Perut sakit saat bangun tidur saat hamil

Home > Kehamilan > Program Hamil

PROGRAM HAMIL

29 Agustus 2022

Kebanyakan kram tidak berbahaya ya Moms

0

0

Simpan

Perut sakit saat bangun tidur saat hamil

Artikel ditulis oleh Dresyamaya Fiona

Disunting oleh Adeline Wahyu

Daftar isi artikel

  • Penyebab Perut Kram saat Hamil
  • Perut Kram saat Hamil 3 Bulan Pertama
  • Perut Kram saat Hamil 4-6 Bulan
  • Perut Kram saat Hamil 7-9 Bulan
  • Tanda Komplikasi Perut Kram saat Hamil
  • Mengatasi Perut Kram saat Hamil

Produk rekomendasi

Topik Terkait

kesehatan ibu hamilKesehatan Umumkram perutkram kehamilankram perut selama hamilKram Perut pada Masa Hamilperut kram saat hamilKehamilan

Tools untuk Si Kecil

Pertumbuhan

Imunisasi

MPASI

Pencapaian

Baby Name Finder

Berbagai inspirasi nama beserta artinya yang bisa kamu pilih untuk Si Kecil. Yuk, coba.

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan moms lainnya.

Tulis komentar...

Artikel Terkait

Tampilkan lebih banyak

7 Aplikasi Tes Kehamilan dengan Sidik Jari yang Wajib Moms Coba

Kehamilan

17 Obat Asam Lambung Alami dari Bahan dan Rempah Tradisional, Manjur!

Kesehatan

17 Obat Batuk untuk Ibu Hamil, Mulai dari yang Alami Sampai Medis

Kehamilan

Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Maag dan Asam Lambung yang Moms Perlu Tahu

Kesehatan

12+ Jus untuk Asam Lambung Naik, Cocok untuk Penderita Maag

Kesehatan

5 Penyebab Nyeri Dada Tengah dan Cara Mengatasinya, Catat!

Kesehatan

11 Penyebab Keluar Flek Saat Hamil Muda dari Trimester Pertama, Kedua, dan Ketiga

Kehamilan

10 Cara Membersihkan Usus Kotor secara Alami dan Mudah, Yuk Coba!

Kesehatan

Baca Selanjutnya

9.9 Sale, All Under 50rb!

Sakit perut yang dikategorikan normal biasanya disebabkan oleh efek dari perubahan tubuh saat hamil. Bunda mungkin bisa merasakan sakit perut yang tajam (kram) seiring dengan membesarnya ukuran rahim.

Selain itu, sakit perut yang tidak berbahaya juga bisa disebabkan oleh:

  • Konstipasi. Perubahan hormon yang terjadi saat hamil bisa memicu kondisi ini. Kekurangan asupan berserat, jarang olahraga, atau rasa gelisah juga bisa menjadi penyebabnya. Jika bunda mengalami konstipasi, bunda mungkin bisa merasakan sakit perut yang parah, seperti ditusuk-tusuk, terasa tajam, atau kram.
  • Gas pada perut. Saat hamil, wanita dapat memproduksi gas lebih banyak dari biasanya. Itu disebabkan oleh meningkatnya hormon progesteron pada tubuh. Kelebihan gas ini bisa membuat perut bunda terasa sangat sakit.
  • Kontraksi palsu. Meski sensasinya sama, kontraksi ini bukan pertanda bunda akan melahirkan. Ketika mengalami kontraksi palsu atau asli, bunda akan merasakan bagian rahim, perut bagian bawah, atau selangkangan yang mengencang, lalu kemudian rileks dengan sendirinya. Namun, intensitas terjadinya kontraksi palsu berbeda dengan kontraksi asli. Kontraksi palsu tidak akan berubah menjadi lebih parah atau lebih sering seiring berjalannya waktu. Kontraksi palsu merupakan bagian dari kehamilan normal dan kerap terjadi pada trimester akhir kehamilan. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Meski begitu, kontraksi ini juga mungkin bisa terasa menyakitkan.

Nah, bunda harus waspada karena sakit perut juga bisa menjadi pertanda komplikasi kehamilan. Biasanya, sakit perut yang berbahaya kerap diiringi oleh demam, menggigil, mual, muntah, sakit kepala parah, penglihatan tidak jelas, perdarahan, kram perut yang kuat, keluar cairan vagina, pembengkakan (pada wajah, tangan atau kaki), sakit saat buang air kecil, sulit buang air kecil, atau ada darah pada urine.

Kondisi ini juga bisa menjadi bahaya jika tidak kunjung membaik setelah beristirahat atau apabila rasa sakit membuat bunda sulit untuk bernapas, berbicara atau berjalan.

Beberapa kemungkinan komplikasi kehamilan berbahaya yang ditandai oleh sakit perut antara lain:

  • Keguguran. Sakit perut yang dapat bunda rasakan mungkin terasa seperti kram, rasa sakitnya bisa bersifat ringan atau tajam, atau bisa lebih seperti sakit pada bagian bawah punggung. Sebelum mengalami sakit perut, keguguran dapat ditandai oleh keluarnya darah dari vagina. Sakit perut pertanda keguguran dapat terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan.
  • Kehamilan ektopik.  Jika sakit perut yang terasa tajam terjadi di satu sisi perut, itu bisa mengindikasi bunda mengalami kehamilan ektopik.
  • Abrupsi plasenta. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa, di mana plasenta terpisah sebagian atau seutuhnya dari rahim sebelum bayi lahir. Abrupsi plasenta mungkin dapat ditandai oleh kram atau kontraksi yang tidak kunjung hilang. Kondisi ini juga kadang menyebabkan perdarahan yang datang secara tiba-tiba dan nampak jelas, atau bisa juga bunda tidak menyadari perdarahan tersebut sebelumnya.
  • Lahir prematur. Kondisi ini dapat terjadi jika kamu mengalami sakit perut akibat kontraksi (lebih dari lima kali kontraksi dalam sejam) atau kram seperti menstruasi yang terjadi sebelum kehamilan bunda berusia 37 minggu. Tanda-tanda lainnya yaitu perdarahan vagina, meningkatnya cairan vagina, terjadi peningkatan tekanan pada area panggul, atau punggung bawah terasa sakit.
  • Preeklamsia. Bunda dikatakan mengalami preeklamsia jika memiliki tekanan darah tinggi yang menetap (persistent) setelah kehamilan berusia 20 minggu, dan ada protein di urine-mu. Gejala-gejala penting yang bunda harus waspadai bila mengalami pembengkakan yang terjadi secara tiba-tiba, berat badan yang meningkat cepat, sakit kepala, dan gangguan penglihatan. Selain itu bunda dapat saja merasakan gejala lain seperti sakit perut di bagian atas perut, mual, muntah.
  • Infeksi saluran kemih. Kondisi ini mungkin ditandai oleh sakit pada bagian bawah perut atau lebih sering terjadi di atas tulang kemaluan, buang air kecil menjadi menyakitkan, atau air urine berbau busuk atau bercampur darah. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu bunda mengalami infeksi ginjal atau melahirkan secara prematur, lho!

Sebagai orang awam, bunda mungkin sulit untuk mengetahui apakah sakit perut yang bunda alami termasuk normal atau abnormal. Jadi, bunda disarankan untuk waspada dan segera periksakan diri ke dokter apabila perut bunda terasa sakit.

Kenapa perut ibu hamil terasa kram saat bangun tidur?

Peningkatan Aliran Darah Ketika ibu sedang hamil, janin akan membutuhkan suplai darah untuk bertahan hidup. Maka dari itu, tubuh ibu hamil akan lebih banyak mengalirkan darah ke rahim. Perubahan ini akan menyebabkan ibu mengalami penekanan di daerah rahim. Tekanan ini juga bisa menyebabkan ibu mengalami kram perut.

Apa yang harus dilakukan jika kram perut saat hamil?

Cara Mengatasi Kram Perut Saat Hamil Konsumsi air putih yang cukup, karena kram perut bisa menjadi tanda Bumil mengalami dehidrasi. Gerakkan tubuh atau lakukan olahraga ringan bila kram perut saat hamil terjadi akibat gas berlebih di saluran cerna.

Apa penyebab kram perut pada ibu hamil?

Selama kehamilan, rahim akan terus berkembang sehingga menyebabkan ligamen dan otot yang menopang rahim menjadi tegang. Hal inilah yang dapat menimbulkan kram perut saat hamil muda. Namun, Bumil tidak perlu khawatir bila mengalami hal ini karena kram perut saat hamil muda umumnya merupakan kondisi yang normal terjadi.

Apakah bahaya kram perut saat hamil?

Ukuran rahim bertambah Rahim ibu yang terus mengembang selama kehamilan membuat ligamen dan otot yang menopangnya meregang sehingga bisa menimbulkan kram atau sakit perut saat hamil. Biasanya, kram akibat kondisi ini umum dimulai pada trimester kedua kehamilan.

Kenapa bangun tidur perut sakit saat hamil?

Mengutip dari American Pregnancy, sakit perut saat hamil adalah hal yang normal terjadi. Kondisi ini termasuk ke dalam proses perubahan tubuh karena pertumbuhan janin di dalam rahim. Saat rahim terus membesar untuk memberi ruang pada janin, ini dapat menempatkan tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah.

Kenapa ibu hamil saat bangun tidur harus miring?

Ibu hamil trimester 3 dianjurkan untuk tidur miring ke kiri agar dapat membantu meningkatkan aliran darah ke janin dan memperbaiki sirkulasi darah ibu hamil ke jantung.

Kenapa ibu hamil tidak boleh langsung bangun?

Ibu hamil saat bangun hendaknya tidak langsung bangkit dengan badan tetap telentang dengan kedua tangan bertumpu di sisi tubuh. Cara ini memang paling cepat dan praktis tetapi akan menimbulkan gangguan pada syaraf punggung juga kram pada perut pada ibu hamil.

Bolehkah ibu Hamil menggeliat saat bangun tidur?

Ngulet saat hamil sama sekali tidak membahayakan untuk ibu hamil. Jadi jika mendengar ada yang bilang kalau ngulet bisa memicu gangguan kesehatan, Anda tidak perlu khawatir lagi. Selama kehamilan, memperhatikan asupan nutrisi juga sangat penting.