Kemampuan kritikus Show
Apa yang dimaksud dengan kritikus dan apa tugasnya?Kritikus adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang yang memiliki keahlian dalam menyampaikan pertimbangan, melakukan pengkajian dan pembahasan tentang baik atau buruknya sesuatu. Apa syarat syarat untuk menjadi seorang kritikus yang baik? Kritikus Sastra dan Syarat-syaratnya
Kritikus itu apa? Sesuai pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritikus adalah orang yang ahli dalam memberikan pertimbangan atau pembahasan tentang baik buruknya sesuatu. Apa yang harus dimiliki oleh seorang kritikus tari?❃ Memiliki citarasa seni yang terbuka, menghargai kreatifitas artistik yang beragam bentuknya. ❃ Memiliki latar belakang studi formal di lembaga kesenian sehingga paham sejarah seni dan budaya dengan baik. ❃ Memiliki pengalaman dalam mengamati serta menghayati seni secara orisinal. Kemampuan apa saja yang harus dimiliki seorang kritikus musik?Jadi beberapa kepahaman dasar yang harus dipahami kritikus musik adalag sebagai berikut:
Apa tugas kritikus tari? untuk mengkritik setiap tarian yang kurang agar tarian tsb bisa jadi lebiih bagus dari yang sebelumnya. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum kita mengadakan suatu pameran karya seni? Jawaban
Apa yang harus dilakukan seorang kritikus pada tahap analisis formal?2. Analisis Formal Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Apa sajakah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang kritikus musik?Jawaban: Harus memiliki kepahaman atau pengetahuan yang cukup tentang musik yang akan dikritik. Harus memahami segala istilah tentang musik. Harus memahami kelebihan dan kekurangan secara objektif karya musik yang akan dikritik. Apakah di dalam pertunjukan diperlukan kritikus tari? Jawaban. Karena kritikus adalah pemberi kritik, saran atau tambahan. Jadi, kritikus juga termauk salah satu penyokong keberhasilan pergelaran tari, kalau tidak diberi saran atau kritik, pergelaran tari tidak dapat maksimal dalam pentas. Apakah tujuan melakukan kritik tari? tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut. Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari. Sebutkan hal hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam pameran?Perlengkapan yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Pameran
Lihat Foto KOMPAS.com - Istilah kritik atau critic berasal dari kata kritikos yang berarth able to discuss. Kata kritikos dapat diartikan dengan kata Yunanh krenein, berarti memisahkan, mengamati, menimbang, dan membandingkan. Soedarsono dalam Kritik Tari (1984), konsep itu menunjukkan bahwa di dalam kritik harus ada norma-norma tertentu. Norma tersebut berfungsi sebagai dasar penilaian atau pembahasan terhadap sesuatu yang dihadapi. Baca juga: Kritik Sastra dan Sebutan Kritikus Kemampuan kritikusKritikus harus bersikap sebagai guru yang memiliki kemampuan menjabarkan sebuah karya dengan kata-kata yang jelas. Seorang kritikus utamanya harus memiliki kemampuan atau pengalaman mengenai konsep atau tema yang akan dikritik. Jika ingin mengkritik musik, kritikus harus memiliki kemampuan atau pengalaman mengenai musik. Jika yang dikritik mengenai tari atau sastra, kritikus harus menguasai bidang tersebut. Persyaratan lain bagi seorang kritikus, yaitu:
Kritikus adalah seorang one-way interpreter yang berusaha menjelaskan bahasa seniman kepada penikmatnya. Seorang kritikus dengan kemampuannya sebagai penengah antara seniman beserta karyanya dengan penikmatnya. Baca juga: Apresiasi dan Kritik Karya Seni Rupa: Pengertian dan Fungsi Sehingga memiliki tujuan agar proses komunikasi bisa berjalan lancar. Seorang kritikus mampu membahas suatu karya seng dan mampu mengendalikan aspek subyektif dalam dirinya.
Kritik musik adalah uraian dan pertimbangan baik atau buruk terhadap suatu hasil karya seni musik yang diiringi oleh pendapat untuk memperbaiki atau sekedar memuji, dsb. Mungkin saat kita mendengar kritik maka kita akan langsung mengartikannya pada sesuatu yang negatif seperti kecaman. Padahal, kritik dapat bersifat membangun. Namun jika hanya disampaikan secara subjektif dan tidak benar-benar menunjukkan apa yang kurang justru dapat membuat orang takut, marah atau kehilangan motivasi. Oleh karena itu, kritik haruslah objektif (tidak bersifat pribadi) dan harus adil, sehingga kritik tidak akan bersifat menjatuhkan, namun justru menaikan rasa percaya diri seseorang. Jika kita adalah pihak yang dikritik, bagaimana respons kita ketika seseorang mengkritik kesalahan yang kita lakukan dalam pertunjukan? Bagaimana perasaan kita ketika menerima kritik dari penonton yang menganggap bahwa permainan musik kita tidak sebaik musisi profesional? Ya, empati juga harus menjadi bagian dari kritik. Namun sejatinya kritik dilakukan untuk mencari aspek-aspek apa saja yang menarik dan membuat suatu karya tampak berbeda dari yang lain. Mengapa? Karena berdasarkan pemilahan dan pengamatan terhadap aspek-aspek tersebut kita dapat melakukan penilaian baik dan buruk secara objektif. Saat kita menilai baik dan buruknya, maka kita juga mampu memberikan evaluasi bermanfaat yang dapat membantu seniman atau dunia seni secara umum dapat menelurkan karya yang lebih baik lagi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai pemaparan mengenai kritik musik, dimulai dari pembahasan ulang mengenai pengertian kritik terlebih dahulu. Pengertian KritikSebetulnya apa apa pengertian dari kritik? Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), kritik diartikan sebagai kecaman, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik atau buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, kritik musik dapat diartikan sebagai pertimbangan baik atau buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompok dalam memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 85). Dengan kata lain, kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan aspek atau objek dari kritik, yaitu unsur musik yang meliputi:
Kemampuan Dasar Kritik MusikBerdasarkan pengertian kritik di atas, terdapat beberapa kemampuan dasar kritik yang harus dimiliki oleh seorang kritikus musik. Seorang kritikus harus memiliki beberapa kemampuan dasar, di antaranya:
Jenis Kritik MusikPada saat kita mempelajari kritik, secara otomatis kita sedang menjadi seorang kritikus yang berjibaku pada kritik musik dalam pembelajaran. Ihwal jenis kritik musik dalam pembelajaran ini dilakukan berdasarkan klasifikasi jenis kritik yang memang bermacam-macam sehingga akan menerapkan metode atau cara kritik yang berbeda pula. Oleh karena itu, pembahasan terhadap kritik pedagogik atau pembelajaran akan menjadi salah satu jalan terbaik ketika kita ingin memulai pelayaran dalam mempelajari kritik musik. Hal ini karena banyak aspek objektif yang dapat dipelajari sehingga kita mampu menjadi kritikus yang baik dan bermanfaat bahkan ketika kita akan menjejali jenis kritik musik lainnya. Namun, sebetulnya terdapat jenis kritik musik apa saja yang dapat kita terapkan pada kritik musik ini? Menurut Sem C. Bangun (2011) terdapat empat jenis kritik seni, yaitu kritik jurnalistik, pedagogik, ilmiah, dan populer.
Cara dan Langkah-Langkah Penulisan Kritik MusikLalu sebetulnya bagaimana kita dapat memulai menulis kritik musik? Menurut Tim Kemdikbud (2018, hlm. 91) cara menyampaikan kritik musik dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
Langkah-Langkah Penulisan Kritik MusikPada hakikatnya, aktivitas kritik seni berhubungan dengan aktivitas musik yang dilakukan secara konkrit. Berdasarkan teori kritik yang dikemukakan oleh Feldman (1967 dalam Bangun 2001) dalam teori kritik seni dikenal empat tahap atau langkah kegiatan kritik, yaitu:
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing langkah penulisan kritik musik. 1. Tahap DeskripsiTahap deskripsi mengacu pada suatu proses pengumpulan data yang secara langsung diperoleh oleh kritikus. Dalam tahap ini, kritikus hanya mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu musik atau pertunjukan musik. Penilaian bagus atau tidak bagus; benar atau salah tidak termasuk pada tahap ini. Contoh tahap deskripsi misalnya adalah mengemukakan pengamatan kritikus terhadap permainan musik pemusik lain dan mengemukakan bagaimana cara seorang pemusik mengekspresikan musik yang ia mainkan. Dalam tahap ini pemusik yang memberi kritik tidak mengatakan bahwa permainan musik tidak ekspresif atau kurang bagus. 2. Tahap Analisis FormalAnalisis formal adalah suatu proses analisis yang dilakukan oleh seseorang yang memberi kritik terhadap musik yang dimainkan. Dalam tahap ini, kritikus mengemukakan hasil analisisnya tentang bunyi yang dihasilkan, baik nada, ritme, harmonisasi akor, dinamika, atau warna suara dari musik atau lagu yang dimainkan. Dengan kata lain, tahap analisis formal ini lebih menekankan pada elemen-elemen musik yang ada dalam suatu musik, seperti bagaimana nada atau ritme yang disajikan, dsb. 3. Tahap InterpretasiInterpretasi mengacu pada tahap ketika kritikus memaknai musik berdasarkan pemahaman dan analisis yang telah dilakukannya dengan teliti. Menurut Bangun (2011), tahap ini juga tidak bertujuan untuk menilai musik yang diamati. Misalnya, seperti apa ekspresi, emosi, atau pesan yang disampaikan oleh suatu musik pada pendengar. 4. Tahap evaluasiEvaluasi adalah suatu proses ketika kritikus menyatakan pandangan atau kritiknya terhadap musik yang dimainkan. Pada tahap ini lah kritikus memberi penilaian. Namun, penilaian yang diberikan oleh seorang kritikus bukan penilaian subjektif yang tidak berdasar, tetapi penilaian yang dilatarbelakangi oleh pemahaman mendalam terhadap musik, kemampuan menganalisis musik, dan kemampuan memaknai musik yang dimainkan. Inti pada tahap evaluasi ini adalah untuk menentukan ‘baik’ atau ‘buruk’, ‘benar’ atau ‘salah’, atau ‘berhasil’ atau ‘gagal’. Penilaian terhadap ‘baik’, ‘benar’, atau ‘berhasil’ berhubungan dengan penilaian-penilaian positif yang ditemukan kritikus, sedangkan penilaian terhadap ‘buruk’, ‘salah’, atau ‘gagal’ berhubungan dengan penilaian-penilaian negatif. Referensi
|