Buatlah kalimat menggunakan kata penghubung kalimat berhubungan dengan teks prosedur

2 menit

Kaidah kebahasaan teks prosedur sangat penting untuk dipahami bagi kamu yang sedang mempelajari jenis teks yang satu ini. Simak penjelasan lengkapnya, ya!

Property People, apakah kamu tahu apa itu teks prosedur?

Teks Prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan terdapat penjelasan/keterangan dalam langkah tersebut.

Tujuan teks prosedur antara lain sebagai panduan pembaca sehingga dapat secara tepat dan akurat mengikuti sebuah proses membuat sesuatu.

Contoh teks prosedur biasanya ada dalam kemasan produk, misalnya, cara membuat mi instan hingga cara mendirikan tenda kemping yang baik dan benar.

Nah, selain pengertiannya dan struktur teks prosedur, kamu juga harus tahu apa saja kaidah kebahasaan teks prosedur.

Mempelajari kaidah kebahasaan termasuk penting supaya kamu dapat memahami dan menyusun teks tersebut dengan baik dan benar.

Adapun kaidah kebahasaan teks prosedur adalah menggunakan kalimat imperatif, kalimat deklaratif, kalimat interogatif, konjungsi temporal, verba material dan tingah laku, partisipan manusia, hingga bilangan penanda.

Melansir Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI dan sumber lain, simak selengkapnya di bawah ini.

7 Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

1. Kalimat Imperatif

Buatlah kalimat menggunakan kata penghubung kalimat berhubungan dengan teks prosedur

Sumber: steemitimages.com

Kaidah kebahasaan teks prosedur adalah banyak menggunakan kata kerja perintah.

Kalimat yang mengandung perintah tersebut berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.

Contoh kalimat imperatif dalam teks prosedur antara lain “buatla”h, “ciptakan”, “aturlah”, “carilah”, “harus”, “jangan”, “perlu”, hingga “tak perlu”.

2. Kalimat Deklaratif

Selanjutnya adalah kalimat deklaratif.

Kalimat deklaratif dalam teks prosedur berisi pernyataan yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

Nah, kalimat deklaratif sangatlah penting dalam teks prosedur untuk menjelaskan langkah-langkah di dalamnya.

3. Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan.

Kaidah teks prosedur satu ini berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu.

4. Konjungsi Temporal

Buatlah kalimat menggunakan kata penghubung kalimat berhubungan dengan teks prosedur

Sumber: sippn.menpan.go.id

Konjungsi temporal adalah kaidah kebahasaan teks prosedur yang merupakan kata penghubung yang berhubungan secara kronologis dengan waktu dan kejadian dari kedua peristiwa yang memiliki keterkaitan.

Contoh kongjungsi temporal dalam teks prosedur adalah “setelah ini”, “kemudian”, “lalu”, “sesudah itu”, “selanjutnya”, “sebelum itu”, dan lain-lain.

5. Verba Material dan Tingkah Laku

Verba material adalah perbuatan yang mengacu pada tindakan dengan tindakan fisik.

Contoh verba material antara lain “potonglah ubi itu”, “masukan air ke dalam wadah”, dan lain-lain.

Adapun verba tingkah laku adalah perbuatan yang mengacu pada tindakan berdasarkan ungkapan.

Contohnya “tunggu kira-kira 5 menit”, “tunggu sampai matang”, “tetap pertahankan”, dan lain sebagainya.

6. Partisipan Manusia

Buatlah kalimat menggunakan kata penghubung kalimat berhubungan dengan teks prosedur

Sumber: kumparan.com

Teks prosedur juga harus menggunakan kalimat partisipan manusia.

Partisipan manusia adalah mempartisipasikan atau mengikutsertakan manusia dalam tulisan tersebut untuk membantu langkah-langkahnya.

Kalimat partisipan manusia biasanya menggunakan kata seperti “anda”, “kamu”, “kita”, atau kata ganti yang ditujukan untuk manusia.

Contohnya “penggugat”, “penanggung jawab”, “pelapor”, “pemain”, dan lain sebagainya.

7. Bilangan Penanda

Bilangan penanda adalah kaidah kebahasaan teks prosedur terakhir.

Teks prosedur menggunakan bilangan penanda untuk memperjelas tahapan langkah yang harus dilakukan.

Artinya, bilangan penanda adalah bilangan yang mengurutkan langkah-langkah pada tulisannya.

Contoh bilangan penada dalam teks prosedur antara lain menggunakan bilangan bulat seperti 1, 2, dan 3 atau menggunakan angka romawi I, II, II, dan IV.

Contoh lainnya yaitu menggunakan alfabet seperti a, b, c, dan d.

***

Semoga artikel ini bermanfaat, Property People.

Simak juga informasi menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Temukan berbagai macam hunian favorit, salah satunya Citra Maja Raya!

Kata Hubung. Dalam membuat sebuah kalimat atau paragraf kita sering menemui sebuah kata hubung atau konjungsi. Kata hubung dapat berfungsi sebagai kata yang menyatukan antara subjek dan predikat, predikat dan objek, hingga keterangan. Dalam penggunaannya, konjungsi tidak mengandung suatu makna atau tujuan tertentu. Karena konjungsi memang hanya berperan sebagai kata penghubung atau kata sambung saja.

Yuk baca sampai habis buat kamu yang ingin tahu penggunaan kata hubung secara lengkap!

Pengertian Kata Hubung

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Kata hubung atau kata sambung didefinisikan sebagai kata yang terkait atau ekspresi antara kata, antara kalimat, antara klausa dan antara frasa. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa kata hubung ialah penghubung atau konjungsi antara kalimat dan kata.

2. Menurut Ambary (1983: 132)

Kata sambung atau kata penghubung ialah kata yang bertugas menghubungkan kalimat, bagian kalimat atau kata dengan sekaligus menentukan macam hubungannya. 

3. Menurut Kridalaksana (1997: 235)

Definisi kata sambung merupakan suatu kategori yang memiliki fungsi sebagai memperluas satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan atau lebih dalam suatu konstruksi.

4. Menurut Chaer (2000)

Pengertian kata sambung merupakan kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.

Merujuk dari pendapat para ahli di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kata penghubung ialah kata yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa atau sebuah kata yang menghubungkan antar kalimat.

Jenis-Jenis Kata Hubung

Terdapat beberapa jenis kata penghubung. Secara umum jenis kata penghubung dibagi menjadi dua, yaitu kata sambung antar klausa dan kata sambung antar kalimat. 

1. Kata Hubung (konjungsi) Antar Klausa

Konjungsi antar klausa atau disebut juga konjungsi intra kalimat, merupakan kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak dalam satu kalimat, biasanya terletak di tengah-tengah kalimat.

Secara umum konjungsi antar klausa terbagi menjadi 2 (dua) yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

  1. Konjungsi Koordinatif, yakni konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara. Contohnya : dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal.
  1. Konjungsi Subordinatif, yakni konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat. Contohnya : yang, agar, supaya, bahwa, dengan, sehingga, tanpa, sejak, jika, begitu, sambil.

2. Kata Hubung Antar Kalimat

Konjungsi antar kalimat merupakan kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Fungsi konjungsi antar kalimat bisa berfungsi untuk menyatakan konsekuensi, kebalikan, kelanjutan, pertentangan, penambahan, pendahulu, dan penguatan.

Contoh konjungsi antar kalimat : dengan demikian, sebaliknya, kemudian, setelahnya, sesungguhnya, selain itu, lagipula, tak hanya itu, meski demikian, walau begitu, namun.

Contoh dan Jenis Kata Hubung

Ada banyak contoh dan jenis kata penghubung. Jenis tersebut dapat dibedakan dari fungsinya. Berikut ini akan kamu ulas contoh dan jenis kata penghubung sesuai dengan fungsinya

1. Kata Penghubung Waktu

Kata penghubung jenis ini merupakan kata hubung yang menunjukkan adanya hubungan waktu antara satu klausa dalam bahasa Indonesia dengan klausa lainnya. Konjungsi atau jenis-jenis kata penghubung ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu:

  • Konjungsi batas waktu permulaan, terdiri atas sejak, dan sedari.
  • Konjungsi waktu bersamaan, terdiri atas serta (se)waktu, tatkala, ketika, selama, sambil, sementara, selagi, dan seraya.
  • Konjungsi waktu berurutan, terdiri atas sebelum, sesudah, seusai, sehabis, setelah, begitu, dan selesai.
  • Konjungsi batas waktu akhir, terdiri atas hingga dan sampai.

Contoh kalimatnya: 

  • Ayah berdinas ke luar kota selama beberapa pekan.
  • Valen berkuliah sambil bekerja sebagai pramusaji di sebuah restoran.
  • Ayah sedang sibuk di kantor, sementara Ibu sedang sibuk di dapur.
  • Kami berkeliling ke berbagai tempat wisata yang ada selagi kami ada di sini.
  • Andi berdoa seraya memejamkan matanya.

Baca Juga:

2. Kata Penghubung Pertentangan

Kata penghubung pertentangan merupakan salah satu jenis konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru.

Konjungsi antarkalimat memiliki ciri tertentu, yaitu kalimat pertama dan kedua diakhiri oleh tanda titik. Kemudian, awal kalimat pertama dan kedua diawali dengan penggunaan huruf kapital.  

Sementara pengertian kata penghubung pertentangan adalah bentuk kata yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian tersebut. Contoh kata konjungsi ini adalah: walaupun, tetapi, meskipun begitu, biarpun demikian, padahal. 

Contoh kalimat: 

  • Ara berkulit cokelat padahal kedua orang tua dan adiknya berkulit putih.
  • Anita masih marah kepada kami, padahal kemarin kami sudah meminta maaf kepadanya.
  • Walaupun saudara kembar, Lila memiliki rambut yang panjang dan lurus sedangkan Lili berambut ikal dan keriting.
  • Bapak Anna adalah seorang pendeta, akan tetapi Anna suka berbicara kasar.
  • Justin merupakan salah satu siswa yang kurang dalam mata pelajaran umum, akan tetapi ia sangat mahir dalam bidang kesenian.
  • Pak Gundul hanya seorang buruh bangunan. Sebaliknya, anaknya seorang insiyur terkenal di Ibukota.

3. Kata Penghubung Pilihan

Kata penghubung pilihan atau disjungtif merupakah salah satu jenis bentuk kata sambung yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa digunakan contohnya: atau, ataupun, maupun. 

Contoh kalimatnya: 

  • Dari pagi, siang maupun malam, kerjanya tidak bisa lepas dari handphone.
  • Kau akan menelepon ibumu besok atau lusa?
  • Berjalan perlahan ataupun cepat, kita tetap sudah terlambat.
  • Untuk semester ini, adik akan mengambil ekskul melukis atau menari?
  • Liburan kali ini, kamu memilih berlibur ke pantai atau pergunungan?

4. Kata Penghubung Tujuan

Seperti namanya, kata penghubung tujuan berisi kata yang memiliki tujuan yaitu dengan simbol kata agar. Adapun kata bantu atau penghubung yang umum digunakan dalam kalimat konjungsi subordinatif tujuan ini adalah biar, untuk, agar, dan supaya.

Contoh kalimat: 

  • Indah berolahraga setiap pagi agar semangat menjalani aktivitas.
  • Campurkan rempah-rempah ini supaya masakan terasa lezat.
  • Andi bekerja keras untuk bisa menikah tahun depan.
  • Intan belajar memasak supaya suaminya senang.
  • Pohon itu ditebang agar tidak menutupi jalan.

5. Kata Penghubung Sebab

Kata penghubung sebab digunakan untuk menghubungkan peristiwa yang terjadi atas tindakan tertentu. Kata sambung ini berfungsi untuk mengbungkan klausa dalam kalimat yang digunakan. Contoh kata penghubung: sebab, karena, oleh karena itu, sebab itu.


Contoh kalimat: 

  • Anak-anak ini tidak tahu huruf abjad sebab tidak ada yang mengajari mereka sejak kecil.
  • Sayuran sangat penting bagi tubuh maka setiap anak harus mengkonsumsinya dalam setiap menu makanan.
  • Untuk memutuskan mata rantai penyakit dan memberikan kekebalan pada balita, maka setiap balita hendaknya wajib diimunisasi.
  • Dehidrasi adalah keadaan tubuh kurang cairan oleh karena itu sangat disarankan untuk memberikan asupan cairan seperti air putih atau jus buah.

6. Kata Penghubung Akibat

Kata penghubung akibat adalah kata yang menghubungkan klausa yang yang memiliki hubungan penjelasan akibat. Kata bantu penghubung dalam kalimatnya umumnya yang dipakai adalah sehingga atau akibatnya

Contoh kalimat: 

  • Ibu sangat sibuk hari ini sehingga tidak sempat memasak makan siang.
  • Ayah kehujanan semalam akibatnya Ayah sakit dan tidak masuk kerja hari ini.
  • Hari ini sangat mendung akibatnya jemuranku tidak kering.
  • Lagunya sangat sedih sehingga Lala pun menangis.
  • Komputernya rusak sehingga ia belum bisa mengerjakan tugas.

7. Kata Penghubung Urutan

Kata penghubung urutan biasanya berfungsi untuk menjelaskan urutan suatu hal. Kata pengubung sering dipakai di antaranya adalah lalu dan kemudian.

Contoh kalimatnya: 

  • Setelah selesai makan lalu Niken mencuci piringnya.
  • Selesai mandi lalu dia memutuskan untuk santai menonton televisi.
  • Kipas angin yang dibeli sudah datang lalu dicoba apakah berfungsi atau tidak.
  • Usai adonan kue jadi, kemudian didiamkan agar sedikit mengembang.
  • Adik sudah tertidur, kemudian ibu memutuskan ke dapur untuk melanjutkan memasak makan siang.
  • Hari sudah sore, kemudian semua karyawan memutuskan untuk beres-beres dan bersiap pulang.

8. Kata Penghubung Syarat

Jenis kata penghubung syarat adalah kata sambung yang menjelaskan bahwa suatu kejadian bisa terjadi jika memenuhi sejumlah syarat tertentu. Jenis kata dalam kata sambung satu ini cukup beragam dan paling umum adalah jika, kalau, jikalau, apabila.

Contoh kalimatnya: 

  • Sebenarnya kejadian ini tidak perlu terjadi jikalau semua sudah menyiapkan antisipasi. Kondisi Nita tidak akan memburuk apabila mendapat pertolongan dengan cepat.
  • Kalau adik berhasil mendapat rangking dua maka bisa mendapatkan tas baru dari ayah.
  • Jika ingin pandai maka harus rajin belajar.
  • Jika ingin tubuh tetap sehat maka harus memperhatikan apa yang dimakan.

9. Kata Penghubung Tak Bersyarat

Lain halnya dengan kata penghubung syarat, jenis kata penghubung tak bersyarat adalah jenis kata sambung yang digunakan untuk menghubungkan antar klausa, kalimat, maupun paragraf yang berfungsi untuk menyatakan suatu hal bisa terjadi tanpa ada syarat yang harus dipenuhi. Kata yang sering digunakan adalah walaupun, biarpun, meskipun.

Contoh kalimat: 

  • Ayah bersikeras ikut rapat kantor meskipun kondisi badannya kurang bagus.
  • Nia tetap merasa cukup meskipun nyaris setiap hari tidak memegang uang sepeserpun.
  • Tidak masalah dia ikut, walaupun sering nakal tapi semoga tidak ada masalah kedepannya.
  • Ibu tetap pergi biarpun adik menangis dan tidak mau ditinggal.
  • Hujan tetap turun dengan deras biarpun matahari masih tetap bersinar dengan cerah.

10. Kata Penghubung Perbandingan

Berikutnya adalah kata penghubung perbandingan yang memiliki fungsi untuk membandingkan dan menghubungkan dua klausa, kalimat, maupun paragraf. Apabila kita menjumpai suatu kalimat perlu dihubungkan sekaligus dibandingkan satu sama lain maka dijamin memakai kata sambung ini. Contoh kata sambungnya yaitu seperti, bagai, bagaikan. 

Contoh kalimat: 

  • Lapangan itu dibangun sebagai tempat untuk olahraga masyarakat sekitar.
  • Mata air itu berfungsi sebagai sumber air bagi kehidupan masyarakat sekitar.
  • Semilir angin yang berhembus bagaikan sapuan tangan si ayah yang lembut.
  • Saat berjalan dirinya terlihat bagaimana supermodel yang melenggok di atas catwalk.
  • Tas kecil itu bentuknya mirip dengan wajah tokoh Hello Kitty.

11. Kata Penghubung Pembenaran

Kata penghubung selanjutnya yang perlu diketahui adalah penghubung pembenaran. Kata penghubung ini berfungsi untuk menghubungkan klausa, kalimat maupun paragraf dengan cara membenarkan satu hal dan kemudian menolak hal lainnya. Sehingga ketika ada salah satu yang dibenarkan dan disalahkan maka akan memakai kata sambung ini.

Contoh kata sambungnya yaitu biar, biarpun. 

Contoh kalimatnya: 

  • Lepaskan saja kucingnya biar dia aman dan bisa bernafas
  • Minuman soda itu diracik sebaik mungkin biar laku keras saat dijajakan oleh penjualnya.
  • Sampah plastik itu didaur ulang biar tetap bermanfaat dan cocok dijadikan bahan kerajinan.
  • Biarpun kurus asalkan badan tetap sehat dan selalu fit.
  • Biarpun pahit, namun parea banyak disukai bahkan  beberapa orang membuatnya menjadi lalapan.

Baca Juga:

12. Kata Penghubung Korelatif

Sementara itu kata penghubung korelatif memiliki makna sebagai kata sambung korelatif yang berfungsi menjelaskan bahwa ada dua kalimat masih saling berhubungan, sehingga antara satu kalimat dengan kalimat lain saling berpengaruh. Contoh kata penghubung korelatif antara lain, tidak hanya, tetapi juga, bukannya, melainkan

Contoh kalimat: 

  • Bukannya giat belajar menjelang ujian sekolah, Andi justru bermain games sampai larut malam.
  • Indah tidak hanya kuliah, namun ia juga memiliki bisnis online yang cukup sukses.
  • Pelaku yang mencuri bolpain Indah ternyata bukan Bayu, melainkan Rizki.
  • Sepeda motor itu rusak bukannya karena dipakai ayah berkali-kali, melainkan memang usianya sudah tua.

13. Kata Penghubung Penegas

Berikutnya adalah kata penghubung penegas yang memiliki fungsi menghubungkan dua klausa, kalimat, dan paragraf untuk menjelaskan atau menegaskan dari salah satunya. Contoh katanya seperti bahkan, yaitu,  yakni. 

Contoh kalimatnya: 

  • Bahkan tanpa uang pun, Ria masih bisa hidup dengan nyaman
  • Salah satu manfaat menulis yaitu dapat menyehatkan badan dan pikiran
  • Titik kumpul sudah disepakati yakni di lokasi sekolah yang sudah ditentukan
  • Selama pandemi COVID 19 setiap area publik diberi batas, yakni supaya mengurangi penyebaran virus.
  • Pikirannya tetap tenang bahkan Ketika dompetnya hilang

14. Kata Penghubung Pembatas

Kata hubung pembatas memiliki fungsi tidak hanya menghubungkan namun juga berfungsi sebagai batasan terhadap suatu kejadian atau hal. Contoh kata dan penggunaannya adalah Kecuali, selain.

Contoh kalimatnya: 

Dia tidak akan menagmpunimu, kecuali engkau mau mengakui kesalahanmu kepadanya.

Aku akan memberitahumu soal itu, asal kau jangan mengatakannya kepada siapa pun.

Aku tidak akan memberimu uang, kecuali kamu mau menuruti permintaanku. 

Pasien tidak boleh menerima tamu, selain dari keluarganya sendiri. 

Baca Juga:

15. Kata Penghubung Penjelas

Terakhir, ada kata penghubung penjelas yang merupakan kata sambung  untuk menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Kata yang termasuk konjungsi penjelas adalah kata bahwa.

Contoh kalimat: 

– Indah menjelaskan bahwa ia tidak bersalah karena saat itu dia sedang tidak berada di tempat. 

– Ibu sempat mengatakan bahwa ia tidak mau ikut wisata karena takut sakit. 

– Ayah menyatakan bahwa rumah ini hanya dikontrak tiga tahun. 

Itulah jenis-jenis kata penghubung yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bisa menjawab rasa penasaran kamu, ya!

E-book Gratis

Selain memberikan rekomendasi buku, kami juga menyediakan e-book gratis bagi kamu yang tertarik dengan dunia penulisan buku. Ebook ini kami berikan spesial untukmu yang ingin belajar menulis buku. Silahkan download e-book gratis yang Anda butuhkan di bawah ini: