Mengapa manajemen konstruksi diperlukan dalam teknik sipil

Pengertian Manajemen Konstruksi, Peran, Fungsi, Tujuan dan Tugasnya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Manajemen Konstruksi. Penjelasan yang meliputi pengertian, peran, fungsi, tujuan dan tugas yang akan diulas secara lengkap dan mudah dipahami.

Pengertian Manajemen Konstruksi, Peran, Fungsi, Tujuan dan Tugasnya

Untuk itu bacalah dengan seksama ulasan dibawah ini

Pengertian Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi (Wikipedia). Manajemen konstruksi bisa juga diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

CMAA atau kepanjangan dari Construction Management Association of America menyebutkan setidaknya adalah tujuh kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi yang dapat dilihat pada daftar berikut:

  1. Perencanaan proyek manajemen
  2. Manajemen harga
  3. Manajemen waktu
  4. Manajemen kualitas
  5. Administrasi kontrak
  6. Manajemen keselamatan
  7. Dan praktik profesional

Peran Manajemen Konstruksi

Sebagai pelaksana pembangunan manajemen konstruksi memiliki berbagai peran. Peranan tersebut dibagi menjadi empat yang berdasarkan tahapan pelaksanaannya, yaitu:

Agency Constuction Management (ACM)

Pada tahapan pertama ini manajer konstruksi berperan sebagai koordinator dalam hal ini bisa juga disebut sebagai penghubung antara perancangan dan pelaksanaan serta kontraktor. Perencanaan dimulai olek Manajemen konstruksi yang mana pihak pemilik telah membuat kontrak pada para kontraktor yang sesuai dengan paket pekerjaan yang dibutuhkan.

Extended Service Construction Management (ESCM)

Peran kedua yang diberikan pada manajemen kontraktor adalah sebagai kontraktor. Tujuan hal ini dilakukan adalah untuk menghindari konflik tujuan antara kontraktor dengan pihak manajemen. Bentuk lainnya adalah pihak manajemen bergerak berdasarkan permintaan dari pihak ESCM atau kontraktor.

Owner Construction Management (OCM)

Dalam tugas ini manajemen konstruksi profesional dikembangkan lagi oleh pemilik. Sehingga pihak manajemen juga bertanggung jawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan.

Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)

Dalam peran ini konsultan bertindak lebih ke arah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Konsultan GMPCM bertanggung jawab kepada pemilik tentang waktu, biaya dan mutu, disini perannya tidak melakukan pekerjaan konstruksi. Sehingga pada peran ini manajemen bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor atau sub kontraktor.

Fungsi dan Tujuan Manajemen Konstruksi

Berikut ini adalah fungsi dari manajemen konstruksi diantaranya:

Perencanaan (Planning)

Fungsi manajemen konstruksi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Termasuk dalam pengambilan keputusan pada beberapa pilihan yang berhubungan dengan proses pembuatan konstruksi

Mengorganisasi (Organizing)

Yaitu yang berhubungan denan usaha manajemen untuk menetapkan jenis kegiatan/aktivitas yang diperlukan. Tujuan dari mengorganisasi ini supaya tugas atau kegiatan yang telah direncanakan lebih mudah diatasi oleh para bawahannya karane sudah tersistem dengan baik.

Penempatan Orang (Staffing)

Usaha pengembangan dan penempatan orang yang tepat dalam jenis pekerjaan yang telah direncanakan adalah fungsi staffing.

Mengarahkan (Directing)

Fungsi lain dari manajemen konstruksi adalah directin atau dalam perusahaan disebut dengan supervisi. Fungsi ini terkait dengan pembinaan motivasi dan memberikan bimbingan pada bawahan untuk pelaksanaan tugas sesuai dengan perencanaan.

Mengontrol (Controlling)

Fungsi mengontrol ini bermanfaat menjamin perencanaan agar dapat terwujud secara pasti. Proses ini dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan menentukan langkah yang perlu dievaluasi.

Mengapa manajemen konstruksi diperlukan dalam teknik sipil

Tugas Manajemen Konstruksi

Berikut ini adalah tugas dari manajemen konstruksi, diantaranya:

  1. Pengawasan terhadap jalannya pekerjaan di lapangan apakah sudah sesuai dengan metode konstruksi yang benar atau tidak.
  2. Meminta laporan progres pekerjaan dan penjelasan pekerjaan tiap jenis dari kontraktor secara tertulis.
  3. Manajemen konstruksi mempunyai hak menegur dan menghentikan jalannya suatu pekerjaan apabila tidak sesuai dengan yang telah disepakati.
  4. Melakukan rapat rutin, baik yang bersifat mingguan atau bulanan dengan mengundang seorang konsultan perencana, wakil owner, dan para kontraktor.
  5. Menghubungin owner atau wakil owner langsung dalam menyampaikan segala sesuatu di proyek.
  6. Menyampaikan jalannya pekerjaan langsung kepada owner.
  7. Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak atau tidak.
  8. Mengelola, mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
  9. Mengesahkan apabila ada perubahan kontrak yang diajukan olek kontraktor.
  10. Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
  11. Meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi syarat K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan).
  12. Memberikan instruksi secara tertulis jika ada pekerjaan yang dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat jadwal.

Demikianlah diatas telah dijelaskan tentang Pengertian Manajemen Konstruksi, Peran, Fungsi, Tujuan dan Tugasnya, semoga bisa menambah pengetahuan dan wawasan kalian tentang manajemen konstruksi dan bisa mengaplikasikannya. Terimakasih telah berkunjung.

SarjanaEkonomi.Co.ID – Dalam penyelenggaraan suatu proyek, bermacam aktifitas akan terus harus siap dihadapi. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pelaksanan suatu proyek harus dapat diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian serta pengawasan dalam proyek. Dan sebelum kita melangkah lebih jauh dalam pembahasan suatu manajemen proyek, khusus posting kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Manajemen Proyek dan penjelasannya lebih dalam lagi.

Mengapa manajemen konstruksi diperlukan dalam teknik sipil

Pengertian Manajemen Konstruksi

Manajemen Konstruksi adalah suatu ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek terkait manajerial dan teknologi industri konstruksi. Banyak pakar yang menyatakan bahwa manajemen konstruksi termasuk modal bisnis dari seorang konsultan konstruksi untuk memberi pengarahan pada sebuah proyek pembangunan. Sehingga seringkali pengertian manajemen konstruksi ini masih tumpang tindih dengan pengertian manajemen proyek, padahal keduanya berbeda.

Dalam sebuah perusahaan atau bisnis Construction Management Association of America (CMAA) menyatakan bahwa ada 7 kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi, diantaranya adalah :

  • Perencanaan proyek manajemen
  • Perencanaan manajemen harga
  • Perencanaan manajemen waktu
  • Perencanaan manajemen kualitas
  • Perencanaan administrasi kontrak
  • Perencanaan manajemen keselamatan
  • Perencanaan praktik profesional

Mengacu pada pengertian suatu manajemen konstruksi mengarah pada bisnis industri konstruksi untuk memberikan suatu pelayanan yang sangat baik dengan mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan seluruh proses rekontruksi.

Pengertian Manajemen Konstruksi Menurut Para Ahli

1. PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3)

Manajemen Proyek adalah suatu aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

2. IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)

Manajemen Proyek adalah suatu pengelolaan jalannya proses konstruksi secara menyeluruh yang dimulai sejak proses tahap persiapan inisiatif proyek, yaitu pada tahap perumusan kebutuhan atau gagasan proyek, penyusunan anggaran dan jadwal pembangunan secara keseluruhan sampai dengan selesainya suatu proses pelaksanaan konstruksi termasuk masa pemeliharaan serta proccurement ’pengadaan’ peralatan dan perlengkapan bangunan.

3. Sukanto

Manajemen Proyek  adalah suatu usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoor-dinasi serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu serta anggaran yang telah ditetapkan.

4. Garold D. Oberlender

Manajemen Proyek adalah suatu seni dan ilmu dalam mengkoordinasikan manusia, peralatan, material, uang dan jadwal untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu tepat waktu dan dalam batas biaya yang disetujui.

5. Chase, Aquilano, Jacobs (2001;58)

Manajemen Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu perencanaan, pengarahan, dan pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, bahan baku) untuk mempertemukan bagian teknik, biaya dan waktu suatu proyek.

6. H. Kerzner dalam Soeharto (1997;28)

Manajemen Proyek adalah suatu hal untuk merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh lagi manajemen proyek ini menggunakan pendekatan sistem dan hierarki (arus kegiatan) vertikal dan horizontal..

7. Olson (2003;16)

Manajemen Proyek adalah suatu aplikasi sumber daya yang mencakup pengetahuan, peralatan, dan teknik untuk merancang aktivitas proyek dan kebutuhan proyek.

8. Hughes dan Cotteral (2002;8-9)

Manajemen Proyek adalah suatu cara untuk dapat menyelesaikan masalah yang harus dipaparkan oleh user, kebutuhan user harus terlihat jelas dan harus terjadi komunikasi yang baik agar kebutuhan user bisa diketahui.

9. Buku Information Technology Project Management 4th Edition Karangan Katy

Manajemen Proyek ialah suatu aplikasi dari ilmu pengetahuan, keterampilan, alat-alat dan teknik untuk aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek.

10. Schawalbe (2004;8)

Manajemen Proyek merupakan suatu aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools, dan teknik untuk aktifitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder dan harapan dari sebuah proyek.

11. Budi santoso (2003;3)

Manajemen proyek adalah suatu kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu. Manajemen proyek ini juga mempergunakan personel perusahaan untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek.

12. Wulfram I. Ervianto (2003:19)

Manajemen Proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai selesainya proyek untuk dapat menjamin biaya proyek dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu.

13. Nicholas (2001;9)

Manajemen Proyek adalah suatu manajemen yang lebih sederhana, yang operasi-operasinya berulang damana pasar dan teknologinya dapat diprediksi, ada kepastian tentang antisipasi hasil, lebih sedikit organisasi yang dilibatkan.

Peran Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi ini dijalankan secara langsung oleh manajer konstruksi dimana dalam praktiknya manajer tersebut memiliki beberapa peran sebagai pelaksana pembangunan. Peran-peran tersebut diantaranya adalah :

1. Agency Construction Management (ACM)

Dengan adanya manajer konstruksi dalam sebuah perusahaan yang sedang mengalami suatu pembangunan tentunya akan berperan sebagai koordinator penghubung antara suatu perancangan dengan pelaksanaan dan juga antar kontraktor. Manajer konstruksi-lah yang memiliki kewajiban untuk bisa membuat kontrak dengan para kontraktor sesuai dengan porsi pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan.

2. Extended Service Construction Manajemen (ESCM)

Kontraktor juga sering kali diperankan oleh seorang manajemen kontraktor, dimana tujuannya adalah untuk dapat menghindari konflik karena adanya perbebedaan tujuan dari pihak kontraktor dan pihak manajemen.

3. Owner Construction Management (OCM)

Dalam manajemen konstruksi profesional ini akan dikembangkan kembali oleh pemilik perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen ini akan bertanggung jawab juga terhadap manajemen proyek.

4. Guaranted Maxium Price Construction Management (GMPCM)

Konsultan konstruksi ini akan bertindak ke arah kontraktor dibanding sebagai wakil pemilik. Sehingga GMPC bertanggung jawab terhadap pemilik yang terkait waktu, biaya dan mutu dan tidak melakukan pekerjaan konstruksi. Mudahnya, dalam peran ini manajer juga bertindak sebagai pemberi kerja terhadap kontraktor.

Fungsi dan Tujuan Manajemen Konstruksi

Dengan mendalami pengertian suatu manajemen konstruksi, ada beberapa hal mengapa dengan adanya manajemen konstruksi dalam bisnis menjadi sangat penting. Terutama pada bisnis yang membutuhkan suatu pembangunan seperti properti. Pada dasarnya manajemen konstruksi ini menerapkan fungsi manajemen dari suatu proyek dengan memanfaatkan sumber daya secara lebih efektif dan efisien demi mencapai tujuan.
Berikut beberapa fungsi manajemen konstruksi diantaranya :

Dari segi perencanaan, manajemen konstruksi ini berfungsi dalam menentukan proyek pembangunan yang seperti apa yang akan dikerjakan, kapan dan bagaimana caranya. Seorang manajer konstruksi wajib menjadi pengambil suatu keputusan atas rencana pembuatan konstruksi.

  • Pengorganisasian (Organizing)

Manajemen konstruksi ini berfungsi untuk membentuk organisasi atau divisi-divisi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sebuah proyek sesuai yang sudah direncanakan. Manajer ini juga memiliki hak untuk memberikan penempatan beberapa tim atau anggota kerja ke dalam suatu divisi.

  • Penempatan Orang (Staffing)

Fungsi ini melingkupi suatu usaha pengembangan serta juga penempatan bagi orang-orang yang tepat di dalam jenis-jenis pekerjaan yang telah direncanakan sejak awalnya.

Fungsi lain dari manajemen konstruksi ini ialah sebagai directing atau biasa juga disebut dengan sebutan supervisi. Fungsi tersebut menyangkut suatu pembinaan motivasi serta juga pemberian bimbingan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas yang sesuai pada perencanaan.

Adanya manajemen konstruksi ini maka dapat melakukan pembinaan atau pengarahan seperti memberikan pelatihan, bimbingan dan bentuk arahan lainnya agar setiap tanggung jawab yang akan diberikan terlaksana dengan baik.

  • Pengendalian (Controlling)

Manajemen konstruksi ini bertindak sebagai pengawas terhadap kegiatan proyek dan melakukan suatu evaluasi jika saja terjadi penyimpangan dalam suatu divisi selama proyek berlangsung. Maka seorang manajer akan melakukan suatu pencegahan dan upaya antisipasi terhadap penyimpangan yang terjadi.
Jika dilihat dari pengertian manajemen konstruksi, maka terdapat beberapa fungsi lain dari manajemen konstruksi selain fungsi-fungsi yang sudah disebutkan diatas, yaitu sebagai berikut :

  • Cost Control (pengendalian biaya)
  • Quality Control (pengawas dari perencanaan hingga pelaksanaan)
  • Time Control

Tugas Manajemen Konstruksi

Setelah memahami pengertian manajemen konstruksi serta fungsi dan tujuannya, maka kita juga perlu mengetahui apa tugas dari manajemen konstruksi. Secara garis besar tugas manajemen konstruksi adalah sebagai berikut :

  • Mengawasi suatu proses pekerjaan di lapangan dan memastikan pelaksanaan kerja sesuai dengan metode konstruksi yang benar.
  • Meminta suatu penjelasan pekerjaan dan laporan progres dari kontraktor secara tertulis.
  • Manajemen konstruksi ini berhak untuk menegur atau bahkan menghentikan proses pekerjaan bila tidak sesuai dengan yang telah ditentukan.
  • Melakukan rapat yang rutin (mingguan dan bulanan) dan melibatkan konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor dalam rapat tersebut.
  • Bertanggungjawab langsung kepada owner atau wakilnya dalam menyampaikan suatu informasi progres pekerjaan proyek.
  • Bertanggungjawab dalam suatu pengesahaan material yang akan digunakan dalam proyek.
  • Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
  • Bertanggungjawab dalam suatu pengesahan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor.
  • Melakukan pemeriksaan pada shop drawing dari kontraktor sebelum dilakukan suatu pelaksanaan pekerjaan.
  • Memastikan suatu metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar sesuai dengan syarat K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan).
  • Bertanggungjawab dalam memberikan suatu instruksi tertulis jika ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempercepat jadwal namun tidak disebutkan dalam kontrak.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Manajemen Konstruksi : Pengertian, Peran, Fungsi, Tujuan dan Tugasnya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Sekian dan Terima Kasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :

  • Manajemen Kas : Pengertian, Tujuan, Sumber, Aspek, Motif & Faktornya Lengkap
  • √ Manajemen Biaya : Pengertian, Macam, Proses, Manfaat, Tujuan, Konsep, Elemen & Prinsipnya Lengkap
  • √ Manajemen Laba : Pengertian, Tujuan, Motivasi, Pola, Teknik & Faktornya Lengkap
  • √ Manajemen Industri : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Tingkatan & Pendidikanya Lengkap
  • √ Manajemen Produksi : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Ruang Lingkup dan Tugasnya Lengkap