Posisi tidur yang baik untuk darah rendah

Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Perut membesar kerap membuat ibu hamil sulit tidur. Ketahui posisi tidur ibu hamil yang paling baik untuk ibu dan juga janin.(Foto: istockphoto/baona)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ibu hamil kerap kesulitan mendapatkan posisi tidur yang nyaman dan aman untuk dirinya dan juga bayiyang dikandung. Salah dalam posisi tidur, kondisi janin bisa dalam bahaya.

Kenali posisi tidur ibu hamil yang paling baik dan juga mesti dihindari.

Studi menunjukkan posisi tidur ibu hamil yang paling baik adalah tidur miring. Posisi tidur miring memberikan sirkulasi terbaik untuk ibu dan bayi.

Tidur miring ke kiri misalnya, memberikan lebih sedikit tekanan pada pembuluh darah dan organ dalam ibu. Tidur miring ke kiri juga meningkatkan jumlah darah dan nutrisi menuju plasenta.

"Ditambah sirkulasi yang baik membantu mengurangi potensi pembengkakan, varises di kaki dan wasir," kata American Pregnancy Association.

Selain itu, terdapat pula beberapa posisi tidur ibu hamil yang mesti dihindari. Posisi tidur ini dapat menimbulkan bahaya bagi ibu dan janin.

Posisi tidur yang mesti dihindari ibu hamil adalah tidur terlentang. Posisi ini dapat menyebabkan sakit punggung, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, wasir, hingga tekanan darah rendah. Tidur telentang juga membuat sirkulasi oksigen dari jantung ke bayi menurun.

Ibu hamil juga mesti menghindari tidur tengkurap. Tidur tengkurap dapat menciptakan rasa tidak nyaman bagi ibu dan juga bayi dalam kandungan.

Itulah posisi tidur ibu hamil yang paling baik dan mesti dihindari agar ibu dan bayi tetap aman dan nyaman.

(ptj/ptj)

[Gambas:Video CNN]

“Seseorang dikatakan mengalami tekanan darah rendah apabila memiliki tekanan darah di bawah 90/60. Kondisi ini bisa membuat pengidapnya pusing dan berkunang-kunang. Bila tidak segera ditangani, pengidap tekanan darah rendah dapat pingsan. Ternyata, tekanan darah rendah bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Perawatannya pun tergantung penyebab yang mendasarinya.”

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami mata yang berkunang-kunang, pusing tujuh keliling, lalu jatuh pingsan akibat berdiri terlalu lama? Sebagian orang bilang hal itu disebabkan karena belum sarapan pagi atau tidak makan seharian.

Sebenarnya, pernyataan itu tidak salah karena tidak makan seharian bisa menimbulkan gejala yang mengarah pada tekanan darah rendah atau hipotensi. Hipotensi terjadi ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah daripada tekanan darah normal. Namun, terkadang penyebab hipotensi tidak hanya sesederhana belum makan saja, melainkan juga ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan tekanan darah menurun. Berikut ulasannya. 

Memahami Tekanan Darah Rendah

Ketika darah mengalir lewat arteri, otomatis dinding arteri akan menerima tekanan. Tekanan ini yang menjadi ukuran kekuatan aliran darah atau yang sering kita sebut dengan tekanan darah.

Terdapat dua ukuran yang digunakan untuk mengukur tekanan darah, yakni tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Dilansir dalam laman WebMD, tekanan darah normal memiliki ukuran berkisar antara <120 dan <80. Sedangkan hipotensi mempunyai tekanan darah di bawah 90/60.

Namun, sebenarnya, tekanan darah seseorang bisa berubah-ubah sepanjang hari. Hal itu tergantung pada posisi tubuh, irama pernapasan, tingkat stres, kondisi fisik, obat yang kamu minum, makanan dan minuman yang kamu konsumsi, dan waktu. Tekanan darah biasanya paling rendah di malam hari, lalu meningkat tajam saat bangun tidur.

Baca juga: Ketahui 4 Ciri Tekanan Darah Rendah

Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Posisi tidur yang baik untuk darah rendah
Posisi tidur yang baik untuk darah rendah

Melansir dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab tekanan darah rendah, yaitu:

  • Kehamilan. Selama hamil, sistem peredaran darah meluas dengan cepat sehingga tekanan darah cenderung turun. Jangan khawatir, hal ini wajar terjadi dan biasanya akan kembali normal setelah ibu melahirkan.
  • Masalah jantung. Beberapa kondisi jantung yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah termasuk denyut jantung yang sangat rendah (bradikardia), masalah katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung.
  • Masalah endokrin. Kondisi tiroid, seperti penyakit paratiroid, penyakit Addison, gula darah rendah (hipoglikemia) atau diabetes dapat memicu tekanan darah rendah.
  • Dehidrasi. Ketika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang dibutuhkan, kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan, pusing, dan kelelahan. Demam, muntah, diare berat, konsumsi obat diuretik, dan olahraga berat adalah sejumlah faktor penyebab dehidrasi.
  • Kehilangan darah. Kehilangan banyak darah akibat cedera besar atau pendarahan internal dapat mengurangi jumlah darah dalam tubuh sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah yang parah.
  • Infeksi berat (septikemia). Septikemia terjadi ketika infeksi dalam tubuh telah memasuki aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang mengancam jiwa (syok septik).
  • Anafilaksis. Anafilaksis adalah reaksi alergi parah dan berpotensi mengancam jiwa. Kondisi ini bisa disebabkan karena alergi makanan, obat-obatan tertentu, racun serangga, dan lateks. Anafilaksis dapat menyebabkan masalah pernapasan, gatal-gatal, gatal, tenggorokan bengkak, dan penurunan tekanan darah ekstrem.
  • Kekurangan nutrisi dalam diet. Kekurangan vitamin B12 dan folat dapat mencegah tubuh memproduksi cukup sel darah merah (anemia) sehingga menyebabkan tekanan darah rendah.

Selain kondisi kesehatan di atas, beberapa obat tertentu juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah. Obat-obat tersebut, antara lain:

  • Pil air (diuretik), seperti furosemide dan hydrochlorothiazide.
  • Penghambat alfa, seperti prazosin.
  • Beta blocker.
  • Obat untuk penyakit Parkinson.
  • Jenis antidepresan tertentu, termasuk doxepin dan imipramine.
  • Obat untuk disfungsi ereksi, terutama bila diminum dengan obat jantung nitrogliserin.

Baca juga:Tekanan Darah Rendah atau Tinggi, Manakah yang Lebih Berbahaya?

Bagaimana Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah?

Mengonsumsi makanan yang memiliki banyak kandungan garam menjadi cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi darah rendah karena yodium bisa menaikkan tekanan darah.

Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa cara lain yang bisa dicoba untuk mengatasi tekanan darah rendah, yaitu:

  • Ubah posisi dengan perlahan atau sebisa mungkin untuk tidak berdiri terlalu lama.
  • Banyak minum air putih untuk meningkatkan volume darah dan mencegah dehidrasi.
  • Tidur dengan menumpuk 2–3 bantal agar ketika bangun dan berdiri tidak mengalami penurunan tekanan darah secara drastis.
  • Kurangi kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Meminum secangkir kopi di pagi hari juga bisa membantu.

Baca juga:Awas, Inilah Komplikasi yang Disebabkan oleh Hipotensi

Itulah sejumlah hal yang bisa membantu mengatasi tekanan darah rendah yang kamu alami. Jangan lupa untuk konsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Kamu juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi kamu untuk tekanan darah normal dengan mengonsumsi suplemen. 

Nah, beli suplemennya melalui aplikasi Halodoc saja. Tidak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal order saja lewat aplikasi dan pesanan obat kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

Posisi tidur yang baik untuk darah rendah

Referensi :Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Low blood pressure (hypotension).American Heart Association. Diakses pada 2021. Low Blood Pressure - When Blood Pressure Is Too Low.WebMD. Diakses pada 2021. Understanding Low Blood Pressure -- the Basics.

Bagaimana posisi tidur saat darah rendah?

Mengatur posisi tidur Ketika tubuh sedang dalam kondisi hipotensi, anda bisa mengatur posisi tidur sebagai berikut: Berbaring selama beberapa menit saat bangun tidur. Lalu duduk dan perlahan berdisi. Menyilangkan paha atau angkat kaki perlahan.

Bagaimana cara menormalkan darah rendah?

10 Cara Mengatasi Darah Rendah.
Minum Air Putih. Cara pertama untuk mengatasi darah rendah adalah dengan banyak mengonsumsi air putih. ... .
Konsumsi Makanan dan Minuman Mengandung Gula. ... .
3. Hindari Berdiri Terlalu Lama. ... .
4. Hindari Gerakan Mendadak. ... .
Hindari Minuman Alkohol. ... .
6. Konsumsi Garam. ... .
7. Perhatikan Pola Makan. ... .
Konsumsi Kismis..

Apa yang tidak boleh dilakukan saat darah rendah?

Makanan yang Dilarang untuk Penderita Darah Rendah.
Makanan yang digoreng atau berminyak. Mengonsumsi makanan yang digoreng atau mengandung kadar minyak tinggi berpengaruh pada tekanan darah. ... .
Makanan cepat saji. ... .
Makanan pedas. ... .
Makanan tinggi karbohidrat. ... .
Hindari mengonsumsi alkohol. ... .
6. Mentimun. ... .
7. Tomat. ... .
Bayam..

Kenapa kurang tidur darah rendah?

Kurang tidur memang bisa menyebabkan masalah pada tekanan darah. Tetapi tidaklah benar jika kurang tidur menyebabkan tekanan darah rendah atau hipotensi. Sebaliknya, kurang tidur justru memicu tekanan darah tinggi atau peningkatan tekanan darah. Saat tidur secara normal, tekanan darah akan turun sekitar 10-20%.