Perbedaan olahraga kardio dan angkat beban

Olahraga kardio vs angkat beban, mana yang lebih cepat membakar kalori?

Perbedaan olahraga kardio dan angkat beban

Olahraga kardio adalah jenis latihan yang paling umum dipilih untuk membantu menurunkan berat badan karena aktivitas ini sangat efektif membakar lemak.

Olahraga kardio itu sendiri adalah latihan untuk meningkatkan detak jantung. Jantung tersusun dari otot-otot yang harus bergerak supaya lebih kuat dan kuat lagi.

Bila otot jantung kuat, maka pembuluh darah dapat mengalirkan darah lebih banyak dan lebih cepat sehingga dapat mengalirkan oksigen lebih banyak ke dalam sel-sel otot. Hal ini memungkinkan sel untuk membakar lemak lebih banyak selama olahraga dan saat istirahat. Contoh latihan kardio adalah jalan kaki, jogging, hingga berenang.

Penelitian menemukan bahwa semakin tinggi intensitas kardio yang Anda lakukan, semakin besar kalori yang terbakar. Berikut contoh hitung-hitungannya.

Jika berat badan Anda sekarang 73 kg, jogging 30 menit dengan kecepatan lari sedang akan membakar sekitar 250 kalori.

Semakin cepat Anda berlari, kalori yang terbakar bisa mencapai sekitar 365 kalori dengan durasi lari yang sama.

Bagaimana dengan angkat beban? Angkat beban akan meningkatkan kalori yang terbakar. Itu karena setelah Anda menjalani latihan, otot Anda akan membutuhkan banyak energi untuk memperbaiki seratnya.

Penelitian Penn State melaporkan bahwa angkat beban dapat membakar lemak 3 kilogram lebih banyak ketimbang dengan olahraga aerobik (yang termasuk jenis latihan kardio).

Penelitian lain dari Harvard menemukan bahwa pria yang rutin melakuan angkat beban setidaknya 20 menit per hari bisa lebih menjaga kelebihan lemak perut dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan olahraga kardio. Sementara itu, kardio saja tidak cukup untuk memangkas timbunan lemak perut.

Perbedaan olahraga kardio dan resistance

Perbedaan latihan kardio dan resistance dapat dilihat dari beberapa aspek. Di antaranya sifat aerobik atau anaerobik, seberapa efektif olahraga tersebut untuk membakar lemak, manfaatnya, serta jenisnya.

Berikut adalah perbedaan antara kedua olahraga tersebut:

1. Aerobik dan anaerobik

Istilah ‘aerobik’ berarti berkaitan dengan oksigen, sedangkan ‘anaerobik’ memiliki arti sebaliknya. Semua latihan yang tergolong dalam olahraga aerobik bertujuan mengoptimalkan kemampuan tubuh untuk menyerap dan menyalurkan oksigen.

Olahraga kardio merupakan olahraga aerobik, sebab olahraga ini mampu meningkatkan denyut jantung dan pernapasan. Dengan meningkatnya denyut jantung dan pernapasan, tubuh mendapatkan cukup oksigen agar bisa terus beraktivitas.

Berbeda dengan kardio, olahraga resistance adalah olahraga anaerobik dan tidak berfokus untuk meningkatkan pasokan oksigen pada jaringan tubuh. Olahraga ini menggunakan beban untuk meningkatkan ketahanan otot sehingga otot semakin kuat.

2. Keampuhan membakar lemak

Sumber energi tubuh berasal dari karbohidrat dan lemak. Namun, lemak adalah sumber energi yang lebih besar dan dapat digunakan oleh tubuh dengan mudah. Untuk bisa membakar lemak secara efektif, tubuh Anda membutuhkan oksigen.

Olahraga kardio memberikan tubuh Anda banyak pasokan oksigen untuk membakar lemak. Semakin sering Anda melakukan olahraga kardio, semakin tubuh Anda terlatih untuk membakar lemak menggunakan oksigen.

Olahraga resistance pun sebenarnya dapat membakar lemak. Akan tetapi, olahraga ini tidak menggunakan oksigen sebanyak olahraga kardio. Maka dari itu, banyaknya lemak yang dibakar pada olahraga kardio dan resistance tentu berbeda.

3. Manfaat olahraga

Olahraga kardio fokus pada sistem pernapasan dan peredaran darah. Sementara itu, olahraga resistance menekankan pada fungsi otot, sendi, tulang, dan tubuh secara keseluruhan. Kedua olahraga ini memiliki manfaat yang berbeda.

Manfaat yang akan Anda peroleh dari olahraga kardio di antaranya berikut ini.

  • Memelihara kesehatan jantung dan peredaran darah
  • Menurunkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan gagal jantung
  • Mencegah osteoporosis
  • Menurunkan risiko diabetes
  • Menjaga berat badan ideal
  • Memelihara fungsi kecerdasan dan menurunkan risiko penyakit Alzheimer

Sementara itu, olahraga resistance juga memiliki manfaatnya tersendiri seperti di bawah ini.

  • Meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
  • Menjaga kestabilan, postur, kelincahan, dan keseimbangan tubuh
  • Mengurangi risiko cedera, radang sendi, sakit punggung, sakit pinggang, dan obesitas
  • Meningkatkan stamina dan kepadatan tulang
  • Memelihara fungsi sendi
  • Meningkatkan performa aktivitas sehari-hari

4. Jenis olahraga

Perbedaan lain dari olahraga kardio dan resistance adalah jenis latihan yang dilakukan. Olahraga kardio dapat dilakukan dari intensitas ringan seperti berjalan kaki dan jogging, hingga berat seperti panjat tebing dan mendayung.

Contoh olahraga kardio

  • Berenang
  • Berdansa
  • Bersepeda
  • Menaiki tangga
  • Melakukan olahraga permainan seperti sepak bola, tenis, atau voli

Tidak seperti olahraga kardio yang bisa dilakukan dalam waktu lama, olahraga resistance cenderung dilakukan dengan intensitas berat dan dalam waktu singkat. Contoh olahraga resistance di antaranya:

  • Plank atau side plank, push-up, sit-up, squat, dan chin-up
  • Angkat beban
  • Flat bench press
  • Latihan dengan dumbbell atau tali elastis
  • Kombinasi seluruh latihan ini

Olahraga kardio dan resistance memiliki fokus yang berbeda. Meski demikian, keduanya sama-sama memberikan manfaat bagi kesehatan Anda. Bahkan, akan lebih baik lagi jika Anda rutin melakukan olahraga kardio dan resistance sekaligus.

Jangan terburu-buru dalam melakukan kedua olahraga ini. Mulailah dengan memilih olahraga yang mudah dan sesuaikan dengan kemampuan Anda. Begitu Anda mulai terbiasa, tingkatkan intensitasnya agar tubuh semakin terlatih.

Perbedaan latihan kardio dan angkat beban

Latihan kardio dan angkat beban merupakan dua jenis olahraga yang berbeda dalam intensitas, durasi, dan kelompok otot yang digunakan.

Kardio masuk kategori olahraga aerobik. Menurut American College of Sports Medicine (ACSM), jenis latihan tersebut menggunakan kelompok otot besar, cenderung dilakukan berirama dan terus-menerus. Contoh olahraga yang masuk kategori kardio adalah bersepeda, senam, joging, dan berenang.

Sedangkan angkat beban adalah olahraga anaerobik yang melibatkan aktivitas fisik lebih intens, namun dilakukan dalam waktu relatif singkat. Latihan jenis ini memanfaatkan energi dari otot yang berkontraksi daripada mengandalkan oksigen yang dihirup.

Latihan kekuatan seperti angkat beban membantu orang-orang untuk mendapatkan massa otot lebih baik dan mempercepat proses metabolisme.

Baca juga: Mau Latihan Treadmill untuk Menurunkan Berat Badan? Begini Cara Tepatnya!

Latihan Kardio VS Angkat Beban: Mana yang Lebih Baik untuk Menurunkan Berat Badan?

  • Perbedaan olahraga kardio dan angkat beban
  • Penulis SFI
  • January 31, 2020

sfidn.com – Dewasa ini, kebanyakan orang yang ingin menurunkan berat badannya terjebak dalam suatu pertanyaan rumit, yaitu “apakah saya harus latihan kardio atau angkat beban agar bisa menurunkan berat badan?” Kedua jenis latihan ini merupakan jenis latihan yang sangat banyak diminati oleh sebagian besar orang, namun mungkin kita tetap akan kesulitan untuk mengetahui latihan mana yang paling baik. Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan kepada Anda segala hal yang perlu Anda ketahui tentang latihan kardio dan latihan angkat beban untuk menurunkan berat badan.