Show
Setelah memahami tentang pengertian kepribadian dan unsur-unsurnya, kali ini kita akan mengupas tentang faktor-faktor yang dapat membentuk kepribadian seseorang. 1) Kebudayaan daerah. 2) Agama yang dianut oleh seseorang. 3) Pekerjaan yang digeluti. 4) Cara hidup yang dijalani. Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini. 1) Warisan Biologis (Heredity)Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan manusia, misalnya pada pembentukan sifat Adanya perbedaan jenis kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan sebagainya akan dapat berpengaruh pada perbedaan kepribadian orang-orang yang memilikinya. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Bakat yang dimiliki seseorang memerlukan anjuran, pengarahan, dan latihan untuk mengembangkan diri melalui kehidupan bersama dengan manusia lain.
2) Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses penyesuaian diri pada lingkungan alam mampu mengubah pola perilaku masyarakat secara keseluruhan. Contoh: 3) Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaanManusia, alam, dan kebuadayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi. Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa menghasilkan kebudayaan sebagai manifestasi kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah alam sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia dapat mengubah pegunungan menjadi lahan pemukiman. 4) Pengalaman hidup dalam kelompokSebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompok-kelompok, seperti keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti memiliki norma, nilai, dan aturan sendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Setiap kelompok pasti memengaruhi anggota-anggotanya. Setiap kelompok pasti mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan kelompok lain, sehingga akan muncul kepribadian khas anggota kelompok tersebut. Kelompok yang menjadi acuan pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga sangat menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak yang hidup dalam keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian baik dan percaya diri.
tirto.id - Watak dan perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh kepribadiannya. Sebagai misal, seorang anak yang lahir dan tumbuh di lingkungan religius, lazimnya tindak-tanduknya pun bernuansa agamis. Keluarga dan lingkungan tersebut berpengaruh pada proses pembentukan kepribadian anak.
Namun, kepribadian tersebut tidak hanya lahir dari reaksi individu terhadap lingkungannya, melainkan juga proses interaksi antara keduanya. Secara definitif, kepribadian adalah ciri dan watak seseorang yang konsisten yang memberikan suatu identitas sebagai individu yang khas, sebagaimana dikutip dari buku Sosiologi (2008) yang ditulis Tjipto Subadi. Dalam tinjauan sosiologi, kepribadian merupakan bentuk personalitas yang dinamis. Artinya, kepribadian terus berubah dan berkembang seiring berjalan waktu. Konsep kepribadian yang dinamis ini dicetuskan oleh Erik Erikson dari teori psiko-sosialnya bahwa terdapat delapan tahap perkembangan manusia, dimulai dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian, sebagaimana dilansir dari Lumen Learning.
Faktor Pembentuk Kepribadian
Dalam pembentukan kepribadian, terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya sebagai berikut: 1. Warisan biologis Warisan biologis ini muncul dari genetik atau keturunan. Misalnya, bentuk tubuh tinggi atau pendek, kurus atau gemuk. Bahkan, dari beberapa penelitian, sebagian penyakit dan watak tertentu juga diwariskan kepada anak-anak di dalam suatu garis keturunan. 2. Lingkungan fisik/alam Lingkungan tempat seseorang tinggal juga berpengaruh kepada kepribadian individu. Seseorang yang tinggal di alam tropis lazimnya berbeda kepribadiannya dengan yang tinggal di padang pasir. 3. Kebudayaan masyarakat setempat Kebudayaan yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian dapat berupa budaya khusus daerah atau etnis tertentu, cara hidup yang berbeda antara desa dengan kota, dan lain sebagainya. Selain itu, kelas sosial, agama, dan pekerjaan masing-masing individu juga berpengaruh membentuk watak dan personalitas seseorang. 4. Pengalaman kelompok Kepribadian juga dipengaruhi dari hubungan sosial dan pengalaman kelompok, misalnya dengan siapa seseorang bergaul dan berinteraksi, dan lain sebagainya. 5. Pengalaman unik Setiap orang memiliki pengalaman unik masing-masing yang memengaruhi kepribadiannya. Setiap pengalaman tersebut pasti berbeda. Kendati kejadiannya sama, namun selalu ada makna dan penafsiran berbeda terkait pengalaman tersebut. Pembentukan Kepribadian Dipengaruhi Media Sosialisasi Pembentukan kepribadian dalam tinjauan sosiologi dipengaruhi oleh media-media sosialisasi yang ada dalam hidup individu. Secara umum, terdapat lima media sosialisasi yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian seseorang, yaitu (1) media sosialisasi keluarga; (2) media sosialisasi teman sebaya; (3) media sosialisasi sekolah; (4) media sosialisasi lingkungan kerja; dan (5) media sosialisasi media massa. Dalam modul Sosialisasi (2017) yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan masing-masing media sosialisasi sebagai berikut: 1. Media sosialisasi keluarga Keluarga punya pengaruh signifikan dalam pembentukan kepribadian anak. Bagaimanapun juga, sejak lahir pertama kali, seorang bayi berinteraksi dengan ibu atau ayahnya. Dari situ, ia belajar dari pengamatannya, meniru, dan melakukan banyak hal melalui tuntunan dari pengasuh dan keluarganya. 2. Media sosialisasi teman sepermainan Teman sebaya dan sepermainan memiliki pengaruh penting dalam membentuk kepribadian individu, terutama kepribadian remaja. Dari kelompok pertemanan, seseorang merasa aman dan dianggap penting dalam kelompok tersebut. Karena manusia adalah makhluk sosial, kelompok pertemanan merupakan tempat yang sesuai untuk menyalurkan rasa kecewa, takut, khawatir, tertekan, gembira yang mungkin tidak disalurkan di dalam keluarga. 3. Media sosialisasi sekolah Sekolah merupakan institusi penting yang mempengaruhi kepribadian anak. Dari sekolah, seorang siswa belajar menyerap nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. 4. Media sosialisasi lingkungan kerja Lingkungan kerja berpengaruh dalam pembentukan kepribadian individu. Di lingkungan kerja, ia berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, dan kolega kerja lainnya. 5. Media massa sebagai media sosialisasi Media massa adalah instrumen lain yang berpengaruh membentuk kepribadian seseorang. Dari media massa, diperoleh nilai-nilai dan norma yang diterima oleh masyarakat tersebut. Selain itu, media massa juga lazimnya adalah representasi umum dari suatu kelompok masyarakat. Melalui media sosialisasi itu, seseorang akan melalui beberapa tahapan sosialisasi yang perlahan-lahan akan membentuk kepribadiannya. Tahapan proses sosialisasi tersebut terdiri dari empat tahapan sebagai berikut:
Pengulangan tersebut menjadikan perilaku tadi mengendap dan diterima oleh individu bersangkutan.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
KEPRIBADIAN MANUSIA
atau
tulisan menarik lainnya
Abdul Hadi
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|