Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Lihat Foto

Nisan Sultan Malik Al-Saleh

KOMPAS.com - Sejarah masuknya Islam ke Indonesia untuk pertama kalinya masih diperdebatkan oleh para ahli hingga sekarang.

Beberapa sejarawan menyebut abad ke-7 sebagai awal masuknya agama Islam ke Nusantara, sementara sebagian lainnya menyakini abad ke-13.

Bukti sejarah masuknya agama Islam di Indonesia dimulai pada abad ke-7 Masehi ditunjukkan oleh berita China dari zaman Dinasti Tang.

Catatan tersebut menerangkan bahwa pada 674 M, di pantai barat Sumatera telah terdapat perkampungan bernama Barus atau Fansur, yang dihuni oleh orang-orang Arab yang memeluk Islam.

Terlepas dari perbedaan pendapat para ahli, berikut ini sumber-sumber sejarah masuknya Islam ke Indonesia.

Keterangan dari para pedagang Arab

Menurut keterangan para pedagang dan ahli geografi Arab yang hidup pada abad ke-9 dan ke-10, Kerajaan Sriwijaya telah memiliki hubungan dagang dengan para pedagang Arab dan Persia.

Dari Sriwijaya, para pedagang Arab mendapatkan kayu gaharu, cendana, kapur barus, gading, timah, dan rempah-rempah.

Dengan demikian, diperkirakan banyak para pedagang Arab dan Persia yang menetap sementara di Sriwijaya untuk menunggu musim yang tepat untuk berlayar kembali.

Sangat mungkin pula bahwa melalui kontak bisnis, terjadi pula kontak budaya dan agama antara masyarakat lokal dengan pedagang muslim.

Baca juga: Masuknya Islam ke Nusantara

Catatan perjalanan Marcopolo

Berdasarkan catatan perjalanan Marcopolo, yang singgah di Perlak pada 1292 dalam pelayaran pulang ke Persia dari China, diketahui bahwa saat itu telah ada kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Penulis: Ilham Choirul Anwar
tirto.id - 21 Des 2020 17:10 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Ada beberapa teori terkait sejarah masuknya ajaran Islam ke Indonesia, di antaranya adalah Teori Gujarat, Teori Arab, Teori Persia, dan Teori Cina.

tirto.id - Ada beberapa teori terkait sejarah masuknya ajaran Islam ke Indonesia. Agama Islam masuk ke Nusantara Indonesia melewati perjalanan panjang dan dibawa oleh kaum muslim dari berbagai belahan bumi. Kini, Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Merunut beberapa teori yang ada, ajaran Islam masuk ke Indonesia melalui orang-orang dari berbagai bangsa. Sebagian dari mereka ada yang datang ke Nusantara untuk berdagang sembari berdakwah. Ada pula kaum ulama atau ahli agama yang memang datang ke Nusantara untuk mensyiarkan ajaran Islam.

Terlepas dari perdebatan dan diskusi yang kemudian muncul, ke-4 teori terkait masuknya Islam di Indonesia tersebut antara lain Teori India (Gujarat), Teori Arab (Mekah), Teori Persia (Iran), dan Teori Cina.

Teori India (Gujarat)

Teori yang dicetuskan oleh G.W.J. Drewes yang lantas dikembangkan oleh Snouck Hugronje, J. Pijnapel, W.F. Sutterheim, J.P. Moquette, hingga Sucipto Wirjosuparto ini meyakini bahwa Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dari Gujarat, India, pada abad ke-13 Masehi.

Kaum saudagar Gujarat datang melalui Selat Malaka dan menjalin kontak dengan orang-orang lokal di bagian barat Nusantara yang kemudian melahirkan Kesultanan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Salah satu bukti yang mendukung teori ini adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh dengan angka 1297. Nama asli Malik As-Saleh sebelum masuk Islam adalah Marah Silu. Ia merupakan pendiri Kesultanan Samudera Pasai di Aceh.

Dikutip dari buku Arkeologi Islam Nusantara (2009) karya Uka Tjandrasasmita, corak batu nisan Sultan Malik As-Saleh memiliki kemiripan dengan corak batu nisan di Gujarat. Selain itu, hubungan dagang antara Nusantara dengan India telah lama terjalin

Ditemukan pula batu nisan lain di pesisir utara Sumatera bertanggal 17 Dzulhijjah 831 H atau 27 September 1428 M. Makam ini memiliki batu nisan serupa dari Cambay, Gujarat, dan menjadi nisan pula untuk makam Maulana Malik Ibrahim, salah satu Walisongo, yang wafat tahun 1419.

Baca juga:

Infografik Teori Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia. tirto.id/Fuad

Teori Arab (Mekah)

Teori selanjutnya tentang masuknya Islam di Indonesia diperkirakan berasal dari Timur Tengah, tepatnya Arab. Teori Arab (Mekah) ini didukung oleh J.C. van Leur, Anthony H. Johns, T.W. Arnold, hingga Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka.

Menurut Buya Hamka, Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Hamka dalam bukunya berjudul Sejarah Umat Islam (1997) menjelaskan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dari orang-orang Arab.

Bukti yang diajukan Hamka adalah naskah kuno dari Cina yang menyebutkan bahwa sekelompok bangsa Arab telah bermukim di kawasan Pantai Barat Sumatera pada 625 M. Di kawasan yang pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya itu juga ditemukan nisan kuno bertuliskan nama Syekh Rukunuddin, wafat tahun 672 M.

Teori dan bukti yang dipaparkan Hamka tersebut didukung oleh T.W. Arnold yang menyatakan bahwa kaum saudagar dari Arab cukup dominan dalam aktivitas perdagangan ke wilayah Nusantara.

Sebagian dari pedagang Arab tersebut kemudian menikah dengan warga lokal dan membentuk komunitas muslim. Mereka bersama-sama kemudian melakukan kegiatan dakwah Islam di berbagai wilayah di Nusantara.

Baca juga:

Teori Persia (Iran)

Teori bahwa ajaran Islam masuk ke Nusantara dari bangsa Persia (atau wilayah yang kemudian menjadi negara Iran) pada abad ke-13 Masehi didukung oleh Umar Amir Husen dan Husein Djajadiningrat.

Abdurrahman Misno dalam Reception Through Selection-Modification: Antropologi Hukum Islam di Indonesia (2016) menuliskan, Djajadiningrat berpendapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam di Indonesia memiliki persamaan dengan Persia.

Salah satu contohnya adalah seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Ada pula budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharam.

Akan tetapi, ajaran Islam yang masuk dari Persia kemungkinan adalah Syiah. Kesamaan tradisi tersebut serupa dengan ritual Syiah di Persia yang saat ini merujuk pada negara Iran. Teori ini cukup lemah karena mayoritas pemeluk Islam di Indonesia adalah bermazhab Sunni.

Baca juga:

Teori Cina

Penyebaran Islam di Indonesia juga diperkirakan masuk dari Cina. Ajaran Islam berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash. Kanton pernah menjadi pusatnya para pendakwah muslim dari Cina.

Jean A. Berlie (2004) dalam buku Islam in China menyebut relasi pertama antara orang-orang Islam dari Arab dengan bangsa Cina terjadi pada 713 M. Diyakini bahwa Islam memasuki Nusantara bersamaan migrasi orang-orang Cina ke Asia Tenggara. Mereka dan memasuki wilayah Sumatera bagian selatan Palembang pada 879 atau abad ke-9 M.

Bukti lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali Songo.

Dalam buku Sejarah yang ditulis oleh Nana Supriatna diungkapkan, Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina yang telah masuk Islam. Raden Patah yang memiliki nama Cina, Jin Bun, memimpin Demak bersama Wali Songo sejak 1500 M.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/isw)

Penulis: Ilham Choirul Anwar Editor: Iswara N Raditya Kontributor: Ilham Choirul Anwar

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Foto Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia – Membahas seputar agama Islam di Indonesia memang tidak ada habisnya. Paling tidak kita menjadi tahu bagaimana awal masuknya agama Islam ke Nusantara serta perjuangan para penyebar di masanya.

Namun, tahukah kamu? Terlepas dari kisah betapa kerasnya perjuangan penyebaran Islam di wilayah Nusantara ada beberapa peninggalan yang menjadi bukti bahwa peninggalan tersebut adalah hasil dari budaya Islam pada masanya. Penasaran ada apa saja? Berikut selengkapnya!

Sejarah peninggalan kerajaan Islam di Indonesia

Tidak dapat dipungkiri, kehadiran peninggalan kerajaan agama Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari bumbu sejarah. Salah satu sejarah yang mengungkap peninggalan tersebut ada di artikel berikut ini.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

[algolia_carousel]

Kerajaan Samudera Pasai

Pernah mendengar istilah Samudera Pasai? Kalau membaca perihal pengetahuan awal mula Islam masuk ke Indonesia, pastinya tidak asing dengan Samudera Pasai yang merupakan salah satu kerajaan di wilayah Aceh.

Kerajaan ini memiliki sejarah peninggalan yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Terjadi kisaran tahun 1267-1524, Samudera Pasai dianggap sebagai salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia.

Dahulu kerajaan ini tergolong kerajaan yang sukses. Sebagai pusat perdagangan, meski dulunya adalah dua kerajaan, tidak heran jika kemudian disatukan oleh pedagang skuat Indonesia yang beragama Islam.

Pada masa kerajaan Samudera Pasai ada banyak sekali peninggalannya. Salah satu peninggalan yang paling terkenal berupa

Makam Sultan Malik Al-Saleh.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Makam Sultan Malik Al-Saleh, https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Malikussaleh

Deureuham (Koin emas dirham Samudera Pasai)

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

lonceng Cakra Donya

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Hikayat para Raja Pasai

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Hikayat Raja Pasai. British Library, Or. 14350, f.45v. sumber: https://blogs.bl.uk/

Aceh Darussalam

Meskipun kerajaan Samudera pasai berasal dari wilayah Aceh, ternyata Aceh Darussalam juga punya kerajaan sendiri, lho! Wilayah yang satu ini dikenal dengan kekuasaannya yang merebut Samudera Pasai. Siapa sangka? ternyata kerajaan ini lebih dulu ada dibanding Samudera Pasai.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Uniknya, kerajaan yang satu ini.memang dipimpin oleh seorang Sultan. Namun, lebih tepatnya diambil alih oleh hulubalang (sebutan untuk orang kaya). Namun, karena sistem kepemimpinannya berlawanan jalur, ia pun ditumpas oleh Alaidin Riayat.

Kerajaan ini sempat meraih masa kejayaannya saat diperintah oleh Sultan Iskandar Muda. Betapa suksesnya masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda di masa itu, ia berhasil merebut wilayah Pahang yang dikenal akan kekayaan Timah.

Beliau juga menyerang Portugis guna memperluas pengaruh kesultanan Aceh. Sementara itu, terkait peninggalannya berupa

Grameds dapat lebih memahami mengenai sejarah agama Islam serta menambah wawasan mengenai kerajaan Islam melalui buku Mengenal Kerajaan Islam Nusantara yang ada dibawah ini.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Masjid Baiturrahman

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
masjid Baiturrahman

Uang Emas Kerajaan Aceh

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Mata Uang Kesultanan-Kesultanan Islam Aceh Abad 13-17 M sumber: islamtoday.id

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Taman Sari Gunongan

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Taman Sari Gunongan, Sumber: by mhanantos (Mar 2016)

Makam Iskandar Muda

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Makam Sultan Iskandar Sumber: kebudayaan.kemendikbud.go.id

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Kerajaan Demak

Selain kerajaan di wilayah Aceh, ada pula Kerajaan yang bernaung di Jawa Tengah. Namanya adalah kerajaan Demak, di jawa Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama. Hadirnya kerajaan yang satu ini memberi efek penting dalam penyebaran Islam.

Sejarah kerajaan Islam di Jawa sendiri dimulai dari masa Hindu-Buddha hingga peralihan ke masa Islam. Dimana hal ini dibahas dalam buku Genealogi Kerajaan Islam di Jawa yang mentitik fokuskan pada transformasi politik dan religius dari kerajaan Hindu-Buddha menuju kerajaan Islam di Jawa.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Mengapa sangat penting? Tentu saja penting! Pastinya kamu ingat dengan para Walisongo, kan? Nah! Walisongo dianggap sebagai penyebar agama Islam di Jawa. Salah satunya adakah Raden Patah, sang putra dari Raja Brawijaya dari Kerajaan Demak.

[algolia_carousel page=2]

Terbayang ,kan seperti apa pentingnya? Terlebih mengingat letak kerajaan ini yang berada di pesisir Utara. Terkenal dengan kekayaan maritimnya, Demak juga begitu dikenal dengan strategisnya wilayah pelayaran dan ekonominya.

Mengingat masa berakhirnya kerajaan Demak yang tidak mehyenangkan, tidak heran sejumlah peninggalan pun ditemukan. Di antaranya adalah

Pawestren

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Pawestren. All rights reserved by alwayslovecandy

Masjid Agung Demak,

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Masjid Agung Demak, Sumber foto: reddit

Soko Tatal

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Soko tatal sendiri yaitu salah satu soko dari empat soko guru sebagai penopang bangunan utama Masjid Demak. Source: https://kumpulandoa-mustajab.blogspot.com/2018/01/sejarah-dibalik-soko-tatal-masjid-demak.html

Makam Sunan Kalijogo,

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
makan sunan kalijaga. Sumber: https://travelingyuk.com/

Pintu Bledeg,

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Pintu Bledeg. sumber: pariwisata.demakkab.go.id/

Kerajaan Cirebon

Terlepas dari bahasan Kerajaan Demak, untuk wilayah Jawa Barat sendiri ada kerajaan Cirebon. Kerajaan yang satu ini memiliki batas wilayah yang menjadi tanda antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah.

Selain itu, Cirebon juga lebih dikenal dengan istilah Caruban. Nama yang diberikan oleh Ki Gendeng dengan makna campuran dan sesuai dengan keadaan aslinya. Benar! Pada masa itu Cirebon dianggap sebagai wilayah yang berisi campuran orang.

Terutama dari kalangan rantauan. Baik itu perdagangan hingga saudagar yang menginap hanya untuk berbelanja. Pada masa itu juga bercampur baur antar agama, suku, budaya hingga adat dari berbagai macam daerah.

Namun, untuk Kerajaan Cirebon sendiri didirikan oleh pangeran Walang sungsang yang merupakan putra Raja Siliwangi. Pada masa itu, penyebaran agama Islamnya dibantu oleh keponakan pangeran Walang sungsang.

Tebak, siapa beliau? Keponakan beliau adalah Syarif Hidayatullah, atau Sunan Gunung Jati. Tahukah kamu? Hingga sekarang pun sebenarnya kesultanan yang satu ini masih bertahan. Hanya saja berbedanya sudah tidak lagi dikuasai oleh siapa pun.

Pelajari berbagai sejarah munculnya kerajaan Islam di Jawa lainnya dalam buku Dibalik Runtuhnya Majapahit & Berdirinya Kerajaan2 Islam Di Jawa yang membahas secara detil mengenai kronologi kemunculan kerajaan Islam pada masa tersebut yang pastinya sesuai fakta.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Ada pun sejumlah peninggalan dari kerajaan Cirebon berupa makam dan sejumlah Keraton.

Keraton Kanoman,

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Keraton Kanoman Cirebon https://www.javatravel.net/

Keraton Kasepuhan Cirebon,

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Keraton Kasepuhan Cirebon. Foto Gmap Anindita Irnilaningtyas

Keraton Keprabon,

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Keraton Kacirebonan

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
keraton kacirebonan. sumber: merbabu.com

Masjid Sang Cipta Rasa

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Masjid Sang Cipta Rasa, sumber:daaruttauhiid.org

Makam Sunan Gunung Jati

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Makam Sunan Gunung Jati, sumber:wisatakita.website

Kereta Singa Barong Kasepuhan.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Kereta Singa Barong Kasepuhan., sumber: bobo.grid.id

Malaka

Percaya atau tidak, Malaka juga dulunya adalah sebuah kerajaan. Omong-omong tentang Malaka, kerajaan yang satu ini sudah ada sejak tahun 1405-an. Kerajaan Malaka memiliki kontribusi yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di wilayah Asia Tenggara.

Terlebih saat mengetahui sejarahnya, kesultanan yang satu ini sempat mengalami kekalahan 2x barulah berdiri menjadi sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Muhammad Iskandar Syah. Perihal hampir runtuhnya Kerajaan Malaka juga beliau pernah bekerja sama dengan Tiongkok.

Kerja sama yang saling menguntungkan ini tidak lain untuk mempertahankan kerajaan Malaka. Siapa sangka jika taktik pendekatannya justru memanfaatkan perkawinan politik? Sebuah ide yang sangat cerdas sekali, bukan?

Namun, pada akhirnya Kerajaan Malaka takluk di bawah raja Alfonso, yang merupakan raja Portugis. Tidak begitu banyak peninggalan kerajaan Malaka. Namun, yang jelas terdapat

Masjid Agung Deli

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Masjid Agung Deli, sumber: ksmtour.com

Masjid Johor Bahru / Masjid Sultan Abu Bakar

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Masjid Johor Bahru Masjid Sultan Abu Bakar, sumberL republika.co.id

Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Masjid Raya Baiturrahman Aceh, sumber: pinterest.com

Ternate

Apa yang ada di benakmu saat mendengar nama Ternate? Pasti seperti ada yang janggal saat nama Tidore tidak disebutkan, ya! Nah! Siapa sangka kalau Ternate rupanya dulunya sebuah kerajaan. Namun, kalau menimbang sejarahnya, kerajaan Ternate dulunya adalah kerajaan Gapi.

Tahukah apa itu kerajaan Gapi? Adalah kerajaan dengan empat kerajaan Islam tertua yang ada di wilayah Indonesia. Kerajaan Ternate pada akhirnya berdiri sendiri. Menimbang wilayahnya yang sangat strategis, kerajaan Ternate banyak dikunjungi oleh para pedagang.

Hanya saja yang menjadi pertanyaan besar adalah ketidaktahuan kapan pastinya kerajaan ini berubah corak menjadi negara keislaman. Portugis yang mukanya memiliki misi berdagang pun jadi berubah haluan menaklukan kerajaan ini.

Bahkan terjadi pula peperangan saudara untuk berebut tahta. Pemberontakan oleh Sultan Baabullah juga tak dapat dihindarkan. Tentu saja ini terjadi pasca Sultan Chairun wafat. Namun, berkat Sultan Baabullah lah Portugis berhasil diusir dari bumi pertiwi.

Hingga saat ini pun kesultanan Ternate sebenarnya masih bertahan. Hanya saja tidak seaktif dulu lagi. Terlebih mengingat kabarnya hanya tinggal simbol. Beberapa peninggalan

Masjid Jami Sultan Ternate

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Masjid Jami Sultan Ternate, sumber: inakoran.com

Istana Sultan Ternate

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Istana Sultan Ternate, sumber: albantani.blogspot.com

Benteng Tolukko

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Benteng Tolukko, sumber: kostisolo.co.id

Makam Sultan Baabullah

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Makam Sultan Baabullah, sumber: alif.id

Peninggalan Kaligrafi

Selain peninggalan berupa bangunan bersejarah, masjid ataupun hikayat, ada pula peninggalan Kaligrafi yang bisa kita nikmati hingga saat ini. Hanya saja karena jumlahnya terbatas, sering kali kita harus mengunjungi lokasinya.

1. Makam Fatimah Binti Maimun di Gresik

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Makam Fatimah Binti Maimun di Gresik, sumber: sofiaabdullah.wordpress.com

Ada banyak sekali peninggalan pada masa silam. Salah satu peninggalan Kaligrafi yang sudah dikenal sejak saat dulu adalah makam Fatimah binti Maimun yang ada di wilayah Gresik. Nah! Kira-kira apa sih yang menjadikan makam ini dijuluki peninggalan?

Perlu diketahui, makam Fatimah binti Maimun bukan hanya sekadar peninggalan saja, melainkan juga sebagai simbol bahwa pada masa tahun meninggalnya beliau sudah ada agama Islam di wilayah tersebut.

Mungkin buat yang belum tahu siapa Fatimah binti Maimun akan bertanya-tanya, ya! Jadi, beliau adalah salah seorang wanita beragama Islam yang wafat dengan batu nisan bertuliskan kaligrafi Arab kufi.

Bisa dikatakan makamnya adalah makam dengan batu nisan tertua di Indonesia. Bukan hanya keberadaan agama Islam saja yang dibuktikan dengan batu nisan tersebut, melainkan juga keberadaan komunitas Islam di wilayah Gresik.

Sementara itu, terkait gaya tulisannya pun menunjukan ciri khas seorang pendatang dari pantai tersebut. Di mana di antaranya ada orang berasal dari kawasan Timur Tengah dan bisa dipastikan mereka adalah pedagang.

Mengapa pedagang? Jelas saja. Hal ini karena sebelumnya pernah ditemukan gaya tulisan serupa di wilayah Phanrang, Champa bagian selatan. Hubungan antara pedagang Timur Tengah dengan pedagang Champa tersebut membentuk jalur lintasan dagang orang muslim.

2. Kaligrafi Maulana Malik Ibrahim

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Kaligrafi Maulana Malik Ibrahim, sumber: siwisangnusantara.blogspot.com

Selain bukti adanya makam Fatimah binti Maimun, ada pula peninggalan sejarah Islam lainnya yang berupa kaligrafi Maulana Malik Ibrahim. Kabarnya, kaligrafi yang tertulis di batu nisan beliau tak banyak orang bisa membacanya.

Bahkan bisa dipastikan hanya ahli sejarah saja yang mampu membacanya. Terkait hal itu pula bisa kita saksikan bahwa tulisan kaligrafinya bernaung di atas batu marmer. Dengan corak yang halus, membuat banyak sekali pertanyaan apakah pada masanya sudah secanggih itu?

Maksudnya adalah apakah pada masa itu sudah ada orang yang bisa membuat karya seni secanggih itu? Namun, seorang peneliti mengungkap bahwa batu nisan tersebut kemungkinan impor asal Gujarat, India. Mengapa demikian?

Alasannya sederhana saja. Karena batu nisan marmer sudah banyak dijumpai di Gujarat India. Bahkan sangat familiar di pemakaman. Bisa dikatakan untuk mendatangkan batu nisan tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama.

Nah! Lantas apa dong tulisan di batu nisannya? Tulisan di batu nisan Maulana Malik Ibrahim adalah tulisan yang besar merupakan kalimat Basmallah. Dilanjut pada kalimat besar yang kedua adalah Syahadat tauhid.

Dilanjut lagi dengan Q.S Ar-Rahman ayat 26-27, dapat di bawah tulisan Basmallah terdapat Q.S At-Taubah ayat 21 dan ayat 22 di bawahnya. Ada pun di bagian akhirnya merupakan ayat kursi. Sementara itu, di bawahnya lagi ada pula pujian doa untuk beliau.

3. Kaligrafi Makam Sunan Giri

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Kaligrafi Makam Sunan Giri, sumber: jejakpiknik.com

Selain Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri pun memiliki kaligrafi pada batu nisan di makamnya. Sunan Giri merupakan salah satu Walisongo yang begitu berjasa dalam penyebaran agama islam di wilayah Jawa.

Sunan Giri selain dikenal sebagai penyebar agama Islam juga dikenal sebagai pendiri keraton di wilayah Gresik. Beliau adalah warga asli Blambangan dan dilahirkan pada 1442. Karena memiliki banyak sekali julukan, sering kali banyak orang yang kebingungan.

Namun, buat kamu yang kepengen mempelajarinya lebih dalam sepertinya wajib tahu siapa julukan beliau. Seperti halnya Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden ‘Ainul Yaqin dan Joko Samudra. Beliau wafat dan dimakamkan di daerah Gresik, Jawa Timur.

4. Makam Sunan Gunung Jati

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Makam Sunan Gunung Jati, sumber: pesantrenkaligrafipskq.com

Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok Walisongo yang satu ini? Sunan Gunung Jati merupakan salah satu tokoh yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Sunan gunung jati adalah salah satu Walisongo dengan makam bergaya unik.

Mengapa? Kombinasi kaligrafinya perpaduan asal Jawa, Arab dan juga China. Bukan hanya itu saja, setiap arsitekturnya juga tersusun secara rapi seolah sudah menempati bagian-bagianya sendiri. Salah satu tulisan Jawa menempati bagian limasannya.

Untuk bagian desain interiornya dipenuhi dengan kaligrafi China dan dilengkapi pula oleh porselen beserta keramik. Selain itu, hal yang tak kalah menakjubkan adalah benda-benda tersebut rupanya sangat unik dan terpampang di sepanjang jalan pemakaman beliau.

Lantas dimana letak kaligrafi arabnya? Jelas saja kaligrafi Arab memenuhi ruang lingkup hiasan kaligrafinya yang menghiasi indahnya bangunan beserta dinding makam tersebut. Pastinya jika kamu menyaksikan ini sudah pasti akan kagum, deh!

5. Makam Ratu Nahrsiyah Samudra Pasai

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Makam Ratu Nahrsiyah Samudra Pasai, sumber: museumnasional.or.id

Peninggalan lainnya yang bercorak Islam ada makam ratu Nasriyah. Siapa sangka jika makam yang satu ini dinobatkan sebagai salah satu makam terindah di wilayah Asia Tenggara? Makam ini berupa ukiran dan batu pualam yang bagus.

Diungkapkan oleh seorang Prof Dr C Snouck Hurgronje, yang menyaksikan makam tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Makam.Ratu Nasriyah memiliki ukuran tinggi yang menyatu dengan jiratnya.

Bukan hanya itu saja, seluruh bagian makamnya juga konon kabarnya terbuat dari batu pualam. Batu yang satu ini khusus didatangkan dari kawasan Gujarat, India. Bahkan bisa disaksikan sendiri pada gambarnya, bahwa seluruh bagian makam ini dipenuhi kaligrafi.

“Inilah kubur yang bercahaya, yang suci, Ratu yang terhormat, almarhumah yang diampunkan dosanya, Nahrasiyah, putrid Sultan Zainal Abidin, putra Sultan Ahmad, putra Sultan Muhammad, putra Sultan Malukussaleh. Kepada mereka itu dicurahkan rahmat dan diampunkan dosanya, meninggal dunia dengan rahmat Allah pada hari Senin 17 Zulhijjah 832.”

Di atas adalah makna dari ungkapan pada kaligrafi di makam Ratu Nashriyah. Adapun pada sisi makam yang lain terdapat kaligrafi yang tertera di dalam Al-Qur’an. Seperti halnya surat Al-Baqarah ayat 285 dan 298.

Bukan hanya itu saja, terdapat pula surat Yasin serta Q.S Al-Imran atlyat 18 dan 19. Karena kekaguman Prof Dr C Snouck Hourgronje akan makam Ratu Nashriyah, sampai-sampai dituliskannya dan diterbitkan menjadi sebuah buku.

Sekalipun makam.tersebut sudah ada sejak sangat lama, hingga saat ini pun masih utuh. Bahkan tidak ada kerusakan dari makam batu pualam tersebut. Seolah sikap dan keindahan sang ratu terwakilkan oleh batu pualam indah.

So? Itulah beberapa peninggalan Islam yang ada di Indonesia. Pada dasarnya ada banyak sekali peninggalan yang belum dibahas satu persatu. Terlebih jika membahas seputar peninggalan yang berkaitan setiap kerajaan.

Pastinya akan sangat banyak. Meskipun begitu, sebagai generasi penerus bangsa kita memang patut mengetahuinya. Bahkan melestarikan pula agar generasi selanjutnya tidak asing dengan kisah-kisah kesultanan seperti ini.

Selain daripada itu, hikayat-hikayat juga bisa dengan mudah dibaca saat ini. Dengan internet saja tentunya. Membaca hikayat juga salah satu bentuk mengabadikan dan melestarikan sejarah Islam di Indonesia.

Buku Terkait Kerajaan Islam di Indonesia (Nusantara)

Sejarah Islam di Jawa

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Tidak mudah mengkaji sejarah Islam, khususnya di Tanah Jawa, sebab terbatasnya data-data tentang kapan dan bagaimana Islam datang dan berkembang di Jawa. Narasi yang dipahami hingga saat ini bahwa Islam masuk ke Jawa dibawa oleh para pedagang muslim sekaligus pendakwah dan kemudian dikembangkan lebih kreatif oleh para wali, khususnya Walisongo.

Tetapi, apakah narasi itu sudah cukup menjelaskan tentang sejarah Islam di Jawa?
Para sejarahwan berbeda pendapat. Berbagai hasil riset mereka sudah dibukukan berdasarkan perspektif serta fokus kajian yang berbeda-beda sehingga menghadirkan kebergaman pemahaman. Banyaknya publikasi buku-buku sejarah Islam di Jawa, termasuk buku ini, tentu dapat memperkaya khazanah pemahaman kita tentang bagaimana Islam di Tanah Jawa.

Namun, buku ini menjelaskan tiga hal pokok, yaitu awal mula kedatangan Islam, para penyebar Islam dan strategi penyebaran Islam di Tanah Jawa. Keunggulan buku ini adalah pada penjelasan kondisi sosial masyarakatJawa, asal-usul orang Jawa, serta keadaan Jawa pra-Hindu-Budha. Dengan demikian, kajian buku ini lebih komprehensif dari buku lainnya.

Genealogi Kerajaan Islam Di Jawa

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Buku ini menyajikan sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa dari masa Hindu-Buddha hingga peralihan ke masa Islam. Titik fokus yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana terjadinya transformasi politik dan religius dari kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha menuju kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.

Dengan gaya bahasa yang populer, buku ini bermaksud memberikan penjelasan ringan dan mudah dipahami tentang peralihan peradaban di Jawa pada masa lalu.

Jejak Islam Dalam Kebudayaan Jawa

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Agama dan budaya adalah pengikat kuat bagi masyarakat agar selalu terhubungan dengan nilai luhur, dengan nilai sosial, dan dengan kehangatan masa lalu. Di saat perubahan terjadi secara cepat, agama, dan budaya menyediakan ruang untuk membangun kohesivitas sosial dan sarana untuk mencapai ketenangan rohani.

Peran Islam dalam budaya Jawa tidak bisa diabaikan untuk pembangunan masyarakat dan kebudayaannya. Buku ini muncul sebagai upaya untuk melihat jejak Islam dalam kebudayaan Jawa. Islam di Jawa tumbuh berkembang dengan pesat dan menjadi satu anyaman yang kuat dan menguatkan dengan nilai sosial yang ada di masyarakat. Buku ini ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai eksistensi nilai Islam dalam kebudayaan Jawa dan bagaimana cipta, karsa, dan karya manusia Jawa dilihat kembali sebagai khazanah untuk menggali kearifan lokal, seraya tetap mendorong pembangunan manusia yang unggul dan berdaya saing, sehingga pembaca bisa menapaki kembali kekayaan khazanah nilai luhur agama dalam kebudayaan Jawa.

Artikel Terkait Kerajaan Islam di Indonesia (Nusantara)

Kategori Ilmu Berkaitan Agama Islam

  • Buku Sejarah Agama Islam & Peradaban Islam
  • Buku Islami Best Seller Terbaru
  • Best Seller Buku Agama Islam
  • Best Seller Buku Surat Juz Amma Anak
  • Best Seller Buku Tafsir Ibnu Katsir

Materi Agama Islam

  • Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia dan Fotonya
  • Pengertian Toleransi Dalam Islam
  • Penjelasan Rukun Iman dan Rukun Islam Lengkap
  • Tokoh Ilmuwan Islam (Muslim)
  • Rukun Jual Beli Dalam Islam dan Syaratnya
  • Rekomendasi Cerita Anak Islami Untuk Menjadi Teladan Yang Baik
  • Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
  • Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera
  • Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia
  • Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
  • Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
  • Kerajaan Islam di Indonesia
  • Sejarah Kerajaan Mataram Islam
  • Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam
  • Sistem Ekonomi Islam
  • Sujud Sahwi
  • Zakat Fitrah dan Zakat Mal
  • Iman Kepada Malaikat Allah
  • Doa Kelahiran Anak
  • Rukun haji, Pengertian Haji, dan Hukum Haji
  • Doa Akhir Tahun Islam
  • Doa Setelah Adzan
  • Rukun Shalat
  • Umur Hewan Kurban
  • Kisah Inspirasi Islami
  • Macam Macam Sedekah
  • Kumpulan Doa Sehari-Hari

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di
Desain tersebut merupakan salah satu bukti masuknya Islam di Nusantara yang ada di