Apa yang dimaksud dengan motif ekonomi berikan minimal 3 contoh dalam kehidupan sehari hari?

JAKARTA, KOMPAS.com – Motif ekonomi adalah istilah yang barangkali sudah sering terdengar. Namun sebagian orang masih ada yang belum memahami apa yang dimaksud dengan motif ekonomi.

Jika dilihat dari asalnya, motif ekonomi adalah terdiri dari dua kata yaitu motif dan ekonomi. Motif artinya alasan, dorongan atau motivasi, sedangkan ekonomi adalah kegiatan atau transaksi dan segala aktivitas perekonomian.

Jika ditarik pada makna sederhana, motif ekonomi adalah dorongan atau motivasi yang membuat seseorang untuk melakukan berbagai tindakan ekonomi. Lalu apa itu motif ekonomi atau apa yang dimaksud dengan motif ekonomi?

Baca juga: Tarif Antigen di Stasiun KA Turun Jadi Rp 35.000

Pengertian motif ekonomi

Dikutip dari laman Gramedia, motif ekonomi adalah alasan yang mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai kemakmuran. Dengan kata lain, motif ekonomi adalah keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi.

Sedangkan menurut laman Kemendikbud, motif ekonomi adalah gejala yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi. Tindakan tersebut bisa berbentuk mencari keuntungan, kemakmuran, kekuasaan, penghargaan atau kegiatan sosial.

Secara umum, motif ekonomi adalah faktor penggerak yang bertujuan untuk mencapai kemakmuran dan sebagai upaya untuk memperoleh barang ataupun jasa yang sesuai dengan keinginan.

Bisa dikatakan, motif ekonomi adalah segala sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi.

Baca juga: Menko Airlangga Optimistis Ekonomi Tumbuh 5 Persen di Kuartal IV 2021

Salah satu contoh motif ekonomi adalah ketika Anda ingin membeli suatu barang yang Anda idamkan, Anda akan bekerja untuk bisa mendapatkan barang tersebut. Bekerja adalah tindakan ekonomi, sedangkan untuk membeli barang idaman adalah motif ekonomi.

Tujuan dan sifat motif ekonomi

Tujuan akhir dari motif ekonomi adalah mencapai kemakmuran atau terpenuhinya kebutuhan primer, sekunder dan tersier dalam hidup.

Adapun maksud dari kebutuhan primer adalah kebutuhan utama atau pokok yang muncul secara naluriah agar manusia dapat bertahan hidup. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka hidup manusia terancam. Contoh makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Lalu kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang bersifat pelengkap atau tambahan dari kebutuhan primer. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, hidup manusia tidak terancam. Contoh kebutuhan sekunder adalah sepeda, koneksi internet, smartphone, hiburan, dan lain-lain.

Baca juga: Pengertian Ekonomi Kreatif dan Hubungannya dengan Industri Kreatif

Sedangkan kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang berfungsi untuk meningkatkan status sosial. Contoh, liburan ke luar negeri, perhiasan, pakaian branded, kendaraan mewah, dan rumah mewah.

Apa yang dimaksud dengan motif ekonomi berikan minimal 3 contoh dalam kehidupan sehari hari?
Freepik Pengertian motif ekonomi, macam-macam serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari

Sementara itu, sifat dari motif ekonomi adalah ada dua yakni intrinsik dan ekstrinsik. Motif ekonomi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri tanpa adanya dorongan ataupun pengaruh luar.

Motif ini umumnya meliputi kebutuhan dasar manusia yang bersifat primer, contohnya manusia akan membeli makanan dan minuman saat lapar.

Sedangkan motif ekonomi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri individu. Biasanya, motif ini timbul karena adanya pengaruh lingkungan.

Baca juga: Ditopang E-commerce dan MRT, Ekonomi Jakarta Diproyeksi Tembus 6 Persen Tahun Depan

Contoh seseorang membeli rumah dengan harga dan kriteria tertentu karena alasan ingin mendapat pengakuan orang lain. Contoh lain, seseorang membeli handphone karena melihat iklan.

Macam-macam motif ekonomi

Secara general, motif ekonomi terbagi ke dalam dua macam yaitu motif individu dan motif organisasi. Berikut rinciannya:

1. Motif individu

Motif individu adalah motif yang didasari atas dorongan dari dalam diri sendiri untuk memperbaiki ekonomi serta juga mesejahterakan diri sendiri dan keluarganya. Macam-macam motif individu dalam motif ekonomi adalah sebagai berikut:

Baca juga: Bermula dari Modal Kecil, Republik Lele Berhasil Jalankan Bisnis yang Bisa Gerakkan Ekonomi Lokal

  • Motif ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
  • Motif ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup lebih baik
  • Motif ekonomi untuk memperoleh keuntungan
  • Motif ekonomi untuk memperoleh penghargaan
  • Motif ekonomi untuk memperoleh kekuasaan
  • Motif ekonomi untuk sosial

Apa yang dimaksud dengan motif ekonomi berikan minimal 3 contoh dalam kehidupan sehari hari?
Dok. Shutterstock Pengertian motif ekonomi, macam-macam serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari

2. Motif Organisasi

Kedua, motif organisasi atau perusahaan yaitu suatu motif ekonomi yang didasari atas keinginan suatu kelompok untuk meningkatkan kondisi ekonomi anggota kelompok tersebut dengan bekerja secara bersama-sama.

Macam-macam motif organisasi dalam motif ekonomi adalah sebagai berikut:

Baca juga: Menilik Dampak Normalisasi Ekonomi 2022 ke Pasar Finansial

  • Motif ekonomi untuk produksi barang
  • Motif ekonomi untuk mencari keuntungan
  • Motif ekonomi untuk menjaga kontinuitas

Demikian informasi seputar motif ekonomi, tujuan dan macam-macamnya. Bisa dikatakan, apa yang dimaksud dengan motif ekonomi adalah dorongan atau motivasi yang membuat seseorang untuk melakukan berbagai tindakan ekonomi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Motif ekonomi merupakan motivasi yang membuat seseorang untuk melakukan berbagai tindakan ekonomi. Pengertian yang sederhana dari motif ekonomi ini adalah pengertiam umum yang sering sekali diajarkan di sekolah. Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang pasti selalu beralasan. Alasan itulah yang sering disebut motif.Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara mendalam tentang pengertian motif ekonomi.

Dalam pandangan sosiologi ekonomi, seluruh tindakan ekonomi pada dasarnya adalah tindakan sosial. Tindakan ekonomi tidak serta merta terjadi secara otonomi, tapi berada dalam ruang lingkup sosial yang lebih spesifik.

Contohnya, kenapa kita makan? Kenapa kita cara uang? Dalam hal ini kita bisa memahami bahwa tindakan yang kita lakukan sehari-hari memiliki kandungan motif ekonomi. Namun, perlu diingat bahwa seluruh tindakan yang kita lakukan selalu berada dalam ruang lingkup sosial tertentu.

Jadi, kita tidak mungkin bersekolah tanpa adanya kesepakatan sosial bahwa sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan. Lalu, timbullah aturan bahwa setiap anak harus sekolah. Pasca adanya kesepakatan sosial, barulah kita memahami bahwa alasan sekolah adalah agar kita bisa lebih pintar, dapat ijazah, mencari teman, tidak dimarahi orang tua, dll.

Untuk lebih mempersingkat penjelasan, mari kita bahas bersama pengertian ekonomi sebenarnya di bawah ini.

Apa itu Motif Ekonomi?

Motif ekonomi adalah seluruh hal yang mendasari dilakukannya tindakan ekonomi. Dalam pengertian umum, motif ekonomi adalah motivasi yang membuat sesorang melakukan tindakan ekonomi. Anda bisa mengartikan motif ini sebagai motivasi, alasan, dorongan, dll. Isitilah ekonomi disini lebih menekankan bahwa tindakan yang dilakukan adalah tindakan ekonomi.

Motif tersebut bisa bersifat ekstrinsik ataupun intrinsik. Arti dari ekstrinsik dalam hal ini adalah motivasi pendorong yang berasal dari luar diri sesorang. Sedangkan intrinsik adalah yang berasal dari dalam diri individu tersebut. Contohnya, sorang siswa bercita-cita menjadi dokter karena disuruh oleh orang tuanya. Dokter memiliki gaji yang besar dan mampu menolong orang sakit.Motif karena dasar suruhan itu bersifat ekstrinsik.

Akan berbeda ceritanya jika seorang siswa ingin menjadi seorang sosiolog karena panggilan jiwa, yaitu ingin mengurangi adanya kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Motif ini lebih bersifat intrinsik karena berasal dari dalam jiwanya sendiri.

Sebenarnya, memahami pengertian dari motif ekonomi ini tidaklah terlalu sulit seperti apa yang dibayangkan. Tapi, pemahaman yang menyeluruh tentang motif ekonomi ini ternyata tidak hanya pengertian saja, namun juga jenis, macam, dan tujuannya.

Tujuan Motif Ekonomi

Berdasarkan penjelasan di atas, maka tujuan utama dari motif ekonomi adalah demi memenuhi kebutuhan manusia di sepanjang hidupnya. Tapi, secara umum kebutuhan manusia itu terbagi menjadi tiga:

  1. Kebutuhan Primer, merupakan kebutuhan pokok manusia yang diantaranya adalah makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal.
  2. Kebutuhan Sekunder, merupakan kebutuhan tambahan yang berguna untuk mendukung kebutuhan primer manusia, seperti buku, majalah, kendaraan, televisi, smartphone, dll.
  3. Kebutuhan Tersier, merupakan kebutuhan manusia yang lebih bersifat prestisius atau dinilai mampu mengangkat derajat seseorang, seperti rumah mewah, peralatan olahraga, alat musik, dll.

Macam-Macam Motif Ekonomi dan Tujuannya

1. Motif Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup

Motif ekonomi memiliki tujuan yang cukup jelas, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam hal ini, seseorang akan beraktivitas dan bertindak demi memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai seorang manusia. Jika dia tidak bertindak, maka kebutuhannya tidak bisa terpenuhi dan bisa gagal untuk bertahan hidup.

Sebagai contoh, Anda makan setiap hari karena Anda memang butuh. Jika tidak makan, maka Anda akan sakit dan kelaparan. Sesekali mungkin Anda berpuasa, namun tetap saja pada saatnya buka puasa Anda tetap makan. Melakukan tindakan makan untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah salah satu bentuk motif ekonomi.

Baca juga: Redenominasi: Pengertian, Manfaat, dan Risikonya

2. Motif untuk Mendapatkan Keuntungan

Tujuan utama dari motif ini adalah demi mendapatkan profit yang banyak. Profit atau keuntungannya bisa dalam bentuk apapun, seperti uang atau hal lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita sering kali melakukan kegiatan tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Namun, saat ini kebanyakan keuntungan yang dikejar adalah keuntungan demi mencapai nilai materi tertentu.

Contohnya adalah saat Anda membeli smartphone terbaru yang mahal untuk orang awam. Di tahun berikutnya, smartphone keluaran terbaru yang lebih canggih pun rilis di pasar. Smartphone yang lama akhirnya Anda jual daripada di buang. Menjual smartphone yang lama atau memberikannya pada orang terdekat adalah salah satu motif ekonomi demi mendapatkan keuntungan.

3. Motif untuk Mendapatkan Penghargaan

Motif ini dilakukan agar para pelakunya bisa dihargai oleh orang lain. Bentuk penghargaan dari orang lain ini adalah salah satu motivasi agar seseorang tersebut dianggap eksis. Penghargaan ini bisa diberikan dalam bentuk medali ataupun sekedar ucapan terima kasih.

Contohnya, seorang anak tukang bakso yang miskin belajar dengan giat hingga lulus dan berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Namun, diluar negeri dia malah membuat dan berjualan bakso agar bisa mendapatkan keuntungan sepuluh kali lebih besar dari orang tuanya.

Setelah selesai studi, anak itu membuat restoran bakso, dan masyarakatpun mulai menghormatinya karena saat ini dia sudah kaya. Belajar dengan tekun dan menjual bakso adalah salah satu wujud dari motif ekonomi.

4. Motif untuk Memperoleh Kekuasaan

Tujuan utama dari motif ini adalah demi mendapatkan kekuasaan. Perlu diketahui bahwa kekuasaan tidak melulu soal politik di suatu negara saja, namun bisa juga pada level pertemanan ataupun keluarga. Seorang filusuf bernama Nietzsche menjelaskan bahwa setuap orang memiliki hak untuk berkuasa, minimal kuasa atas dirinya pribadi.

Contohnya adalah seorang siswa yang mentraktir temannya agar dicalonkan menjadi ketua kelas. Kegiatan mentraktir temannya ini dijadikan alasan agar dirinya bisa mendapatkan dan menguasai pendapat teman-temannya karena ia ingin menjadi ketua kelas. Hal yang sama bisa berlaku sebaliknya. Pada intinya, kegiatan mentraktir temannya ini bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan dan menguasai suara teman-temannya.

Baca juga: Financial Distress: Pengertian dan cara Mencegahnya

5. Motif sosial

Sebenarnya, motif ekonomi karena motif sosial adalah cukup problematik karena tidak semua tindakan sosial bisa diartikan sebagai tindakan ekonomi. Namun, seluruh tindakan ekonomi bisa berupa tindakan sosial. Ruang lingkup istilah sosial disini memiliki makna yang lebih luas daripada ekonomi itu sendiri. Dari sini kita semua paham bahwa motif sosial sebagai motif ekonomi bisa digunakan untuk menolong sesama manusia.

Sebagai contoh, ada seorang mahasiswa yang merintis suatu bisnis dan mempekerjakan teman-temannya sebagai karyawan. Motif yang dia lakukan adalah demi membantu teman-temannya daripada mereka menganggur. Membuka peluang usaha dan mempekerjakan banyak temannya adalah salah satu bentuk motif ekonomi.

Perlu ditekankan bersama bahwa motif sosial berdasarkan beberapa ahli ekonomi dikategorikan dalam bentuk motif non-ekonomi. Adanya penggalan kata antasa sosial dan ekonomi disini memang memiliki masalah tersendiri. Walau bagaimanapun juga, tindakan ekonomi hanyalah salah satu bentuk dari tindakan sosial. Oleh karenanya, sudah seharusnya tindakan ekonomi ini mampu melibatkan seluruh pertimbangan sosial.

6. Motif Produksi Barang

Dalam ruang lingkup perusahaan, suatu perusahaan akan berusaha untuk memproduksi suatu barang atau jasa dengan harga yang murah namun kualitas yang baik. Hal ini dilakukan demi mendapatkan porsi tertentu di target pasarnya secara lebih berkelanjutan.

Contohnya, seorang pengusaha yang membuat produknya dicari banyak orang dengan menggunakan bahan baku yang murah tapi dengan kualitias yang baik.

7. Motif Menjaga Kontinuitas Perusahaan

Masih dalam ruang lingkup perusahaan, walaupun saat ini ada banyak orang yang membangun perusahaan, namun tidak semuanya mampu mempertahankan esistensi perusahaannya. Hal ini menjadi alasan semua perusahaan untuk bisa berusaha keras dalam mendapatkan keuntungan secara kontinyu, sehingga seluruh kegiatan operasional perusahaannya bisa terus bergerak.

Contoh sederhannya adalah seorang pengusaha yang menjalin kerjasama dengan banyak pihak yang menawarkan harga produk yang lebih murah, sehingga kegiatan bisnisnya tetap berjalan walaupun tidak memiliki untung yang terlalu besar.

Baca juga: Otoritas Jasa Keuangan: Fungsi, Tujuan, dan Kebijakannya

Kesimpulan

Motif ekonomi merupakan motivasi yang membuat seseorang untuk melakukan berbagai tindakan ekonomi.

Pengertian yang sederhana dari motif ekonomi ini adalah pengertiam umum yang sering sekali diajarkan di sekolah. Dalam pandangan sosiologi ekonomi, seluruh tindakan ekonomi pada dasarnya adalah tindakan sosial.

Contohnya, kenapa kita makan? Kenapa kita cara uang? Dalam hal ini kita bisa memahami bahwa tindakan yang kita lakukan sehari-hari memiliki kandungan motif ekonomi. Isitilah ekonomi disini lebih menekankan bahwa tindakan yang dilakukan adalah tindakan ekonomi.

Tujuan utama dari motif ekonomi adalah demi memenuhi kebutuhan manusia di sepanjang hidupnya.  Motif ekonomi berdasarkan tindakan individu dan perusahaan terbagi menjadi 7, dan kita sudah membahas tentang hal ini diatas.

Namun, motif ekonomi perusahaan secara garis besar adalah demi mendapatkan keuntungan dan eksistensi perusahaan itu sendiri. Kedua motif ini akan menciptakan tujuan sesuai yang sudah direncanakan jika kinerja perusahaan itu baik, khususnya dalam hal mengelola keuangannya.

Dalam hal mengelola keuangan, maka pihak perusahaan harus melakukan pembukuan dan berbagai hal mengenai akuntansi dengan tepat dan akurat. Untuk memudahkannya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: