Tujuan pembelajaran yang dikembangkan yaitu siswa mampu berfikir kritis dan kreatif untuk bisa menganalisis kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi), dan mampu membuat studi evaluasi tentang kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan dalam bentuk tulisan dan/atau media lain.
Perkembangan revolusi hijau berawal setelah Perang Dunia I selesai. Perang Dunia I menyebabkan rusaknya banyak lahan pertanian di Eropa sehingga mengancam produksi pangan saat itu. Pertanian adalah hal yang sangat penting untuk memasok kebutuhan pangan. Karena tanpa adanya pangan manusia akan mati kelaparan. Pada abad ke 18 Seorang ahli ekonomi asal Inggris, Thomas Robert Malthus mengemukakan teori yang sangat menggemparkan dunia, teori yang dikenal sebagai Teori Maltus yang menjelaskan bahwa pertubuhan penduduk akan lebih cepat dari pada pangan itu sendiri. Kita ambil contohnya di negara Meksiko dan Filipina ya. Tahun 1944, ada sebuah pusat penelitian benih jagung yang didukung Rockerfeller Foundation dari penelitian tersebut berhasil menemukan beberapa varietas baru dari hasil jagung yang hasilnya di atas rata-rata varietas lokal Meksiko. Pada tahun 1962, Rockerfellar Foundation dan Ford Foundation mendirikan sebuah badan penelitian tanaman di Los Banos. Nama badan tersebut ialah International Rice Research Institute (IRRI). Apa sih yang dilakukan IRRI? Lalu bagaimana revolusi di negara kita Indonesia tercinta? Apa yang dilakukan Indonesia terkait dengan revolusi hijau? sebagai negara agraris dengan jumlah penduduk yang banyak tentunya Indonesia agraris Indonesia tidak mau ketinggalan dalam memaksimalkan hasil pertanian. Pada masa pemerintahan presiden Soeharto Tepatnya pada masa Orde Baru sejak dilaksanakannya Pelita I di tahun 1969, Revolusi Hijau diterapkan dan fokus pada peningkatan hasil pertanian (beras). Pelaksanaannya terbagi menjadi 4 program, diantaranya :
Dari pelaksanaan 4 progran diatas India berhasil memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri . Di Philipina revolusi hijau mengalami perkembangan lebih pesat dari pada India. Indonesia juga tidak mau kalah, negara kita berhasil menjadi negara swasembada beras. Revolusi hijau adalah jawaban dari semua persoalan yang dihadapi dunia. Tetapi muncul juga dampak negatif dari perkembangan dan penerapan revolusi hijau, diantaranya :
Untuk lebih lengkapnya silakan download materi dibawah sebagai referensi untuk belajar IPTEK Indonesia dari Proklamasi sampai Reformasi PDF Setelah pelajari modul tersebut, jelaskan hubungan Iptek dengan kualitas pendidikan di Indonesia ? |