Apakah minum air putih hangat bisa merusak ginjal?

KOMPAS.com - Minum banyak air membantu kita menjaga ginjal agar tetap sehat.

Tapi, berapa banyak harus minum air putih untuk ginjal yang sehat?

National Health Service (NHS) merekomendasikan wanita harus minum delapan gelas air putih sehari (200 ml per gelas) dan pria 10 gelas sehari. Rekomendasi ini juga didukung oleh rekomendasi Eropa.

Menurut Kidney Research UK, minum banyak cairan membantu ginjal membersihkan natrium, urea, dan produk limbah lainnya dari tubuh.

Menurut para peneliti di Australia dan Kanada, banyak minum air dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

Baca juga: Waspadai, 13 Gejala Penyakit Ginjal yang Mungkin Tak Disadari

Rekomendasi jumlah cairan ini sebetulnya tidak harus dipenuhi semuanya dengan air putih, tetapi bisa juga ditambah dengan konsumsi cairan lainnya. Beberapa makanan tinggi cairan, seperti sup, semangka, mentimun, tomat, apel, dan lainnya.

Bagi sebagian orang, rekomendasi delapan atau 10 gelas setiap harinya mungkin sudah cukup menghidrasi, namun bagi sebagian lainnya tidak.

Sebab, setiap orang memiliki tingkat kebutuhan cairan yang berbeda dan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Mayo Clinic, faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Olahraga: seseorang yang banyak melakukan aktivitas fisik akan lebih banyak berkeringat, sehingga individu tersebut butuh lebih banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang tersebut. Bagi mereka yang berolahraga, penting untuk minum sebelum, selama, dan sesudah olahraga.
  • Lingkungan: lingkungan yang panas atau lembap bisa membuat seseorang lebih berkeringat sehingga memerlukan lebih banyak cairan tambahan. Dehidrasi juga bisa terjadi di ketinggian.
  • Kondisi kesehatan: tubuh akan kehilangan cairan ketika seseorang mengalami demam, muntah, atau diare. Pada kondisi tersebut, dokter akan menganjurkan untuk minum lebih banyak. Kondisi lain yang mungkin memerlukan asupan cairan lebih termasuk infeksi kandung kemih dan batu saluran kemih. Individu dengan penyakit ginjal, terutama jika ginjalnya telah berhenti bekerja dan sedang menjalani perawatan seperti cuci darah, harus memantau asupan cairan dengan sangat berhati-hati.
  • Hamil dan menyusui: wanita yang sedang hamil atau menyusui perlu cairan tambahan untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi.

Baca juga: 5 Alasan Minum Air Putih Dapat Menurunkan Berat Badan

Minum terlalu banyak, apakah berbahaya?

Apakah minum air putih hangat bisa merusak ginjal?
PEXELS/MAURICIO MASCARO Minum terlalu banyak air putih sangat jarang menjadi masalah kesehatan pada orang dewasa sehat dan bergizi baik.

Minum terlalu banyak air putih sangat jarang menjadi masalah kesehatan pada orang dewasa sehat dan bergizi baik.

Para atlet terkadang juga minum terlalu banyak air untuk mencegah dehidrasi selama latihan yang panjang atau intens.

Jika kita minum terlalu banyak air, ginjal kita tidak bisa membuang kelebihan air dan kandungan natrium darah akan menjadi encer. Kondisi ini disebut hiponatremia dan bisa mengancam jiwa.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kita Terlalu Banyak Minum Air

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak dulu, kebanyakan dari kita selalu mendengar anjuran untuk banyak minum air putih jika ingin menjaga kesehatan ginjal. Namun, ternyata anggapan tersebut sebetulnya sedikit keliru.

Dr Tunggul Situmorang, SpPD-KGH menjelaskan, hal yang perlu kita terapkan adalah menjaga asupan cairan yang seimbang, bukan banyak. "Ada persepsi yang agak keliru bahwa untuk memelihara ginjal harus minum banyak. Salah betul. Untuk memelihara fungsi ginjal harus minum cukup, bukan banyak," kata Tunggul dalam perayaan Hari Ginjal Sedunia bersama Kalbe, Rabu (10/3).

Meski begitu, dia juga mengingatkan bahwa kita tidak boleh kekurangan cairan agar tidak dehidrasi. Untuk mengetahui asupan cairan yang tepat, lanjut Tunggul, cobalah menghitungnya dengan rumus 30cc per kilogram berat badan. "Kecuali kalau ada aktivitas lain, maka boleh ditambah," ujar dia.

Baca Juga: Virus corona B.1.1.7 menyebar di 5 provinsi, ini 8 tips mencegah Covid-19

Memicu penyakit ginjal

Hal sama diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia Aida Lydia, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (8/3/2018). Asupan air putih yang terlalu banyak atau overhidrasi justru dapat memicu penyakit ginjal.

"(Terlalu) banyak minum air putih bisa sebabkan gangguan elektrolit di darah. Kadar natrium dan kalium dalam darah berkurang, sedangkan kadar cairan di tubuh meningkat sel tubuh jadi membengkak,” ujar Aida pada Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, beberapa waktu silam.

Pembesaran sel tubuh terjadi karena banyak natrium yang larut dan menghilang dari dalam tubuh. Padahal, natrium bertugas mengikat air.

Akibatnya, volume darah pun berkurang hingga membuat tekanan darah menurun. Selanjutnya, detak jantung terpacu lebih kuat.

Selain itu, Aida mengatakan, kerja ginjal juga akan semakin berat karena harus menyaring cairan yang berlebih. Dikhawatirkan, glomerulus pada ginjal tidak kuat melakukan fungsi filtrasi.

Dampaknya bisa menimbulkan gangguan pada ginjal. “Minum air putih bikin ginjal sehat, tapi tidak sampai berliter-liter. Secukupnya saja, jangan banyak-banyak. Jangan juga kurang. Sesuai kebutuhan tubuh,” kata dia.

Baca Juga: 7 Cara terbaik mengecilkan perut buncit, mudah dicoba

Tanda kebanyakan air putih

Menurut Reader's Digest, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (1/11/2019), overhidrasi umumnya dialami oleh pasien gagal ginjal, peserta lari jarak jauh, atau peserta lomba minum air banyak-banyakan. Overhidrasi dapat menyebabkan intoksikasi air atau hyponatremia.

Dalam kondisi itu, bagian dalam sel akan kelebihan air karena rendahnya kadar sodium dalam peredaran darah. Dalam kasus yang berat, hyponatremia dapat memicu kejang, koma, bahkan kematian.

Beberapa tanda seseorang kelebihan asupan cairan, antara lain:

Tak pernah keluar rumah tanpa botol air.

Jika Anda termasuk orang yang tak bisa meninggalkan rumah tanpa membawa botol air dan segera mengisinya ketika kosong, Anda berisiko kelebihan minum.

Bukan berarti semua orang yang membawa botol minum pasti kelebihan cairan, ya. Sebab, membawa botol minum saat keluar rumah juga menjadi salah satu cara agar kita tidak kekurangan cairan saat berada di luar rumah dan juga sebagai cara berhemat agar tak membeli air minum di luar.

Baca Juga: Mudah dicoba, ini 5 cara efektif membersihkan pembuluh darah

Minum air walau tidak haus

Tubuh kita sudah diprogram untuk memberikan sinyal jika butuh air, yaitu muncul rasa haus. Konsumsilah air tak lebih dari dua liter setiap hari, jika tubuh kita sehat. Makin sering minum, kita justru akan makin mudah merasa haus.

Sering buang air kecil

Jika kita cukup minum air, urine akan berwarna hijau bening. Jika warna urine kita selalu bening seharian, itu merupakan pertanda kita minum kebanyakan air.

Tanda lainnya adalah bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil (BAK). Secara umum orang akan BAK sekitar 6-8 kali dalam sehari. Jika kita melakukannya lebih dari 10 kali, itu juga menandakan kita mengasup cairan lebih dari yang dibutuhkan. Tapi, ada beberapa faktor lain yang memicu sering buang air kecil, misalnya mengonsumsi minuman berkafein atau kandung kemih terlalu aktif.

Tanda overhidrasi mirip dengan dehidrasi, di antaranya pusing, mual, dan diare. Hal ini terjadi karena ginjal tidak bisa membuang kelebihan cairan dan air mulai menumpuk di tubuh.

Baca Juga: 8 Gejala batu ginjal yang harus Anda waspadai

Otot lemah dan gampang kram

Tubuh yang sehat dan berfungsi normal berawal dari keseimbangan. Semua harus seimbang, termasuk asupan cairan. Kebanyakan minum air dapat menyebabkan kadar elektrolit anjlok dan memicu beragam gejala, terutama nyeri otot dan kram. Kita bisa mencegahnya dengan mengonsumsi cairan mengandung elektrolit seperti air kelapa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anggapan Keliru, Minum Banyak Air Bikin Ginjal Sehat.

Editor: Nabilla Tashandra

Baca Juga: Tak hanya haus, ini ciri-ciri dehidrasi lain yang bisa Anda alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

  • INDEKS BERITA


Tag

  • Air minum
  • manfaat minum air putih
  • Minum Air
  • Batu Ginjal
  • Ginjal
  • Dehidrasi

Benarkah minum air Hangat merusak ginjal?

Meminum air panas atau dingin tidak ada pengaruhnya bagi ginjal.

Bolehkah minum air putih hangat setiap hari?

Dengan minum air hangat secara rutin, maka pencernaan akan lebih lancar. Dengan demikian, penyerapan nutisi juga terjaga dengan baik. Hal tersebut membuat seseorang yang terbiasa minum air hangat di pagi hari tidak akan mudah lapar. Kondisi tersebut dapat membantu mencegah makan terlalu banyak.

Apa efek samping minum air hangat?

Minum terlalu banyak air hangat dapat melukai lapisan internal organ dan bahkan dapat menyebabkan benjolan kecil yang benar-benar menyakitkan. Efek samping lain dari konsumsi air hangat adalah mengganggu konsentrasi. Air hangat dapat membuat pikiran bekerja dalam pola yang berbeda.

Apa ciri ginjal bermasalah?

Berbagai Ciri Ginjal Bermasalah.
Kulit gatal. Kulit terasa gatal bisa menjadi salah satu tanda ginjal sedang bermasalah. ... .
2. Lelah terus-menerus. Ginjal bermasalah juga ditandai dengan rasa lelah, tubuh terasa lemas, dan sulit konsentrasi. ... .
3. Darah dalam urine. ... .
4. Urine berbusa. ... .
Bengkak di beberapa anggota tubuh..