Jenis kapasitas paru apa yang merupakan penjumlahan dari volume tidal dengan volume cadangan inspirasi?

Volume Udara Pernapasan – Pengertian, Frekuensi, Rumus & Jenis – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Volume Udara Pernapasan yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, perkembangan, konfigurasi, periode, golongan, sifat, gambar dan contoh, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Jenis kapasitas paru apa yang merupakan penjumlahan dari volume tidal dengan volume cadangan inspirasi?

Pengertian Volume Udara Pernapasan

Dalam sistem pernapasan atau biasa disebut juga dengan sistem respirasi merupakan sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Untuk hewan yang berkaki empat, pada sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru yang dimana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pernapasan Pada Manusia

Frekuensi Pada Pernapasan

Dalam gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan aktivitas saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbon dioksida (CO2). Yang pada umumnya, manusia mampu bernapas antara 15 hingga 18 kali setiap menitnya. Dalam frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

  1. Pada bayi dan balita mempunyai frekuensi bernapas lebih banyak jika dibandingkan dengan orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru-paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Pada orang tua juga mempunyai frekuensi napas lebih banyak hal ini karena kontraksi otot-otot dada dan diafragma tidak sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.

  2. Dalam frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak dari pada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari pada laki-laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.

  3. Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.

  4. Untuk posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperkukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2, pada posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.

  5. Orang yang banyak melakukan kegitan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh karena itu, tubh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak.gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di otak dan sebut dengan medulla oblongata. Sebaliknya saraf pernapasan ini juga dipacu oleh kadar karbon dioksida yang ada di dalam darah. Kita dapat menahan napas sementara waktu, tetapi bila kadar karbon dioksida dalam darah naik naka akan timbul rangsangan untuk segera menghirup udara pernapasan dalam-dalam ketika darah melalui alveolus, kandungan karbon dioksidanya sama dengan di alveolus.Darah lalu mencapai medulla oblongata yang mengandung sel-sel yang sangat peka terhadap konsentrasi karbon dioksida dalam darah. Jika kandungan karbon dioksida ini naik di atas normal, medulla oblongata menanggapinya dengan meningkatkan banyaknya impuls saraf dan laju impuls saraf yang mengotrol aksi otot-otot pernapasan (otot diafragma dan otot interkosta). Akibatnya yakni peningkatan pertukaran udara dalam paru-paru yang mengembalikan konsentrasi karbon dioksida dalam alveolus dengan cepat dan kemudian mengembalikan konsentrasi karbon dioksida darah ke konsentrasi normal. Seberapa banyak jumlah udara yang bisa masuk ke dalam tubuh kita? Berikut ini akan dijelaskan mengenai volume udara pernapasan.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Alat Pernapasan Burung

Jenis Volume Udara Pernapasan

Jenis kapasitas paru apa yang merupakan penjumlahan dari volume tidal dengan volume cadangan inspirasi?

Untuk volume udara pernapasan dapat diukur dengan menggunakan respirometer atau spirometry. Yang secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut:

Yaitu volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 ml.

Yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 ml.

Yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 ml.

Volume Sisa/Residu (Residual Volume), yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau 1.000 ml.

Kapasitas vital (vital capacity) yakni volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelag melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 ml. jadi, kapasitas vital ialah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Alat Pernapasan Manusia

Yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau 4.500 ml. jadi, volume total paru-paru ialah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital. Dalam keadaan biasa, manusia menghisap dan mengeluarkan udara pernapasan kurang lebih 500 cc. bila setengah liter ini telah diembuskan, maka dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat, masih dapat mengembuskan satu setengah liter udara cadangan di dalam paru-paru.

Sebaliknya, sesudah menghirup udara setengah liter, kita masih dapat menghirup kuat-kuat satu setengah liter udara lagi, jumlah udara yang terdapat dalam sistem pernapasan yaitu antara setengah dan tiga setengah liter. Jumlah udara pernapasan sekian itu dapat dimanfaatkan secara teratur oleh para olahragawan yang terlatih. Walaupun ada 500 cc udara yang bisa kita hirup dalam keadaan biasa, tetapi hanya 350 cc yang dapat sampai di gelembung paru-paru, sedangkan yang 150 cc lainnya hanya sampai di saluran pernapasan saja.

Rumus Kapasitas Total Paru-Paru

Berikut ini terdapat beberapa rumus kapasitas total paru-paru, terdiri atas;

1. Kapasitas Vital Paru-Paru : KVP

Merupakan volume udara yang dapat keluar masuk secara maksimal dari paru-paru atau ke paru-paru. Kapasitas vital pru-paru ialah hsil penjumlahan dari volume udara pernafasan (UP) , udara komplementer (UK), dan udara suplementer (US). Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus , sebagai berikut :

KVP = UP + UK + US

Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 5000 ml

2. Volume Total Paru-Paru : VTP

Merupakan volume udara yang dapat ditampung oleh paru-parusecara maksimal. Kapasitas total paru-paru ialah penjumlahan dari kapasitas vital paru-paru (KVP) dengan udara residu (UR). Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

VTP = KVP + UR

Demikianlah pembahasan lengkap tentang macam-macam volume udara pernapasan pada manusia beserta rumus kapasitas total pernapasan dan paru-paru. Semoga artikel materi diatas bermanfaat untuk kamu sekalian dalam belajar biologi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pernapasan Dada Dan Perut

Demikianlah pembahasan mengenai Volume Udara Pernapasan – Pengertian, Frekuensi, Rumus & Jenis semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Sebagaimana kita ketahui, saluran penghantar udara hingga mencapai paru antara lain terdiri dari hidung, faring, laring, trachea, bronchus, bronchiolus. Saluran pernapasan dari hidung sampai bronchiolus dilapisi oleh membran mucosa bersilia. Ketika udara masuk ke dalam rongga hidung, udara akan disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan fungsi utama mucosa inspirasi yang terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia dan bersel goblet.  Sedangkan anatomi saluran pernapasan secara lengkap menurut Mukono (2008), sebagai berikut :

  1. Hidung: Udara dalam hidung mengalami beberapa perlakuan, yaitu disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Ketiga fungsi tersebut karena adanya mucosa saluran pernapasan, yang terdiri dari epitel torachs bertingkat, bersilia, dan mengandung goblet cell. Partikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut halus yang terdapat dalam lubang hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat dalam lapisan mucosa. Gerakan silia menuju pharing, dan suhu udara inspirasi akan disesuaikan dengan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal. Jika udara tersebut mencapai pharing, dapat dikatakan hampir bebas debu yang bersuhu sama dengan suhu tubuh dan kelembabannya 100%.
  2. Pharing: Pharing atau tenggorokan berada dibelakang mulut dan rongga nasal, dibagi dalam tiga bagian yaitu nasofaring, oropharing dan laringopharing. Pharing merupakan saluran penghubung ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Normalnya bila makanan masuk melalui oropharing, epiglotis akan menutup secara otomatis sehingga aspirasi tidak terjadi. Tonsil merupakan pertahanan tubuh terhadap benda-benda asing (organisme) yang masuk ke hidung dan pharing.
  3. Laring: Laring terdiri dari satu seri cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot. Di sini didapatkan pita suara dan epiglotis. Glotis merupakan pemisah antara saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Kalau ada benda asing masuk sampai melewati glotis, maka dengan adanya refleks batuk akan membantu mengeluarkan benda atau secret dari saluran pernapasan bagian bawah.
  4. Trachea: Terletak di bagian depan esophagus, dari mulai bagian bawah krikoidkartilago laring dan berakhir setinggi vertebrathoracal 4 atau 5. Trachea bercabang menjadi bronchus kanan dan kiri. Tempat percabangannya disebut karina yang terdiri dari 6 10 cincin kartilago.
  5. Bronchus: Cabang bronkus utama kanan dan kiri bercabang-cabang menjadisegmen lobus, kemudian menjadi segmen bronkus. Percabangan iniditeruskan sampai cabang terkecil bronkiolus terminalis yang tidakmengandung alveolus, bergaris tengah sekitar 1 mm, diperkuat olehcincin tulang rawan yang dikelilingi otot polos.
  6. Bronchiolus: Diluar bronchioles terminalisterdapat asinus sebagai unit fungsional paru yang merupakan tempatpertukaran gas. Asinus tersebut terdiri bronchiolus respirasi yangmempunyai alveoli. Ductusalveolaris yang seluruhnya dibatasi olehalveolus dan alveolusterminal, merupakan struktur akhir paru.

Jenis kapasitas paru apa yang merupakan penjumlahan dari volume tidal dengan volume cadangan inspirasi?

Cara Mengukur Kapasitas Vital Paru-ParuSementara paru merupakan satu-satunya organ tubuh yang berhubungan denganlingkungan di luar tubuh, yaitu melalui sistem pernapasan. Fungsi utama paru untuk respirasi, yaitu pengambilan O2 dari luar masuk ke dalam saluran napasdan diteruskan ke dalam darah. Paru juga merupakan organ yang paling banyak dipergunakan di dalam tubuh. Di samping pertukaran CO2 dengan O2 yang tetap untuk hidup, pada saat yang sama paru tidak hanya dilewati beratus-ratus polutan (termasuk asap tembakau), tetapi juga harus mencegah alergen, virus, bakteri dan mikroba lain yang tidak terhitung jumlahnya. Peradangan pernapasan lebih sering terjadi dari pada peradangan organ lain, terutama pada orang dengan bakat penyakit yang melemahkan tubuh.

Pemeriksaan faal paru dilakukan untuk mengukur berapa banyak udara yang dapat masuk ke dalam paru dan seberapa cepat udara dapat keluar dari paru. Sedangkan alat yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut dengan Spirometer. Spirometer merupakan alat yang dapat dipakai untuk mengukur berbagai parameter ventilasi paru. Adanya gangguan restriksi, obstruksi maupun bentuk campuran dapat ditentukan dari hasil pemeriksaan spirometri.

Volume dan Pengukuran Kapasitas Paru
Selama pernapasan berlangsung, volume paru selalu berubah ¬ubah, mengembang sewaktu inspirasi dan mengempis sewaktu ekspirasi. Dalam keadaan normal, pernapasan terjadi secara pasif dan berlangsung hampir tanpa disadari. Beberapa parameter yang menggambarkan volume paru adalah:

  1. Volume Tidal (Tidal Volume = TV) atau volume alun napas, adalah volume udara masuk dan keluar pada pernapasan biasa. Besarnya TV orang dewasa sebanyak 500 ml.
  2. Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume = IRV), volume udara yang masih dapat dihirup kedalam paru sesudah inspirasi biasa, besarnya IRV pada orang dewasa adalah 3100 ml.
  3. Volume Cadangan Ekspirasi (Ekspiratory Reserve Volume = ERV), volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah ekspirasi biasa, besarnya ERV pada orang dewasa adalah 1200 ml.
  4. Volume Residu (Residual Volume = RV), udara yang masih tersisa didalam paru sesudah ekspirasi maksimal. TV, IRV dan ERV dapat diukur dengan spirometer, sedangkan RV = TLC-VC.

Sedangkan pengertian kapasitas paru merupakan penjumlahan dari dua volume paru atau lebih. Termasuk pemeriksaan kapasitas paru adalah:

  1. Kapasitas Inspirasi (Inspiratory Capacity=IC) adalah volume udara yang masuk paru setelah inspirasi maksimal atau sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal (IC=IRV+TV).
  2. Kapasitas Vital (Vital Capacity), volume udara yang dikeluarkan melalui ekspirasi maksimal setelah sebelumnya melakukan inspirasi maksimal. Kapasitas vital besarnya sama dengan volume inspirasi cadangan ditambah volume ekspirasi cadangan dan volume tidal(VC=IRV+ERV+TV).
  3. Kapasitas Paru Total (Total Lung Capacity=TLC) adalah kapasitas vital ditambah volume residu (TLC=VC+RV atau TLC=IRV + TV + ERV + RV)
  4. Kapasitas Residu Fungsional (Functional Residual Capacity=FRC) adalah volume ekspirasi cadangan ditambah volume residu (FRC=ERV+RV)

Spirometer adalah alat tes fisiologi yang mengukur volume udara dimana udara dihirup dan dihembuskan menurut waktu. Dengan pemeriksaan spirometri dapat diketahui semua volume paru kecuali volume residu, semua kapasitas paru kecuali kapasitas paru yang mengandung komponen volume residu yaitu FRC dan TLC.

Refference, antara lain : Mukono, H.J., 2008. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran Pernapasan, Airlangga University Press; Yunus, F. Kendaraan Bermotor terhadap FaaI Paru, FKUI; American Thoracic Society, 1999. Medical Section of the American Lung Association, Standart for diagnostic and care of patient with chronic obstructif pulmonary desease (COPD) and asthma; Sumamur PK.,1986, Higene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, Gunung Agung,

Incoming Search Terms: