Hasil rancangan adalah tahapan dari modifikasi pangan khas daerah

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

36 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Indonesia memiliki keberagaman pangan yang tersebar di berbagai daerah. Makanan khs daerah juga menjadi ciri khas dari daerah asalnya. Sehingga makanan khas daerah juga dapat mendukung pariwisata daerahnya. Saat ini ada 30 jenis kuliner yang menjadi ikon makanan khas Indonesia. Makanan ini terbagi menjadi makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup. Panganan khas daerah Indonesia akan menjadi daya tarik pariwisata lokal maupun mancanegara untuk datang ke daerah-daerah Nusantara.

Kewirausahaan bidang pangan olahan dapat menjadi ide alternatif yang sangat menjanjikan. Apa lagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan panganan khas daerah. Sebagai seorang wirausahawan pemula sangat dianjurkan untuk lebih kreatif dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih dan mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya. Inovasi juga dilakukan agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah ada. Walaupun produk khas daerah, inovasi tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk, maupun kemasannya.

Bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan di bagi menjadi 3 yaitu:

Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah produk pangan. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan hewani.

Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk memperbaiki sifat atau

bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya.

• Pembentuk gel (Gelling agent)

• Pengatur keasaman (Acidity regulator)

• Pengawet (Preservative)

• Pengembang (Raising agent)

• Pengemulsi (Emulsifier)

• Penguat rasa (Flavour enhancer)

E. Modifikasi Pangan Khas Daerah

1. variasi rasa dan bentuk

2. memperpanjang usia produk

3. meningkatkan tingkat higine produk

1. Modifikasi bahan : untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru.

2.Modifikasi proses : untuk menghasilkan tekstur berbeda, meningkatkan keawetan dan higene pangan.

3. Modifikasi tampilam : dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan pengemasan.

  • Melindungi produk dari lingkungan luar
  • Melindungi dari benturan
  • Untuk penanganan, distribusi, memberi informasi, daya tarik pembeli
  • Kemasan Primer : kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk.
  • Kemasan Sekunder : pembungkus kemasan primer dan tidak bersentuhan langsung dengan produk.
  • Kemasan Tersier : digunakan untuk distribusi jarak jauh dan membungkus beberapa kemasan sekunder.

Pemasaran memiliki fungsi penting yaitu untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka memperoleh laba.

Strategi pemasaran terbagi menjadi 4, yaitu :

Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah :

• Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen,

• Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar,

• Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen,

• Penciptaan nilai tambah pada produk,

• Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan cuma booming sesaat).

Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

• Mempertimbangkan harga pokok produksi

• Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik

• Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar.

Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa dilakukan sebagai berikut:

• Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen

• Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen.

• Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping”

Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau website. Juga dapat dilakukan dengan mengikuti bazarbazar yang banyak dilakukan oleh berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup :

Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan.

Kamu harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika kamu ingin bentuk usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT.

Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal.

Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman.

Dalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan.

a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai Penanggung jawab produksi, pemasaran, dan administrasi/keuangan.

b. Enam orang karyawan, yaitu 3 orang untuk bagian produksi, 2 orang untuk bagian pemasaran dan 1 orang untuk bagian administrasi.

Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi proses pengolahannya.

Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan tidak tetap (variabel).

Beberapa aspek keuangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi.

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai jumlah produksinya. Contoh : biaya bahan baku, bahan pembantu, dan bahan kemasan.

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Contoh : biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya.

Tota biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap.

Harga Pokok Produksi adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi.

Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen.

Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya.

Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya.

a. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, pengenalan produk kepada teman teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi asinan buah buatan kamu supaya mereka tertarik membeli.

b. Bila produk mulai dapat diterima dan banyak penggemar, lalu merambah pasar baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah.

c. Manfaatkanlah teknologi internet dan jejaring sosial untuk memperluas pemasaran.

d. Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya.

1. Tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi.

2. Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan.

3. Tahapan ketiga adalah evaluasi.

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak bergantung pada volume produksi. Contoh Biaya tetap (fixed cost) di antaranya: tenaga kerja, listrik/air, gas, serta penyusutan alat. Sedangkan biaya tidak tetap/ variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya tergantung dari volume produksi. Contoh biaya tidak tetap/ variabel (variable cost) adalah bahan baku dan kemasan produk.

2. Hubungan antara evaluasi usaha dengan pengembangan usaha adalah hasil dari evaluasi tersebut dilakukan untuk melakukan rencana pengembangan usaha.

3. Pengembangan usaha perlu dilakukan hal ini bertujuan untuk memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang untuk meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan.

4. Langkah dalam pengembangan usaha adalah sebagai berikut:

  • memiliki ide usaha
  • melakukan penyaringan ide/ konsep usaha
  • penyaringan ide/ konsep usaha
  • pengembangan rencana usaha
  • implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha

5. Contoh rencana pengembangan usaha untuk pengolahan modifikasi makanan khas daerah:

(Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan kreativitas kalian, konsultasikan dengan guru kalian)

Menambahkan variasi rasa

Variasi rasa rendang level pedas, mulai dari rasa original, level pedas 0 hingga level tertentu.

Tujuannya: level O (tidak pedas), untuk mengembangkan produk agar diminati segmen pasar anak-anak; rasa rendang original: untuk segmen pasar orang tua, rasa rendang dengan level pedas yang tinggi: untuk segmen pasar remaja yang menyukai makanan pedas.

Mengembangkan variasi bentuk

Mengambangkan rendang level pedas dalam bentuk makanan internasional, serti burger rendang level pedas, pizza rendang, sushi rendang, dll. Tujuan pengembangan ini adalah agar rendang dapat dinikmati dalam bentuk kekinian, sehingga diharapkan dapat menjamah segmen pasar remaja yang lebih luas, karena remaja pada umumnya menyukai makanan kekinian.

Mengembangkan kemasan rendang level pedas yang lebih menarik dan membuat produk lebih tahan lama. Untuk mengembangkan segmen pasar masyarakat yang lebih luas di daerah lain, misal sebagi produk oleh-oleh.