Ilustrasi membaca Alquran. Liputan6 ©2022 Merdeka.com
JATENG | 22 Maret 2022 15:00 {news_reporter_link} {news_ext_reporter} Merdeka.com - Seperti diketahui, Allah menurunkan setiap ayat dalam Alquran sebagai pelajaran bagi umat muslim untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap ayat Alquran beragam. Mulai dari nilai dan aturan dalam beribadah, nilai ekonomi, hingga sosial dan politik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya itu, ayat-ayat dalam Alquran juga menjelaskan tentang kuasa Allah dalam menciptakan seluruh alam semesta. Bahwa tidak ada selain Allah yang mampu dan dapat melakukannya. Melalui ayat-ayat dalam Alquran, manusia diajak untuk memahami kekuasaan Allah dengan melihat seluruh ciptaan-Nya. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang hal ini adalah surat Al Ghasyiyah ayat 17. Dalam ayat ini, Allah menjelaskan tentang keistimewaan hewan unta yang menjadi salah satu makhluk ciptaannya. seperti diketahui, unta diciptakan Allah dengan anatomi tubuh khusus yang mendukungnya untuk bertahan hidup di gurun pasir yang panas, gersang, dan minim air. Lebih dari itu, unta juga makhluk ciptaan Allah dengan sifat khusus. Dalam hal ini, bahkan Rasulullah bahkan mengatakan bahwa manusia bisa meneladani sifat unta dalam menjalankan perintah dari Allah. Lalu seperti apa penjelasan lengkapnya. Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum penjelasan makna Al Ghasyiyah ayat 1 tentang keistimewaan unta yang bisa disimak. 2 dari 4 halaman
Liputan6 ©2022 Merdeka.com Dalam surat Al Ghasyiyah ayat 17, Allah berfirman kepada umat manusia, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan." Dalam ayat ini, jelas bahwa Allah mengajak manusia untuk berpikir dan merenung melalui keberadaan hewan unta. Di mana hewan unta menjadi salah satu makhluk ciptaan Allah yang menakjubkan. Bahwa hewan unta diciptakan dengan rancangan anatomi tubuh khusus yang membantunya bertahan hidup di tengah padang pasir gersang, tandus, da minim air. Seperti mata dengan kelopak besar yang dimiliki unta dapat tembus cahaya dan terpasang bulu mata tebal yang melindungi bola mata dari debu gurun pasir. Mata unta untuk memiliki kemampuan yang tinggi, yaitu dapat melihat objek jauh menjadi dekat, dan kecil menjadi besar. Di samping itu, Allah juga menciptakan penutup telinga dan hidung unta dari gangguan debu gurun pasir. Kemudian, telapak kakinya dirancang dengan bentuk yang lebih untuk memudahkannya berjalan di hamparan gurun pasir tanpa terperosok. Kaki unta juga diciptakan untuk tahan panas sehingga unta mampu berjalan di panas teriknya matahari gurun. Uniknya lagi, unta tidak akan kehabisan air liur meskipun sering menjulurkan lidahnya. Tentu ini juga dapat membantunya bertahan hidup di kondisi gurun yang panas. Bukan hanya itu, Allah juga menciptakan bagian punuk punggung unta secara khusus sebagai gundukan lemak yang dapat menyimpan makanan. Lemak tersebut diolah menjadi sumber air dan tenaga. Saat menemukan air, unta akan meminumnya dalam jumlah banyak lalu menyimpannya. Sehingga unta dapat kuat berjalan tanpa kehabisan tenaga meskipun harus menempuh jarak jauh. Selain dapat bertahan di siang hari, unta juga memiliki kulit tebal dan bulu lebat di seluruh tubuhnya agar mampu menerjang dinginnya suhu gurun di malam hari. Tak heran jika unta dijuluki sebagai salah satu hewan dengan kemampuan pertahanan tubuh yang baik. 3 dari 4 halaman
Liputan6 ©2022 Merdeka.com Dalam surat Al Ghasiyah ayat 17, Allah juga ingin mengajak umat manusia untuk mencontoh sifat khusus yang dimiliki hewan unta. Bahwa unta dikenal sebagai hewan penurut, yang dapat melayani dan menuruti setiap perintah pemiliknya dengan patuh. Rasulullah pun menjelaskan lebih lanjut melalui sebuah hadist riwayat. Dalam hadist riwayat Al Hakim, Rasulullah mengatakan bahwa, “Sesungguhnya,orang mukmin itu seperti unta yang ditusuk hidung. Ke mana pun unta dituntun, ia patuh.” Dalam hadist lain, Rasulullah juga bersabda, “Kepada Tuhanmu jadilah engkau seperti unta yang ditusuk hidung.” Dari kedua hadist ini dapat dipahami bahwa sifat penurut unta patut dicontoh umat manusia dalam menjalankan perintah Allah. Sebagai salah satu ciptaan Allah, sudah semestinya manusia patuh dan taat kepada Allah sebagai bentuk rasa syukur karena telah diciptakan. Dalam ayat lain, Allah juga menjelaskan bahwa kepatuhan unta dan hewan-hwan lain bukan suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba. Sifat patuh hewan ini menjadi salah satu hal yang diciptakan dan dilekatkan Allah pada hewan tersebut. “Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya makanan mereka,” (Surat Yasin ayat 72). 4 dari 4 halaman
Liputan6 ©2022 Merdeka.com Setelah mengetahui keistimewaan unta dalam surat Al Ghasyiyah ayat 17, terakhir penting untuk diketahui apa makna keseluruhan dari ayat ini. Dapat dikatakan bahwa surat Al Ghasyiyah ayat 17 ingin menjelaskan Allah telah menciptakan makhluk hidup sesuai dengan tempat tinggalnya. Di mana Allah memberikan kemampuan bertahan yang berbeda-beda pada setiap makhluk hidup agar dapat terus hidup di habitatnya. Sungguh hanya Allah Yang Maha Besar, yang mampu melakukan hal ini. Dengan begitu, manusia perlu memahami sifat kebesaran Allah dengan melihat berbagai ciptaan-Nya yang ada di bumi. Dengan memahami kebesaran Allah, sepatutnya umat manusia dapat meningkatkan iman dan kepatuhan dalam menjalankan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan yang diberikan. (mdk/ayi) Baca juga:
Kapanlagi.com - Surat Al Kafirun adalah salah satu surat yang ada di dalam Alquran dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Mekah. Surat ini menjadi salah satu surat pendek, karena hanya berisi 6 ayat, dan sering menjadi salah satu surat yang dibaca dalam ibadah sholat. Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih mengenai surat Al Kafirun, ada beberapa penjelasan tentang sejarah surat tersebut. Bagaimana surat Al Kafirun turun dan keutamaan yang kita dapat bila sering membaca surat Al Kafirun secara rutin. Tentu saja penjelasan ini akan memberikan kita ilmu untuk lebih dekat pada Allah SWT. Untuk itu dilansir dari berbagai sumber, inilah isi surat Al Kafirun beserta dengan arti dan keutamannya.
Ilustrasi (credit: Freepik) Surat Al Kafirun menjadi salah satu surat pendek yang sering dibaca oleh umat muslim di saat melakukan sholat. Karena menjadi sebuah surat yang sering dibaca, tentu kalian juga harus mengetahui bagaimana surat ini bisa turun ke bumi. Surat Al Kafirun termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad sedang berada di Mekkah dan diturunkan setelah surat Al Maun. Al Kafirun merupakan surat ke-109 yang terdiri dari 6 ayat. Surat ini berisi tentang toleransi dalam keimanan dan peribadahan. Surat Al Kafirun turun pada saat kaum kafir Quraisy berusaha memengaruhi Nabi Muhammad SAW. Kaum tersebut menawarkan kekayaan kepada Nabi Muhammad agar beliau menjadi seseorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan menikah dengan perempuan yang beliau inginkan. Namun para kaum kafir memiliki syarat, yaitu Rasulullah harus menyembah berhala yang telah menjadi Tuhan mereka dalam waktu satu tahun. Secara umum, surat Al Kafirun mengandung pernyataan bahwa Nabi Muhammad tidak akan menyembah Tuhan selain dari Allah dan tidak akan mengikuti apa yang diserukan oleh orang-orang kafir. Hal ini menjadi penegas dan pembeda antara agama Islam dan agama yang dianut oleh orang-orang kafir. Itulah mengapa surat ini akhirnya turun, dan menjadi salah satu surat yang sering dibaca hingga saat ini.
Ilustrasi (credit: Freepik) Dan berikut ini bacaan dari surat Al Kafirun beserta dengan artinya: 1. Qul yaa ayyuhal-kaafirun Artinya: "Katakanlah: "Hai orang-orang kafir" 2. Laa a'budu maa ta'budun Artinya: "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah." 3. Wa laa antum 'aabiduna maa a'bud Artinya: "Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah." 4. Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum Artinya: "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah." 5. Wa laa antum 'aabiduna maa a'bud Artinya: "Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." 6. Lakum diinukum wa liya diin Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Ilustrasi (credit: Freepik) Seperti sudah disinggung pada ulasan sebelumnya, surat Alkafirun artinya adalah Orang-orang Kafir. Di mana pada surat Alkafirun artinya tersebut menjelaskan tentang persoalan aqidah, keimanan dan peribadahan. Surat Alkafirun artinya orang-orang kafir diturunkan oleh Allah SWT sebagai bentuk ketegasan Rasulullah SAW kepada orang kafir bahwa beliau tidak akan meninggalkan agama Islam untuk menyembah berhala seperti halnya mereka. Surat Alkafirun artinya pada ayat 1 sampai 6 memiliki tafsir tersendiri. Di mana terdapat pula penafsiran mengenai surat Alkafirun artinya ayat 1-6 adalah tentang toleransi umat beragama dengan batasan tertentu. Adapun penjelasan mengenai tasfir surat Alkafirun artinya ayat 1-6. 1. Tafsir Surat Alkafirun Artinya Ayat 1-2 Penjelasan tafsir surat Alkafirun ayat 1-2 yang memiliki arti "Katakanlah: "Hai orang-orang kafir" dan "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.", bermakna bahwa Rasulullah SAW menyatakan jika Tuhan yang disembah bukan Tuhan yang mereka sembah. Pasalnya Tuhan yang mereka sembah memiliki rupa, bentuk, anak, pembantu dan lainnya. Sementara itu Tuhan yang disembah Rasulullah SAW memiliki sifat yang Esa, kekal, Maha Sempurna, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak memiliki rupa, tidak terikat dengan apapun, tidak memiliki anak atau istri, tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Sehingga inilah perbedaan sifat Tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir dan Rasulullah SAW. Selain itu Rasulullah SAW tidak akan terpengaruh dengan apa yang mereka (orang-orang kafir) sembah. 2. Tafsir Surat Alkafirun Artinya Ayat 3 Tafsir surat Alkafirun artinya ayat 3 yakni Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah." makna dari ayat surat Alkafirun tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW semata-mata hanya menyembah Allah SWT. Begitu juga dengan ornag-orang kafir yang percaya dengan Tuhan yang mereka sembah. Sebab sifat-sifat Tuhan yang mereka sembah berbeda dengan sifat-sifat Tuhan yang Rasulullah sembah. Sehingga tidak ada persamaan antara Tuhan orang-orang kafir dan Tuhan yang disembah Rasulullah SAW. 3. Tafsir Surat Alkafirun Artinya Ayat 4-5 Surat Alkafirun artinya ayat 4 adalah "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah." sedangkan surat Alkafirun artinya ayat ke-5 adalah "Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." tafsir surat Alkafirun artinya ayat 4-5 adalah bahwa Tuhan yang orang-orang kafir sembah tidaklah kekal, bisa saja berubah, berbeda di masa akan datang. Sementara Tuhan yang disembah Rasulullah SAW adalah kekal, mutlak, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada tandingan ataupun berubah dalam hal ibadah dan ketaatan orang-orang muslim. Selain itu tafsiran pada ayat 4-5 juga menjelaskan mengenai perbedaan beribadah antara orang-orang kafir dan orang muslim. 4. Tafsir Surat Alkafirun Artinya Ayat 6 Sedangkan pada ayat 6, terdapat tafsir yang menjelaskan tentang balasan mengenai apa yang mereka sembah dalam hal ini orang-orang kafir. Selain itu, menjelaskan pula bahwa agama yang disembah tidak dapat dicampuradukan. Menurut Ibnu Katsir berdasarkan Imam Bukhari pada bunyi ayat Lakum diinukum merujuk pada orang-orang kafir, dan wa liya diin adalah umat muslim. Itulah penjelasan mengenai tafsir surat Alkafirun artinya ayat 1-6. Sehingga memudahkan kalian tahu makna dan apa arti surat Alkafirun sebenarnya.
(credit: freepik.com) Berikut beberapa keutamaan dari membaca surat Al Kafirun tersebut: 1. Memperkuat keimanan Karena surat Al Kafirun berisikan tentang ketundukan dan kepatuhan umat muslim kepada Allah, maka dengan membaca dan mengamalkannya setiap hari dapat memperkuat fondasi keimanan seorang muslim. Di dalam ayat-ayat Al Kafirun menunjukkan bahwa seorang itu adalah orang yang berikrar dan bersaksi hanya kepada Allah SWT. 2. Ditakuti iblis Surat Al Kafirun adalah surat yang ditakuti oleh iblis. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, menurutnya tiada surat yang sangat ditakuti iblis kecuali surat Al Kafirun. "Tidak ada dalam Al Quran yang lebih menakutkan bagi iblis daripada Qul Ya Ayyuhal-Kafirun, sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan." 3. Mendapat pahala seperti seperempat Alquran Menurut Syeikh Ibnu 'Abbaz membaca empat kali surat Al Kafirun sama dengan mengkhatam Al Quran. Hanya saja, bukan berarti tidak perlu lagi membaca Al Quran, sebab seorang muslim hendaknya membaca Alquran setiap hari. 4. Terbebas dari kemusyrikan Jika seorang muslim rutin membaca surat Al Kafirun terutama saat sebelum tidur maka dirinya akan terbebas dari kemusyrikan. Seperti dalam suatu hadis, Rasulullah bersabda: "Bacalah Qul ya Ayyuhal-kafirun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusyrikan." (HR Abu Dawud dari Farwah bin Naufal). 5. Mengajarkan toleransi Dalam kehidupan pasti terdapat perbedaan dalam keyakinan pasti akan terjadi di antara masyarakat. Namun, surat Al Kafirun ayat ke-6 menjelaskan bahwa 'Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku", artinya dengan keyakinan terhadap Allah, umat Islam harus menjalankan kehidupan toleransi yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu hanya menyembah kepada Allah. 6. Membangun keberanian menghadapi orang kafir Di dalam surat Al Kafirun terdapat makna bahwa umat muslim harus siap melawan dan menentang orang-orang kafir, bahwa agama Islam tidak bisa disamakan dengan agama mereka. Orang-orang Islam dan orang-orang kafir tentunya berbeda dan hal ini ditunjukkan dalam surat Al Kafirun. 7. Pembela antara Islam dan kafir Surat Al Kafirun menjadi pembeda antara Islam dan kafir. Hal ini ditunjukkan oleh ayat tersebut bahwa apa yang disembah, diikuti dan apapun yang menjadi aturan Islam tidak sama dengan apa yang mereka (orang kafir) yakini. Mereka tidak dapat menjadi seorang muslim dan muslim tidak bisa menjadi mereka. Inilah keutamaan ayat ini sehingga menjadi identitas dan pembeda antara muslim dan bukan. 8. Membangun keoptimisan Islam Surat Al Kafirun dalam sejarah dulu juga menjadi suatu penyemangat dan pembangun optimisme agar umat Islam tidak takut dan gentar dalam melawan kekafiran. Semuanya dilakukan agar Islam menang dan dapat memberikan rahmatan lil alamin bagi semesta alam.
(credit: freepik.com) Sementara itu terdapat sejumlah hikmah mengamalkan surat Al Kafirun artinya ayat 1-6. Di antara hikmah mengamalkan surat Al Kafirun tersebut dapat kalian simak di bawah ini. Yuk cek apa saja hikmah mengamalkan surat Al Kafirun artinya ayat 1-6. 1. Ajakan untuk bertoleransi antar umat beragama. Hal ini terdapat dalam surat Al Kafirun ayat 6. 2. Bagi yang mengamalkannya akan diampuni segala dosa yang telah lalu. Begitu juga dosa kedua orang tuanya. 3. Bisa diamalkan pada saat akan tidur dan terhindar dari kemusyrikan. 4. Menjadikan kita menghargai keyakinan orang lain untuk memeluk agama yang mereka yakini tanpa ada pemaksaan. 5. Menghindari kita dari sifat yang kurang baik, menghina orang lain, serta berbuat tidak adil terhadap sesama pemeluk agama. 6. Terhindar dari perilaku yang mendekatkan pada perbuatan syirik. Itulah isi surat Al Kafirun beserta dengan arti dan juga keutamaannya. Semoga semua hal tentang pembahasan surat Al Kafirun di atas dapat bermanfaat untuk kalian semua. Yuk, simak juga |