusia fitrah menyenangi keindahan. Karena itu, mustahil seni dilarangNya kecuali ada unsur luar yang menyertai seni itu. Siapa yang tidak tergerak hatinya dengan bunga atau getaran nada dari alat musik, maka fitrahnya telah mengidap penyakit parah yang sulit diobati. Demikian kata al-Ghazaly," tulis KH Quraish Shihab.

Kitab suci al-Qur'an menggunakan bahasa dan ketelitian makna untuk mengekspresikan keindahan. KH Quraish Shihab menjelaskan, keindahan bahasa melahirkan yang disebut musik Al-Qur'an. Keindahan nada menyentuh pendengar meski tidak paham makna ayat Al-Qur'an tersebut. Musik Islami tidak harus berbahasa Al-Qur'an, karena lagu lain bisa menjadi ekspresi keindahan yang sejalan dengan Islam. Sebaliknya lagu berirama Timur Tengah bisa tidak sejalan dengan Islam dalam lirik atau penampilan penyanyinya.

Terkait membuat patung, KH Quraish Shihab menjelaskan seni ini sempat dilarang karena menjadi sarana ibadah selain kepada Allah SWT. Jika pahatan tidak mengarah pada penyembahan selain kepada Allah SWT maka seni tersebut boleh-boleh saja. Selain tidak untuk disembah, patung tersebut jangan sampai melanggar sopan santun atau mengundang selera rendah. Seni tersebut menjadi sarana ekspresi pada keindahan yang diciptakan Allah SWT. Pembuatan patung untuk dinikmati keindahannya disebut dalam Al-Qur'an surat Saba ayat 13,

يَعْمَلُونَ لَهُۥ مَا يَشَآءُ مِن مَّحَٰرِيبَ وَتَمَٰثِيلَ وَجِفَانٍ كَٱلْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَّاسِيَٰتٍ ۚ ٱعْمَلُوٓا۟ ءَالَ دَاوُۥدَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِىَ ٱلشَّكُورُ

Arab latin: Ya'malụna lahụ mā yasyā`u mim maḥārība wa tamāṡīla wa jifāning kal-jawābi wa qudụrir rāsiyāt, i'malū āla dāwụda syukrā, wa qalīlum min 'ibādiyasy-syakụr

Artinya: Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.

KH Quraish Shihab mengatakan, boleh jadi ada yang menduga Islam melarang seni namun pendapat tersebut salah. Islam tidak membolehkan seni yang tidak punya nilai Islami atau yang melukiskan kelemahan manusia. Kelemahan tersebut diekspose dengan tujuan menarik perhatian atau mengundang selera rendah. Seni dalam Islam adalah ekspresi keindahan tentang alam, kehidupan, dan manusia yang sejalan dengan nilai-nilai Islam serta mempertemukan dengan haka tau kebenaran.

(row/erd)