Mengapa Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan?

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Beragam aspek geografi dan geografis persebaran agama di dunia salah satunya agama Islam. Untuk mempelajari suatu agama termasuk agama Islam kita harus dapat memahami proses kelahiran Islam sebagai salah satu dari agama yang ada di dunia.

Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Portal Islam, Saluran islamisasi di Indonesia, simak ulasannya berikut ini.

Penyebaran agama Islam di Indonesia berdasarkan kedatangan golongan bangsawan dan rakyat umumnya dan dilakukan secara damai, saluran islamisasi yang berkembang di Indonesia ada 6 yaitu:
Saluran Perdagangan

Indonesia pada tahap permulaan nya ialah melalui saluran perdagangan, sesuai dengan kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 sampai abad ke-16, perdagangan berlangsung antara negeri-negeri di bagian tenggara bagian barat dan timur bahkan Benua Asia yang di mana pedagang pedagang muslim dari Persia Arab dan India turut mengambil bagian nya di Indonesia.

Penggunaan saluran islami jalur perdagangan itu sangat menguntungkan hal ini dapat menimbulkan jalinan di antara masyarakat Indonesia dan pedagang.

Proses islamisasi melalui saluran perdagangan dipercepat oleh kondisi politik dan situasi beberapa kerajaan di mana adipati-adipati pesisir berusaha untuk melepaskan diri dari kekuasaan pusat kerajaan yang sedang mengalami perpecahan.

Hal tersebut dapat digambarkan pada saat mereka berdatangan ke tempat-tempat pusat perdagangan dan kemudian di antaranya ada yang bertempat tinggal baik untuk sementara maupun untuk menetap, setelah itu tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan-perkampungan. Perkampungan ini merupakan golongan perdagangan muslim dari negeri-negeri asing yang disebut Pekojan.

Saluran Perkawinan

Ikatan perkawinan merupakan ikatan lahir batin, dengan begitu perkawinan merupakan salah satu dari saluran islamisasi yang paling mudah.

Tujuan dari adanya perkawinan yaitu mencari kedamaian di antara dua individu. Dalam hal ini merupakan suami istri membentuk keluarga yang justru menjadi inti masyarakat dalam, berarti membentuk masyarakat muslim.

Mengapa Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan?


Saluran islamisasi melalui perkawinan antara pedagang atau saudagar dengan wanita pribumi juga merupakan bagian yang erat terjalinnya saluran ini, kemudian diteruskan dengan perkawinan antara Putri kaum pribumi dengan para pedagang Islam.

Melalui jalur perkawinan inilah terlahir seorang muslim yang baru, sebelum menikah mereka diislamkan terlebih dahulu, setelah itu mereka mempunyai keturunan dan lingkungan mereka makin meluas dan akhirnya timbul kampung-kampung atau daerah-daerah dan kerajaan-kerajaan Muslim.

Dari sudut ekonomi para pedagang muslim juga memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi sehingga penduduk pribumi terutama putri putri bangsawan tertarik untuk menjadi istri saudagar saudagar itu.
Saluran Tasawuf

Tasawuf merupakan salah satu saluran yang penting dalam proses islamisasi karena termasuk kategori yang berfungsi untuk membentuk kehidupan sosial bangsa yang meninggalkan bukti-bukti yang jelas pada tulisan-tulisan antara abad ke-13 dan ke 18.

Hal ini berkaitan langsung dengan penyebaran Islam di Indonesia, dalam hal ini para ahli tasawuf selalu berusaha mengamati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya. Asli tasawuf melakukan pengobatan untuk menyembuhkan penyakit dan lain-lain.

Dengan jalur tasawuf yaitu proses islamisasi dengan mengajarkan teosofi dengan mengkoordinir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang ada yaitu agama Hindu ke dalam ajaran Islam, hal ini tentu saja menjadikan nilai-nilai Islam mudah dimengerti dan diterima oleh masyarakat.

Saluran Pendidikan
Para guru-guru agama, ulama dan juga Raja sangat berperan besar dalam proses islamisasi, mereka menyebarkan agama Islam melalui saluran pendidikan yaitu dengan mendirikan tempat-tempat pengajaran agama Islam seperti pondok pesantren bagi para santri.

Pada umumnya yang seperti kita ketahui bahwa pondok pesantren ini mengajarkan nilai-nilai Islam oleh guru-guru dan juga para kyai bahkan ulama-ulama besar.

Setelah belajar ilmu-ilmu agama dari berbagai kitab, maka akan kembali ke masing-masing kampung atau desa nya untuk menjadi tokoh keagamaan atau menjadi seorang kiai yang menyelenggarakan pesantren lagi.

Saluran Kesenian
Melalui seni seperti seni pahat, seni bangunan, seni ukir, seni tari, seni musik bahkan seni sastra. Contohnya pada seni bangunan masjid terlihat pada masjid kuno Demak Sendang Duwur Agung, Kasepuhan Cirebon masjid Baiturrahman di Aceh, Ternate dan Masjid Agung yang ada di Banten.

Contoh lain dalam seni adalah dengan pertunjukan wayang yang digemari oleh para masyarakat dan juga melalui cerita-cerita wayang itu disisipkan ajaran agama Islam seperti seni gamelan juga dapat mengundang masyarakat untuk melihat pertunjukan tersebut. Selanjutnya diadakan dakwah keagamaan Islam.

Saluran Politik
Ketika seorang Raja memeluk agama Islam, maka rakyat juga akan mengikuti jejak rajanya. Pengaruh kekuasaan Raja memang sangat berperan besar dalam proses islamisasi. Rakyat memiliki sifat kepatuhan yang sangat tinggi dan Raja sebagai panutan bahkan menjadi teladan bagi rakyatnya.

Di Sulawesi Selatan dan Maluku kebanyakan rakyatnya masuk Islam setelah rajanya memeluk agama Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik Raja sangat membantu tersebarnya Islam.

Sekian informasi mengenai Portal Islam, Saluran islamisasi di Indonesia. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.


www.4kepics.com

KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA

       Sudah sejak zaman prasejarah mayoritas penduduk kepulauan Indonesia rata-rata sudah menjadi seorang pelayar yang handal. Serta pada saat itu sudah terdapat rute-rute pelayaran dan perdagangan di daratan Asia Tenggara yang banyak di lalui oleh orang-orang asing. Disamping menjadi titik rute pelayaran dan perdangan Indonesia bagian barat juga terdapat hasil bumi yang cukup menarik seperti rempah-rempah, yang mana hampir di dunia ini negara penghasil rempah-rempah cukup baik adalah Indonesia. Oleh sebab itu banyak kalangan orang asing yang tertarik merampas hasil rempah-rempah itu untuk di perjualbelikan di negaranya sendiri dengan harga yang cukup relatif tinggi di bandingkan dengan harga asli di Indonesia.       Pedagang muslim asal Arab, Persia dan India sudah mulai berdagang sejak abad ke-7 M, Malaka pada saat itu menjadi pusat rempah-rempah sebelum ditaklukkan oleh Portugis. Dengan menggunakan alternatif kapal yang dibantu oleh angin musim, Arab, Persia dan India mondar-mandir melakukan pelayaran ke negeri Cina untuk berdagang. Kegiatan pelayaran dan perdagangan antara negeri di Asia bagian Barat dan Timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam dibawah bani Ummayah dan dibawah kerajaan Sriwijaya. Pada saat itu Islam semakin berkembang termasuk di pusat kekuasaan Hindhu-Budha ketika itu, Majapahit. Cerita sejarah itu dapat disaksikan maupun diabadikan dengan prasati-prasasti dan historiografi tradisional maupun berita asing. Islam mulai menyebar kemana-mana selain melalui kerajaan, perdagangan dan pelayaran Islam juga dibawah melalui dakwah dan perkawinan, akan tetapi dalam penyebaran agama Islam selalu di ikuti dengan penolakan, perpecahan terhadap agama yang menentang Islam. Semua itu dilakukan oleh para raja dan mubaligh dengan penuh ketulusan demi tersebarnya agama Islam di negara-negara Asia Tenggara terutama Indonesia khususnya.       Proses Islamisasi tidak berhenti sampai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, tetapi terus berlangsung intensif dengan berbagai cara dan saluran yang di tempuh oleh para pembesar-pembesar Islam. Diantara cara dan saluran Islamisasi di Indonesia menurut Uka Tjandrasasmita adalah :-Saluran PerdaganganSaluran Islamisasi melalui perdagangan dapat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut ikut dalam kegiatan perdagangan, bahkan menjadi pemilik kapal dan saham, Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang muslim banyak yang bermukim dipesisir Pulau Jawa yang penduduknya ketika itu masih kafir. Di beberapa tempat, penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai bupai-bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan hanya karena faktor politik, terutama karena faktor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim, dalam perkembangan selanjutnya, mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.-Saluran PerkawinanDari sudut ekonomi pedagang Muslim mempunyai status sosial yang lebih baik dari pada pribumi, oleh karena itu terutama putri-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri-istri saudagar itu. Sebelum kawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjad antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja, adipati atau bangsawan itu turut mempercepat proses Islamisasi.-Saluran TasawufDengan tasawuf, "bentuk" Islam diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindhu, sehingga agama baru itu sudah di mengerti dan dipahami. Di antara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh.-Saluran PendidikanIslamisasi juga dilakukan melalui jalur pendidikan, salah satunya yakni dengan adanya pesantern sebagai wadah penerapan pendidikan berbasis ke-Islaman. Mereka yang hidup di pesantren apabila pulang akan membawa ilmunya dan menerapkan di tempat tinggal masing-masing, hinggga mereka dewasa dan akhirnya akan menjadi Mubaligh atau pembesar Islam.-Saluran KesenianSaluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal pada zaman dahulu mungkin hingga sampai sekarang adalah dengan pertunjukan wayang, dimana pemeran atau tokoh dalam pertunjukan wayang tidak meminta upah akan tetapi para warga diharapkan untuk melihat sebagai penonton dan diharuskan untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat.-Saluran Politik

Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Disamping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun Indonesia bagian timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Isam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.


Page 2

KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA

       Sudah sejak zaman prasejarah mayoritas penduduk kepulauan Indonesia rata-rata sudah menjadi seorang pelayar yang handal. Serta pada saat itu sudah terdapat rute-rute pelayaran dan perdagangan di daratan Asia Tenggara yang banyak di lalui oleh orang-orang asing. Disamping menjadi titik rute pelayaran dan perdangan Indonesia bagian barat juga terdapat hasil bumi yang cukup menarik seperti rempah-rempah, yang mana hampir di dunia ini negara penghasil rempah-rempah cukup baik adalah Indonesia. Oleh sebab itu banyak kalangan orang asing yang tertarik merampas hasil rempah-rempah itu untuk di perjualbelikan di negaranya sendiri dengan harga yang cukup relatif tinggi di bandingkan dengan harga asli di Indonesia.       Pedagang muslim asal Arab, Persia dan India sudah mulai berdagang sejak abad ke-7 M, Malaka pada saat itu menjadi pusat rempah-rempah sebelum ditaklukkan oleh Portugis. Dengan menggunakan alternatif kapal yang dibantu oleh angin musim, Arab, Persia dan India mondar-mandir melakukan pelayaran ke negeri Cina untuk berdagang. Kegiatan pelayaran dan perdagangan antara negeri di Asia bagian Barat dan Timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam dibawah bani Ummayah dan dibawah kerajaan Sriwijaya. Pada saat itu Islam semakin berkembang termasuk di pusat kekuasaan Hindhu-Budha ketika itu, Majapahit. Cerita sejarah itu dapat disaksikan maupun diabadikan dengan prasati-prasasti dan historiografi tradisional maupun berita asing. Islam mulai menyebar kemana-mana selain melalui kerajaan, perdagangan dan pelayaran Islam juga dibawah melalui dakwah dan perkawinan, akan tetapi dalam penyebaran agama Islam selalu di ikuti dengan penolakan, perpecahan terhadap agama yang menentang Islam. Semua itu dilakukan oleh para raja dan mubaligh dengan penuh ketulusan demi tersebarnya agama Islam di negara-negara Asia Tenggara terutama Indonesia khususnya.       Proses Islamisasi tidak berhenti sampai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, tetapi terus berlangsung intensif dengan berbagai cara dan saluran yang di tempuh oleh para pembesar-pembesar Islam. Diantara cara dan saluran Islamisasi di Indonesia menurut Uka Tjandrasasmita adalah :-Saluran PerdaganganSaluran Islamisasi melalui perdagangan dapat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut ikut dalam kegiatan perdagangan, bahkan menjadi pemilik kapal dan saham, Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang muslim banyak yang bermukim dipesisir Pulau Jawa yang penduduknya ketika itu masih kafir. Di beberapa tempat, penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai bupai-bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan hanya karena faktor politik, terutama karena faktor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim, dalam perkembangan selanjutnya, mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.-Saluran PerkawinanDari sudut ekonomi pedagang Muslim mempunyai status sosial yang lebih baik dari pada pribumi, oleh karena itu terutama putri-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri-istri saudagar itu. Sebelum kawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjad antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja, adipati atau bangsawan itu turut mempercepat proses Islamisasi.-Saluran TasawufDengan tasawuf, "bentuk" Islam diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindhu, sehingga agama baru itu sudah di mengerti dan dipahami. Di antara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh.-Saluran PendidikanIslamisasi juga dilakukan melalui jalur pendidikan, salah satunya yakni dengan adanya pesantern sebagai wadah penerapan pendidikan berbasis ke-Islaman. Mereka yang hidup di pesantren apabila pulang akan membawa ilmunya dan menerapkan di tempat tinggal masing-masing, hinggga mereka dewasa dan akhirnya akan menjadi Mubaligh atau pembesar Islam.-Saluran KesenianSaluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal pada zaman dahulu mungkin hingga sampai sekarang adalah dengan pertunjukan wayang, dimana pemeran atau tokoh dalam pertunjukan wayang tidak meminta upah akan tetapi para warga diharapkan untuk melihat sebagai penonton dan diharuskan untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat.-Saluran Politik

Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Disamping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun Indonesia bagian timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Isam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.


Mengapa Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA

       Sudah sejak zaman prasejarah mayoritas penduduk kepulauan Indonesia rata-rata sudah menjadi seorang pelayar yang handal. Serta pada saat itu sudah terdapat rute-rute pelayaran dan perdagangan di daratan Asia Tenggara yang banyak di lalui oleh orang-orang asing. Disamping menjadi titik rute pelayaran dan perdangan Indonesia bagian barat juga terdapat hasil bumi yang cukup menarik seperti rempah-rempah, yang mana hampir di dunia ini negara penghasil rempah-rempah cukup baik adalah Indonesia. Oleh sebab itu banyak kalangan orang asing yang tertarik merampas hasil rempah-rempah itu untuk di perjualbelikan di negaranya sendiri dengan harga yang cukup relatif tinggi di bandingkan dengan harga asli di Indonesia.       Pedagang muslim asal Arab, Persia dan India sudah mulai berdagang sejak abad ke-7 M, Malaka pada saat itu menjadi pusat rempah-rempah sebelum ditaklukkan oleh Portugis. Dengan menggunakan alternatif kapal yang dibantu oleh angin musim, Arab, Persia dan India mondar-mandir melakukan pelayaran ke negeri Cina untuk berdagang. Kegiatan pelayaran dan perdagangan antara negeri di Asia bagian Barat dan Timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam dibawah bani Ummayah dan dibawah kerajaan Sriwijaya. Pada saat itu Islam semakin berkembang termasuk di pusat kekuasaan Hindhu-Budha ketika itu, Majapahit. Cerita sejarah itu dapat disaksikan maupun diabadikan dengan prasati-prasasti dan historiografi tradisional maupun berita asing. Islam mulai menyebar kemana-mana selain melalui kerajaan, perdagangan dan pelayaran Islam juga dibawah melalui dakwah dan perkawinan, akan tetapi dalam penyebaran agama Islam selalu di ikuti dengan penolakan, perpecahan terhadap agama yang menentang Islam. Semua itu dilakukan oleh para raja dan mubaligh dengan penuh ketulusan demi tersebarnya agama Islam di negara-negara Asia Tenggara terutama Indonesia khususnya.       Proses Islamisasi tidak berhenti sampai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, tetapi terus berlangsung intensif dengan berbagai cara dan saluran yang di tempuh oleh para pembesar-pembesar Islam. Diantara cara dan saluran Islamisasi di Indonesia menurut Uka Tjandrasasmita adalah :-Saluran PerdaganganSaluran Islamisasi melalui perdagangan dapat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut ikut dalam kegiatan perdagangan, bahkan menjadi pemilik kapal dan saham, Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang muslim banyak yang bermukim dipesisir Pulau Jawa yang penduduknya ketika itu masih kafir. Di beberapa tempat, penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai bupai-bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan hanya karena faktor politik, terutama karena faktor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim, dalam perkembangan selanjutnya, mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.-Saluran PerkawinanDari sudut ekonomi pedagang Muslim mempunyai status sosial yang lebih baik dari pada pribumi, oleh karena itu terutama putri-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri-istri saudagar itu. Sebelum kawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjad antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja, adipati atau bangsawan itu turut mempercepat proses Islamisasi.-Saluran TasawufDengan tasawuf, "bentuk" Islam diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindhu, sehingga agama baru itu sudah di mengerti dan dipahami. Di antara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh.-Saluran PendidikanIslamisasi juga dilakukan melalui jalur pendidikan, salah satunya yakni dengan adanya pesantern sebagai wadah penerapan pendidikan berbasis ke-Islaman. Mereka yang hidup di pesantren apabila pulang akan membawa ilmunya dan menerapkan di tempat tinggal masing-masing, hinggga mereka dewasa dan akhirnya akan menjadi Mubaligh atau pembesar Islam.-Saluran KesenianSaluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal pada zaman dahulu mungkin hingga sampai sekarang adalah dengan pertunjukan wayang, dimana pemeran atau tokoh dalam pertunjukan wayang tidak meminta upah akan tetapi para warga diharapkan untuk melihat sebagai penonton dan diharuskan untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat.-Saluran Politik

Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Disamping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun Indonesia bagian timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Isam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.


Mengapa Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA

       Sudah sejak zaman prasejarah mayoritas penduduk kepulauan Indonesia rata-rata sudah menjadi seorang pelayar yang handal. Serta pada saat itu sudah terdapat rute-rute pelayaran dan perdagangan di daratan Asia Tenggara yang banyak di lalui oleh orang-orang asing. Disamping menjadi titik rute pelayaran dan perdangan Indonesia bagian barat juga terdapat hasil bumi yang cukup menarik seperti rempah-rempah, yang mana hampir di dunia ini negara penghasil rempah-rempah cukup baik adalah Indonesia. Oleh sebab itu banyak kalangan orang asing yang tertarik merampas hasil rempah-rempah itu untuk di perjualbelikan di negaranya sendiri dengan harga yang cukup relatif tinggi di bandingkan dengan harga asli di Indonesia.       Pedagang muslim asal Arab, Persia dan India sudah mulai berdagang sejak abad ke-7 M, Malaka pada saat itu menjadi pusat rempah-rempah sebelum ditaklukkan oleh Portugis. Dengan menggunakan alternatif kapal yang dibantu oleh angin musim, Arab, Persia dan India mondar-mandir melakukan pelayaran ke negeri Cina untuk berdagang. Kegiatan pelayaran dan perdagangan antara negeri di Asia bagian Barat dan Timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam dibawah bani Ummayah dan dibawah kerajaan Sriwijaya. Pada saat itu Islam semakin berkembang termasuk di pusat kekuasaan Hindhu-Budha ketika itu, Majapahit. Cerita sejarah itu dapat disaksikan maupun diabadikan dengan prasati-prasasti dan historiografi tradisional maupun berita asing. Islam mulai menyebar kemana-mana selain melalui kerajaan, perdagangan dan pelayaran Islam juga dibawah melalui dakwah dan perkawinan, akan tetapi dalam penyebaran agama Islam selalu di ikuti dengan penolakan, perpecahan terhadap agama yang menentang Islam. Semua itu dilakukan oleh para raja dan mubaligh dengan penuh ketulusan demi tersebarnya agama Islam di negara-negara Asia Tenggara terutama Indonesia khususnya.       Proses Islamisasi tidak berhenti sampai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, tetapi terus berlangsung intensif dengan berbagai cara dan saluran yang di tempuh oleh para pembesar-pembesar Islam. Diantara cara dan saluran Islamisasi di Indonesia menurut Uka Tjandrasasmita adalah :-Saluran PerdaganganSaluran Islamisasi melalui perdagangan dapat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut ikut dalam kegiatan perdagangan, bahkan menjadi pemilik kapal dan saham, Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang muslim banyak yang bermukim dipesisir Pulau Jawa yang penduduknya ketika itu masih kafir. Di beberapa tempat, penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai bupai-bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan hanya karena faktor politik, terutama karena faktor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim, dalam perkembangan selanjutnya, mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.-Saluran PerkawinanDari sudut ekonomi pedagang Muslim mempunyai status sosial yang lebih baik dari pada pribumi, oleh karena itu terutama putri-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri-istri saudagar itu. Sebelum kawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjad antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja, adipati atau bangsawan itu turut mempercepat proses Islamisasi.-Saluran TasawufDengan tasawuf, "bentuk" Islam diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindhu, sehingga agama baru itu sudah di mengerti dan dipahami. Di antara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh.-Saluran PendidikanIslamisasi juga dilakukan melalui jalur pendidikan, salah satunya yakni dengan adanya pesantern sebagai wadah penerapan pendidikan berbasis ke-Islaman. Mereka yang hidup di pesantren apabila pulang akan membawa ilmunya dan menerapkan di tempat tinggal masing-masing, hinggga mereka dewasa dan akhirnya akan menjadi Mubaligh atau pembesar Islam.-Saluran KesenianSaluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal pada zaman dahulu mungkin hingga sampai sekarang adalah dengan pertunjukan wayang, dimana pemeran atau tokoh dalam pertunjukan wayang tidak meminta upah akan tetapi para warga diharapkan untuk melihat sebagai penonton dan diharuskan untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat.-Saluran Politik

Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Disamping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun Indonesia bagian timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Isam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.


Mengapa Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan?

Lihat Humaniora Selengkapnya