Bagaimana sikap orang percaya dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Bersamakristus.org – Sikap Kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan teknologi memang membuat banyak hal menjadi lebih mudah. Mulai dari komunikasi, informasi, hingga mobilisasi. Semua bisa dilakukan secara cepat tana kesalahan.

Namun mungkin tanpda disadari perkembangan teknologi juga sudah merambah masuk ke dalam kehidupan gereja. Mulai dari lampu penerang, mic pengeras suara, hingga LCD yang digunakan untuk pujian merupakan beberapa contohnya.

Dengan adanya hal tersebut teknologi bisa memudahkan ibadah kita. Namun di sisi lain teknologi juga bisa membuat jemaat menjadi malas dan mudah meremehkan sesuatu. Misalnya dalam penggunaan Alkitab digital atau smartphone.

Sebenarnya hal ini tak dilarang, namun kadang ketika ada notifikasi pesan masuk, jemaat tidak fokus pada ibadahnya. Dari ilustrasi singkat ini kita bisa mengabil kesimpulan bahwa ada dampak buruk yang bisa terjadi pada kehidupan agama jika kita tak bijak menyikapi teknologi.

Lalu seperti apa seharisnya sikap Kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi? Di sini kami akan membahasnya sebagai lanjutan dari hubungan iman Kristen dengan pengetahuan dan teknologi.

Sikap Iman Kristen Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Di sini kami akan menjelaskan sikap Kristen yang baik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Simak pada uraian di bawah ini.

1. Lihat Tujuannya

Pertama kita harus melihat tujuanya di dalam Alkitab bagaimana Allah bicara tentang teknologi. Alkitab memang tidak bicara spesifik mengenai teknologi, namun ada yang menyebutkan bahwa Allah mendorong manusia untuk berkembang.

  • Pertama ketika Allah menyuruh Nuh membuat kapal yang akan menjadi tempat tinggalnya dan keluarga ketika Allah menurunkan air bah. Allah bahkan menentukan sendiri ukuran maupun bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal.
  • Kedua, Allah memerintahkan Musa untuk membuat Kemah Suci. Dalam ayat tersebut dijelaskan juga Allah memberi petunjuk tentang dimensi, ruang, dan bahan yang diperlukan untuk mendirikan Kemah Suci.

Kita bisa melihat pada contoh itu bahwa Allah tak menghalangi manusia untuk mengembangkan teknologi. Bahkan ia menuntun manusia untuk berkembang dengan tujuan yang baik. Tapi berbeda jika motivasi berkembangnya tidak baik.

  • Dalam Alkitab dicritakan Allah memporak-porandakan Menara Babel. Bukan berarti Allah tidak setuju dengan menawa itu, namun Allah melihat motivasi untuk mencari nama dan ingin menyamai Allah pada orang yang mendirikannya.
  • Dalam ayat lain Allah menentang penggunaan bait suci yang tidak sesuai dengan fungsinya. Bukan berarti Allah menentang penggunaan Bait Suci, melainkan karena tujuannya adalah untuk komersil.

Kita bisa meyimpulkan bahwa sejak awal manusia diciptakan, manusia serupa dan segambar dengan Allah yang merupakan pencipta manusia. Jadi, Dia tak menghalangi kreasi manusia bila ingin memiliki karya untuk tujuan baik.

2. Memuliakan Allah dengan IPTEK

Allah mendorong manusia untuk meningkatkan keahlian dan kemampuannya menciptakan sesuatu demi kemuliaan-Nya. Salah satunya adalah Bait Allah, namun bukan berarti kemampuan yanng kita perlu kembangkan berkaitan dengan gereja saja sebagai satu-satunya.

Kita juga bisa memuliakan Allah dengan berkontribusi baik pada lingkungan sekolah, lingkungan sosial, maupun nasional. Jika kita menjadi teladan dan manfaat bagi oragng lain, hal itu buisa dibanggakan karena Allah yang memberikna Roh-Nya sehingga kita bisa menyelesaikan sesuati.

Bisa kita tarik kesimpulan bahwa iman Kristen memandang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal baik. Naun, bagaimana pengaruhnya pada manusia tergantung adri motivasinya memiliki tujuan baik atau tidak.

Supaya kita tidak terperangkap dampak negatif teknologi, kita perlu hikmat Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai pedoman. Seperti yang dijelaskan dalam Alkitab bahwa untuk menambah ilmu, namun dengan pertimbangan. Untuk mengetahui cara memiliki sikap hidup yang benar.

Akhir Kata

Sekian saja pembahasan lengkap dari kami mengenai sikap kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara bersikap yang baik terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan menurut Kristen.

Baca:

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 139 • Meningkatnya angka pengangguran karena teknologi dapat menggantikan manusia dalam segala bidang. Iptek diibaratkan seperti pisau, jika digunakan oleh chef pemasak profesional pisau itu akan sangat bermanfaat, tapi jika digunakan oleh pembunuh pisau itu akan merugikan banyak orang. Artinya Iptek bisa membantu serta memudahkan kita dalam segala aktivitas, tapi juga bisa menjadi boomerang untuk kita jika kita tidak mampu memilih mana yang harus diterima, mana yang harus ditolak, mana yang benar dan mana yang salah. Kita harus bisa menanggulangi dan mencegah dampak negatif tersebut agar tidak terjadi. Jika dikaitkan dengan hidup kekristenan, Iptek juga mempunyai dampak positif dan negatifnya. Misalnya: 1 Dampak Positif. • Jika kita ingin mengabarkan Injil semakin mudah berkat alat telekomunikasi dan transportasi yang semakin canggih. • Jika kita ingin memperdalam iman kita semakin mudah dengan perkembangan internet yang semakin luas. • Pembuatan peralatan yang berhubungan dengan kebaktian gereja semakin mudah mendapatkan. • Pembuatan Alkitab semakin mudah. • Kebaktian-kebaktian gereja semakin menyenangkan. 2 Dampak Negatif. • Tuhan tidak lagi jadi prioritas utama. • Mengakibatkan timbulnya sikap tinggi hati . • Mengakibatkan timbulnya kesenjangan sosial dalam beragama. • Dapat menimbulkan sikap egois. • Menimbulkan godaan dunia semakin memikat hati manusia untuk mendapatkanya.

4. Sikap dalam menghadapi perkembangan Iptek

Bagaimana seharusnya orang Kristen menyikapi perkembangan Iptek? Apakah kita harus menerima Iptek dengan tangan terbuka? Ataukah kita harus menolak Iptek demi pemeliharaan iman kita akan Yesus Kristus? Menerima atau menolak. Amsal 1:5 menjelaskan: “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” Dari ayat di atas, jelas bahwa Tuhan memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan terus mencari suatu bahan pertimbangan, agar manusia menjadi bijak dan berpengertian. Ilmu dan pengertian yang kita dapat haruslah dimanfaatkan sebagai sarana bagi kemuliaan nama Tuhan dan bagi kesejahteraan sesama umat manusia, sebagai Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 140 Buku Guru Kelas XI SMASMK wujud ucap syukur atas karunia Tuhan berupa akal budi, kepandaian, kecerdasan dan talenta yang dianugerahkan-Nya bagi kita. Artinya, Allah tidak pernah melarang penggunaan Iptek, dan menolak Iptek berarti melanggar irman Tuhan. Tetapi yang terpenting dalam hal ini ialah bagaimana kita memanfaatkan Iptek itu dalam terang Firman Tuhan. Dalam Kejadian 1:27-28, Allah memberikan manusia suatu amanat illahi Mandat Budaya yaitu untuk menaklukkan alam semesta. Untuk dapat menaklukkan alam semesta, manusia membutuhkan pengetahuan. Manusia harus mampu untuk memeriksa alam serta mengambil suatu tindakan yang tepat bagi kesejahteraan alam semesta. Untuk itu, manusia perlu ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan, bukanlah musuh bagi orang Kristen, melainkan sebagai jalan untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Tuhan, apabila manusia dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai saluran beribadah untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.

C. Penjelasan Alkitab

Iptek dalam Alkitab Iptek dan Alkitab tidaklah saling bertentangan, justru kehadiran kemajuan Iptek membantu orang percaya untuk lebih percaya pada kesaksian tertulis dalam Alkitab yang terjadi di masa lalu. Penggunaan Iptek sudah ada sejak zaman dahulu, sejak manusia diciptakan sudah ada Iptek. Ilmu pengetahuan berasal dari Tuhan yaitu Firman Allah dan teknologi juga berasal dari Tuhan yang dikembangkan oleh manusia. Dengan lain kata, Iptek berasal dari Tuhan.  Kejadian 1:28 Pengaruh kekristenan yang mendorong lahirnya Iptek merupakan cermin sikap kristiani yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Allah kepada manusia sebagaiamana tertulis dalam kitab Kejadian 1:28: “Allah memberkati mereka, lalu Allah berirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak: penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Dari Kejadian 1:28 yang mendasari lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mandat Allah yang pertama kepada manusia untuk beranakcucu dan bertambah banyak di bumi, dan berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung, dan segala binatang. Dari ayat tersebut yang melahirkan di pikiran manusia bagaimana mereka dapat menguasai bumi sesuai dengan kehendak Allah. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 141 Berikut ini perwujudan Iptek dalam sejarah manusia di Alkitab: a. Dalam sejarah air bah, Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah. Dimensi ruang, cara pembuatan, kapal atau pun bahan telah ditentukan oleh Allah Kejadian 6:14-15. b. Ketika Musa diperintahkan untuk membuat Kemah Suci Keluaran 25:9, Allah sendiri telah menjadi arsitek yang merencanakan ruang-ruang, dimensi dan bahan untuk kemah suci tersebut Keluaran 25:1-27:21. Kemudian kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci tersebut Keluaran 40:35. c. Tentang Bait Suci dan istana yang dibangun oleh Salomo 1 Raja-raja 7-8. Iptek bukanlah tujuan tetapi alat. Oleh karena itu, manusia tidaklah dikuasai oleh Iptek, tetapi manusia harus menguasainya agar tujuan Iptek dapat tercapai sesuai yang dikehendaki Tuhan, yaitu sebagai pengabdi kepada Tuhan dan sesama manusia 1 Korintus 6:12.  Amsal 1:7a Ayat tersebut memberikan dasar bagi kita bagaimana harus bersikap terhadap perkembangan Iptek. Takut akan Tuhan merupakan dasar pengertian yang benar tentang ilmu pengetahuan dan hikmat dari Tuhan merupakan pegangan supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan karena Iptek. Sering kali Iblis memakai Iptek untuk memperdaya kita melalui tipu muslihatnya. Internet, ponsel, televisi, mobil, bahkan apapun bisa membuat kita jatuh dalam pencobaan. Apapun bentuk pencobaannya, sadar atau tidak sadar Iptek sering kali membuat kita terlena. Efesus 6:10-17 membekali kita untuk berperang melawan tipu muslihat iblis. Perisai iman dan ketopong keselamatan. Dengan keyakinan iman bahwa kita telah ditebus dari dosa dan diselamatkan maka kita telah menjadi milik Kristus seutuhnya. Iman kita menjadi perisai yang melindungi kita sehingga si jahat tidak akan dapat mengambil kita dari pada-Nya. Ketika kita berada dalam posisi sulit dalam pencobaan, kita tahu dan yakin Tuhan akan menyelamatkan kita karena kita adalah milik-Nya. Pedang Roh Firman Allah. Firman Allah menjadi pelita saat berjalan dalam dunia yang semakin gelap Mazmur 119:105. Membaca irman Tuhan setiap hari membuat kita semakin mengerti kehendak Tuhan. Firman Tuhan yang tertanam dalam hati menjadi senjata bagi kita untuk melawan godaan- godaan dari si jahat. Bahkan orang yang merenungkan irman Tuhan siang dan malam akan bertumbuh dan berbuah seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air Mazmur 1: 1-3. Orang yang sungguh-sungguh merenungkan dan melakukan irman Tuhan bukan hanya menjaga dirinya dari dosa tapi juga menjadi saluran berkat bagi orang lain. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 142 Buku Guru Kelas XI SMASMK Berdoa merupakan cara berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan. Dengan berdoa kita mengundang campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita. Doa seperti peperangan roh, Roh Tuhan bekerja melawan si jahat, sementara kita diberi kekuatan untuk tetap bertahan dalam pencobaan dengan tetap memiliki damai sejahtera dari Tuhan. Akhirnya “kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis” Efesus 6:11.

D. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan 1: Curah Pendapat Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, lalu masing-masing kelompok mendiskusikan pertanyaan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan 2: Evaluasi Diri Guru memberi waktu kepada peserta didik untuk merenungkan tentang dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan Iptek bagi manusia pada umumnya, dan bagi remaja Kristen khususnya. Serta bagaimana sikap mereka terhadap perkembangan Iptek. Hasil perenungan dan evaluasi dikumpulkan sebagai bahan penilaian. Kegiatan 3: Melakukan Wawancara Peserta didik melakukan wawancara kepada orang Kristen mengenai bagaimana seharusnya orang Kristen menyikapi perkembangan Iptek. Hasil wawancara dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan 4: Penugasan Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pandangan alkitab terhadap Iptek.

E. Penilaian

Penilaian terhadap peserta didik dilakukan selama proses belajar mengajar, serta melalui tercapainya seluruh indikator. Bentuk penilaian dapat berupa tes lisan, penilaian diri, penugasan, dan penilaian produk. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 143

F. Penutup

Bagian penutup ini berisikan: • Rangkuman • Ayat mas peserta didik diminta melengkapi ayat Alkitab kemudian menghafalkannya • Bernyanyi dan Berdoa Kelas diakhiri dengan menyanyikan lagu dan doa bersama. Guru meminta salah satu untuk memimpin lagu dan membacakan doa yang terdapat dalam buku. Peserta didik juga dapat memimpin doa dengan menggunakan kalimat sendiri. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 144 Buku Guru Kelas XI SMASMK Penjelasan Bab XIV Berjalan Ke Masa Depan Bersama Tuhan Bahan Alkitab: Mazmur 1:1-3; Amsal 19:21; Yakobus 4:13-17 Kompetensi Dasar 1.2. Menghayati nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga agar siap menghadapi gaya hidup modern 2.2. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga untuk menghadapi gaya hidup modern. 3.2. Menjelaskan pentingnya nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga untuk menghadapi gaya hidup modern. 4.2. Berperan aktif mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarganya untuk menghadapi gaya hidup modern. Indikator • Memahami arti sebuah cita-cita dan harapan • Menjelaskan bahwa motivasi sebagai salah faktor penting dalam meraih masa depan • Mendeskripsikan dasar cita-cita sebagai remaja Kristen

A. Pengantar

Setiap orang menginginkan masa depan yang lebih baik, kesuksesan dalam pekerjaan, mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi seringkali kita terbentur oleh berbagai kendala. Kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri. Seperti halnya kita menginginkan sesuatu tanpa ada usaha mustahil untuk mendapatkannya, dan kita mau berusaha tetapi tidak ada semangat dalam diri, hal ini pun sulit untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 145

B. Uraian Materi

1. Arti sebuah cita-cita