Biaya untuk mencegah terjadinya kegagalan produk, biaya ini dikeluarkan untuk mendesai produk dan sistem produksi bermutu tinggi, termasuk biaya untuk menerapkan sistem-sistem tersebut Biaya untuk mendeteksi kegagalan produk, terdiri atas biaya inspeksi dan pengujian bahan baku, inspeksi produk selama dan setelah produksi, serta biaya untuk memperoleh informasi dari pelanggan mengenai kepuasan mereka atas produk tersebut. Biaya yang terjadi saat produk gagal, biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi selama proses produksi, dan biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi setelah produk dijual. a. Spoilage (kerusakan), unit produksi, baik selesai seluruhnya atau sebagian, yang tidak memenuhi spesifikasi yang diminta pelanggan dan akan dibuang atau dijual dengan harga yang lebih rendah. b. Rework(pengerjaan ulang), unit produksi yang tidak memenuhi spesifikasi yang diminta pelanggan tetapi kemudian diperbaiki dan dijual sebagai unit barang jadi. c. Scrap (rongsokan), bahan residu yang berasal dari pembuatan suatu produk dan dijual dengan total nilai jual lebih rendah dibandingkan total nilai jual produk kerusakan yang melekat dalam proses produksi tertentu yang tetap saja terjadi meskipun operasi telah berlangsung secara efisien. kerusakan yang tidak melekat dalam proses produksi tertentu dan tidak akan terjadi pada kondisi operasi yang efisien C. Pencatatan Akuntansi untuk Cost Of Quality a. Kerusakan normal yang disebabkan oleh pekerjaan tertentu Pekerjaan tertentu menanggungbiaya kerusakn dikurangi nilai pelepasan kerusakan Work-in-Process Control XXX b. Kerusakan normal yang umum terjadi di semua pekerjaan Kerusakan dialokasikan secara tidak langsung ke pekerjaan sebagai overhead manufaktur karenakerusakan merupakan hal yang umum pada semua pekerjaan Manufacturing Overhead Control XXX Work-in-Process Control XXX Kerugian bersih dibebankan ke akun Loss from abnormal spoilage. Biaya kerusakan abnormal tidak dimasukkan sebagai bagian dari biaya unit yang baik yang diproduksi Loss from abnormal spoilage XXX Work-in-Process Control XXX a. Pengerjaan ulang normal yang dapat diatribusikan dengan pekerjaan tertentu. Jika pengerjaan ulang bersifat normal tetapi terjadi akibat persyaratan dari pekerjaan tertentu, biaya pengerjaan ulang akan dibebankan ke pekerjaan tersebut. Work-in-Process Control XXX Wages Payable Control XXX Manufacturing Overhead Allocated XXX b. Pengerjaan ulang normal yang umum pada semua pekerjaan. Jika pengerjaan ulang merupakan hal yang normal dan tidak dapat diatribusikan dengan pekerjaan tertentu, biaya pengerjaan ulang akan dibebankan ke overhead manufaktur dandisebarkan, melalui alokasi overhead, ke semua pekerjaan. Manufacturing Overhead Control XXX Wages Payable Control XXX Manufacturing Overhead Allocated XXX c. Pengerjaan ulang abnormal. Jika pengerjaan ulang bersifat abnormal, hal tersebut akan dicatat dengan membebankan pengerjaan ulang abnormal ke akun kerugian. Loss from abnormal rework XXX Wages Payable Control XXX Manufacturing Overhead Allocated XXX
“Produk Cacat, Pengerjaan Ulang dan Sisa” بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Dalam proses produksi suatu barang tentunya tidak semua produk berhasil dihasilkan dengan sempurna. Dari banyak produk yang dihasilkan pasti ada produk yang cacat atau gagal produksi.
Selain itu, produk yang gagal tersebut bisa saja dilakukan pengerjaan ulang. Dalam akuntansi terdapat perlakuan untuk produk yang cacat dan produk yang harus dilakukan pengerjaan ulang. Dalam proses produksi juga pasti terdapat produk sisa yang juga terdapat perlakuan akuntansi sendiri. Berikut ini Kami tim SDM Indonesia akan memberikan penjelasan mengenai Produk Cacat, Pengerjaan Ulang, dan Sisa (Spoilage, Rework, & Scrap). Silahkan diunduh file power point /PDF berikut ini: _____________________________ Belajar Mudah dengan Power Point:
_______________________________ Definisi Dasar dan Poin-Poin Penting:
Akuntansi Produk Cacat
Dua Jenis Produk CacatCacat normal adalah cacat yang melekat dalam proses produksi tertentu yang timbul bahkan dalam kondisi operasi yang efisien.
Cacat yang tidak normal adalah cacat yang tidak melekat dalam proses produksi tertentu dan tidak akan timbul dalam kondisi operasi yang efisien.
Tiga jenis pengerjaan ulang
Akuntansi Produk Sisa (Scrap)
Untuk materi selengkapnya mengenai Produk Cacat, Pengerjaan Ulang, dan Sisa (Spoilage, Rework, & Scrap), bisa di download ppt pada link diatas. Demikian semoga bermanfaat, dan salam sukses SDM Indonesia. خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ _________________________________ SDMIndonesia.com
Related |