Norma yang sanksinya tidak diperoleh manusia di dunia tetapi di akhirat adalah

Norma yang sanksinya tidak diperoleh manusia di dunia tetapi di akhirat adalah

Macam-macam Norma: Pengertian, Contoh, dan Sanksi Jika Melanggar - Siswa dan guru bersalaman (sumsel.kemenag.go.id)

Hampir semua orang pasti tahu istilah "norma", tapi belum paham betul tentang pengertian, contoh, hingga sanksi jika melanggar. Mungkin anda juga belum tahu macam-macam norma.

Suara.com - Hampir semua orang pasti tahu istilah "norma", tapi belum paham betul tentang pengertian norma, contoh, hingga sanksi jika melanggar. Mungkin anda juga belum tahu macam-macam norma.

Perlu dikethaui, norma berasal dari bahasa Belanda yaitu "norm" yang artinya patokan, pedoman, atau pokok kaidah. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah sebuah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat.

Norma-norma yang ada memiliki beberapa fungsi, di mana satu di antaranya adalah sebagai pedoman dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, norma pada dasarnya dibuat untuk dilaksanakan, ada norma yang sifatnya dogmatis hingga mengikat.

Di Indonesia, ada beberapa tatanan norma yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat. Mulai dari norma agama, norma hukum, kesusilaan, dan kesopanan atau adat. Macam-macam norma tersebut harus dipahami, baik pengertian, contoh, hingga sanksi jika melanggarnya. 

Baca Juga: Apa Itu Norma Kesopanan? Contoh di Kehidupan Sehari-hari

1. Norma Agama

Norma agama menjadi pedoman hidup bagi manusia yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Isi dari norma ini berupa perintah, ajaran, dan juga larangan.

Contoh norma agama adalah melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya. Sanksi jika melakukan pelanggaran norma agama berupa dosa dengan balasan di akhirat kelak.

2. Norma Kesusilaan

Norma Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Norma kesusilaan mendorong manusia untuk berbuat baik dan juga menghindari perbuatan buruk. Jika seseorang melanggar norma kesusilaan ini, biasanya mereka akan mendapatkan sanksi berupa penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat.

Baca Juga: Norma Kesopanan: Definisi, Jenis, Tujuan dan Contoh di Kehidupan Sehari-hari

Sebagai contoh, pamit pada orang tuanya mau sekolah, tetapi ternyata malah mengajak temannya bermain game online. Orang tersebut tidak hanya berbohong, namun juga memaksa orang lain untuk menuruti keinginannya.

Ilustrasi norma sosial. Foto: Pixabay

Definisi norma menurut sosiolog Anthony Giddens adalah prinsip atau aturan yang jelas, nyata, dan konkret yang harus diperhatikan oleh tiap-tiap masyarakat. Norma sosial sifatnya mengikat dan berfungsi sebagai pedoman agar menciptakan suasana yang tertib, aman, dan damai dalam kehidupan bermasyarakat.

Norma sosial sendiri dapat berupa lisan maupun tulisan yang disepakati bersama. Secara umum, terdapat empat jenis norma yang berlaku dalam masyarakat, yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Berikut adalah penjelasannya:

Norma agama merupakan aturan berisi perintah dan larangan yang bersumber dari Tuhan. Norma agama bersifat dogmatis, artinya tidak boleh dikurangi dan tidak boleh ditambah. Aturan-aturan tersebut biasanya tercantum dalam kitab suci.

Pelanggar norma akan mendapat sanksi. Sanksi dalam norma agama tidak langsung diberikan saat itu juga, namun di akhirat kelak saat manusia telah meninggal dunia. Sementara itu sanksi untuk pelanggar norma agama di dunia biasanya berupa penyesalan, hati tidak nyaman, dan karma buruk.

Beberapa contoh norma agama adalah rajin beribadah, tidak boleh menyakiti sesama, dan menghormati orangtua.

Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani manusia sampai bisa melahirkan suatu perbuatan. Dengan adanya norma ini, seseorang dapat membedakan mana hal baik dan mana hal yang buruk sehingga menghindarkan masyarakat dari perbuatan tercela.

Contoh norma kesusilaan di antaranya adalah tolong menolong, berteman dengan siapapun meskipun berbeda suku atau agama, mengembalikan utang, tidak memandang rendah orang lain, dan masih banyak lagi.

Sanksi untuk pelanggar norma kesusilaan adalah rasa malu, celaan, hingga dikucilkan.

Ilustrasi norma kesusilaan. Foto: Pexels

Norma kesopanan merupakan tingkah laku yang dianggap baik dalam kehidupan masyarakat. Norma ini bersumber dari kebiasaan, kepatutan, dan kepantasan yang berlaku dalam masyarakat.

Oleh sebab itu, norma kesopanan berbeda antara masyarakat satu dengan yang lainnya karena kebudayaan yang beragam. Contoh norma kesopanan meliputi tidak meludah sembarangan, tidak memotong pembicaraan orang lain, memakai pakaian yang pantas dan sopan ketika menghadiri acara formal, serta tidak mengumpat.

Sanksi bagi orang yang melanggar norma ini adalah celaan atau dikucilkan dalam pergaulan.

Norma hukum adalah peraturan yang dibuat oleh lembaga resmi negara. Norma hukum sifatnya memaksa dengan tujuan untuk menciptakan keadilan dan kepastian hukum sehingga dapat melindungi kepentingan masyarakat.

Contoh norma hukum adalah peraturan lalu lintas dan kewajiban membayar pajak. Sanksi pelanggaran norma hukum bisa berupa hukuman penjara, denda, dikucilkan, dan mendapat cemoohan dari masyarakat.

KOMPAS.com - Norma adalah kaidah atau aturan yang berlaku bagi tingkah laku manusia yang berisi perintah, larangan, dan sanksi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat.

Di mana sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima.

Macam-macam norma di masyarakat

Dalam setiap kelompok masyarakat terdapat macam-macam norma. Norma tersebut dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat, bahkan memiliki sanksi bagi yang melanggar.

Baca juga: Dinilai Langgar Norma, Pemprov DKI Tak Beri Izin DWP 2020 Digelar

Berikut macam-macam norma di masyarakat:

Norma agama

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), norma agama menjadi pedoman hidup manusia yang sumbernya dari Tuhan Yang Maha Esa.

Isinya itu berupa perintah, ajaran, dan larangan. Perintah adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan atau dikerjakan.

Larangan adalah suatu perbuatan yang tidak bisa dilakukan atau harus dihindari. Sementara sanksi adalah akibat atau hukuman yang diberikan kepada orang yang melanggar aturan atau norma.

Sanksi untuk norma agama itu berupa dosa dengan balasannya diakhirat kelak.

Contohnya, tidak mencuri, tidak boleh berzina, dan melaksanakan ibadah.

Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani manusia. Norma tersebut mendorong manusia untuk berbuat baik dan mencegah manusia untuk melakukan perbuatan buruk.

Untuk sanksinya berupa penyesalan, dicemoh, dan dikucilkan masyarakat.

Contohnya, memberikan bantuan atau pertolongan antar sesama.

Baca juga: KPI Tegur Program Hotman Paris Show, Dianggap Langgar Norma Kesopanan

Norma kesopanan

Norma kesopanan sumbernya berasal dari pergaulan manusia. Norma tersebut didasari oleh beberapa hal, seperti kebiasaan, kepatutan, kepantasan yang berlaku dalam masyarakat.

Sanksi yang diterima dalam norma kesopanaan umumnya celaan atau ejekan dari orang lain. Itu akan membuat seseorang yang melanggar menjadi malu.

Contohnya, sebelum berangkat kerja atau sekolah terlebih dahulu mencium tangan orang tua. Bersikap sopan kepada setiap orang.

Norma hukum

Pada norma hukum sumber asalnya dari negara atau pemerintah dalam undang-undang.

Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk melindungi kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat.

Norma hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas dan nyata.

Sanksinya itu tegas, memaksa dan mengikat, seperti penjara, denda.

Contohnya, tidak melanggar hukum, mematuhi peraturan lalu lintas bagi pengendara. Membayar pajak, karena hasil pembayaran pajak akan dikembalikan ke masyarakat lewat pembangunan.

Baca juga: Fakta Mobil Kopi Ngocok Yuk Diamankan Satpol PP, Berkonotasi Masturbasi dan Dinilai Langgar Norma Agama

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), norma disebut juga norma sosial, aturan atau standar perilaku yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok sosial.

Norma dapat diinternalisasi, yaitu dimasukan ke dalam individu sehingga ada kepatuhan tanpa imbalan atau hukuman eksternal.

Mereka dapat ditegakkan dengan sanksi positif atau negatif dari luar.

Norma lebih spesifik daripada nilai atau cita-cita. Kejujuran adalah nilai umum, tetapi aturan yang mendefinisikan perilaku jujur dalam situasi tertentu adalah norma.

Ada dua aliran pemikiran tentang mengapa orang menyesuaikan diri dengan norma.

Sekolah fungsionalis sosiologi menyatakan bahwa norma-norma mencerminkan konsensus, sistem nilai bersama yang dikembangkan melalui sosialisasi.

Sementara itu sekolah konflik berpendapat bahwa norma adalah mekanisme untuk menangani masalah sosial yang berulang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.