Keragaman yang ada di Indonesia merupakan anugerah dari

Keberagaman budaya Indonesia harus kita syukuri karena merupakan salah satu pemberian dari Allah. Semua hal yang Allah berikan dalam kehidupan kita harus kita syukuri dengan baik. Keberagaman budaya juga menjadi salah satu keindahan tersendiri jika mampu di kelola dengan baik.

Mengapa keragaman budaya patut disyukuri dan dikelola dengan baik?

Karena keberagaman budaya adalah peninggalan nenek moyang masa lampau yg harus dilestarikan.

Mengapa keberagaman dari Tuhan yang harus kita syukuri?

Karena keragaman indonesia merupakan warisan nenek moyang yang patut kita lestarikan, dan disyukuri, serta mendapat pengakuan dari negara lain.

Mengapa keberagaman yang merupakan anugrah Tuhan bagi bangsa Indonesia harus kita syukuri dan hormati?

Keberagaman merupakan anugerah yang harus disyukuri karena keberagaman dapat memunculkan banyak potensi untuk memajukan Indonesia. Indonesia menjadi kaya akan nilai-nilai luhur dan budaya.

Mengapa keberagaman harus disyukuri dan bukan harus disertai?

Karena keberagaman mengajarkan kita arti indahnya perbedaan, mengajarkan kita harus menghargai satu sama lain. Tentunya dapat sebegai bahan ajar dalam bersosial dan berbudaya.

You might be interested:  Mengapa Harus Mengandalkan Musyawarah?

Mengapa keberagaman itu dapat dijadikan sebagai kebanggaan dan kekayaan bangsa?

karna keragaman budaya inilah yang menjadi indonesia itu kaya akan budayanya. seperti bahasa, baju adat, tarian dan makanan khas daerah.

Mengapa kita perlu bersyukur untuk keanekaragaman suku bangsa?

Karena keberagaman yang ada di Indonesia tersebut sesungguhnya adalah kekuatan dan kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang menjadikan ia istimewa dibanding bangsa lain di dunia apabila disikapi dengan positif. Karena keberagaman tersebut datang dari Tuhan Yang Maha Esa.

Mengapa keberagaman budaya Indonesia harus dijaga dan dilestarikan?

Mencintai keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan tanggung jawab kita semua sebagai warga Negara Indonesia. Keanekaragaman ini merupakan suatu kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak dicuri atau ditiru oleh bangsa lain.

Mengapa keragaman budaya Indonesia harus terus dijaga dan dilestarikan?

Kebudayaan daerah harus dilestarikan karena: Merupakan aset berharga dari suatu negara. Agar generasi selanjutnya dapat menikmati budaya dari generasi sebelumnya. Sebagai identitas daeri suatu daerah.

Bagaimana kita menyikapi keberagaman budaya Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa?

Cara menyikapi keberagaman adalah dengan menerapkan toleransi. Toleransi adalah cara menghargai dan menerima perbedaan atas berbagai perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini. Toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa majemuk dengan berbagai latar belakang suku, agama dan ras seperti Indonesia.

Apa saja faktor yang menyebabkan keberagaman masyarakat Indonesia?

Selain letak strategis Indonesia, faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia lainnya adalah kondisi negara kepulauan terbesar di dunia. Jarak kepulauan yang berbeda-beda membuat masyarakat mengembangkan kebiasaan, adat istiadat dan budaya masing-masing.

Mengapa keberagaman yang terdapat di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan?

Kebhinekaan Bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan tersebut mudah membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau

- Negara Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan kekayaan bahasa yang sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu sama lain, dan ketika keanekaragaman dan kekayaan itu menyatu menjadi satu bangsa, maka yang muncul adalah sebuah keindahan.

Penggambaran tentang kekayaan budaya bangsa Indonesia itu dikemukakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik [IKP], Kementerian Komunikasi & Informatika RI, Freddy H. Tulung ketika memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Menuju Ketahanan Nasional di Balai Budidaya Air Payau Boddia, Kecamatan Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu [12/6].

Menurut dia, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku bangsa. "Kekayaan dan keanekaragaman budaya dan bahasa itu ketika menyatu benar-benar melahirkan keindahan," katanya.

Ia kemudian bercerita mengenai upacara penyambutan yang diterimanya ketika akan memasuki ruangan acara, yang diucapkan dalam bahasa Takalar. Menurut pendengarannya, intonasi suara dalam bahasa Takalar cukup keras, dan ia seperti dibentak-bentak.

Freddy dengan terus terang mengaku tidak mengerti bahasa Takalar, namun setelah dibisiki seseorang dan memahami maksud kata-kata yang keras itu, ia kemudian merasa sangat terharu.

"Dari situlah saya menemukan keindahan itu, keindahan dari adanya keanekaragaman budaya dan bahasa. Kata-kata yang keras itu artinya begini, 'Kalau Bapak datang dengan niat baik, saya siap mati untuk Bapak. Tetapi kalau Bapak datang dengan niat buruk, sebaiknya Bapak pulang sekarang juga, sebelum sesuatu hal buruk terjadi pada Bapak'," kata Freddy Tulung.

Menurut dia, karena tidak mengerti, maka bahasa Takalar terdengar keras dan galak, namun setelah ia mengetahui artinya, dirinya merasakan sesuatu keindahan dari bahasa Takalar itu. "Makna dari kata-kata indah itu adalah perbedaan. Jika perbedaan dan keanekaragaman itu menyatu, maka akan melahirkan keindahan," katanya lagi.

Ia menambahkan, banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui betapa luasnya negara Indonesia. Panjangnya dari ujung barat hingga ke ujung timur Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mencapai 5.120 kilometer. Jarak tempuhnya, katanya, hampir sama kalau orang Indonesia naik haji ke Jeddah, Arab Saudi, dengan waktu tempuh penerbangan selama 12 jam.


"Sedangkan panjang jarak dari selatan ke utara, lebih dari 1.700 km. Bayangkan, panjang pantai Indonesia sekitar 104.000 km, menduduki urutan nomor empat sebagai negara yang memiliki pantai terpanjang di dunia," katanya.

Sedangkan luas daratan Indonesia, menurutnya, lebih dari dua juta kilometer, dengan luas lautan hampir tiga kali lipatnya. Artinya, dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan. "Hampir seperti penduduk Takalar yang mayoritas berprofesi di laut," katanya.

Pada kesempatan itu ia berpesan agar seluruh bangsa Indonesia menjaga kekayaan dan keanekaragaman bahasa dan budaya itu untuk tetap hidup dan berkembang menuju ke arah kesatuan bangsa, bukan sebaliknya membesar-besarkan perbedaan.

Hadir pada acara itu di antaranya Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi, Laksma TNI AL Christina M Rantetana, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Alfitra Salamm, Kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Takalar, Drs Syahriar, MAP, Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia [PMII]  Pusat, Addin Jauharurudin, Ketua Dewan Pembina PWI Tarman Azzam, dan Ketua Panitia yang juga Ketua Bidang Pendidikan Seni dan Budaya PB PMII, Nina Batuatas. [Ajo]

KUBU RAYA - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. mengatakan bahwa perayaan natal hendaknya dapat menjadi momentum suka cita atas anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada Bangsa Indonesia pada umumnya, dan khususnya bagi Kalimantan Barat. Dimana Kalbar telah dianugerahi keragaman yang luar biasa banyaknya. Oleh karena itu keragaman dan kesatuan harus dijaga, dirawat dan disyukuri dengan saling menghormati, menghargai dan mengasihi.

"Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Kalimantan Barat untuk menyatukan tekad dan bergandeng tangan membangun dan memajukan Kalimantan Barat demi masa depan yang lebih baik lagi. Karena hanya dengan tekad dan kerja sama antara kita semua, maka pembangunan yang dicita-citakan akan terlaksana dengan baik, sehingga visi dan misi Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan tercapai dan seluruh masyarakat bisa menikmatinya," ajak Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. saat menghadiri Perayaan Natal Oikumene Umat Kristiani, TNI, POLRI, ASN Kalimantan Barat Tahun 2021 di Aula Makodam XII Tanjungpura, Jum'at Malam [7/1/2022].

Kegiatan ini turut dihadiri Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Samuel, S.E., M.Si. Forkopimda Kabar, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan serta Tokoh Pemuda.

Orang nomor dua di Kalimantan Barat ini juga menyampaikan bahwa memahami telah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk semakin kritis mencermati lebih jauh setiap hambatan dan tantangan serta peluang dan kesempatan, guna lebih menyatukan perspektif pola pikir demi kiprah kita dalam membangun Kalimantan Barat dengan penuh tanggung jawab, untuk meningkatkan derajat kualitas kehidupan yang lebih baik.

"Untuk itu, Saya harapkan kepada seluruh umat beragama termasuk Kristiani di Wilayah Kalimantan Barat agar mampu menjaga ketenangan dan ketentraman serta jangan sampai bertindak diluar batas," harap H. Ria Norsan.

Dikatakannya, Natal kali ini sedikit berbeda karena adanya protokol kesehatan. Namun diharapkan perayaan Natal ini tidak mengurangi semangat dalam menciptakan perdamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan bagi semua. Perayaan Natal hendaknya mengingatkan kembali pada makna hakikinya yaitu sebagai perwujudan kedamaian, karena Natal adalah representasi dari kasih antar sesama yang menjadi pondasi terciptanya rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan mental spiritual dan menyebarkan kebaikan bagi orang-orang disekitarnya.

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Saya mengucapkan selamat merayakan Natal Tahun 2021 dan selamat Tahun Baru Tahun 2022 kepada Umat Kristiani Kalimantan Barat," tutupnya.

Sementara itu, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat dan Selaku Ketua Umum Panitia Natal Oikumene Kalimantan Barat Tahun 2021, Samuel, S.E., M.Si. mengatakan bahwa mengingat kondisi Pandemi Covid-19 yang menghendaki agar kita semua selalu mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, serta tidak menimbulkan kerumunan massa maka umat yang hadir secara langsung dibatasi hanya setengah dari kapasitas Aula Makodam XII Tanjungpura.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia Natal Oikumene Tahun 2021 yang telah bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas dari mulai perencanaan, persiapan hingga pelaksanaan Natal.  Semoga apa yang sudah kita lakukan menjadi persembahan yang harum bagi kemuliaan Tuhan Kita Yesus Kristus," ungkap Plh Sekda Provinsi Kalimantan Barat, Samuel, S.E., M.Si.

Sebagai informasi, kegiatan Perayaan Natal Oikumene Umat Kristiani, TNI, POLRI, ASN Kalimantan Barat Tahun 2021 di awali dengan Ibadah Perayaan Natal dan dilanjutkan dengan kegiatan Ramah Tamah. [Irf]

Oleh: [Novi Muharrami,S.S]

Video yang berhubungan