Bagaimana peran pemerintah untuk menghasilkan produk olahan peternakan yang berkualitas

7.

Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin Peternakan, budidaya Ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya.

Bagaimana peran pemerintah untuk menghasilkan produk olahan peternakan yang berkualitas

Industri peternakan sapi di Indonesia masih terbilang belum pesat, padahal permintaan terhadap sapi domestik sangat besar. Konsumsi daging serta susu sapi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Belum lagi pemberitaan belakangan ini mengenai naiknya harga daging sapi di pasaran yang membuat banyak pedagan daging sapi mogok berjualan. Lantas, apa yang menyebabkan peternakan di Indonesia sulit berkembang? Berikut, beberapa faktor yang menyebabkan peternakan sapi di Indonesia sulit mengalami perkembangan, simak ulasan berikut.

Sebagian Besar Peternak Tradisional

Bagaimana peran pemerintah untuk menghasilkan produk olahan peternakan yang berkualitas

Meskipun terbilang banyak pelaku usaha di bidang peternakan sapi, nyatanya sebagian besar pelaku usaha tersebut adalah peternak tradisional dengan jumlah kepemilikan sapi yang masih sangat sedikit. Ternak sapi sering dipelihara sebagai sumber tenaga kerja untuk mengolah lahan, tabungan untuk acara hajat tertentu, dan bukan untuk sapi pedaging, serta banyak pelaku atau pemilik sapi/hewan ternak hanya mengembangkan ternak seadanya saja.

Kondisi tersebut menyebabkan hasil peternakan yang didapatkan tidak optimal. Cara perawatan yang digunakan masih tradisional sehingga pertumbuhan sapi cenderung lambat. Keuntungan yang dihasilkan pun tidak maksimal.

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana dapat memengaruhi hasil peternakan secara langsung. Sarana dan prasarana tersebut berupa air bersih, padang penggembalaan, dan lokasi kering untuk kandang hewan ternak. Meskipun Indonesia terbilang luas, jumlah ketersediaan padang penggembalaan dan lokasi kering cukup terbatas. Peternak kesulitan mencari lokasi yang bagus untuk digunakan beternak karena sebagian besar sudah mulai dialihfungsikan.

Sumber Daya Manusia

Di Indonesia masih sedikit sumber daya manusia yang berorientasi untuk menghasilkan ternak sesuai permintaan pasar. Memiliki pengetahuan yang mumpuni dan benar-benar dibutuhkan dalam dunia peternakan Akibatnya, masih sedikit kelompok tani ternak sapi pedaging ataupun sapi perah yang bisa mengembangkan sistem dan usaha agribisnis berbasis sapi yang baik.

Sumber Daya Pakan

Bagaimana peran pemerintah untuk menghasilkan produk olahan peternakan yang berkualitas

Pakan menjadi kebutuhan utama yang sering mengalami masalah. Hingga saat ini sebagian besar peternak masih bergantung pada pakan hijauan yang semusim dan pemanfaatan limbah atau hasil sampingan dari tanaman pertanian. Peternak di Indonesia bagian timur lebih sering menggunakan limbah hasil pertanian karena di daerah tersebut cukup sulit mendapatkan pakan hijauan. Dalam hal inilah diperlukan banyak sarjana muda yang menguasai nutrisi dan teknologi pakan ternak agar dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang berguna untuk pengganti atau tambahan pakan yang bergizi bagi ternak, sehingga ternak dapat tumbuh dengan sehat dan sesuai keinginan.

Dari beberapa pokok permasalahan yang dijabarkan diatas, harusnya membuat banyak orang mulai tergerak untuk menjalani usaha peternakan dengan lebih serius lagi, agar Indonesia dapat keluar dari krisis daging dengan mampu memproduksi daging hewan ternak secara mandiri.

Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan hal ini merupakan langkah awal yang wajib dikuasai oleh setiap orang yang ingin bergerak di bidang ini.

Saat ini, Universitas Muhammadiyah Kotabumi memiliki Fakultas Pertanian dan Peternakan yang diharapkan setiap lulusannya mampu berguna di masyarakat dengan turut aktif berperan mengembangkan usaha pertanian dan peternakan di Indonesia, khususnya daerah Lampung Utara. Bagi teman-teman yang ingin bergabung, UMKO membuka pendaftaran untuk Fakultas Pertanian dan Peternakan dengan tiga pilihan program studi, yaitu Program Studi Agribisnis, Program Studi Agroteknologi serta Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak.

Sumber: https://www.pertanianku.com/penyebab-peternakan-sapi-di-indonesia-sulit-berkembang/



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan, Kemenko Perekonomian Pujo Setio menerangkan berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi daging sapi. Kebijakan pertama, dia menyebut pemerintah akan berupaya meningkatkan populasi ternak sapi dalam negeri. Upaya ini dilakukan dengan pengembangan usaha peternakan terintegrasi, melakukan program 1.000 desa sapi dan program sikomandan serta program bank pakan. "Setidaknya 3 program ini akan kita dorong sehingga tahun 2021 ini akan terlihat hasilnya," ujar Pujo dalam diskusi “Kerjasama Indonesia – Australia dalam Industri Sapi dan Daging Sapi di 2021”, Senin (22/3). Baca Juga: Bulog akan datangkan 22.000 ton daging kerbau asal India pada Maret 2021 Adapun, untuk pengembangan usaha peternakan terintegrasi tersebut merupakan perumusan rekomendasi kebijakan dalam rangka mengembangkan kawasan peternakan secara terintegrasi dengan sektor atau subsektor lainnya seperti tanaman pangan, perkebunan kehutanan dan lainnya. Adapun, pengembangan usaha peternakan terintegrasi melalui penyediaan lahan/kawasan terintegrasi untuk penyediaan sarana produksi, penataan rantai bisnis, industri pengolahan sehingga menghasilkan produksi peternakan yang berdaya saing. Lebih lanjut, kebijakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan daging sapi adalah melakukan importasi sapi bakalan. Menurutnya, ini akan didorong mengingat wilayah di Indonesia cukup baik untuk pengadaan sapi bakalan. Tak hanya itu, pengembangan sapi bakalan pun dianggap akan memberikan lebih banyak nilai tambah. Editor: Handoyo .

  • peternak sapi
  • kebutuhan daging sapi di indonesia

Bagaimana peran pemerintah untuk menghasilkan produk olahan peternakan yang berkualitas