Apa yang dimaksud dengan lordosis, kifosis, dan skoliosis

Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan Supaya Terhindar dari Kelainan Tulang Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis – Lordosis, kifosis, dan skoliosis adalah jenis-jenis kelainan pada tulang belakang yang bisa mengubah postur tubuh penderitanya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari gangguan kesehatan tulang tersebut, antara lain adalah sebagai berikut.

Jawabannya adalah dengan senantiasa menjaga kesehatan tulang dan mengonsumsi makanan yang bagus untuk pertumbuhan tulang, seperti makanan-makanan yang mengandung zat kapur tinggi atau mengonsumsi minuman yang kaya akan kalsium dan mineral yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang kamu.

Yang sebaiknya kita lakukan supaya terhindar dari kelainan tulang lordosis, kifosis, dan skoliosis adalah sebagai berikut:

  • Menjaga cara duduk dengan posisi yang benar.
  • Sikap duduk tulang belakang tidak tidak melengkung pada daerah lumbalis.
  • Sikap duduk tidak membengkok atau membentuk huruf “S” atau melengkung ke arah samping.
  • Sikap duduk tidak membungkuk.
  • Rajin berolahraga secara teratur.
  • Banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan mineral yang baik untuk tulang.
  • Mengurangi kegiatan membawa beban berat di punggung.

Tips Menjaga Kesehatan Tulang Agar Tidak Mengalami Kelainan

Adapun cara-cara lainnya untuk menjaga kesehatan tulang dan menghindari kelainan-kelainan tulang. Simak tipsnya berikut ini.

1. Menjaga postur tubuh

Menjaga postur tubuh saat duduk, berdiri, ataupun berjalan adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan tulang dan menghindari kelainan-kelainan tulang sejak dini. Jadi, pastikan kamu telah duduk, berdiri, atau berjalan dengan posisi atau sikap tulang punggung yang sejajar, ya. Artinya yaitu, tidak melengkung pada daerah lumbalis, tidak membengkok atau membentuk huruf “S” atau melengkung ke arah samping, dan tidak membungkuk.

Baca Juga  5 Buah yang Mengandung Vitamin C: Cegah Kanker Hingga Imun Tubuh

2. Rajin berolahraga secara rutin dan teratur

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rajin berolahraga juga menjadi hal penting untuk menghindari kelainan tulang. Tubuh yang aktif akan membuat tulang menjadi terlatih dan lebih kuat. Tidak perlu melakukan olahraga secara ekstrim, kamu cukup berolahraga secara teratur untuk terus melatih dan menjaga kekuatan tulang, seperti jogging, jalan santai, atau bersepeda agar tubuh tetap aktif bergerak.

3. Mengonsumsi makanan dan minuman untuk menjaga kesehatan tulang

Makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan mineral juga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tulang. Selain itu, kamu juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan kandungan vitamin D. Vitamin ini bermanfaat untuk untuk melindungi tulang dan membantu penyerapan kalsium secara optimal.

Nah, itulah jawaban dari apa yang sebaiknya kita lakukan supaya terhindar dari kelainan tulang lordosis, kifosis, dan skoliosis, serta penjelasannya. Semoga bermanfaat!

Suara.com - Ada 3 masalah gangguan tulang belakang pada manusia, yaitu lordosis, kifosis, dan skoliosis. Keiganya memiliki gejala yang berbeda. Oleh karena itu, pengobatan yang harus dilakukan pun berbeda.

Dilansir dari cmsfitnesscourses, berikut perbedaan gejala, penyebab, dan pengobatan ketiga masalah tulang belakang ini.

Lordosis
Lordosis ditandai dengan kondisi tulang belakang melengkung secara berlebihan di bagian bawah punggung. Hal ini juga dikenal sebagai swayback. Biasanya orang yang memiliki gangguan lordorsis dapat dikenali dengan posisi tubuh yang membusung ke depan.

Lordosis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, di antaranyao steoporosis, kegemukan, dan kehamilan.

Baca Juga: Jessica MIla Idap Skoliosis Sejak SMP, 2 Posisi Tidur ini Paling Aman

Orang yang mengalami lordosis biasanya akan sering merasakan sakit di bagian punggung, mobilitas berkurang, bokong menonjol, dan terdapat celah antara punggung dengan lantai saat berbaring.

Lordosis ringan dapat diatasi dengan latihan dan terapi fisik. Namun, untuk kasus yang parah, biasanya memerlukan pengobatan, penyangga punggung, bahkan operasi.

Kifosis
Kifosis merupakan kondisi ketika punggung bagian tengah hingga atas membulat hingga derajat tertentu, dan sering disertai dengan kemiringan panggul anterior. Hal ini membuat tubuh menjadi bungkuk.

Biasanya kifosis bisa disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, radang sendi, osteoporosis, infeksi tulang belakang, ataupun tumor.

Gejala yang timbul di antaranya kelelahan punggung dan kaki. Selain itu, penderita kifosis juga akan mengalami punggung bagian atas yang melengkung, serta kepala miring ke depan.

Baca Juga: Diderita Jessica Mila, Cek 5 Metode Pengobatan Skoliosis Berikut

Pada dasarnya, penanganannya mirip seperti lordorsi, yaitu latihan dan terapi fisik untuk kasus ringan, dan operasi pada kasus parah.

Halodoc, Jakarta - Spinal disorder, atau yang dikenal dengan istilah kelainan tulang belakang merupakan kondisi yang memengaruhi kelengkungan atau posisi susunan tulang belakang. Tulang belakang sendiri terdiri dari 26 tulang vertebra, yang berfungsi untuk melindungi dan menopang sumsum tulang belakang dan saraf. 

Ada sejumlah kondisi yang dapat memengaruhi bentuk dan kondisi tulang belakang, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kerusakan. Hal tersebut otomatis dapat mobilitas gerak tubuh pengidapnya. Beberapa kondisi tersebut adalah lordosis, kifosis, dan skoliosis. Apa yang menjadi penyebab ketiga kelainan tulang belakang tersebut? Ketahui selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Penyebab Sakit Punggung dan Tips Mengatasinya

1. Penyebab Lordosis

Lordosis merupakan kelainan tulang belakang yang menyebabkan tulang belakang bagian bawah melengkung atau bengkok ke depan. Tulang belakang normal juga memiliki lekukan di bagian bawah. Namun, mereka yang mengalami lordosis, lekukan ini terlalu berlebihan. Berikut ini yang menjadi penyebab lordosis: 

  • Spondylolisthesis atau pergeseran salah satu ruas tulang belakang yang condong ke depan dan menutupi tulang di bawahnya. Ini tercatat sebagai penyebab paling umum dari lordosis.
  • Keretakan atau patahnya salah satu ruas tulang belakang bagian bawah akibat osteoporosis. Kelainan ini disertai dengan nyeri punggung belakang, terutama pada area yang retak.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan ekstrem yang menyebabkan tulang belakang tidak lagi mampu menopang berat tubuh dengan sempurna.
  • Discitis atau radang piringan sendi tulang belakang, yang umumnya terjadi akibat infeksi. 

Perawatan lordosis tergantung pada seberapa serius lengkungan terjadi. Pengidapnya dapat mengelola kondisi ini dengan terapi fisik dan latihan harian. Namun, kamu harus memeriksakan ke rumah sakit jika lekukannya tetap sama, meski kamu telah membungkuk ke depan. Segera buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengatasi kondisi ini. 

Baca Juga: Sakit Tulang Belakang? Waspada Gejala Stenosis Spinal

2. Penyebab Kifosis

Kifosis merupakan kondisi yang terjadi saat tulang belakang bagian atas condong ke belakang dengan lengkungan hingga lebih dari 50 derajat. Pengidap kondisi ini memiliki postur sangat bungkuk dan seakan memiliki punuk di punggungnya. Mereka yang rentan mengalami kondisi ini adalah wanita lanjut usia. Berikut ini beberapa kondisi yang menjadi penyebab kifosis: 

  • Penuaan, terutama jika memang kamu memiliki postur tubuh yang buruk.
  • Kelemahan otot di punggung atas.
  • Penyakit Scheuermann, yang terjadi pada anak-anak dan tidak diketahui penyebabnya.
  • Radang sendi atau penyakit degenerasi tulang lainnya.
  • Osteoporosis, atau hilangnya kekuatan tulang karena usia.
  • Cedera pada tulang belakang.
  • Skoliosis, atau kelengkungan tulang belakang.

Sementara itu, ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab kifosis, meskipun jarang dialami. Berikut ini beberapa di antaranya: 

  • Infeksi pada tulang belakang.
  • Cacat lahir, seperti spina bifida.
  • Tumor.
  • Penyakit pada jaringan ikat.
  • Polio.
  • Penyakit Paget.
  • Distrofi otot.

Beberapa perawatan bisa dilakukan untuk membantu meringankan gejala kyphosis, seperti pemberian obat, terapi fisik untuk membantu membangun kekuatan pada otot inti dan punggung, latihan yoga, menurunkan berat badan hingga menjadi ideal, atau pada kasus yang parah bisa dilakukan pembedahan. 

3. Penyebab Skoliosis

Pengidap skoliosis akan memiliki tulang belakang yang tampak bengkok ke samping, seperti membentuk huruf S atau C. Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab utamanya. Meski demikian, para ahli melihat kondisi tersebut dikaitkan dengan genetik seseorang. Berikut ini beberapa kondisi yang dikaitkan dengan penyebab skoliosis:

  • Kondisi neuromuskuler, seperti cerebral palsy atau distrofi otot.
  • Cacat lahir mempengaruhi perkembangan tulang tulang belakang.
  • Cedera atau infeksi tulang belakang.

Skoliosis yang terjadi pada anak bisa menjalani perawatan khusus menggunakan kawat khusus. Perawatan ini tidak menyembuhkan skoliosis atau membalikkan struktur tulang, tetapi kondisi ini dapat mencegah kondisi semakin memburuk lebih lanjut. Pada skoliosis yang parah, disarankan untuk dilakukan pembedahan atau operasi fusi tulang belakang guna mencegahnya berkembangnya penyakit semakin parah.

Baca Juga: Redakan Sakit Tulang Belakang dengan Cara Ini

Jika kamu mengalami nyeri punggung yang persisten atau terjadi secara terus-menerus, dan dibarengi dengan adanya perubahan bentuk pada tulang belakang, segera periksakan diri di rumah sakit terdekat, ya. Semakin cepat terdeteksi dan ditangani, proses pengobatan akan jauh lebih mudah. Jika dibiarkan begitu saja, pengidap akan kesulitan untuk duduk, bergerak bebas, mengemudi, atau bahkan berbaring.

Apa yang dimaksud dengan lordosis, kifosis, dan skoliosis

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Lordosis.
Web MD. Diakses pada 2021. Types of Spine Curvature Disorders.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Scoliosis.