Sebutkan 11 faktor penerimaan masyarakat terhadap agama islam di Indonesia

Perkembangan agama Islam di Indonesia yang berlangsung secara evolutif telah berhasil menanamkan akidah Islamiah dan syari’ah shahihah, memunculkan cipta, rasa, dan karsa oleh pemeluk-pemeluknya. Sebelum kedatangan Islam, masyarakat telah memeluk agama yang berkembang secara evolutif pula, baik dari penduduk asli (yang menganut animisme, dinamisme, veteisme, dan sebagainya) maupun pengaruh dari luar (Hindu-Budha). Yang menarik, unsur-unsur budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan tersingkir dengan sendirinya, sedangkan yang baik yang mengandung unsur-unsur kepatutan dan kepantasan, hidup secara berdampingan[1].

Berbicara tentang konsep Islam vis a vis tradisi dalam disiplin antropologi terbagi menjadi dua bagian yang sering disebut dengan “tradisi besar” (grand tradition) dengan tradisi kecil (little tradition). Konsep ini dikenalkan oleh Jacques Duchesne Guillemin yang menyatakan bahwa akan selalu terjadi dialog antara tatanan nilai agama yang menjadi cita-cita religius dari agama dengan tata nilai budaya lokal. Pertautan dialektis yang kreatif antara nilai universal dari agama dengan budaya lokal telah menghadirkan corak ajaran Islam dalam kesatuan spiritual dengan corak budaya yang ragam (unity and diversity).

Lebih jauh melihat kondisi Islam di Indonesia dengan menggunakan kerangka pemahaman seperti di atas, tidak saja akan menemukan keterkaitan historis dengan realitas kesejarahan Islam, tetapi juga akan menemukan satu sisi penting dari awal proses transformasi intelektual Islam yang bertolak dari nilai-nilai universalisme Islam yang dikategorikan sebagai tradisi besar dengan tata nilai dalam setting kultural dan struktural tertentu yang sudah terpola sebelumnya[2].

Sebutkan 11 faktor penerimaan masyarakat terhadap agama islam di Indonesia
10 masjid raksasa. ©Reuters

JABAR | 7 Januari 2021 08:15 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Masuknya Islam di Indonesia dipelopori oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat, India. Proses perkembangan Islam di Indonesia sendiri tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer, melainkan penyebaran Islam dilakukan secara damai dan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.

Kedatangan Islam di Indonesia telah membawa tamaddun (kemajuan) dan kecerdasan. Islam telah banyak mengubah kehidupan-kehidupan sosial budaya dan tradisi kerohanian di masyarakat Indonesia. Dengan pengaruh ajaran Islam, Indonesia menjadi lebih maju dalam bidang perdagangan terutama dalam hubungannya dengan perdagangan internasional dengan Timur Tengah. Khususnya bangsa Arab, Persia, dan India.

Berkat para pedagang muslim inilah kemudian Islam diperkenalkan dengan cara bertahap dan perlahan ajaran Islam bertoleran serta persamaan derajat antara sesama makhluk. Hal ini menarik bagi masyarakat Indonesia mengingat selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekankan pada perbedaan derajat atau kasta. Sampai pada akhirnya sebagian besar masyarakat di Indonesia memeluk agama Islam.

Namun ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai datangnya Islam ke Indonesia. Berikut ini informasi mengenai proses masuknya Islam ke Indonesia, lengkap dengan perkembangannya telah dirangkum dari lib.ui.ac.id:

2 dari 4 halaman

Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia. Dinamakan teori Gujarat karena berpatokan pada pandang bahwa masuknya Islam ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat. Ada dugaan bahwa pencipta dasar teori ini adalah Snouck Hurgronje.

Teori ini berpaku pada kenyataan mengenai hubungan India dengan Indonesia yang sudah lama terjalin, serta inskripsi tertua mengenai Islam yang terdapat di Sumatera, membuktikan bahwa hubungan antara Sumatera dan India sangat erat.

Dapat disimpulkan bahwa para ahli menyatakan pendapat tersebut menganut kebudayaan Hindu, membuat seakan-akan segala perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya serta agama di Indonesia tidak lepas dari pengaruh India.

3 dari 4 halaman

Teori ini sendiri dicetuskan oleh Hamka di dalam pidatonya saat Dies Natalis di PTAIN ke-8 di Yogyakarta pada tahun 1958. Dalam hal ini Hamka berpendapat bahwa ia menolak pandangan yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat.

Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-13, sebab pada kenyataannya pada tersebut di Indonesia sudah berdiri suatu politik Islam. Jadi sudah barang tentu Islam telah masuk ke Indonesia jauh sebelumnya, yakni sekitar abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah.

Jika dihubungkan dengan penjelasan dari studi kepustakaan Arab kuno, disebutkan al-Hind sebagai India atau pulau-pulau Cina. Maka besar kemungkinan pada abad ke-2 SM bangsa Arab telah sampai di Indonesia. Bahkan Arab sebagai bangsa asing pertama kali sampai di Nusantara.

4 dari 4 halaman

Pencetus teori Persia adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat yang berpendapat bahwa masuknya Islam ke Indonesia dan berkembang, berasal dari Persia yang singgah ke Gujarat yang terjadi sekitar abad ke-13.

Pandangan teori ini berbeda dengan teori Gujarat dan Mekkah. Dalam teori ini lebih memutuskan kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia, dan disinyalir memiliki persamaan dengan Persia. Di antaranya sebagai berikut:

  1. Peringatan Asyura atau 10 Muharram sebagai peringatan Syi'ah atas Syahidnya Husein.
  2. Kesamaan antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj, meskipun al-Hallaj telah meninggal pada 310 H atau 922 M, akan tetapi ajarannya terus berkembang dalam bentuk puisi
  3. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja atau membaca huruf Arab.
  4. Nisan pada makam Malik Saleh pada tahun 1297 dan makam Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik dipesan dari Gujarat.
  5. Pengakuan umat Islam di Indonesia terhadap Madzhab Syafi'i sebagai madzhab utama di wilayah malabar.
(mdk/nof)

Jelaskan dampak sosial kemasyarakatan tentang aturan White Australian Policy (WAP) terkait masuknya imigran dari China​

Sehubungan dengan telah selesai-Nya Pekerjaan Pembangunan Gedung Gereja Baptis Wanima, maka kami Panitia Pembangunan Gedung Gereja dan Jemaat Wanima M … engundang Bapak/I, Saudara/i untuk berkenan Menghadiri Acara tersebut. yang sediannya dilaksanakan pada, Hari/ tanggal : Kamis 28 Juli 2022 Waktu : 10 Wit s/d selesai. Tempat : Gereja Baptis Wanima Demikian undangan ini kami sampaikan atas partisipasi dan kehadiran Bapak/i, Saudara/i kami sampaikan terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati. Salam satu Tuhan, satu Iman, satu Baptisan (Efesus 4:5] PANITIA PERESMIAN GEDUNG GEREJA BAPTIS WANIMA PENDIUS WANIMBO Ketua Panitia Monday Hanw PIAS WANIMBO, S.SI Sekretaris Panitia MENGETAHUI BADAN PELAYAN JEMAAT BAPTIS WANIMA I. IBADAH PEMBUKAAN II. PENGGUNTINGAN PITA III. SAMBUTAN - SAMBUTAN IV. RAMA- TAMA /PENUTUP PGBP Thema: "Gembalakanlah Domba - Dombaku" [Yohanes 10:7c] Sub Thema: "Melalui Peresmian Gedung Gerej Baptis Wanima, Agar Membaw Jiwa - Jiwa Kepada Kristus"​

Jelaskan barang-barang apa saja yang diperjualbelikan oleh orang-orang China ke Indonesia pada masa awal sejarah! Tolong bantu jawab pertanyaan ini ya … , ini perlu sekali mohon jangan dijawab asal-asalan demi mendapat koin. Terimakasih..​

contoh sikap menepati janji meskipun pada seseorang yg membahayakan jiwa nya​

Berapakah luas Pulau kalimantan?pliss jawab​

Jelaskan kelebihan kerajaan maritim dibandingkan kerajaan agraris jika di tinjau dari lokasi, kehidupan ekonomi, masyarakat dan kehidupan sosialnya​

kenapa hari kebangkitan nasional menjadi awal ada nya rasa persatuan rakyat Indonesia jelaskan lengkap jelas​

kenapa hari kebangkitan nasional menjadi awal ada nya rasa persatuan rakyat Indonesia jelaskan lengkap jelas ​

Siapakah yang dilantik oleh Sultan Selangor untuk menamatkan peperangan tersebutSiapakah yang dilantik oleh Sultan Selangor untuk menamatkan peperanga … n tersebut ​

Tahun berapa gempa bumi dan tsunami di aceh?