Apa saranmu pada kelompok tersebut agar penampilan selanjutnya lebih baik

Apa saran yang akan kamu sampaikan kepada kelompok ersebut agar mereka tampil lebih baik lagi?

1. Jangan suka membuat asumsi

Apa saranmu pada kelompok tersebut agar penampilan selanjutnya lebih baik

Jangan membuat asumsi saat kamu mengkritik orang lain - EKRUT

Saat kamu memberikan kritik kepada seseorang pastikan bahwa saat itu kamu tidak menambahkan asumsi yang kamu buat. Sebab bisa jadi asumsimu itu salah, lantaran kamu tidak melihatnya bersama fakta yang ada.

Kamu perlu tahu bahwa, saat menambahkan kritik dengan asumsi kamuhanyamemperburuk citramu di lingkungan tersebut.

Coba perhatikan perbedaannya dari contoh mengkritik berdasarkan asumsi dan contoh mengkritik tanpa asumsi tentangseseorang yang berbicara di depan umum ini.

Contoh kritik tanpa asumsi: Pidato itu biasa-biasa saja. Pembicaranya tampak gugup dan tidak menguasai audiens.
Contoh kritik dengan asumsi : Pidatonya tidak bagus, sepertinya pembicara tidak memiliki pengalaman berbicara di depan umum

Kritik dengan asumsi seperti inilah yang patut dihindari karena tidak berlandaskan pada fakta. Sebab orang yang biasa berbicara di depan umum pun terkadang mereka mengalami rasa gugup dan tidak bisa menguasai audiens.

Baca juga:7 Tips public speaking yang bisa kamu coba

Kenapa kita sulit menerima kritik, yang baik maupun buruk

Apa saranmu pada kelompok tersebut agar penampilan selanjutnya lebih baik
Apa saranmu pada kelompok tersebut agar penampilan selanjutnya lebih baik

Sumber gambar, iStock

Keterangan gambar,

Kritik -atau bahkan hanya kemungkinan untuk dikritik- dapat menjadi ancaman besar untuk harga diri dan perasaan positif akan identitas diri.

Ada hal yang unik pada manusia. Kita semua terdorong untuk mencapai sesuatu - kita ingin berlari lebih cepat, menjadi lebih kreatif, memenangkan lebih banyak penghargaan, menyembuhkan lebih banyak penyakit, mendapatkan lebih banyak uang. Tapi satu masalahnya: jika orang lain ingin membantu kita mewujudkan potensi dengan menilai apa yang kita lakukan dan menunjukkan kekurangan dalam diri yang dapat kita tingkatkan; jika mereka ingin menawarkan kata-kata hangat penuh kebijaksanaan, kritik konstruktif, atau masukan yang berguna, kebanyakan dari kita lebih suka tidak mendengarnya.

Ini sebagian dikarenakan ego yang rapuh. Kita semua ingin memenuhi harapan kita akan diri sendiri, dan dikritik - atau bahkan hanya kemungkinan untuk dikritik - dapat menjadi ancaman besar untuk harga diri dan perasaan positif akan identitas diri. Namun seperti yang ditunjukan teori dan riset psikologi dan penelitian selama puluhan tahun, orang selalu punya taktik cerdik untuk tetap positif dalam menghadapi kritik.

Karena alasan ini, daripada menyambut kritik dengan tangan terbuka, respon pertama kita seringkali berupa tanggapan defensif. Tindakan refleks ini berguna untuk membuat kita merasa lebih baik, tapi juga, di saat yang sama, ia mengungkap rasa tidak aman, cacat karakter, dan sikap tidak menyenangkan dalam diri kita.