Apa tujuan pemekaran daerah pada masa reformasi

VIVA – Sejak runtuhnya kepemimpinan Presiden Soeharto di era Orde Baru, Indonesia mulai masuk era reformasi di mana era tersebut banyak harapan-harapan besar yang diharapkan dapat mengarahkan Indonesia menuju masa depan sistem pemerintahan yang lebih baik.

Munculnya era Reformasi ini sebagai penanda bergesernya paradigma sentralisasi era Orde Baru menjadi era otonomi daerah. Fenomena pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) atau yang sering disebut  pemekaran daerah merupakan konsekuensi yng dihasilkan dari adanya desentralisasi atau otonomi daerah di Indonesia.

Redistricting adalah istilah lain dalam pemekaran daerah yang memiliki arti penataan ulang pada suatu wilayah dalam suatu negara. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 Pasal 1 menjelaskan bahwa pemekaran wilayah adalah pemecahan provinsi dan/atau kabupaten atau kota menjadi dua daerah atau lebih.

Konsep pemekaran daerah sendiri dipahami sebagai pembagian kewenangan administratif dari suatu wilayah menjadi dua atau beberapa wilayah yang menyangkut luas wilayah maupun jumlah penduduk dalam suatu daerah sehingga menjadi lebih mengerucut.

Tujuan diadakannya pemekaran daerah adalah sejatinya untuk memberikan harapan kepada masyarakat tentang penata daerah (teritorial reform) yang akan menghasilkan sebuah perubahan dalam beberapa aspek untuk mengembangkan potensi yang ada di daerah dan kesejahteraan masyarakat daerah.

Aspek-aspek yang dimaksud antara lain adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik yang lebih baik, peningkatan kehidupan yang lebih demokratis, penumbuhan ekonomi yang lebih cepat, meningkatnya keamanan dan ketertiban di lingkungan bermasyarakat, serta menumbuhkan relasi-relasi yang harmonis antar daerah-daerah di Indonesia.

Sejatinya pemekaran daerah merupakan upaya yang baik yang dilakukan oleh suatu pemerintahan daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi daerahnya. Akan tetapi, dalam pelaksanaan pemekaran daerah tidak semudah yang dibayangkan.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.