Dasar perhitungan kalender Masehi dan hijriah yang tepat adalah

Dasar perhitungan kalender Masehi dan hijriah yang tepat adalah
Ilustrasi bulan emas. (Huffington Post)

TEMPO.CO, Jakarta - Kalender merupakan alat utama untuk mengetahui angka tanggal selama menjalani hidup di dunia. Kalender juga terbagi yaitu ada kalender Hijriah dan kalender Masehi.

Dua kalender tersebut sama-sama bisa digunakan untuk melihat dan menentukan penanggalan, tetapi memang yang lebih banyak menggunakan kalender hijriyah adalah orang-orang yang mayoritas beragama Islam. Kalender Hijriah digunakan oleh umat Islam untuk menjadi pedoman dalam melakukan kegiatan keagamaan sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW.

Lalu, ada juga perbedaan yang cukup signifikan antara kalender Masehi dan Kalender Hijriah. Berikut merupakan perbedaan dua kalender itu :

1. Perhitungan tanggal

Kalender Hijriah berpedoman pada perhitungan tanggal berdasarkan pergerakan bulan terhadap bumi. Sedangkan untuk kalender Masehi perhitungan tanggalnya mengikuti pergerakan matahari terhadap bumi.

2. Jumlah Hari

Jumlah hari dalam kalender Masehi itu bisa mencapai 31 hari dalam satu bulan. Berbeda dengan kalender Hijriah yang hanya mencapai 29-30 hari dalam satu bulan. Jadi total hari dalam 1 tahun di Kalender Hijriah itu bisa mencapai 354-355 hari sedangkan total hari dalam Kalender Masehi adalah 365 hari.

3. Sejarah Penanggalan

Penanggalan 1 pada kalender Masehi didasarkan pada kelahiran Nabi Isa as, sedangkan untuk penanggalan 1 pada kalender Hijriah didasarkan pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.

4. Bentuk Angka Tanggal

Kalender Hijriah sangat berkaitan erat dengan umat Islam sehingga angka penanggalannya pun agak sedikit berbeda dengan kalender Masehi. Angka penanggalan kalender Hijriah menggunakan angka atau ejaan arab. Lalu untuk angka penanggalan kalender Masehi menggunakan angka alfabet.

5. Penentuan Awal Hari

Penentuan awal hari antara kalender Masehi dan kalender Hijriah memang agak sedikit berbeda. Kalender Masehi perhitungan awalnya didasarkan pada waktu dari pukul 00.00 dini hari waktu setempat. Namun, pada kalender Hijriah perhitungan awalnya didasarkan pada terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.

PRIMANDA ANDI AKBAR

Baca: Sejarah Penetapan Kalender Hijriah dan Kisah Umar bin Khattab

INDOZONE.ID - Meski sama-sama sistem penanggalan yang mengelompokkan hari, bulan, dan tahun, ternyata, kalender masehi dan kalender hijriah mempunyai perbedaan dasar perhitungan.

Sistem penanggalan Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi Bumi. 

Sedangkan pada sistem penanggalan Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan.

1. Tahun Masehi 

Ini juga disebut sebagai tahun Syamsiah atau tahun Matahari.

Satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari di mana satu tahun revolusi sama dengan 365,25 hari.

Singkatnya sejarah tahun masehi ini, pada zaman Kerajaan Romawi masa pemerintahan Julius Caesar, 1 tahun ditetapkan 365 hari.

Ternyata 1/4 hari yang terkumpul selama 4 tahun atau sama dengan 1 hari itu ditambahkan ke dalam bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari.

Sejak itu setiap 4 tahun sekali, Februari memiliki 29 hari. 

Tahun itu disebut tahun kabisat, yakni  tahun yang habis dibagi 4, misalnya tahun 2012, 2016, dan tahun 2020.

2. Tahun Hijriah

Kalender hijriah dikenal dengan nama lain, yaitu tahun komariah atau juga tahun Islam.

Revolusi bulan mengelilingi Bumi memerlukan waktu lebih kurang 29,5 hari. Jadi 1 tahun hijriah terdiri atas 354 hari.

Dalam perhitungannya, diadakan pembulatan, sehingga dalam kalender hijriah, usia tiap bulan diselang seling antara 29 dan 30 hari, kecuali pada bulan Zulhijah.

Tahun kabisat hijriah berusia 355 hari. 
Perhitungan tahun kabisat hijriah adalah setiap jangka 30 tahunan sejak tahun tersebut ditetapkan, yaitu pada tahun 638 Masehi.

Selama 30 tahun ada 11 tahun kabisat, yaitu tahun ke-2, ke-5, ke-6, ke-10, ke-13, ke-16, ke-18, ke-21, ke-24, ke-26, dan tahun ke-29.

Menurut perhitungan, jika suatu tahun hijriah dibagi 30 menyisakan angka-angka di atas, maka tahun itu termasuk tahun kabisat.

Pada tahun kabisat Hijriah, jumlah hari dalam bulan Zulhijah adalah 30 hari.

Berdasarkan hal itu, hari-hari besar Islam setiap tahun bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa, dan bergeser 12 hari pada tahun kabisat.

Artikel Menarik Lainnya

Dasar perhitungan kalender Masehi dan hijriah yang tepat adalah

Penanggalan tahun hijriah (tahun komariah) didasarkan pada kala revolusi atau peredaran bulan mengelilingi bumi. Jumlah hari dalam satu tahun pada kalender hijriah adalah 345 hari. Pada penanggalan tahun hijriah terdapat tahun kabisat dimana jumlah hari pada tahun itu adalah 355 hari.

Dasar perhitungan kalender Masehi dan hijriah yang tepat adalah

Dasar perhitungan kalender Masehi dan hijriah yang tepat adalah
Lihat Foto

FREEPIK

Ilustrasi tahun baru Islam (Hijriyah).

KOMPAS.com - Kalender Hijriah atau Kalender Islam merupakan sistem penanggalan yang dibuat oleh umat Islam pada abad ke-7.

Sistem kalender dalam Islam ini diprakarsai oleh Umar bin Khattab, yang kemudian digunakan oleh umat Muslim dan negara-negara Islam.

Penamaan Hijriah diambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada 622, yang kemudian ditetapkan sebagai dimulainya perhitungan tahun Hijriah.

Sama seperti kalender Masehi, kalender Hijriah juga terdiri dari 12 bulan dalam satu tahun. Kendati demikian, perhitungannya berbeda.

Lantas, bagaimana perhitungan kalender Hijriah?

Baca juga: Saad bin Abi Waqqash, Sahabat Nabi yang Menyebarkan Islam di China

Sejarah Kalender Hijriah

Kalender Hijriah pertama kali ditetapkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, tepatnya pada tahun 638.

Pembuatan kalender Hijriah berdasarkan permasalahan surat-menyurat kala itu yang dialami pemerintahan Islam era Khulafaur Rasyidin.

Kala itu, pengarsipan menjadi terkendala karena setiap surat hanya memuat keterangan tanggal dan bulan, tidak mencantumkan tahunnya.

Ditambah lagi, banyak wilayah kekuasaan Islam yang memiliki penanggalannya sendiri, sehingga pengarsipan menjadi semakin rumit.

Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab mengumpulkan para sahabat Nabi untuk membicarakan permasalahan penanggalan.

Setelah berdiskusi, mereka sepakat membuat sistem penanggalan Hijriah, yang dimulai ketika Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah pada 622.

Khalifah Umar dan para sahabat berpendapat bahwa peristiwa itu sangat penting dalam sejarah Islam.

Nama bulan yang pertama dalam kalender Hijriah adalah Muharam. Kemudian, 15 Juli 622 Masehi ditetapkan sebagai 1 Muharam 1 Hijriah.

Baca juga: Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi

Perhitungan Kalender Hijriah

Dasar perhitungan kalender Hijriah adalah revolusi bulan atau peredaran bulan mengelilingi bumi.

Adapun periode dari bulan sabit hingga kembali ke bulan sabit disebut satu bulan, yang terjadi selama 29,5 hari.

Sehingga, satu tahun kalender Hijriah terdiri dari 354 hari, atau tepatnya 354,36708 hari.

Dalam perhitungan, dilakukan pembulatan, sehingga kalender Hijriah juga mempunyai tahun kabisat yang terdiri dari 355 hari.

Hal ini menunjukkan bahwa kalender Hijriah lebih pendek 10-11 hari daripada kalender Masehi.

Perhitungan tahun kabisat Hijriah adalah setiap jangka 30 tahun, sejak kalender ini ditetapkan, yaitu pada 638 Masehi.

Selain itu, satu hari dalam kalender Islam dimulai ketika matahari terbenam hingga terbenam kembali pada keesokan harinya.

Referensi:

  • Butar-Butar, Arwin Juli Rakhmadi. (2021). Kalender dan Sistem Waktu Dalam Islam. Medan: UMSU Press.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sarah Nafisah Selasa, 6 April 2021 | 12:00 WIB

Dasar perhitungan kalender Masehi dan hijriah yang tepat adalah

Perbedaan Dasar Perhitungan Kalender Masehi dan Kalender Hijriah (Freepik/Rawpixel.com)

Bobo.id - Teman-teman mungkin sudah mengenal tahun masehi dan tahun hijriah. Keduanya merupakan penanggalan yang mengelompokkan hari, bulan, dan tahun.

Kalender masehi dan kalender hijriah ternyata memiliki perhitungan yang berbeda. Karena itulah hari raya umat islam biasanya tak pernah berada di tanggal yang sama pada kalender masehi.

Kira-kira apa perbedaan dasar perhintungan kalender masehi dan kalender hijriah, ya? Simak penjelasannya di sini, yuk!

Baca Juga: Tidak Selalu Muncul di Setiap Tahun, 29 Februari Sudah Ada Sejak Kapan, ya?

Perbedaan Kalender Masehi dan Kalender HijriahPerputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi bumi) dan perputaran Bulan mengelilingi Bumi (revolusi bulan) digunakan untuk menentukan tahun Masehi dan tahun Hijriah.

Sistem penanggalan Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi. Namun, pada sistem penanggalan Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan.1. Tahun MasehiTahun masehi dihitung menurut perputaran bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Karena itu tahun masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari.

Satu hari adalah jumlah waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan rotasi.

Satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi sama dengan 365,25 hari.


Page 2


Page 3

Dasar perhitungan kalender Masehi dan hijriah yang tepat adalah

Freepik/Rawpixel.com

Perbedaan Dasar Perhitungan Kalender Masehi dan Kalender Hijriah

Bobo.id - Teman-teman mungkin sudah mengenal tahun masehi dan tahun hijriah. Keduanya merupakan penanggalan yang mengelompokkan hari, bulan, dan tahun.

Kalender masehi dan kalender hijriah ternyata memiliki perhitungan yang berbeda. Karena itulah hari raya umat islam biasanya tak pernah berada di tanggal yang sama pada kalender masehi.

Kira-kira apa perbedaan dasar perhintungan kalender masehi dan kalender hijriah, ya? Simak penjelasannya di sini, yuk!

Baca Juga: Tidak Selalu Muncul di Setiap Tahun, 29 Februari Sudah Ada Sejak Kapan, ya?

Perbedaan Kalender Masehi dan Kalender Hijriah

Perputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi bumi) dan perputaran Bulan mengelilingi Bumi (revolusi bulan) digunakan untuk menentukan tahun Masehi dan tahun Hijriah.

Sistem penanggalan Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi. Namun, pada sistem penanggalan Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan.

1. Tahun Masehi

Tahun masehi dihitung menurut perputaran bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Karena itu tahun masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari.

Satu hari adalah jumlah waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan rotasi.

Satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi sama dengan 365,25 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News