Apa yang disebut dengan makro ekonomi

Jakarta, FORTUNE – Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi sebuah negara adalah ekonomi makro. Bila terjadi masalah pada indikator ini, maka pembangunan sebuah negara pun akan terhambat. Sebagai contoh, jika ekonomi global bermasalah, maka perekonomian sejumlah negara ikut terganggu. Perusahaan-perusahaan berpotensi terguncang, pengangguran rawan bermunculan, dan pada akhirnya bermasalah ke perkara kemiskinan.

Berbagai keterkaitan ini dapat dipahami bila kita mendalami lebih jauh tentang makro ekonomi demi beroleh perspektif lebih menyeluruh. Sektor makro sama pentingnya dengan ekonomi mikro dan bermanfaat bagi para ekonom serta pemangku kepentingan dalam menentukan strategi dan kebijakan.

Untuk lebih jauh mengetahui sebab-sebab terjadinya pengangguran dan inflasi, atau hal-hal yang merangsang pertumbuhan ekonomi, maka Fortune Indonesia akan mengulas tentang ekonomi makro dari sejumlah sumber.

Investopedia menuliskan bahwa ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang perekonomian secara menyeluruh, tentang bagaimana ekonomi berperilaku dalam skala besar. Cabang keilmuan dari ekonomi ini mempelajari fenomena ekonomi yang luas, seperti inflasi, tingkat harga, tingkat pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, produk domestik bruto (PDB), dan perubahan tingkat pengangguran.

Ekonomi makro mencoba untuk mengukur seberapa baik kinerja suatu perekonomian, untuk memahami kekuatan apa yang mendorongnya, dan untuk memproyeksikan bagaimana kinerja dapat meningkat. Sektor makro berkaitan dengan kinerja, struktur, perilaku, dan pengambilan keputusan ekonomi secara keseluruhan.

Secara umum, ruang lingkup riset ekonomi makro dapat dilihat dari perspektif jangka panjang maupun jangka pendek. Dua bidang penelitian ini adalah:

  1. Pertumbuhan ekonomi
    Pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan produksi agregat dalam suatu perekonomian. Ahli ekonomi makro mencoba memahami faktor-faktor yang mendorong atau menghambat pertumbuhan ekonomi untuk mendukung kebijakan ekonomi yang akan mendukung pembangunan, kemajuan, dan peningkatan standar hidup.
  2. Siklus bisnis
    Hal ini terkait pada tren pertumbuhan ekonomi makro jangka panjang dan tingkat perubahan variabel ekonomi makro utama, seperti lapangan kerja dan output nasional yang terkadang mengalami fluktuasi, ekspansi, maupun resesi.

Sebagai sebuah cabang keilmuan, ekonomi makro dilahirkan dari sejumlah pemikir hebat dunia yang mendasari perkembangannya. Berikut ini adalah beberapa pandangan para ahli yang berbeda-beda di bidang ekonomi makro.

  • Ekonomi Klasik
    Para ahli ekonomi di aliran klasik percaya bahwa harga, upah, dan tingkat bunga bersifat fleksibel dan bahwa pasar selalu jelas. Pandangan ini berdasar pada teori awal milik Adam Smith.
  • Ekonomi Keynesian
    Berpegang pada pemikiran John Maynard Keynes, pada pengikut Keynesian berfokus pada permintaan agregat (aggregate demand) sebagai penyebab utama isu-isu seperti pengangguran dan siklus bisnis. Para ahli ekonomi Keynesian percaya bahwa siklus bisnis dapat dikelola dengan intervensi aktif dari pemerintah melalui kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
  • Ekonomi New-Keynesian
    Perspektif ini adalah penyempurnaan dari pandangan ekonomi Keynesian. Pandangan in menambahkan dasar mikroekonomi ke dalam pemahaman teori ekonomi. Misalnya, walaupun rumah tangga dan perusahaan beroperasi berdasarkan ekspektasi yang rasional, mereka masih harus menghadapi beberapa jenis kegagalan pasar, seperti sticky prices dan sticky wages.
  • Ekonomi Neoklasik
    Penganut perspektif ini percaya bahwa pasar akan selalu berada dalam posisi ekuilibrium. Perspektif ini melihat makroekonomi dengan berfokus pada pertumbuhan faktor-faktor penawaran dan pengaruh dari penawaran uang (money supply) terhadap tingkat harga.

Dikutip dari buku Konsep Dasar Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi (2018) karya Thamrin, ekonomi makro adalah sebuah ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian sebuah negara secara komprehensif. Ekonomi jenis ini juga bisa menganalisis tentang produsen secara keseluruhan serta konsumen dalam pengalokasian pendapatan dalam membeli barang/jasa.

Ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Ilmu ekonomi yang satu ini khusus mempelajari ekonomi secara skala besar dan keseluruhan. Ekonomi makro sering digunakan untuk menganalisa dan merancang target-target kebijaksanaan yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tenaga kerja dan keseimbangan neraca pembayaran yang berkesinambungan.

Pengertian Ekonomi Makro Menurut Para Ahli

Beberapa pakar ilmu ekonomi telah menjelaskan pengertian ekonomi makro, diantaranya adalah:

  1. Sadono Sukirno (2000)
    Sadono Sukirno mendefinisikan ekonomi makro (macroeconomics) adalah sebuah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan utama perekonomian secara komprehensif atau menyeluruh terhadap berbagai masalah pertumbuhan ekonomi. Masalah-masalah yang dimaksud adalah:
    • Kegiatan ekonomi yang tidak stabil.
    • Inflasi.
    • Tingkat Pengangguran.
    • Neraca perdagangan serta pembayaran.
  1. Adam Smith
    Adam Smith menuliskan pengertian ekonomi makro adalah bentuk analisa tentang keadaan atau penyebab kekayaan negara dengan menggunakan penelitian yang di pandang secara menyeluruh dari kegiatan ekonomi.
  1. Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld (2009)
    Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld menuliskan bahwa definisi ekonomi makro adalah sebuah ilmu ekonomi yang menangani variabel agregat ekonomi, seperti:
    1. Tingkat dan rata-rata pertumbuhan produksi nasional
    2. Angka pengangguran
    3. Suku bunga
    4. Inflasi

Tujuan Ekonomi Makro

Mengimplementasi ekonomi makro, tentu saja akan ada beberapa kebijakan ekonomi makro yang bisa digunakan untuk mengatas berbagai macama masalah di sebuah negara yang berkaitan dengan perekonomian nasional. Berikut beberapa tujuan dari ekonomi makro:

  • Menjaga stabilitas perekonomian
  • Menciptakan lapangan pekerjaan
  • Neraca pembayaran seimbang
  • Membantu meningkatkan pendapatan nasional suatu negara
  • Mengontrol laju inflasi
  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara
  • Meningkatkan kapasitas produksi dan kapasistas ekspor
  • Menciptakan Lapangan Pekerjaan
  • Membantu pemerataan distribusi pendapatan

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Dalam teori ekonomi makro membahas beberapa hal, yaitu penentuan kegiatan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi, kebijakan pemerintah, dah hal-hal yang berkaitan dengan perekonomian negara secara keseluruhan. Berdasarkan teori tersebut, berikut adalah ruang lingkup ekonomi makro:

  1. Pengeluaran Agregat
    Jika pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal,berarti sedang terjadi permasalahan ekonomi dalam suatu negara. Untuk menstabilkan pengeluaran agregat, pemerintah bisa menekan laju inflasi dan menciptakan lapangan pekerjaan dalam suatu negara.
  1. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara
    Dalam ekonomi makro dijelaskan tentang seberapa jauh perekonomian suatu negara dapat menghasilkan suatu produk dan jasa. Ruang lingkup ekonomi makro ini memiliki beberapa jenis pengeluaran yaitu:
  • Pengeluaran konsumsi rumah tangga.
  • Pengeluaran pemerintah
  • Pengeluaran perusahaan atau investasi
  • Ekspor dan impor
  1. Kebijakan Pemerintah
    Ada 2 jenis kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi makro, yaitu:
  • Kebijakan Moneter
    Merupakan kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat dalam suatu negara.
  • Kebijakan Fiskal
    Merupakan langkah pemerintah untuk mengubah struktur dan jumlah pajak yang bertujuan mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara.

Contoh kebijakan ekonomi makro 

Ada banyak contoh kebijakan yang diluncurkan oleh pemerintah untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi makro.

  1. Tax Amnesty
    Tax Amensty atau program pengampunan pajak merupakan salah satu kebijakan fiskal yang telah dijalankan pemerintah. Program ini ditujukan untuk mendongkrak penerimaan negara dari pajak. 
  1. Menaikkan Tarif Pajak
    Salah satu permasalahan makro di perekonomian adalah laju inflasi yang tinggi. Penyebabnya adalah peredaran mata uang yang tak terkendali di masyarakat. Hal tersebut tentu saja bisa membuat harga barang-barang meningkat dan daya beli masyarakat berkurang.  Untuk mengatasinya, pemerintah pun berhak untuk menaikkan tarif pajak, sebagai upaya menarik jumlah mata uang yang beredar di masyarakat.
  1. Program Cipta Lapangan Kerja
    Selain tax amnesty, pemerintah pada periode sebelumnya juga menerapkan program cipta lapangan kerja. Program ini memberikan lapangan pekerjaan bagi para masyarakat lokal berbasis proyek. Nantinya masyarakat akan diberikan upah sesuai dengan kerjanya. 

Referensi:
https://ekonomimanajemen.com/pengertian-ekonomi-makro-menurut-para-ahli/https://www.jurnal.id/id/blog/apa-itu-ekonomi-makro-apa-tujuan-dan-ruang-lingkupnya/#Apa_Itu_Ekonomi_Makrohttps://kotakpintar.com/pengertian-ekonomi-makro-menurut-para-ahli/https://lifepal.co.id/media/ekonomi-makro/